Harga minyak mentah WTI di Bursa Nymex
pada perdagangan Senin 22 Juli 2014 terpantau ditutup menguat signifikan
dini hari tadi. Penguatan harga minyak mentah WTI di Nymex dipicu oleh
peningkatan tensi konflik Ukraina dan Rusia.
Pergerakan harga minyak mentah WTI pada
perdagangan Senin lalu di Nymex, terpantau kembali mendapatkan dorongan
penguatan signifikan dari perkembangan konflik Ukraina-Rusia.
Perkembangan dari konflik tersebut, yang menyebabkan tertembaknya
pesawat Malaysia Airlines MH 17 telah turut membawa AS untuk melakukan
intervensi. Berdasarkan berita kelanjutan dampak penembakan tersebut,
dikabarkan Obama telah menekankan tanggung jawab Vladimir Putin terhadap
penembakan tersebut. Di sisi lain, imbas dari hal tersebut, investor
melihat potensi gangguan aliran supply dari Rusia akibat kemungkinan
peningkatan sanksi terhadap Rusia.
Sementara itu, pada pergerakan harga
minyak mentah jenis Brent, harga minyak mentah jenis tersebut juga turut
mendapatkan dorongan dari faktor geopolitik global. Kembali memanasnya
konflik internal di Libia, terpantau menmbangkitkan kembali harga minyak
mentah Brent di Nymex. Peningkatan harga minyak mentah jenis Brent
dipicu oleh pertempuran di kawasan bandara Tripoli pada Minggu lalu.
Sebelumnya, harga minyak mentah jenis Brent sempat memasuki masa lesu
akibat peningkatan ekspor minyak mentah Libia.
Pada perdagangan Senin 21 Juli 2014 di
Bursa Nymex, harga minyak mentah WTI terpantau ditutup menguat
signifikan. Harga minyak mentah WTI berjangka Nymex untuk kontrak
September 2014 naik hingga 0,89% ke tingkat harga $102,86/barrel atau
menguat $0,91/barrel.
Sedangkan pada perdagangan minyak mentah
jenis Brent, minyak mentah Brent juga ditutup menguat signifikan dini
hari tadi. Harga minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak Desember
2014 naik 0,69% ke tingkat harga $108,08/barrel atau menguat
$0,74/barrel.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting memprediksi harga minyak mentah berpotensi untuk kembali
menguat pada perdagangan hari ini di Nymex. Hal tersebut dilandasi oleh
dorongan sentimen positif dari faktor geopolitik global yang cukup kuat.
Terkait pergerakan harga, range normal diprediksi akan berada di
kisaran $100,75-104 pada WTI dan $106,5-$109 pada Brent.
Sumber : Vibiznews