Best Profit (26/6) - Wall Street terjatuh pada penutupan perdagangan
Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta) dipimpin oleh aksi jual saham-saham
teknologi. Pendorong pelemahan bursa saham di Amerika Serikat (AS) ini
karena kekhawatiran perang dagang belum memudar dan juga data-data
ekonomi yang mengecewakan.
Ketiga indeks utama di AS mengakhiri
perdagangan di zona meraqh setelah Gubernur Bank Sentral AS atau the
Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell masih bergulat dengan rencana
pemotongan suku bunga.
Mengutip Reuters, Rabu (26/6/2019), Dow
Jones Industrial Average turun 179,32 poin atau 0,67 persen menjadi
26.548,22. Untuk S&P 500 kehilangan 27,97 poin atau 0,95 persen
menjadi 2.917,38. Sedangkan Nasdaq Composite turun 120,98 poin atau 1,51
persen menjadi 7.884,72. best profit
Berbicara di Dewan
Hubungan Luar Negeri, Powell menegaskan kembali mengenai independensi
the Fed. Pidato Powell tersebut sehari setelah Presiden AS Trump menulis
di twitter pernyataan bahwa the Fed tidak tahu apa yang dilakukannya.
Sebelumnya,
Gubernur the Fed St Louis James Bullard dalam sebuah wawancara dengan
Bloomberg mengatakan bahwa ia tidak berpikir bahwa The Fed perlu
menurunkan suku bunga pada pertemuan kebijakan berikutnya akhir Juli
nanti. best profit
"Powell dan Bullard keduanya membuat
komentar yang mengindikasikan bahwa kita mungkin tidak melihat penurunan
suku bunga pada bulan Juli," kata Peter Tuz, presiden Chase Investment
Counsel di Charlottesville, Virginia.
"Setelah pertemuan minggu
lalu, harapan suku bunga bisa turun itu mungkin tidak akan
terealisasikan di bulan depan." lanjut dia. best profit
"Demikian
juga, minggu lalu mengenai harapan yang lebih tinggi bahwa sesuatu yang
positif akan keluar dari pertemuan G20," tambah Tuz.
Dari 11
sektor utama pembentuk indeks S&P 500, sepuluh berada di zona merah,
dengan sektor teknologi dan komunikasi mengalami penurunan persentase
terbesar. best profit
Saham bank yang peka terhadap kurs turun 0,6 persen, karena yield benchmark Treasury AS turun di bawah level 2 persen.
AbbVie
Inc mengatakan akan membeli Allergan Plc dengan harga sekitar USD 63
miliar, mengirimkan saham pembuat Botox sebesar 25,4 persen. Saham
AbbVie turun 16,3 persen.
Tyson Foods Inc dan Pilgrims Pride Corp
masing-masing turun 1,1 persen dan 1,3 persen, setelah Departemen
Kehakiman AS membuka penyelidikan kriminal atas kemungkinan penetapan
harga unggas. best profit
Sumber : Liputan6