BESTPROFIT FUTURES (22/07) - WTI (West Texas Intermediate)
diperdagangkan mendekati level harga tertingginya dalam hampir 3 pekan
terakhir menjelang rilis data pasokan minyak AS yang diperkirakan
memberikan sinyal meningkatnya permintaan bahan bakar di AS, sebagai
konsumen minyak terbesar di dunia.
Kontrak berjangka sedikit
berubah di New York setelah kemarin naik 1.4%. Pekan lalu pasokan minyak
mentah diperkirakan turun sebesar 2.8 juta barel menjadi 372.2 juta,
menurut survei Bloomberg News menjelang rilis data dari EIA (Energy
Information Administration) besok. Produksi minyak Libya turun 430,000
barel per hari setelah menurunna produksi dari ladang Sharara, menurut
Oil Corp.
WTI untuk pengiriman bulan Agustus, yang akan berakhir
hari ini berada pada level $104.65 per barel pada perdagangan elektronik
di New York Mercantile Exchange, naik 6 sen pukul 9:08 pagi waktu
Sydney. Kemarin WTI catat gain sebesar $1.46 ke level $104.59, level
harga penutupan tertinggi sejak 1 Juli lalu. Hari ini kontrak bulan
September turun 6 sen ke level $102.80. Volume semua kontrak berjangka
diperdagangkan sebesar 38% dibawah 100 hari rata-rata. Harga telah
mengalami kenaikan sebesar 6.3% sepanjang tahun 2014 ini.
Kemarin
Brent untuk penyelesaian bulan September catat gain 44 sen atau 0.4% ke
level $107.68 per barel di Bursa ICE Futures Europe, London. Acuan
minyak mentah Eropa mengakhiri sesi lebih tinggi sebesar $4.82 dibanding
WTI. (bgs)
Sumber : Bloomberg