Monday, 28 July 2014

Wall Street Ditutup Menguat Tipis Ditengah Optimisme Kinerja Perusahaan Dan Krisis Luar Negeri

Bursa saham AS ditutup menguat tipis, karena kegiatan merger dan optimisme atas pendapatan perusahaan yang menutup keprihatinan atas krisis di luar negeri ditengah penantian akan keputusan kebijakan Federal Reserve.
Indeks The Standard & Poor 500 naik kurang dari 0,1 persen menjadi 1,978.91 pada 04:00 di New York, menghapus penurunan sebelumnya sebanyak 0,6 persen. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 22.02 poin, atau 0,1 persen, ke 16,982.59 sementara Nasdaq mengalami penurunan sebesar 4,65 poin atau 0,10% ke level 4,444.91. Lebih dari 5,4 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, 5,7 persen di bawah rata-rata tiga bulan.
Merger dan akuisisi sedang booming di tengah suku bunga rendah dan meningkatnya penimbunan kas perusahaan. Lebih dari $ 1,1 triliun pengambilalihan telah diumumkan tahun ini, melebihi total dari 2013, demikian data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.  
Pertumbuhan laba kuartalan siap untuk peningkatan tercepat dalam hampir tiga tahun. Perusahaan di S & P 500 telah melaporkan keuntungan 11 persen pada laba kuartal kedua. Jika kecepatan pertumbuhan seperti ini terus, maka pertumbuhan laba kuartalan tahun ini akan melebihi semua periode sejak kuartal ketiga tahun 2011.
Pfizer Inc, Reynolds Amerika Inc dan American Express Co adalah tiga di antara 150 perusahaan yang ada di S & P 500 yang  melaporkan laba pekan ini. Sekitar 78 persen laporan hasil perusahaan AS mengalahkan perkiraan analis untuk keuntungan, sementara 66 persen melebihi proyeksi penjualan.  
Di luar AS, tekanan internasional atas Israel ditujukan untuk mengakhiri tiga minggu yang ofensif di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas. Presiden Barack Obama dan Dewan Keamanan PBB menuntut gencatan senjata segera.
Di Eropa, Presiden Vladimir Putin menghadapi  tekanan sanksi dari AS dan Eropa yang ditujukan untuk memaksa dia untuk membantu mengakhiri perang separatis di negara tetangga Ukraina. Pemerintahan Obama menunjukkan bukti foto-foto satelit yang memperlihatkan Rusia menembak melintasi perbatasan pada pasukan Ukraina.
Bank sentral AS akan mengumumkan keputusan kebijakan berikutnya pada akhir pertemuan dua harinya pada 30 Juli nanti. Investor akan mendapatkan data pertumbuhan ekonomi kuartal kedua pada hari yang sama, sementara laporan tenaga kerja pemerintah pada 1 Agustus diperkirakan akan menunjukkan pengusaha menambahkan 231.000 pekerjaan bulan ini.
Ketua Janet Yellen dan rekan-rekan pembuat kebijakan akan berdebat untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol ditengah pasar tenaga kerja AS membaik dan inflasi bergerak lebih dekat ke tujuan Fed yakni 2 persen.
Indeks Chicago Board Options Exchange Volatility (VIX), yang dikenal sebagai VIX, jatuh 1 persen menjadi 12.56, membalikkan reli sebelumnya sebesar 7,5 persen.
Dollar Tree menambahkan 1,2 persen menjadi $ 54,87.  Family Dollar melonjak 25 persen menjadi $ 75,74. Target penjualan rantai toko diskon  ini dinaikkan menjadi $ 18 miliar dan lokasi akan ditambah lebih dari pengecer lain di AS juga memenuhi ambisi investornya, miliarder Carl Icahn dan Nelson Peltz, yang telah mengakuisisi saham utama dalam Family Dollar untuk mendorong penjualan .
Tyson Foods naik 2,6 persen menjadi $ 40,56. Produsen daging AS terbesar akan menjual bisnis unggasnya yang berada di Meksiko dan Brazil karena turunnya hasil operasi di luar negeri dan akan berfokus pada perluasan segmen makanan siap saji saja.  
Cummins tergelincir 3,2 persen menjadi $ 145,35 bahkan setelah pembuat mesin diesel mengangkat setahun penuh perkiraan pendapatan. Harapan yang “cukup tinggi,” Jefferies Group LLC analis termasuk Stephen Volkmann menulis dalam sebuah catatan.
AcelRx Pharmaceuticals (ACRX) Inc anjlok 41 persen menjadi $ 6,39. Perusahaan farmasi mengatakan Zalviso, pengobatan sakit untuk pasien dewasa, gagal mendapatkan persetujuan dari Food and Drug Administration, yang telah meminta informasi tambahan mengenai obat.

Sumber : Vibiznews

Harga Minyak Mentah Nymex Tertekan Penurunan Harga Bensin AS

Harga minyak mentah WTI di Bursa Nymex pada perdagangan Senin 28 Juli 2014 terpantau ditutup melemah dini hari tadi. Pelemahan harga minyak mentah WTI di Nymex dipicu oleh penurunan harga bensin di AS akibat indikasi pelemahan demand AS.
Posisi persediaan bensin AS yang berada di level 3 kali lebih besar dari ekspektasi sehingga memberikan indikasi pelemahan demand domestik, terpantau kembali memicu pelemahan harga minyak mentah WTI. Imbas dari hal tersebut, harga bensin di AS mengalami pemotongan harga untuk kembali menarik minat konsumsi masyarakat AS dan turut menggerus harga minyak mentah WTI yang pada pekan lalu kembali dapat meraih weekly gain akibat faktor pengurangan persediaan minyak mentah AS.
Sementara pada pergerakan harga minyak mentah jenis Brent, harga minyak mentah jenis tersebut juga tertekan melemah akibat adanya laporan kondisi di kawan Afrika Barat dan Laut Utara. Berdasarkan laporan pada Senin lalu, dikabarkan kondisi pasar di kedua wilayah tersebut terkait minyak mentah, berada dalam posisi cenderung oversupply. Dampak dari hal tersebut, harga minyak mentah Brent mengalami pelemahan meskipun masih tersupport oleh kondisi geopolitik global.
Pada perdagangan Senin 28 Juli 2014 di Bursa Nymex, harga minyak mentah WTI terpantau ditutup melemah. Harga minyak mentah WTI berjangka Nymex untuk kontrak September 2014 turun 0,41% ke tingkat harga $101,67/barrel atau melemah $0,42/barrel.
Sedangkan pada penutupan perdagangan minyak mentah jenis Brent di Nymex, harga minyak mentah Brent juga ditutup melemah dini hari tadi. Harga minyak mentah Brent berjangka Nymex untuk kontrak Desember 2014 turun 0,73% ke tingkat harga $107,9/barrel atau melemah $0,79/barrel.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksi harga minyak mentah akan cenderung kembali melemah pada perdagangan hari ini di Nymex. Hal tersebut dilandasi oleh posisi demand terhadap minyak mentah baik di pasar AS maupun global yang cenderung sedang melemah. Terkait pergerakan harga, range normal diprediksi akan berada di kisaran $107-$108,75 pada Brent dan $100-$102,75 pada WTI.

Sumber : Vibiznews

Harga Emas Spot Comex Melesu Jelang Rentetan Data AS

Harga emas di Bursa Comex pada perdagangan pertama di pekan ini, Senin 28 Juli 2014, terpantau ditutup melemah dini hari tadi. Pelemahan harga emas di Bursa Comex dipicu  oleh aksi wait and see terhadap beberapa data terkait perekonomian AS yang akan rilis pekan ini.
Aksi wait and see para investor terhadap beberapa rentetan data AS seperti hasil rapat The Fed, GDP kuartal AS, Non-Farm Payroll yang akan rilis pada Rabu dan Jumat memicu harga emas untuk sedikit melemah pada perdagangan pertama awal pekan ini di Comex. Faktor kekhawatiran akan potensi data-data yang akan berada dalam posisi positif khususnya pada rapat The Fed yang memungkinkan untuk mempercepat peningkatan suku bunga, cukup menjadi momok terhadap pergerakan harga emas.
Walaupun terdorong melemah akibat aksi wait and see yang tersupport oleh kekhawatiran akan kondisi positif perekonomian AS, harga emas masih dapat berada di atas kisaran $1.300/t oz pada perdagangan Senin di Comex. Hal tersebut dilandasi oleh kondisi geopolitik global yang masih belum stabil khususnya terkait konflik Ukraina dan Rusia pasca tertembaknya MH 17 di Ukraina. Imbas dari hal tersebut, AS dan negara-negara Eropa berwacana akan memberikan sanksi terhadap perekonomian Rusia.
Pada penutupan perdagangan Senin 28 Juli 2014 di Bursa Comex, harga emas spot terpantau mengalami pelemahan tipis dini hari tadi. Harga emas spot Comex turun 0,31% ke tingkat harga $1.303,7/t oz atau melemah 4,1/t oz.
Sementara pada penutupan perdagangan emas berjangka di Comex, harga emas berjangka tidak mengalami perubahan bila dibandingkan dengan harga penutupan Jumat lalu. Harga emas berjangka Comex untuk kontrak Agustus 2014 tetap berada di tingkat harga $1.303,3/t oz.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksi harga emas akan cenderung melanjutkan pola pergerakan pada perdagangan Senin di perdagangan hari ini. hal tersebut dilandasi oleh masih kurangnya dorongan sentimen pasar jelang rilis-rilis data penting terkait perekonomian AS yang baru akan dimulai pada Rabu 30 Juli 2014. terkait pergerakn hargam range normal harga emas pada perdagangan hari ini akan berada di kisaran $1.296,5-$1.312,5/t oz. Posisi pergerakan harga emas spot Comex sendiri pada saat berita ini diturunkan sedang berada di tingkat harga $1.304,06 atau menguat 0,03%.

Sumber : Vibiznews

Bisakah Mata Uang Yuan Menjadi Mata Uang Utama Ketiga Terbesar

Negara Tiongkok kini tengah menduduki peringkat kedua teratas dalam urutan negara perekonomian terbesar didunia. Saat ini, Tiongkok sedang menjadi sasaran utama bagi para pebisnis dan investor asing untuk menggandakan aset kekayaan mereka. Perkembangan pesat terjadi di perindustrian dalam negeri sehingga pasar dalam negeri pun menjadi incaran setiap negara.
Kemajuan ini diyakini akan membawa mata uang yuan untuk menduduki posisi  tiga besar didunia setelah dolar AS dan Euro pada tahun 2020 mendatang.
Penelitian yang dilakukan oleh Institusi Keuangan Internasional Universitas Renmin China dan Bank of Communications melaporkan bahwa indeks internasionalisasi RMB (renminbi) telah meningkat sebesar 1.69 poin pada akhir tahun 2013 dari 0.92 poin pada tahun sebelumnya.
Faktor utama yang menjadi pendorong internasionalisasi mata uang yuan ini disebabkan karena transaksi perdagangan lintas batas dan investasi langsung yang menjadikan mata uang semakin menguat. 
Pada tahun 2013, pembayaran perdagangan lintas batas Tiongkok dengan RMB mencapai 4.63 triliun yuan atau 759 miliar dolar AS, meningkat 57.5 persen dibanding tahun kemarin. Sedangkan total investasi langsung RMB berjumlah sebesar 534 miliar yuan, dengan peningkatan 90 persen dibanding tahun kemarin.
Sejumlah perusahaan Amerika mulai melakukan transaksi perdagangan menggunakan RMB di Tiongkok. Pemasok Tiongkok akan menegosasikan harga yang lebih baik apabila pembelian menggunakan yuan.
Perusahaan Tiongkok cenderung untuk menaikkan harga ketika mereka menetapkan transaksi perdagangan dalam dolar sebagai cara untuk mengimbangi potensi fluktuasi nilai tukar mata uang. Survei dari HSBC mencatat terdapat 17 persen dari 1301 perusahaan internasional yang melakukan bisnis di daratan telah menggunakan RMB dalam transaksinya.

Sumber : Vibiznews

Sunday, 27 July 2014

Kekhawatiran Kisruh Geopolitik Melemahkan Perdagangan Bursa Asia

Memulai perdagangan bursa saham kawasan Asia Pasifik pekan ini (28/7), beberapa bursa kawasan Asia pasifik  dibuka lebih rendah dari penutupan perdagangan akhir pekan lalu yang menunjukkan penguatan yang cukup signifikan. Kondisi ini sebagian besar disebabkan kekhawatiran yang sedang berlangsung atas kerusuhan geopolitik khususnya pekan pekan lalu di kawasan Gaza.
Mengenai kondisi di Gaza, pertempuran mereda pada hari Minggu setelah militan Hamas mengatakan mereka mendukung sebuah gencatan senjata kemanusiaan 24 jam masuki libur Idul Fitri. Dari berita yang disampaikan banyak media, pasca kisruh geopolitik kawasan ini sudah menewaskan lebih dari 1.000 warga Palestina dalam konflik 20 hari.
Permasalahan geopolitik berikutnya dari kawasan Rusia yang pekan lalu telah jatuh ditembak pesawat milik Malaysia Airlines yang menwaskan semua penumpangnya di kawasan Ukraina dan akibatnya Eropa menerapkan sanksi baru terhadap Rusia dengan menambahkan nama lagi orang Rusia yang dicekal dan juga memblokir bank-bank Rusia mengakses pasar modal.
Untuk bursa-bursa Asia yang mengalami pelemahan pagi ini saat dibuka seperti bursa saham Jepang yang turun 0,1 persen demikian juga dengan bursa saham Australia dibuka turun 0,2 persen, kecuali bursa saham Seoul yang dibuka menguat awal pekan ini. Selain itu dilaporkan juga pasca perayaan hari raya Idul Fitri beberapa bursa saham Asia libur seperti bursa saham Malaysia dan Indonesia.
Analis Vibiz Research juga menilai melemahnya indeks bursa kawasan Asia ini disebabkan oleh aksi profit taking yang dilakukan investor pasca naiknya indeks bursa akhir pekan lalu. Dan perdagangan hari ini pun diperkirakan akan melemah imbas pelemahan bursa AS akhir pekan lalu dan sepinya arahan data ekonomi hari ini yang menimbulkan kelesuan pasar. 

Sumber : Vibiznews

Indeks Saham Asia Berayun Dari Dari Level 6 Tahun Tertinggi

BESTPROFIT FUTURES (28/7) - Saham Asia bergerak dua arah, dengan perdagangan indeks acuan di wilayah tersebut mendekati level enam tahun tertinggi, karena saham perusahaan energi memimpin penurunan, sementara saham konsumen menguat.
Saham Inpex Corp, explorer energi No 1 Jepang, turun 1,1%. Hitachi Chemical Co melonjak 11% di Tokyo setelah mengumumkan PHK dan melaporkan laba kuartalan. NTT DoCoMo Inc naik 2,1% setelah Nomura Holdings Inc merekomendasikan saham operator nirkabel Jepang.
Indeks MSCI Asia Pacific stagnan pada level 148,73 pada 10:07 pagi di Tokyo setelah berayun antara keuntungan dan kerugian kurang dari 0,1%.Sementara pasar saham di Hong Kong dan China belum dibuka. Indeks  ditutup 25 Juli pada level tertinggi sejak Juni 2008, naik 1,4% selama sepekan.
Saham Asia-Pasifik naik 2,1% bulan ini dan sebesar 5,3% di tahun ini melalui pekan lalu. Ini diperdagangkan pada 13,6 kali estimasi laba pada sesi penutupan terakhir dibandingkan dengan 16,6 untuk Indeks Standard & Poor 500 dan 15,4 untuk indeks Stoxx Europe 600, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg.
Indeks Topix Jepang naik 0,1% dan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,3%. Indeks S & P / ASX 200 Australia turun 0,3%, sementara Indeks NZX 50 Selandia Baru tergelincir 0,2%. Pasar saham Singapura ditutup hari ini. (yds)
Sumber: Bloomberg

Emas Perpanjang Penurunan Terkait Ekonomi AS

BESTPROFIT FUTURES (28/7) - Emas jatuh setelah penurunan back-to-back mingguan pertama sejak Mei karena para investor mengkaji situasi di Rusia dan Gaza terkait ekonomi AS. Perak dan paladium turun.
Emas untuk pengiriman segera turun 0,2% ditransikan pada level $ 1,305.13 per ons 08:52 di Singapura, menurut harga Bloomberg. Logam mulia naik 1,1% pada 25 Juli, yang tertajam dalam sepekan terakhir. Harga jatuh untuk minggu kedua karena ekuitas global naik dan dolar berada pada level kenaikan terbesar mingguan sejak Maret setelah rilis data yang menunjukkan klaim pengangguran AS menyusut ke level terendah delapan tahun.
Bullion jatuh 28% pada tahun 2013 terkait ekspektasi Federal Reserve akan mengurangi stimulus, dan rebound 8,6% tahun ini terkait konflik di Ukraina dan Timur Tengah. Data hari ini mungkin menunjukkan pertumbuhan jasa AS diperluas untuk bulan kesembilan sebelum The Fed memulai pertemuan kebijakan besok. Indeks Bloomberg Dollar Spot, yang menelusuri mata uang AS terhadap 10 mata uang utama, stagnan setelah penguatan 0,5% pekan lalu.
Sementara itu Amerika mengatakan bahwa foto satelit menunjukkan bahwa Rusia telah memotong perbatasan ke Ukraina karena Uni Eropa berjanji untuk mempertimbangkan sanksi melawan Rusia. PBB yang mendukung kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku 25 Juli gagal karena pihak Israel baru melakukan penyerangan di Jalur Gaza setelah Hamas menembakkan roket dan mortirnya.(yds)

Sumber: Bloomberg

HTC Tepis Kabar Tunjukkan Desain Smartwatch Besutannya

Produsen smartphone asal Taiwan yaitu HTC baru-baru ini merilis video komersil yang menunjukkan aksi belakang layar desainer produk HTC. Dan dalam video tersebut sempat muncul sebuah jam tangan yang ditenggarai sebagai smartwatch besutan vendor sang Taiwan.
Namun seperti yang dilansir dari Phone Arena, menyebarnya kabar tersebut membuat pihak HTC langsung angkat bicara untuk menepis rumor tersebut dan menyatakan bahwa jam tangan yang ada di video tersebut bukanlah produk yang sebenarnya.
Dalam sebuah pernyataan resminya, pihak HTC mengatakan bahwa “HTC mendukung tim desainnya untuk terus mengeksplorasi ide-ide baru dan juga dengan menggunakan model produk. Namun dalam hal ini kaitannya adalah jam tangan yang terlihat dalam video HTC Design. Dan jam tangan itu tidak mengindikasikan produk yang sebenarnya akan dirilis oleh HTC.”
Namun meski kabar tersebut telah ditepis HTC, bukan berarti HTC tidak mengembangkan smartwatch. Pasalnya sebelumnya HTC sudah sering membicarakan mengenai teknologi wearable. Dan melihat semakin populernya pasar teknologi wearable, jadi sepertinya tidak mungkin HTC melewatkan hal tersebut.

Sumber : Vibiznews

CEO Facebook Tidak Anggap Facebook Home sebagai Proyek Gagal

Salah satu raksasa sosial media yaitu Facebook rupanya diam-diam telah menghentikan proyek Facebook Home karena dinilai tidak laku. Namun CEO Facebook, yaitu Mark Zuckerberg tetap tidak kecewa dan tidak menyebut proyek Facebook Home itu gagal.
Seperti yang dilansir dari Business Insider, dalam sebuah acara TechCrunch Disrupt Conference, Mark Zuckerberg mengatakan bahwa “Memang adopsi Home termasuk lambat dari apa yang kita harapakan selama ini.”
Namun meski tidak sesuai yang diharapkan, Mark Zuckerberg belum menyerah begitu saja karena dari situ banyak pelajaran yang bisa diambil olehnya, bahkan Mark Zuckerbeg enggan menyebut Facebook Home sebagai kegagalan.
Dalam keterangan lanjutannya Mark menambahkan bahwa “Karena salah satu hal yang sulit kita dilakukan adalah menentukan sesuatu yang gagal dengan hanya belum berhasil.”
Memang jika dilihat Facebook Home hanya butuh waktu satu bulan semenjak peluncurannya untuk melampaui 1 juta download. Bahkan CEO Facebook Mark Zuckeberg memperkenalkannya sebagai aplikasi homescreen khusus di Android yang mampu terintegerasi lebih dalam.
Tapi sayangnya ekspektasi tinggi yang digantungkan terhadap Facebook Home ini harus meredup dalam waktu singkat. Bahkan hanya dalam satu bulan setelah diluncurkan aplikasi Facebook di Android ini dianggap mengecewakan.

Sumber : Vibiznews

Thursday, 24 July 2014

Perdana Menteri Ukraina Mengundurkan Diri

BESTPROFIT FUTURES (25/7) - PM Ukraina Arseniy Yatsenyuk yang baru menjabat sejak 27 Februari lalu, mengumumkan pengunduran dirinya Kamis (24/7) pagi.

Perdana Menteri Arseniy Yatsenyuk secara mengejutkan mengumumkan pengunduran dirinya hari Kamis (24/7) pagi.

Å“Dengan terjadinya perpecahan dalam koalisi parlemen dan tidak tercapainya sejumlah RUU penting, saya menyatakan mengundurkan diri, demikian ujar Yatsenyuk dari mimbar parlemen Verkhovna Rada di Ukraina.

Yatsenyuk menyampaikan pengunduran dirinya setelah partai nasionalis Svoboda dan Udar yang dipimpin mantan petinju dunia Vitali Klitschko menarik diri dari kelompok anggota parlemen yang mengambilalih parlemen setelah tergulingnya presiden Viktor Yanukovich akhir tahun lalu.

Ketua parlemen Alexander Turchinov mengatakan kini tergantung pada partai Svoboda dan Udar untuk mengajukan kandidat perdana menteri sementara guna memimpin pemerintahan hingga pemilu parlemen bisa diselenggarakan.

Arseniy Yatsenyuk baru dipilih sebagai perdana menteri Ukraina 27 Februari lalu.

Sumber : VOA

Dolar Siap untuk Laba Mingguan Back-to-Back

BESTPROFIT FUTURES (25/7) - Dollar siap untuk kenaikan mingguan back-to-back terhadap mata uang utama jelang rilis data yang diperkirakan menunjukkan pesanan barang tahan lama AS mengalami rebound pada bulan Juni, menunjukkan sektor manufaktur menguat bersamaan dengan ekonomi.

Indeks Bloomberg Dollar Spot, yang melacak mata uang terhadap 10 mata uang utama, naik ke level tertinggi dalam sebulan kemarin setelah indeks Standard & Poor 500 memperpanjang rekor menyusul lonjakan penjualan Facebook Inc. Yen mempertahankan penurunan dari kemarin setelah laporan yang menunjukkan inflasi inti Jepang melambat dari level terkuat sejak 1982. Pound ditetapkan untuk penurunan selama seminggu berturut-turut, terpanjang dalam empat bulan terakhir, jelang rilis data produk domestik bruto hari ini.

Indeks Bloomberg Dollar sedikit berubah pada 1,012.33 dari kemarin pada pukul 09:02 pagi di Tokyo, akan meningkat 0,3 persen dalam minggu ini. Kemarin indeks tersebut menyentuh level 1,012.54, tertinggi sejak 18 Juni.

Dolar diperdagangkan di 101,78 yen, setelah naik 0,3 persen kemarin ke 101,82 dan menuju kenaikan mingguan sebesar 0,4 persen. Terhadap euro, dolar sedikit berubah pada $ 1,3466 per euro, setelah naik 0,4 persen sejak 18 Juli.

Pesanan untuk barang tahan lama di AS terakhir setidaknya dalam tiga tahun naik 0,5 persen pada bulan Juni setelah turun 0,9 persen pada bulan Mei, data Departemen Perdagangan diperkirakan akan menunjukkan hari ini menurut survei Bloomberg News.(frk)

Sumber : Bloomberg

Emas Turun Ke Level Lima Pekan Terendah

BESTPROFIT FUTURES (25/7) - Emas berjangka jatuh ke level terendah dalam lima pekan di New York karena outlook ekonomi global membaik yang mengurangi permintaan safe haven.
Angka pembacaan awal PMI China dari HSBC Holdings Plc dan Markit Economics naik ke level tertinggi 18-bulan. Pekan lalu klaim pengangguran AS turun ke level terendah sejak Februari 2006. Indeks Standard & Poor 500 ditutup pada rekornya kemarin.
Bullion meperpanjang penurunan di bulan ini pasca kerusuhan di Ukraina dan Timur Tengah membantu pemulihan harga sebesar 10% pada semester pertama tahun 2014. Goldman Sachs Group Inc menegaskan emas akan terus mengalami penurunan pada akhir tahun dengan terkait percepatan pemulihan ekonomi AS , bahkan ketika bank menaikkan perkiraan jangka panjang pada logam mulia.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember turun 1,1% untuk menetap di level $ 1,292.70 per ons pada pukul 1:41 siang di New York Comex, setelah menyentuh level $ 1,289.40, yang terendah untuk kontrak teraktif sejak 19 Juni ini. logam mulia turun sebanyak 2,2% di bulan ini.
Volume Perdagangan adalah 43% di atas rata-rata untuk 100 hari, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg.
Penurunan hari ini membawa emas bergerak di bawah rata-rata 100-hari. Harga turun 28% tahun lalu terkait harapan Federal Reserve yang akan mengurangi stimulus karena membaiknya perekonomian.(yds)
Sumber: Bloomberg

Saham Asia Memperpanjang Gain Mingguan, S&P 500 Dekati Rekor

BESTPROFIT FUTURES (25/7) - Saham Asia menguat pagi ini, dengan indeks acuan regional menuju gain minggu kedua, setelah indeks Standard & Poor 500 ditutup pada rekor tertinggi dan saham Baidu Inc. melonjak memperpanjang perdagangan di bursa AS setelah membukukan laba yang lebih baik dari estimasi.

Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,1 persen menjadi 148,47 pada 09:02 pagi di Tokyo. Indeks tersebut sedang menuju kenaikan mingguan sebesar 1,2 persen, setelah menyentuh level tertinggi enam tahun pada awal pekan ini, setelah data inflasi AS meredam kekhawatiran kenaikan suku bunga dan indeks dari manufaktur China menambahkan tanda-tanda stabilnya perekonomian China.

Indeks Topix Jepang naik 0,3 persen. Harga inti konsumen nasional naik 3,3 persen pada bulan Juni, sejalan dengan perkiraan para ekonom, menurut data yang dirilis hari ini di Tokyo oleh biro statistik.

Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,2 persen. Indeks S&P/ASX 200 Australia dan Indeks NZX 50 Selandia Baru sedikit berubah. Pasar di China dan Hong Kong belum dibuka.(frk)

Sumber : Bloomberg

Indeks S&P 500 Perpanjang Reli; Dow Stagnan

BESTPROFIT FUTURES (25/7) - Indeks Standard & Poor 500 memperpanjang rekor ke level tertingginya karenan Facebook Inc reli dan pertumbuhan manufaktur global mengimbangi penurunan penjualan rumah di Amerika. Caterpillar Inc turun tajam, Dow Jones Industrial Average stagnan.
Saham Facebook naik sebanyak 5,2 persen mencapai rekor tertinggi pasca menyatakan bahwa penjualan pada kuartal kedua melonjak sebanyak 61 persen. Under Armor Inc menguat 15 persen pasca meningkatkan target laba di tahun 2014 ini. Caterpillar melemah sebanyak 3,1 persen setelah memperkirakan tpenurunan  laba dalam setahun penuh diluar dari perkiraan. D.R. Horton Inc anjlok sebanyak 12 persen dalam menjalani pembangunan rumah murah di Amerika. Qualcomm Inc turun sebanyak 6,7 persen pasca memperkirakan laba kuartalan.
Indeks S & P 500 meningkat kurang dari 0,1 persen naik ke level 1,987.88 pukul 4 sore di New York. The Dow average merosot sebanyak 3,02 poin atau kurang dari 0,1 persen, ke level 17,083.61.
Indeks S & P 500 naik sebanyak 0,2 persen kemarin karena Apple Inc turut mendorong perusahaan teknologi besar, sementara laba saham kesehatan reli. Indeks AS naik sebanyak 7,5 persen tahun ini di tengah hasil perusahaan yang lebih baik dari estimasi dan dukungan dari bank sentral. Indeks diperdagangkan 18,2 kali laporan pendapatan anggotanya, tertinggi sejak 2010 silam. (vck)
Sumber: Bloomberg

Wednesday, 23 July 2014

Hamas tetapkan syarat untuk gencatan dengan Israel

BESTPROFIT FUTURES (24/07) - Pemimpin tertinggi Hamas, Khaled Meshaal, menandaskan tidak mungkin terjadi gencatan senjata di Gaza jika blokade ekonomi oleh Israel tidak diakhiri.

Berbicara dalam pertemuan internasional tentang Gaza di Qatar, Meshaal menegaskan Hamas akan terus menolak genjatan senjata hingga dipenuhinya syarat yang mereka tetapkan.

"Kami tidak akan menerima prakarsa apapun yang tidak mencabut blokade atas rakyat kami dan yang tidak menghargai penderitaan mereka," tegasnya.

Pernyataan pemimpin kelompok Palestina radikal itu muncul di tengah makin gencarnya serangan udara dan serangan darat Israel di Gaza.

Israel melancarkan ofensif militernya 8 Juli, dengan mengumumkan tujuannya adalah untuk menghentikan serangan roket dari Gaza.

Sedikitnya 649 warga Palestina dan 31 warga Israel terbunuh dalam 15 hari serangan, demkian keterangan pejabat Israel.

Dalam kesempatan lain, pejabat HAM PBB, Navi Pillay, mengutuk aksi militer Israel di Gaza.

Ia juga mengecam Hamas untuk 'serangan tanpa pilih sasaran' yang mereka lancarkan ke Israel.

Sumber : BBC

Separatis Tembak Jatuh 2 Jet Tempur Ukraina

BESTPROFIT FUTURES (24/07) - Pejabat Kementerian Pertahanan Ukraina Rabu (23/7) mengakui bahwa dua jet militer mereka ditembak jatuh di Savur Mogila, Ukraina timur.

Dua jet tempur Ukraina ditembak jatuh di Ukraina timur hari Rabu, hanya enam hari setelah sebuah pesawat penumpang Malaysia ditembak jatuh dan menewaskan ke-298 orang di dalamnya.

Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan dua jet militer mereka ditembak jatuh di Savur Mogila, kawasan konflik di Ukraina timur di mana separatis bertempur melawan pasukan pemerintah.

Nasib pilot kedua jet itu belum diketahui.

Amerika menuduh Rusia memasok pemberontak dengan persenjataan dan pelatihan.

Sementara itu, dua pesawat militer yang mengangkut sejumlah jenazah korban penembakan pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17 minggu lalu tiba di Belanda hari Rabu yang merupakan hari berkabung nasional.

Pesawat milik Belanda dan Australia itu mendarat di pangkalan udara Eindhoven dan disambut sejumlah tokoh. Jenazah-jenazah itu, yang diangkut dalam peti mati kayu, ditempatkan dalam mobil jenazah berwarna hitam dan dibawa ke sebuah lokasi dekat kota Hilversum untuk diidentifikasi.

Sebagian besar korban adalah warga negara Belanda.

Amerika mengatakan pesawat penumpang itu tampaknya ditembak jatuh separatis pro-Rusia dengan misil darat ke udara buatan Rusia. Mereka mengatakan pemberontak Å“yang kurang terlatih itu sepertinya keliru menembak jatuh pesawat tersebut.

Sumber : VOA

Bursa Saham Asia Dekati Level 6 Thn Tertingginya Setelah S&P 500 Catat Rekor

BESTPROFIT FUTURES (24/07) - Bursa Saham Asia stagnan, indeks acuan regional tersebut mendekati level 6 tahun tertingginya, setelah Indeks Standard & Poor 500 menguat pada rekornya dan Facebook Inc. mencatat laba yang melampaui dari perkiraan sebelumnya.

Indeks MSCI Asia Pacific diperdagangkan pada level 148.44 pukul 9:03 pagi waktu Tokyo setelah kemarin ditutup pada level tertingginya sejak Juni 2008 silam. Perusahaan-perusahaan dari PepsiCo Inc. hingga Dow Chemical Co. telah membantu memberikan gain pada Indeks S&P 500, dengan sekitar 77% dari anggota indeks tersebut merilis laba musim ini yang melampaui dari perkiraan para analis sebelumnya.

Rilis data China hari ini diperkirakan akan memberikan bukti lebih bahwa ekonomi negeri tirai bambu sedang stabil. Para ekonom memprediksi angka pembacaan awal bagi manufaktur China dari HSBC Holdings Plc/Markit Economics akan berada pada angka 51 untuk Juli lalu, naik dari Juni lalu seebsar 50.7 ketika indeks manufaktur tersebut bergerak tumbuh untuk pertama kalinya sepanjang tahun 2014 ini. Angka pembacaan diatas 50 memberikan sinyal kenaikan. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Defisit Perdagangan Jepang Bulan Juni Diperluas Pasca Ekspor Turun

BESTPROFIT FUTURES (24/07) - Defisit perdagangan Jepang melebihi perkiraan para ekonom pasca ekspor Jepang secara tak terduga turun, menyeret perekonomian yang membuat penurunan lebih kuat dari yang diperkirakan pasca kenaikan pajak penjualan pada bulan April.


Defisit pada bulan Juni sebesar 822.2 miliar yen ($ 8.1 miliar), menurut laporan dari kementerian keuangan di Tokyo hari ini, melebihi estimasi rata-rata dalam survei Bloomberg News dari 32 ekonom sebesar 643 miliar yen. Ekspor Jepang turun 2 persen dari tahun sebelumnya, sementara impor naik 8,4 persen.


Dalam pekan ini,pemerintah telah memangkas proyeksi pertumbuhan untuk tahun yang berakhir pada Maret 2015, mengutip permintaan luar negeri yang lemah dan penurunan konsumsi setelah kenaikan pajak. Dengan impor bahan bakar fosil membengkakkan defisit perdagangan, sekarang berada di rekor 24 bulan, kenaikan ekspor diperlukan untuk membantu Perdana Menteri Shinzo Abe mempertahankan pertumbuhan negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia.


Para ekonom memperkirakan ekspor akan naik 1 persen pada bulan Juni setelah turun 2,7 persen di bulan Mei. Ekonomi Jepang akan tumbuh 1,2 persen
dalam tahun fiskal ini, Kantor Kabinet mengatakan awal pekan ini, potongan dari perkiraan sebelumnya pertumbuhan 1,4 persen selama periode tersebut.(frk)


Sumber
: Bloomberg

Ekuitas AS Tekan Emas Berjangka Turun Hari Kedua

BESTPROFIT FUTURES (24/07) - Emas berjangka turun untuk hari kedua secara beruntun karena reli ekuitas AS mencapai rekor tertingginya sehingga melemahkan permintaan untuk logam mulia sebagai aset alternatif.
Indeks  Standard & Poor 500 naik sebanyak 7,6 persen tahun ini, emas turun sebanyak 28 persen pada 2013, yang tertajam dalam tiga dekade terakhir, karena bursa saham meningkat di tengah tanda-tanda reboundnya perekonomian AS.
Tahun ini emas naik sebanyak 8,7 persen terkait meningkatnya gejolak di Ukraina dan Timur Tengah. Pagi tadi, logam naik sebanyak 0,4 persen setelah separatis menembak jatuh dua jet tempur Ukraina di kawasan yang sama dengan Malaysia Air yang jatuh pekan lalu.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember turun sebesar 0,1 persen untuk menetap di level $ 1,306.50 per ons pada pukul 1:36 siang di New York Comex. Perdagangan hari ini sebesar 29 persen untuk kali ini di bawah rata-rata dalam 100 hari terakhir, data yang dihimpun oleh Bloomberg kemarin menunjukkan, harga turun 0,6 persen. (vck)
Sumber: Bloomberg

Tuesday, 22 July 2014

Tiongkok Suntik Pinjaman Besar, Utang Argentina Banyak Yang Belum Dibayar

Kepala negara Tiongkok, Presiden Xi Jinping saat berkunjung ke Argentina akhir pekan lalu mengadakan kesepakatan  dengan Presiden  Argentina, Cristina Fernandez de Kirchner untuk memberikan pinjaman sebesar 7.5 miliar dolar AS kepada Argentina, karena besarnya utang negara sebelumnya yang belum dibayar sehingga negara tidak dapat memanfaatkan pasar modal global.
Kesepakatan tunggal terbesar tersebut  meliputi pinjaman dana sebesar 4.7 miliar dolar AS dari China Development Bank untuk pembangunan dua bendungan hidroelektrik di Patagonia. Kedua bendungan akan dibangun oleh perusahaan teknik dan konstruksi Tiongkok , GeZhouba Group, bersama dengan perusahaan pembangunan, operasi dan pemeliharaan berbagai elektromekanis Argentina, Electroingenieria S.A,  dengan kapasitas pembangkit bangunan mencapai 1.740 watt.
Dana sebesar 2.1 miliar dolas AS lainnya juga diberikan bank Tiongkok untuk membantu membiayai proyek kereta api untuk mengangkut gandum dari daerah pertanian Argentina menuju ke sejumlah pelabuhan yang selama ini tertunda. Selain itu, kedua belah pihak juga telah menandatangani perjanjian barter, antar bank dalam negeri masing-masing untuk jangka waktu 3 tahun kedepan agar Argentina dapat membayar impor Tiongkok menggunakan mata uang yuan, sebesar 11 milar dolar AS.  Sebelumnya, pada tahun 2009, negara Amerika Latin telah menandatangani perjanjian yang serupa dengan Tiongkok.
Negara Argentina merupakan negara eksportir kedelai dan jagung terbesar ketiga didunia dan Tiongkok adalah peng-impor terbesar kedelainya. Pemerintahan Fernandez telah memberlakukan pengetatan impor dan pengontrolan modal untuk menjaga cadangan devisa berkurang, yang dibutuhkan untuk membayar hutang-hutangnya.
Kebijakan tersebut telah menghalangi investasi asing dan memaksa bank sentral untuk menguras cadangan devisa untuk menopang mata uang yang sedang merosot. Presiden Fernandez menganggap kesepakatan dengan negara perekonomian terbesar kedua didunia dapat membantu menstabilitasi nilai tukar negaranya pada saat ini.

Sumber : Vibiznews

Data API Khawatirkan Investor, Harga Minyak Mentah WTI Melemah

Harga minyak mentah WTI di Bursa Nymex pada perdagangan Selasa 22 Juli 2014 terpantau ditutup melemah cukup signifikan. Pelemahan harga minyak mentah WTI dipicu oleh rilis data API yang memberikan kekhawatiran terhadap para investor.
Rilis data persediaan minyak mentah AS oleh API pada Selasa lalu, terpantau menjadi sentimen negatif cukup kuat terhadap pergerakan harga minyak mentah WTI. Data persediaan minyak mentah tersebut yang berada di level pengurangan 555.000 barrel masih berada di bawah ekspektasi yang memperkirakan penguaran akan berada di kisaran 2,8 juta barrel. Imbas dari hal tersebut, harga minyak WTI mengalami pelemahan akibat penyesuaian terhadap kesalahan estimasi data.
Selain faktor rilis data API, harga minyak mentah baik WTI maupun Brent juga cukup tertekan oleh belum adanya indikasi gangguan supply minyak mentah sebagai kelanjutan dampak dari tidak stabilnya kondisi geopolitik global. Kondisi geopolitik global yang masih belum stabil di kawasan Gaza, Ukraina-Rusia, dan Libia terpantau belum berdampak pada terganggunnya supply minyak mentah dari beberapa negara tersebut mskipun output Libia dikabarkan turun ke 450.000 barrel per hari.
Pada perdagangan Selasa 22 Juli 2014 di Bursa Nymex, harga minyak mentah terpantau ditutup melemah cukup signifikan. Harga minyak mentah WTI berjangka Nymex untuk kontrak September 2014 turun 0,46% ke tingkat harga $102,39/barrel atau melemah $0,47/barrel.
Sementara pada perdagangan minyak mentah jenis Brent di Nymex, minyak mentah jenis tersebut juga harus ditutup melemah dini hari tadi. Harga minyak mentah jenis Brent berjangka Nymex untuk kontrak Desember 2014 turun 0,51% ke tingkat harga $107,53/barrel atau melemah $0,55/barrel.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksi harga minyak mentah WTI akan cenderung bergerak melemah tipis pada perdagangan hari ini sebelum rilis data EIA. Hal tersebut dilandasi oleh potensi aksi wait and see yang cukup kuat pasca kesalahan estimasi pada data API yang cukup signifikan. Data persediaan minyak mentah EIA sendiri diprediksi akan berada di kisaran pengurangan sebesar 2,8 juta barrel. Terkait pergerakan harga minyak mentah, range normal diprediksi akan berada di kisaran $101-$104,25 pada WTI dan $106-$109 pada Brent.

Sumber : Vibiznews

Data AS Tekan Harga Emas LLG

Harga emas LLG pada perdagangan Selasa 22 Juli 2014 terpantau ditutup melemah cukup signifikan dini hari tadi. Pelemahan harga emas LLG yang cukup signifikan tersebut dipicu oleh penguatan bursa Wall Street dan juga data perekonomian AS yang berada dalam posisi positif.
Rilis-rilis data terkait pendapatan kuartal perusahaan di Wall Street dan juga perekonomian AS terpantau berhasil menggerus harga emas pada perdagangan Selasa lalu. Dari pergerakan bursa Wall Street, seluruh indeks terpantau berhasil ditutup di zona hijau pada perdagangan Selasa lalu. Beberapa rilis data pendapatan kuartalan perusahaan di Wall Street terpantau menjadi sentimen kuat yang menggerakan seluruh indeks untuk menutup perdagangan di zona hijau sehingga emas selaku aset safe haven, anjlok tergerus penguatan Wall Street tersebut.
Sementara dari rilis-rilis data perekonomian AS, data penjualan rumah AS dan inflasi juga turut menjadi momok terhadap pergerakan harga emas Selasa lalu. Dari data inflasi, terpantau inflasi inti AS berhasil ditekan pada Juni lalu bila dibandingkan periode yang sama pada tahun 2014. Inflasi inti AS yang berada pada level 2,0% di Juni 2014, berhasil diturunkan 0,1% ke level 1,9%. Sedangkan dari data penjualan rumah AS, penjualan rumah AS juga mengalami penguatan pada Juni lalu bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2013. Pada Juni 2014 lalu, penjualan rumah AS berada di level 5,04 juta atau naik 0,13 juta.
Pada perdagangan Selasa 22 Juli 2014, harga emas LLG terpantau harus ditutup melemah cukup signifikan meskipun sentimen positif dari belum stabilnya kondisi geopolitik global masih cukup kuat. Harga emas LLG turun 0,47% ke tingkat harga $1.306,35/t oz atau melemah $6,10/t oz.
Sedangkan dari perdagangan emas berjangka di Bursa Comex, harga emas juga terpantau ditutup melemah dini hari tadi. Harga emas berjangka Comex untuk kontrak Agustus 2014 turun hingga 0,58% ke tingkat harga $1.306,3/t oz atau melemah $7,6/t oz.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksi harga emas pada perdagangan hari ini berpotensi untuk kembali menguat. Hal tersebut dilandasi oleh potensi penguatan sentimen positif dari belum stabilnya kondisi geopolitik global sekaligus aksi beli pasca penurunan harga pada perdagangan hari Selasa. Terkait pergerakan harga, range normal diprediksi akan berada di kisaran $1.294-$1.322 pada emas LLG dan $1.293-$1.324 pada emas berjangka COmex untuk kontrak Agustus 2014.

Sumber : Vibiznews

Saham Asia Naik Pasca Inflasi AS Meredam Kekhawatiran Tingkat Suku Bunga

BESTPROFIT FUTURES (23/07) - Saham Asia menguat untuk hari ketiga, dengan indeks acuan regional memperpanjang tertinggi enam tahun, setelah data inflasi meredam kekhawatiran kenaikan suku bunga di tahun depan.

Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,1 persen menjadi 148,07 pada pukul 09:02 pagi di Tokyo, setelah penutupan kemarin di level tertinggi sejak Juni 2008. Biaya hidup di AS naik pada laju yang lebih lambat di bulan Juni dan penjualan rumah naik ke tertinggi delapan bulan, menunjukkan ekonomi terbesar dunia adalah menghasilkan sedikit tekanan pada harga karena pertumbuhan berakselerasi.

Indeks Topix Jepang, indeks Kospi Korea Selatan dan Indeks S&P/ASX 200 Australia semua naik 0,2 persen. Indeks NZX 50 Selandia Baru tergelincir 0,1 persen. Pasar di China dan Hong Kong belum dibuka.

Indeks MSCI Asia Pacific diperdagangkan pada 13,5 kali perkiraan laba pada penutupan terakhir, dibandingkan dengan 16,6 untuk Indeks Standard & Poor 500, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.(frk)

Sumber : Bloomberg

Emas Berjangka Turun Terkait Spekulasi Suku Bunga The Fed

BESTPROFIT FUTURES (23/07) - Emas berjangka turun untuk kedua kalinya dalam tiga sesi terakhir karena spekulasi bahwa Federal Reserve yang akan menaikkan tingkat suku bunga AS lebih cepat dari perkiraan, melemahkan permintaan untuk logam mulia sebagai alternatif investasi..
Harga konsumen emas AS naik sebanyak 0,3 persen pada bulan Juni lalu setelah meningkat sebanyak 0,4 persen di bulan Mei lalu, menambah tekanan terhadap The Fed untuk meningkatkan suku bunga acuan dari rekor terendah. Dolar naik ke level tertinggi dalam empat minggu terakhir terhadap sejumlah mata uang utama.
Tahun ini Emas naik sebanyak 8,8 persen tekait gejolak di Timur Tengah dan Ukraina mendorong permintaan safe haven. Pemerintah Uni Eropa menekan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mempercepat penyelidikan atas jatuhnya pesawat Malaysia Air MH17. Sementara Menteri Luar Negeri AS John Kerry meminta  pertanggung jawaban pada penguasa Hamas  di Jalur Gaza untuk menghentikan pertempuran selama dua minggu dengan Israel.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember turun sebesar 0,6 untuk menetap di level $ 1.308 per ons pukul 1:37 di New York Comex. Sebelumnya, harga turun sebanyak 0,9 persen. (vck)
Sumber: Bloomberg

Monday, 21 July 2014

Harga Minyak Mentah WTI Melambung Tinggi, Investor Pantau Rusia

Harga minyak mentah WTI di Bursa Nymex pada perdagangan Senin 22 Juli 2014 terpantau ditutup menguat signifikan dini hari tadi. Penguatan harga minyak mentah WTI di Nymex dipicu oleh peningkatan tensi konflik Ukraina dan Rusia.
Pergerakan harga minyak mentah WTI pada perdagangan Senin lalu di Nymex, terpantau kembali mendapatkan dorongan penguatan signifikan dari perkembangan konflik Ukraina-Rusia. Perkembangan dari konflik tersebut, yang menyebabkan tertembaknya pesawat Malaysia Airlines MH 17 telah turut membawa AS untuk melakukan intervensi. Berdasarkan berita kelanjutan dampak penembakan tersebut, dikabarkan Obama telah menekankan tanggung jawab Vladimir Putin terhadap penembakan tersebut. Di sisi lain, imbas dari hal tersebut, investor melihat potensi gangguan aliran supply dari Rusia akibat kemungkinan peningkatan sanksi terhadap Rusia.
Sementara itu, pada pergerakan harga minyak mentah jenis Brent, harga minyak mentah jenis tersebut juga turut mendapatkan dorongan dari faktor geopolitik global. Kembali memanasnya konflik internal di Libia, terpantau menmbangkitkan kembali harga minyak mentah Brent di Nymex. Peningkatan harga minyak mentah jenis Brent dipicu oleh pertempuran di kawasan bandara Tripoli pada Minggu lalu. Sebelumnya, harga minyak mentah jenis Brent sempat memasuki masa lesu akibat peningkatan ekspor minyak mentah Libia.
Pada perdagangan Senin 21 Juli 2014 di Bursa Nymex, harga minyak mentah WTI terpantau ditutup menguat signifikan. Harga minyak mentah WTI berjangka Nymex untuk kontrak September 2014  naik hingga 0,89% ke tingkat harga $102,86/barrel atau menguat $0,91/barrel.
Sedangkan pada perdagangan minyak mentah jenis Brent, minyak mentah Brent juga ditutup menguat signifikan dini hari tadi. Harga minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak Desember 2014 naik 0,69% ke tingkat harga $108,08/barrel atau menguat $0,74/barrel.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksi harga minyak mentah berpotensi untuk kembali menguat pada perdagangan hari ini di Nymex. Hal tersebut dilandasi oleh dorongan sentimen positif dari faktor geopolitik global yang cukup kuat. Terkait pergerakan harga, range normal diprediksi akan berada di kisaran $100,75-104 pada WTI dan $106,5-$109 pada Brent.

Sumber : Vibiznews

Harga Emas LLG Kembali Naik, AS dan Australia Tekan Rusia

Harga emas LLG pada perdagangan Senin 21 Juli 2014 terpantau ditutup menguat tipis dini hari tadi. Penguatan harga emas LLG dipicu oleh faktor geopolitik global yang masih belum stabil sehingga demand terhadap aset safe haven mengalami penguatan.
Perdagangan emas LLG pada Senin lalu, terpantau masih dapat ditutup menguat akibat dorongan dari situasi geopolitik global yang terus meningkat. Dari kelanjutan jatuhnya pesawat MH 17, tekanan AS dan juga Australia kepada Rusia terkait klarifikasi penembakan pesawat tersebut dianggap menjadi indikasi akan memanasnya konflik lanjutan Rusia-Ukraina.
Sebelumnya, konflik Ukraina-Rusia sudah sempat mereda pasca presiden Ukraina, Petro Poroshenko, dianggap dapat menyelesaikan konflik secara damai dengan Rusia. Namun, masih terus berlangsungnya konflik di perbatasan antara militer Ukraina dengan pasukan pro-separatis Rusia kembali membangkitkan tensi konflik tersebut yang puncaknya pada tertembak pesawat penumpan MH 17 milik Malaysia Airlines.
Selain faktor sentimen positif dari penembakan MH 17, harga emas juga cukup terangkat oleh konflik di Gaza. Meningkatnya serangan Israel ke jalur darat di wilayah tersebut, menjadi indikasi akan bertambah sengitnya peperangan tersebut. Terpantau dampak dari konflik tersebut, ratusan nyawa telah menjadi korban akibat peperangan Israel dengan Hamas. Imbas dari peningkatan ketidakstabilan kondisi geopolitik global tersebut, harga emas mendapatkan dorongan untuk kembali menguat meskipun secara teknikal masih cenderung sideways.
Pada perdagangan Senin 21 Juli 2014, harga emas LLG terpantau ditutup menguat tipis. Harga emas LLG pada dini hari tadi ditutup menguat 0,14% ke tingkat harga $1.312,45/t oz atau naik $1,85/t oz.
Sedangkan pada bursa berjangka Comex, harga emas juga terpantau ditutup menguat dini hari tadi. Harga emas berjangka Comex untuk kontrak Agustus 2014 ditutup naik 0,34% ke tingkat harga $1.313,9/t oz atau menguat $4,5/t oz.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksi harga emas akan cenderung bergerak flat pada perdagangan hari ini akibat posisi wait and see para investor. Hal tersebut dilandasi oleh akan rilisnya beberapa data penting dari perekonomian AS seperti data inflasi dan home sales. Namun, bila dilandasi oleh dorongan sentimen dari faktor geopolitik global, harga emas masih akan mendapatkan cukup support untuk menguat. Terkait pergerakan harga emas, range normal diprediksi akan berada di kisaran $1.301-$1.324 pada emas LLG dan $1.302-$1.325 pada emas berjangka Comex kontrak Agustus 2014.

Sumber : Vibiznews

Indeks Saham Asia Naik Setelah Pasar Jepang di Buka kembali

BESTPROFIT FUTURES (22/07) - Bursa saham Asia menguat, dengan indeks acuan regional menuju gain untuk hari kedua, setelah pasar Jepang dibuka kembali pasca liburan. Saham industri dan material memimpin kenaikan.

Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,2 persen menjadi 147,15 pada pukul 09:01 pagi di Tokyo, sebelum pasar Hong Kong dan Cina di buka. Menteri-menteri luar negeri Uni Eropa akan bertemu pada hari ini yang akan membahas apakah mereka akan memperpanjang hukuman terhadap Rusia, di tengah kemarahan atas jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di wilayah Ukraina.

Indeks Topix Jepang naik 0,6 persen. Indeks Australia S&P / ASX 200 naik 0,1 persen dan Indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,1 persen. Sementara itu, Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,1 persen.
Kontrak pada Indeks Hang Seng Hong Kong dan kontrak di Indeks Hang Seng China Enterprises dari saham Cina daratan yang diperdagangkan di Hong Kong sedikit berubah.

Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 sedikit berubah setelah tergelincir 0,2 persen kemarin.(frk)

Sumber : Bloomberg

WTI Dekati Level 3 Pekan Tertingginya Jelang Rilis Data Pasokan Minyak AS

BESTPROFIT FUTURES (22/07) - WTI (West Texas Intermediate) diperdagangkan mendekati level harga tertingginya dalam hampir 3 pekan terakhir menjelang rilis data pasokan minyak AS yang diperkirakan memberikan sinyal meningkatnya permintaan bahan bakar di AS, sebagai konsumen minyak terbesar di dunia.

Kontrak berjangka sedikit berubah di New York setelah kemarin naik 1.4%. Pekan lalu pasokan minyak mentah diperkirakan turun sebesar 2.8 juta barel menjadi 372.2 juta, menurut survei Bloomberg News menjelang rilis data dari EIA (Energy Information Administration) besok. Produksi minyak Libya turun 430,000 barel per hari setelah menurunna produksi dari ladang Sharara, menurut Oil Corp.

WTI untuk pengiriman bulan Agustus, yang akan berakhir hari ini berada pada level $104.65 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange, naik 6 sen pukul 9:08 pagi waktu Sydney. Kemarin WTI catat gain sebesar $1.46 ke level $104.59, level harga penutupan tertinggi sejak 1 Juli lalu. Hari ini kontrak bulan September turun 6 sen ke level $102.80. Volume semua kontrak berjangka diperdagangkan sebesar 38% dibawah 100 hari rata-rata. Harga telah mengalami kenaikan sebesar 6.3% sepanjang tahun 2014 ini.

Kemarin Brent untuk penyelesaian bulan September catat gain 44 sen atau 0.4% ke level $107.68 per barel di Bursa ICE Futures Europe, London. Acuan minyak mentah Eropa mengakhiri sesi lebih tinggi sebesar $4.82 dibanding WTI. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Emas Naik Untuk Ketiga Kalinya Dalam Empat Sesi

BESTPROFIT FUTURES (22/07) - Emas berjangka naik ketiga kalinya dalam empat sesi terakhir karena memuncaknya ketegangan di Ukraina sehingga meningkatkan permintaan untuk aset safe haven.
Sementara kemarin Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan bahwa pihak Rusia mempunyai rudal yang digunakan pemberontak Ukraina untuk menembak jatuh pesawat Malaysia Airlines. Pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa di Brussels besok akan membahas sanksi terhadap pihak Rusia.
Tahun ini emas naik sebanyak 9,4 persen, menyentuh level tertinggi selama 16 pekan berada di level $ 1,346.80 per ons pada 10 Juli lalu, di tengah meningkatnya gejolak di Ukraina dan Timur Tengah. Acuan ekuitas global jatuh untuk hari ini karena saham Rusia turun pada sesi keenam di tengah kuatnya tekanan internasional terhadap Presiden Vladimir Putin. Sementara permintaan untuk aset safe haven juga mengalami penguatan akibat meningkatnya kekerasan di Jalur Gaza.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember naik sebesar 0,3 persen untuk menetap di level $ 1,315.50 pukul 1:37 di New York Comex. Perdagangan emas adalah 30 persen di bawah rata-rata dalam 100 hari, data yang dihimpun oleh Bloomberg. (vck)
Sumber: Bloomberg

Sunday, 20 July 2014

Jalin Kerjasama Dengan Semen Padang, Saham Karakatau Steel Masih Konsolidasi

PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) telah menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan PT Semen Padang guna memasok produk baja, yakni pelat baja, baja profil, baja tulangan, dan pipa baja (spiral dan ERW).
Baja ini akan dipakai untuk membangun pabrik Semen Padang dalam Proyek Indarung VI. Dalam proyek ini Krakatau Steel akan memasok sekitar 4.000 ton-5.000 ton baja yang diperlukan dalam pembangunan Proyek Indarung VI milik PT Semen Padang. Pengiriman pasokan baja perdana akan dilakukan pada September 2014 sebanyak lebih kurang 850 ton.
Pabrik Indarung VI berkapasitas 3,5 juta ton per tahun dan dibangun dengan alokasi dana sebesar Rp 3,25 triliun. Masa konstruksi proyek ditargetkan selesai selama 30 bulan dan proses mechanical completion (di luar masa commissioning) ditargetkan selesai pada kuartal III 2016.
Jika dilihat secara fundamental, di sepanjang kuartal pertama tahun ini KRAS harus menanggung rugi bersih sebesar US$46,43 juta, yang disebabkan membengkaknya beban pokok penjualan. Padahal, produsen baja pelat merah itu mampu mencetak tren positif pada periode yang sama tahun lalu dengan mencetak untung US$9,09 juta.
Dari sisi pendapatan bersih pun, Krakatau Steel menunjukkan penurunan sebesar 25,4% menjadi US$459,49 juta dari sebelumnya US$615,98 juta. Meski pendapatan turun signifikan, beban pokok penjualan hanya turun 20,4% dari US$564,02 juta menjadi US$448,9 juta. Kondisi tersebut menyebabkan laba bruto perseroan anjlok 79,6% menjadi hanya US$10,5 juta dari sebelumnya US$51,9 juta.
Dari segi fundamental, kondisi KRAS saat ini memang sedang kurang memuaskan. Oleh karena itu aksi korporasi yang dilakukan perseroan saat ini harus mempertimbangkan kembali kondisi historis perseroan agar tidak membuat laba bersih perseroan kian tergerus.
Dari lantai bursa siang akhir pekan lalu (18/7), saham KRAS  berada pada posisi 443 poin atau turun 1,13% dari posisi perdagangan terakhirnya dengan jumlah saham yang sudah ditransaksikan mencapai 1,13juta lot saham. 
Secara teknikal dapat dilihat bahwa saat ini indikator teknikal saham KRAS saat ini menunjukkan pola konsolidasi, digambarkan dengan indikator MA dan diikuti oleh pola indikator ADX yang menggambarkan pola serupa. Oleh karena itu secara teknikal, saham TLKM hingga awal pekan mendatang masing akan bergerak dengan pola menguat dengan level support pada 440 poin dan level resistence pada 453,8 poin.

Sumber : Vibiznews