BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/12) - Yen menguat ditengah spekulasi bahwa para
trader mencatat laba pasca kemenangan Perdana Menteri Shinzo Abe dalam
pemilu yang mana dia menyatakan memperoleh mandat baru pada
kebijakan-kebijakan yang telah mendorong mata uang Jepang berada pada
level 7 tahun terendah.
Dollar Australia dekati level terendah
sejak Juni 2010 silam setelah keamrin Bendahara Joe Hockey menyatakan
bahwa defisit anggaran mengalami kenaikan tajam akibat penurunan tajam
neraca perdagangan Australia sejak mencatat rekor lebih dari 50 tahun
terakhir. Sementara krone Norwegia dekati level 11 tahun terendah
setelah minyak mentah turun di bawah level $58 per barel untuk pertama
kalinya sejak 2009 lalu.
Yen menguat 0.4% ke level 118.29 per
dollar pukul 8 pagi waktu Tokyo. Dollar berada pada level $1.2471 per
euro, setelah 5 hari terakhir hingga 12 Desember lalu mengalami
penurunan 1.4%. Euro turun 0.2% ke level 147.71 yen.
Aussie
diperdagangkan pada level 82.52 sen AS setelah menyentuh level 4 tahun
terendah sebesar 82.15 yang tercapai pada 11 Desember lalu.
Pekan
lalu Indeks Dollar Bloomberg mengalami penurunan 0.6% di New York,
penurunan mingguan pertama sejak 17 Oktober lalu. Indeks acuan tersebut
yang pada 5 Desember lalu ditutup padal level 5 tahun tertingginya
sebesar 1,122.34, telah mencatat gain sepanjang tahun 2014 ini ditengah
spekulasi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga seiring pulihnya
perekonomian AS. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Sunday, 14 December 2014
Saham Jepang Diikuti Bursa AS Melemah Seiring Yen Menguat Pasca Kemenangan Abe
BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/12) - Kemenangan
pemilihan oleh Perdana Menteri Shinzo Abe tidak menghentikan saham
Jepang menurun hari ini, seiring melemahnya dalam ekuitas AS akibat
kekhawatiran atas kemerosotan minyak dan penguatan yen menekan sentimen.
Indeks Topix turun
sebesar 1,2 % ke level 1,387.76 pukul 09:00 pagi waktu Tokyo setelah
pekan lalu anjlok sebesar 3,2 %. Langkah ini bersiap untuk penutupan
terendahnya sejak 17 November lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average
melemah sebesar 1,4 % ke level 17,121.67. Koalisi Abe memenangkan lebih
dari dua-pertiga kursi dari 475 kursi di parlemen, hampir sama seperti
penilaian kemarin. Sementara mata uang yen naik sebesar 0,5 % ke level
118,11 per dolar di tengah spekulasi pedagang mengunci kenaikan setelah
hasil. Indeks Standard & Poor 500 jatuh 1,6 % pada 12 Desember
kemarin.
Sementara kemenangan
Abe dibayangi oleh pemilih terendah sejak Perang Dunia II, ia tidak
perlu memanggil pemilu lain hingga tahun 2018, berpotensi membuatnya
perdana menteri terlama dalam 4 dekade terakhir. Indeks Topix telah
hampir dua kali lipat sejak pemungutan suara pada tahun 2012 yang
membawa pemerintah ke kekuasaan, meski data menunjukkan bangsa
tergelincir kembali ke dalam resesi tahun ini setelah kenaikan penjualan
pajak menyeret konsumsi.
Kontrak pada Indeks
Standard & Poor 500 sedikit berubah. Aksi jual dalam indeks ekuitas
yang mendasari pada 12 Desember mengambil kecepatan di jam terakhir
perdagangan terkait rata-rata Dow anjlok lebih dari 100 poin dan Indeks S
& P 500 yang berakhir sekitar 2 poin di atas harga rata-rata untuk
50 hari terakhir, menurut pantauan oleh teknis analis. (knc)
Sumber : Bloomberg
Bursa Saham Asia Dibuka Melemah 0.6% Pasca Penurunan Bursa Saham AS
BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/12) - Bursa Saham Asia melemah, setelah Bursa
Saham AS mencatat penurunan mingguan tertajam dalam 3 tahun terakhir
ditengah kekhawatiran bahwa penurunanharga minyak mentah mengantarkan
sinyal pelemahan pada outlook pertumbuhan ekonomi global.
Indeks MSCI Asia Pacific melemah 0.6% ke level 136.60 pukul 9:01 pagi waktu Tokyo, menuju level 1 ½ bulan terendah jelang pembukaan Bursa Saham Hong Kong dan China. Sementara Indeks Standard & Poor 500 melemah 1.6% pada 12 Desember lalu, memperpanjang penurunan di akhir jam perdagangan akibat saham-saham perusahaan material pimpin penurunan. Indeks Dow Jones Industrial Average mengalami penurunan 3.8% dalam sepekan terakhir ini, penurunan tersebut merupakan penurunan mingguan tertajam sejak November 2011 silam.
Pekan lalu sekitar $2 triliun telah hilang dari nilai ekuitas global akibat penurunan harga minyak dunia,sehingga meningkatkan kekhawatiran mengenai penguatan ekonomi global. Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) hari ini melanjutkan penurunan dengan turun 1.9% ke level $56.69 per barel setelah pekan lalu turum 12%.
China memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun depan melambat 7.1% akibat pelambatan investasi real estate yang berlanjut, menurut Ma Jun selaku Kepala Ekonom dari pusat penelitian People Bank of China. Kontrak Berjangka Hang Seng Hong Kong melemah 0.5% pada hari ini, sementara Kontrak Berjangka pada Indeks Hang Seng China Enterprises melemah 0.9%. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Indeks MSCI Asia Pacific melemah 0.6% ke level 136.60 pukul 9:01 pagi waktu Tokyo, menuju level 1 ½ bulan terendah jelang pembukaan Bursa Saham Hong Kong dan China. Sementara Indeks Standard & Poor 500 melemah 1.6% pada 12 Desember lalu, memperpanjang penurunan di akhir jam perdagangan akibat saham-saham perusahaan material pimpin penurunan. Indeks Dow Jones Industrial Average mengalami penurunan 3.8% dalam sepekan terakhir ini, penurunan tersebut merupakan penurunan mingguan tertajam sejak November 2011 silam.
Pekan lalu sekitar $2 triliun telah hilang dari nilai ekuitas global akibat penurunan harga minyak dunia,sehingga meningkatkan kekhawatiran mengenai penguatan ekonomi global. Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) hari ini melanjutkan penurunan dengan turun 1.9% ke level $56.69 per barel setelah pekan lalu turum 12%.
China memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun depan melambat 7.1% akibat pelambatan investasi real estate yang berlanjut, menurut Ma Jun selaku Kepala Ekonom dari pusat penelitian People Bank of China. Kontrak Berjangka Hang Seng Hong Kong melemah 0.5% pada hari ini, sementara Kontrak Berjangka pada Indeks Hang Seng China Enterprises melemah 0.9%. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Thursday, 11 December 2014
WTI Memperpanjang Penurunan Di Bawah Level $ 60
BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/12) - Minyak
mentah West Texas Intermediate memperpanjang penurunannya di bawah
level $ 60 per barel dan menuju penurunan mingguan ke-10 sejak Oktober
lalu di tengah spekulasi bahwa anggota terbesar OPEC akan mempertahankan
pangsa pasar terhadap produsen AS.
Minyak
berjangka turun sebesar 1,8 % di New York dan bersiap untuk penurunan
sebesar 10,3 % pekan ini. Irak, sebagai produsen terbesar kedua di OPEC,
mengatakan keputusan untuk memperpanjang diskon untuk penjualan minyak
mentah ke Asia pada Januari. Sementara brent di London ditutup di bawah
level $ 64 per barel kemarin.
WTI untuk pengiriman Januari turun ke level $ 1,10 dari level $ 58,85 per barel pada  perdagangan
elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada di level $ 59,08
pukul 10:46 pagi waktu Sydney. Kontrak tersebut turun sebesar 99 sen
kelevel $ 59,95 per barel kemarin, merupakan level terendah sejak Juli
2009 lalu. Sementara volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah
sekitar 57 persen di bawah RSI 100-hari. Sedangkan harga tersebut  turun 40 % pada tahun ini.
Brent
untuk pengiriman Januari turun sebesar 56 sen, atau 0,9 %, ke level $
63,68 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London
kemarin, merupakan penutupan terendah sejak Juli 2009 lalu. Sementara
minyak mentah acuan Eropa mengakhiri sesi perdagangan lebih tinggi di
level $ 3,73 di bandingkan WTI. Harga tersebut sebesar 43 persen lebih
rendah untuk tahun ini. (vck)
Sumber: Bloomberg
Emas Turun Seiring Penjualan Retail AS Naik Tajam dalam 8 Bulan
BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/12) - Emas
berjangka jatuh untuk hari kedua berturut-turut seiring pertumbuhan
ekonomi AS meningkat mendorong spekulasi bahwa Federal Reserve segera
akan menaikkan suku bunga.
Penjualan
ritel pada bulan November naik tajam dalam 8 bulan terakhir, dan jumlah
warga Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran turun ke level 3
pekan terendah, menurut laporan pemerintah hari ini. Mata uang dolar dan
Indeks Standard & Poor 500 menguat, mengurangi daya tarik emas
sebagai investasi alternatif. Kemarin, logam turun 0,2 %.
Pada
tanggal 9 Desember, emas mencapai level tertinggi dalam 6 pekan
terakhir terkait ekuitas ekonomi global anjlok, meningkatnya permintaan
untuk safe haven. Harga minyak berayun telah meningkatkan volatilitas
pada logam karena meredamnya para investor untuk menimbang inflasi.
Pejabat The Fed akan bertemu pada pekan depan untuk membahas waktu
kenaikan suku bunga acuan pertama sejak tahun 2006.
Emas
berjangka untuk pengiriman bulan Februari melemah 0,3 % untuk menetap
di level $ 1,225.60 per ons pada pukul 1:48 di Comex New York. 2 hari
yang lalu, harga emas mencapai level $ 1.239, yang merupakan level
tertingginya sejak 23 Oktober lalu. (knc)
Sumber : Bloomberg
Bursa AS Rebound Akibat Gain Retail Sales Membayangi Penurunan Minyak
BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/12) - Saham-saham AS mengalami rebound dari
hari terburuknya dalam tujuh minggu, setelah data yang lebih baik dari
perkiraan dalam penjualan ritel dan angka pengangguran mendorong
kepercayaan dalam perekonomian membayangi memperpanjang aksi jual dalam
minyak.
Indeks
acuan terkoreksi dari level tertinggi mereka dalam sehari setelah
minyak mentah AS turun di bawah $ 60 per barel untuk pertama kalinya
sejak tahun 2009, menghapus reli dalam saham-saham energi. Urban
Outfitters Inc. memimpin reli di antara pengecer dalam indeks Standard
& Poor 500.
Indeks
S&P 500 naik 0,5% menjadi 2,035.28 pada pukul 16:00 sore di New
York setelah sebelumnya naik 1,5%. Indeks Dow Jones Industrial Average
naik 64,15 poin, atau 0,4%, ke 17,597.30, memangkas gain sebelumnya sebesar 1,3%.
Indeks
S&P 500 kemarin turun 1,6% pasca jatuhnya harga minyak berdesir
hingga pasar keuangan, menghantarkan semua 10 kelompok industri dalam
indeks ekuitas acuan turun setidaknya 1%. Indeks Volatilitas Chicago Board Options Exchange, indeks pilihan harga yang dikenal sebagai VIX, tergelincir 1,8% menjadi 18,89 setelah spiking 24% kemarin.(frk)
Sumber : Bloomberg
Membaiknya Data Ekonomi AS, Angkat Bursa Saham Asia Dibuka Menguat 0.1%
BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/12) - Bursa Saham Asia menguat setelah rilis data AS terkait penjualan ritel dan klaim pengangguran mendorong optimism pada perekonomian terbesar di dunia tersebut. Sementara Bursa Saham Jepang berfluktuasi menjelang pemilu diakhir pekan ini.
Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0.1% ke level 136.89 pukul 9:03 pagi waktu Tokyo. Saham perusahaan energi dan material pimpin acuan saham regional menuju penurunan 2.3% pada pekan ini akibat penurunan harga minyak dunia dibawah level $60 per barel untuk pertama kalinya sejak Juli 2009 silam dengan Arab Saudi mempertanyakan perlunya pemangkasan output.
Penjualan ritel bulan November naik 0.7% dari bulan sebelumnya, sesuai dengan perkiraan dari survei para ekonom di Bloomberg, kenaikan akibat para konsumen membutuhkan barang-barang elektronik, pakaian dan furniture. Klaim tunjangan pengangguran pekan lalu turun 3,000 menjadi 294,000. Klaim telah berada dibawah angka 300,000 selama 12 dari 13 pekan terakhir.
Semenatra itu, minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) hari ini turun 1.3% ke level $59.16 per barel setelah kemarin turun 1.6%. Minyak mentah telah memasuki situasi pasar yang bearish setelah Arab Saudi, Iraq dan Kuwait selaku tig anggota OPEC terbesar mengupayakan penurunan tajam terhadap ekspor minyak ke Asia setidaknya dalam 6 tahun terakhir ini. Pasar akan mengkoreksi sendirinya, menurut Menteri Minyak Arab Saudi Ali Al-Naimi. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0.1% ke level 136.89 pukul 9:03 pagi waktu Tokyo. Saham perusahaan energi dan material pimpin acuan saham regional menuju penurunan 2.3% pada pekan ini akibat penurunan harga minyak dunia dibawah level $60 per barel untuk pertama kalinya sejak Juli 2009 silam dengan Arab Saudi mempertanyakan perlunya pemangkasan output.
Penjualan ritel bulan November naik 0.7% dari bulan sebelumnya, sesuai dengan perkiraan dari survei para ekonom di Bloomberg, kenaikan akibat para konsumen membutuhkan barang-barang elektronik, pakaian dan furniture. Klaim tunjangan pengangguran pekan lalu turun 3,000 menjadi 294,000. Klaim telah berada dibawah angka 300,000 selama 12 dari 13 pekan terakhir.
Semenatra itu, minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) hari ini turun 1.3% ke level $59.16 per barel setelah kemarin turun 1.6%. Minyak mentah telah memasuki situasi pasar yang bearish setelah Arab Saudi, Iraq dan Kuwait selaku tig anggota OPEC terbesar mengupayakan penurunan tajam terhadap ekspor minyak ke Asia setidaknya dalam 6 tahun terakhir ini. Pasar akan mengkoreksi sendirinya, menurut Menteri Minyak Arab Saudi Ali Al-Naimi. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Saham Jepang Di Buka Gain Terkait Pelemahan Yen
BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/12) - Saham
Jepang catat kenaikan menjelang pemilu pada akhir pekan ini seiring
mata uang yen melemah terhadap dolar dan AS melaporkan kenaikan
tertinggi dalam penjualan ritel selama delapan bulan terakhir.
Indeks
Topix naik 0,1 % ke level 1,398.35 pukul 09:04 pagi di Tokyo, sehingga
memangkas penurunan pekan ini sebesar 3,3 %. Indeks Nikkei 225 Stock
Average naik 0,5 % ke level 17,344.64. Sementara mata uang yen turun 0,3
% ke level 119,01 per dolar pasca melemah sebesar 0,7 % kemarin terkait
data menunjukkan konsumen AS menghabiskan lebih banyak uang mereka pada
bulan November lalu sehingga melebihi dari yang diharapkan. Sedangkan
minyak mentah turun di bawah level $ 60 per barel untuk pertama kalinya
sejak 2009 lalu.
Jepang
akan melakukan pemilu pada 14 Desember besok setelah Perdana Menteri
Shinzo Abe bulan lalu menyerukan referendum mengenai kebijakan
ekonominya. Sementara perekonomian telah turun ke dalam resesi sejak
kenaikan pajak penjualan pada April lalu.
Koalisi
bentukan Abe akan menang lebih dari dua pertiga mayoritas suara,
menurut surat kabar Nikkei melaporkan hari ini, mengutip hasil survei
dan mennjadi headline hampir di setiap media lain diperkirakan akan
menang secara telak. (vck)
Sumber: Bloomberg
Wednesday, 10 December 2014
Emas Berjangka Turun Akibat Pelemahan Minyak Memicu Kekhawatiran Deflasi
BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/12) - Emas
berjangka turun karena penurunan harga minyak yang mendorong
kekhawatiran bahwa inflasi akan tetap rendah, membatasi daya tarik logam
sebagai lindung nilai.
Minyak mentah Brent dan West Texas Intermediate (WTI)
turun ke posisi terendah dalam lima tahun setelah OPEC mengatakan bahwa
mereka memperkirakan permintaan pasokan untuk tahun depan akan menjadi
yang terendah sejak 2003. Korelasi antara emas dan minyak naik 0,38
pekan lalu, link terkuat sejak Juli 2013. Pembacaan dari 1 berarti
komoditas bergerak berbaris.
Kemarin
harga emas mencapai level tertinggi dalam enam minggu akibat terjadi
penurunan di pasar ekuitas yang mendorong permintaan untuk aset
alternatif. Federal Reserve akan
bertemu pekan depan setelah pembuat kebijakan memperdebatkan waktu
kenaikan suku bunga pertama dalam delapan tahun. Biaya pinjaman yang
lebih tinggi memotong daya tarik emas karena emas umumnya menawarkan
investor pengembalian hanya melalui kenaikan harga.
Emas
berjangka untuk pengiriman Februari turun 0,2% untuk menetap di level $
1,229.40 per ons pada pukul 1:43 di Comex New York. Logam menyentuh
level $ 1.239 kemarin, yang merupakan tertinggi sejak 23 Oktober.
Indeks
saham MSCI All-Country dan Indeks Bloomberg Dollar Spot keduanya menuju
penurunan untuk hari ketiga. Emas menyentuh level $ 1,130.40 yang
merupakan level terendah empat tahun pada 7 November setelah ekuitas
mengalami reli dan greenback naik ke level tertinggi lima tahun.(frk)
Sumber : Bloomberg
Perusahaan Di Australia Menambah Pekerja Pada November Lalu
BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/12) - Perusahaan
di Australia diperkirakan menambahkan hampir tiga kali lipat jumlah
pekerja pada bulan lalu, sehingga menunjukkan rencana bank sentral untuk
memacu pertumbuhan dan perekrutan pekerja dengan suku bunga ke rekor
terendah.
Jumlah
masyarakat yang bekerja meningkat sebesar 42.700, menurut biro
statistik di Sydney hari ini. Dibandingkan dengan perkiraan rata-rata
peningkatan tersebut dalam survei dari 27 ekonom sebesar 15.000.
Sementara tingkat pengangguran naik sebesar 6,3 % terkait lebih
banyaknya orang sedang mencari pekerjaan.
The
Reserve Bank of Australia telah mempertahankan suku bunga acuan sebesar
2,5 % selama 16 bulan terakhir untuk mendorong transisi pengendalian
pertumbuhan domestik dan membantu para penambang yang menganggur akibat
ledakan investasi sumber daya yang telah berkurang. Para pembuat
kebijakan sedang menunggu untuk level yang lebih rendah dalam
mendapatkan daya tarik dalam perekonomian di luar lonjakan pasar
perumahan.
Jumlah
pekerja full time naik sebesar 1.800 pada bulan lalu, dan para pekerja
paruh waktu melonjak sebesar 40.800, laporan hari ini menunjukkan.
Tingkat partisipasi Australia, acuan tenaga kerja secara proporsional
dengan populasi, naik sebesar 64,7 % pada November lalu dari 64,6 % pada
bulan sebelumnya.
Dolar
Australia diperdagangkan pada level 83,68 sen AS pukul 11:36 pagi di
Sydney, naik dari level 83,43 sen sebelum data dirilis. (vck)
Sumber: Bloomberg
Yen Naik Untuk Hari Keempat Akibatkan Saham Jepang Di Buka Melemah
BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/12) - Saham
Jepang catat penurunan setelah harga minyak turun ke level lima tahun
terendahnya dan karena mata uang yen menguat untuk hari keempat, memicu
penurunan saham energi dan eksportir.
Indeks
Topix turun 1,5 % ke level 1,386.01 pukul 09:05 pagi di Tokyo, menuju
penurunan untuk hari ketiga, bersama dengan 33 kelompok industri yang
menurun kecuali satu. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 1,4 % ke
level 17,171.49. Sementara mata uang yen menguat 0,3 % ke level 117,52
per dolar setelah naik 1,6 % kemarin sehingga melakukan reli dalam tiga
hari sejak Juni 2013 lalu. Sedangkan  minyak West Texas Intermediate turun 4,5 % ke level $ 60,94 per barel kemarin.
Minyak
mentah WTI catat penurunan dari level $ 100 per barrel sejak akhir Juli
lalu pada meningkatnya pasokan AS dan permintaan yang lebih rendah di
tengah tanda-tanda perlambatan pertumbuhan terhadap perekonomian dari
Cina sampai Eropa. Data mingguan yang dirilis kemarin menunjukkan
persediaan minyak mentah AS naik ke rekor tertinggi, sementara OPEC
memangkas proyeksi produksi untuk tahun depan terhadap output terendah
dalam 12 tahun terakhir.
Dolar melemah terhadap yen pekan ini meskipun menguat menurut laporan pekerjaan AS yang  diperkirakan
pada 5 Desember lalu, sehingga menunjukkan para pengusaha menambahkan
sebagian besar pekerja sejak Januari 2012 lalu. Sementara Federal
Reserve mengkaji dalam pertumbuhan lapangan kerja sehingga akan
melakukan pertemuan pekan depan untuk memutuskan kapan ekonomi akan
cukup kuat untuk menahan suku bunga yang lebih tinggi. Sebaliknya, Bank
of Japan (BOJ) meningkatkan langkah-langkah stimulus pada 31 Oktober
lalu. (vck)
Sumber: Bloomberg
Sebagian Saham AS Turun Sejak Bulan Oktober Lalu
BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/12) - Saham
AS turun, mengirim Indeks Standard & Poor 500 merosot tajam dalam 7
pekan terakhir, karena saham energi baru selloff setelah OPEC
memperkirakan akan mengurangi permintaan minyak mentah pada 2015
mendatang.
Indeks S & P 500 melemah sebesar  1,6
% ke level 2,026.15 pada pukul 04:00 sore waktu New York, level
terendahnya sejak 5 November lalu. Indeks acuan merosot sebesar 2,4 %
selama 3 hari beruntun, setelah mencapai rekornya pada 5 Desember.
Indeks Dow Jones Industrial Average melemah sebesar 267,67 poin, atau
1,5 %, ke level 17,533.53. Dow mengalami penurunan terbesarnya sejak 9
Oktober lalu.
Indeks S & P 500
kemarin ditutup sedikit berubah setelah membalikkan penurunan sebesar
1,3 %. Indeks tersebut melonjak 9,6 % pada tahun 2014, menuju kenaikan
selama tahun ketiga, dipicu pada data ekonomi dan laba perusahaan yang
sesuai dengan perkiraan.
Rilis data pada akhir
pekan ini mungkin menunjukkan penjualan ritel AS meningkat pada bulan
November, klaim pengangguran awal pekan lalu sedikit berubah dari minggu
sebelumnya, dan kepercayaan konsumen meningkat bulan ini, menurut para
ekonom yang disurvei oleh Bloomberg. (knc)
Sumber : Bloomberg
Selloff dalam Saham-saham Energi Tekan Bursa AS
BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/12) - Saham-saham
AS melemah, memperpanjang penurunan mingguan untuk indeks Standard
& Poor 500, akibat saham-saham energi memperpanjang aksi jual atau selloff setelah OPEC memangkas proyeksi permintaan minyak mentah pada tahun 2015.
Saham
ConocoPhillips, Exxon Mobil Corp. dan Chevron Corp. kehilangan lebih
dari 2,2%. Lima pemain terburuk dalam indeks S&P 500 adalah
perusahaan energi. Saham Yum! Brands Inc. tenggelam 4,8% setelah
memotong proyeksi laba tahun 2014 di tengah ketakutan kesehatan di
China. Saham American Airlines Group Inc. dan United Continental
Holdings Inc. naik setidaknya 2,9% setelah sebuah kelompok industri
mengatakan perusahaan penerbangan global akan membuat rekor laba pada
tahun depan.
Indeks
S&P 500 kehilangan 0,8% menjadi 2,044.06 pada pukul 12:58 siang di
New York. Indeks acuan telah merosot 1,5% selama tiga hari terakhir,
setelah mencapai rekor pada 5 Desember yang lalu. Indeks Dow Jones
Industrial Average turun 151,59 poin, atau 0,9%, ke 17,649.61.
Perdagangan perusahaan dalam indeks S&P 500 adalah 5,8% di atas
rata-rata 30-hari hari ini.
Indeks
S&P 500 ditutup sedikit berubah kemarin setelah membalikkan
kerugian sebanyak 1,3%. Indeks tersebut telah melonjak sebesar 11% pada
tahun 2014, menuju gain untuk tahun ketiga, yang didorong oleh
membaiknya perkiraan data ekonomi dan pendapatan perusahaan.(frk)
Sumber : Bloomberg
Tuesday, 9 December 2014
WTI Merosot Seiring Iran Prediksi Akan Adanya Penurunan Berlanjut
BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/12) - Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) kembali menurun setelah Iran memprediksi akan adanya penurunan berlanjut pada harga minyak mentah apabila kekompakan memudar diantara anggota OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries).
Kontrak berjangka minyak turun sebesar 1.2% di New York setelah kemarin mengalami kenaikan yang pertama kalinya dalam 4 hari terakhir. Harga diperkirakan turun ke level terendah sebesar $40 per barel ditenagh perang harga atau jika ada keputusan yang muncul di OPEC, menurut Mohammad Sadegh Memarian, Kepala Analis Pasar Perminyakan Kementerian Minyak Iran. Sebanyak 12 grup anggota diperkirakan akan mengadakan pertemuan luar biasa pada kuartal pertama ini apabila minyak mentah melanjutkan penurunan, menurut Energy Aspects Ltd.
Minyak mentah sedang diperdagangkan pada situasi pasar yang bearish setelah Arab Saudi, yang memicu keputusan OPEC untuk mempertahankan daripada memangkas output ketika pertemuan bulan lalu, upaya pemangaksan terkait minyak mentah sebagai upaya mempertahankan pangsa pasar terhadap produsen minyak AS yang mencatat output pada laju tertingginya dalam lebih dari 3 dekade terakhir. EIA (Energy Information Administration) memangkas perkiraan mengenai harga minyak mentah pada 2015 mendatang ditengah penurunan.
WTI untuk pengiriman Januari turun sebesar 78 sen ke level $63.04 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada pada level $63.14 pukul 11:18 siang waktu Sydney. Kemarin kontrak berjangka minyak naik 77 sen ke level $63.82. Harga telah mengalami penurunan sebesar 36% sepanjang tahun 2014 ini.
Kemarin Brent untuk penyelsaian Januari catat gain 65 sen atau 1% ke level $66.84 per barel di Bursa ICE Futures Europe, London. Acuan minyak mentah Eropa tersebut mengakhiri sesi lebih tinggi sebesar $3.02 dibanding WTI.
Pekan lalu pasokan minyak mentah AS naik sebesar 4.4 juta barel, menurut rilis data dari American Petroleum Institute kemarin yang bersumber dari Anthony Headrick, seorang analis dari CHS Hedging. Rilis data pemerintah hari ini diperkirakan akan menunjukkan pasokan turun sebesar 2.7 juta barel, menurut survei Bloomberg News. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Kontrak berjangka minyak turun sebesar 1.2% di New York setelah kemarin mengalami kenaikan yang pertama kalinya dalam 4 hari terakhir. Harga diperkirakan turun ke level terendah sebesar $40 per barel ditenagh perang harga atau jika ada keputusan yang muncul di OPEC, menurut Mohammad Sadegh Memarian, Kepala Analis Pasar Perminyakan Kementerian Minyak Iran. Sebanyak 12 grup anggota diperkirakan akan mengadakan pertemuan luar biasa pada kuartal pertama ini apabila minyak mentah melanjutkan penurunan, menurut Energy Aspects Ltd.
Minyak mentah sedang diperdagangkan pada situasi pasar yang bearish setelah Arab Saudi, yang memicu keputusan OPEC untuk mempertahankan daripada memangkas output ketika pertemuan bulan lalu, upaya pemangaksan terkait minyak mentah sebagai upaya mempertahankan pangsa pasar terhadap produsen minyak AS yang mencatat output pada laju tertingginya dalam lebih dari 3 dekade terakhir. EIA (Energy Information Administration) memangkas perkiraan mengenai harga minyak mentah pada 2015 mendatang ditengah penurunan.
WTI untuk pengiriman Januari turun sebesar 78 sen ke level $63.04 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada pada level $63.14 pukul 11:18 siang waktu Sydney. Kemarin kontrak berjangka minyak naik 77 sen ke level $63.82. Harga telah mengalami penurunan sebesar 36% sepanjang tahun 2014 ini.
Kemarin Brent untuk penyelsaian Januari catat gain 65 sen atau 1% ke level $66.84 per barel di Bursa ICE Futures Europe, London. Acuan minyak mentah Eropa tersebut mengakhiri sesi lebih tinggi sebesar $3.02 dibanding WTI.
Pekan lalu pasokan minyak mentah AS naik sebesar 4.4 juta barel, menurut rilis data dari American Petroleum Institute kemarin yang bersumber dari Anthony Headrick, seorang analis dari CHS Hedging. Rilis data pemerintah hari ini diperkirakan akan menunjukkan pasokan turun sebesar 2.7 juta barel, menurut survei Bloomberg News. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Emas Naik Tajam Terkait Penurunan Ekuitas
BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/12) - Emas berjangka naik ke level tertinggi dalam lebih dari enam minggu akibat penurunan di pasar ekuitas menghidupkan kembali permintaan untuk logam sebagai safe haven.
Lebih dari $ 100 miliar dihapus dari nilai pasar ekuitas dunia kemarin, dan saham global melemah lagi hari ini. Bullion memperpanjang kenaikan karena dolar menuju penurunan terbesar dalam dua bulan terhadap sekeranjang 10 mata uang.
Emas berjangka untuk pengiriman Februari naik 3% menjadi $ 1,230.50 per ons pada pukul 11:53 siang di Comex New York, setelah menyentuh $ 1.239, yang merupakan level tertinggi sejak 23 Oktober.
Setelah pembuat kebijakan mencoba untuk menghidupkan kembali ekonomi, bank-bank sentral utama bersama-sama akan menambah likuiditas hampir tiga kali lipat tahun depan daripada yang mereka lakukan pada tahun 2014, menurut analis dari Credit Suisse Group AG. Kepemilikan Net-bullish dalam emas berjangka dan opsi lebih dari dua kali lipat dalam tiga minggu terakhir, data pemerintah AS menunjukkan.(frk)
Sumber : Bloomberg
Lebih dari $ 100 miliar dihapus dari nilai pasar ekuitas dunia kemarin, dan saham global melemah lagi hari ini. Bullion memperpanjang kenaikan karena dolar menuju penurunan terbesar dalam dua bulan terhadap sekeranjang 10 mata uang.
Emas berjangka untuk pengiriman Februari naik 3% menjadi $ 1,230.50 per ons pada pukul 11:53 siang di Comex New York, setelah menyentuh $ 1.239, yang merupakan level tertinggi sejak 23 Oktober.
Setelah pembuat kebijakan mencoba untuk menghidupkan kembali ekonomi, bank-bank sentral utama bersama-sama akan menambah likuiditas hampir tiga kali lipat tahun depan daripada yang mereka lakukan pada tahun 2014, menurut analis dari Credit Suisse Group AG. Kepemilikan Net-bullish dalam emas berjangka dan opsi lebih dari dua kali lipat dalam tiga minggu terakhir, data pemerintah AS menunjukkan.(frk)
Sumber : Bloomberg
Saham Asia Turun Ditengah Pelemahan Ekuitas Global Di China, Yunani
BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/12) - Saham
Asia catat penurunan untuk hari kedua seiring penurunan pada ekuitas
global pasca saham melemah di China, sementara penurunan saham di Yunani
menyebar ke seluruh Eropa dan mata uang yen menguat di tengah
permintaan safe haven.
Indeks
MSCI Asia Pacific turun 0,6 % ke level 138,87 pukul 09:00 pagi di Tokyo
setelah melemah 0,3 % pada hari sebelumnya. Sementara bursa saham China
turun tajam sejak 2009 lalu kemarin setelah pemerintah bergerak untuk
memperketat persyaratan kredit memicu spekulasi atas perlambatan
perekonomian China. Indeks Stoxx Europe 600 turun 2,3 % karena acuan
saham Yunani membukukan penurunan terbesar dalam 27 tahun terakhir.
Sedangkan mata uang yen naik sebesar 2,2 % terhadap dolar sebelum
memangkas kenaikannya.
Indeks Topix Jepang turun 1,1 % setelah mata uang yen menguat terhadap 31 Â mata
uang utama kecuali satu kemarin. Semetara Indeks Kospi Korea Selatan
turun 0,3 %. Sementara Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 1 % ,
sedangkan Indeks NZX 50 Selandia Baru melemah 0,5 %. (vck)
Sumber: Bloomberg
Yen & Emas Catat Gain, Tekan Bursa Saham Jepang Dibuka Melemah
BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/12) - Bursa Saham Jepang melemah seiring para
investor mengalihkan investasinya ke safe-haven akibat kenaikan yen, hal
tersebut mempengaruhi outlook bagi pendapatan ekspor.
Indeks Topix melemah 1.25 ke level 1,419.26 pukul 9:09 pagi waktu Tokyo, menuju pelemahan tertajam dalam 2 hari terakhir sejak Oktober lalu. Sementara Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 1.3% ke level 17,580. Yen diperdagangkan pada level 119.41 per dollar setelah kemarin mencatat reli intraday tertinggi sejak Juni 2013 lalu sebelum memangkas gain yang ditutup naik 0.8%.
Yen dan emas dipandang sebagai investasi safe haven, yen kemarin menguat sebesar 2.25 terhadap dollar. Emas berjangka melonjak ke level 6 pekan tertingginya. Kemarin Indeks MSCI ekuitas global turun ke level 1 bulan terendahnya akibat China memperketat persyaratan kredit yang memicu spekulasi akan melambatkan perekonomian China. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Indeks Topix melemah 1.25 ke level 1,419.26 pukul 9:09 pagi waktu Tokyo, menuju pelemahan tertajam dalam 2 hari terakhir sejak Oktober lalu. Sementara Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 1.3% ke level 17,580. Yen diperdagangkan pada level 119.41 per dollar setelah kemarin mencatat reli intraday tertinggi sejak Juni 2013 lalu sebelum memangkas gain yang ditutup naik 0.8%.
Yen dan emas dipandang sebagai investasi safe haven, yen kemarin menguat sebesar 2.25 terhadap dollar. Emas berjangka melonjak ke level 6 pekan tertingginya. Kemarin Indeks MSCI ekuitas global turun ke level 1 bulan terendahnya akibat China memperketat persyaratan kredit yang memicu spekulasi akan melambatkan perekonomian China. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Bursa AS Melemah Dipicu Kebijakan China
BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/12) - Bursa Amerika Serikat (AS) kembali melemah pada Rabu (selasa) ini, di mana indeks Standard & Poor 500 sedikit berubah setelah menghapus penurunan 1,3 persen, dipicu saham energi dan teknologi yang mengimbangi kekhawatiran atas China dan Yunani yang memicu aksi jual saham global.
Indeks saham S & P 500 turun kurang dari 0,1 persen menjadi 2.059,82 pada 16:00 di New York setelah kemarin meluncur paling dalam dalam tujuh minggu.
Sementara indeks Dow turun 51,28 poin atau 0,3 persen ke posisi 17.801,20. Indeks Nasdaq 100 naik 0,4 persen dan indeks Russell 2000 rally 1,8 persen, di mana perusahaan energi rally ke posisi yang paling dalam tiga tahun.
"Kita memiliki beberapa perubahan nyata dalam situasi di China dan Yunani, namun itu tidak cukup untuk menjaga pasar bawah, yang sangat bullish," Matt Maley, strategi ekuitas untuk Miller Tabak & Co di Newton, Massachusetts, melansir laman Bloomberg.
Menurut dia, dengan kenaikan Russell dan Nasdaq menjadi hal yang mudah-mudahan akan membawa bursa AS keluar dari posisi ketat di minggu terakhir di tahun ini.
Saham Citigroup Inc dan Bank of America Corp turun setidaknya 0,6 persen karena penurunan saham keuangan, sementara Verizon Communications Inc, Merck & Co. dan AT & T Inc memimpin Dow Jones Industrial Average yang lebih rendah. Sementara itu, saham Newmont Mining Corp melonjak hampir 5 persen seiring kenaikan harga emas.
Ekuitas global melemah setelah China menyatakan obligasi tertentu rendah dinilai tidak bisa lagi digunakan sebagai jaminan untuk beberapa pinjaman jangka pendek, memicu aksi jual utang berisiko yang menyebar ke catatan pemerintah dan saham.
Sumber : Liputan6
Indeks saham S & P 500 turun kurang dari 0,1 persen menjadi 2.059,82 pada 16:00 di New York setelah kemarin meluncur paling dalam dalam tujuh minggu.
Sementara indeks Dow turun 51,28 poin atau 0,3 persen ke posisi 17.801,20. Indeks Nasdaq 100 naik 0,4 persen dan indeks Russell 2000 rally 1,8 persen, di mana perusahaan energi rally ke posisi yang paling dalam tiga tahun.
"Kita memiliki beberapa perubahan nyata dalam situasi di China dan Yunani, namun itu tidak cukup untuk menjaga pasar bawah, yang sangat bullish," Matt Maley, strategi ekuitas untuk Miller Tabak & Co di Newton, Massachusetts, melansir laman Bloomberg.
Menurut dia, dengan kenaikan Russell dan Nasdaq menjadi hal yang mudah-mudahan akan membawa bursa AS keluar dari posisi ketat di minggu terakhir di tahun ini.
Saham Citigroup Inc dan Bank of America Corp turun setidaknya 0,6 persen karena penurunan saham keuangan, sementara Verizon Communications Inc, Merck & Co. dan AT & T Inc memimpin Dow Jones Industrial Average yang lebih rendah. Sementara itu, saham Newmont Mining Corp melonjak hampir 5 persen seiring kenaikan harga emas.
Ekuitas global melemah setelah China menyatakan obligasi tertentu rendah dinilai tidak bisa lagi digunakan sebagai jaminan untuk beberapa pinjaman jangka pendek, memicu aksi jual utang berisiko yang menyebar ke catatan pemerintah dan saham.
Sumber : Liputan6
Monday, 8 December 2014
Rusia: Perundingan Perdamaian Dengan Ukraina Pekan Ini
BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/12) - Penasihat
kebijakan luar negeri Presiden Vladimir Putin, Yuri Ushakov mengatakan
Rusia siap mengadakan pertemuan lain yang disebut “pertemuan kelompok
kontak†tentang Ukraina timur pekan ini.
Anggota-anggota
“kelompok kontak†yaitu Rusia, Ukraina, kelompok separatis yang
didukung Rusia dan Organisasi Kerjasama Keamanan Eropa OSCE telah
menandatangani perjanjian gencatan senjata di Ukraina Timur tanggal 5
September lalu di Minsk, Belarus.
Kantor
berita Rusia RIA Novosti melaporkan wakil Republik Rakyat Donetsk yang
mengumumkan sendiri kemerdekaannya – Denis Pushilin – hari Senin
(8/12) mengatakan agenda pertemuan itu seharusnya mencakup soal gencatan
senjata, upaya mengakhiri apa yang disebutnya sebagai “blokade†di
daerah-daerah yang dikuasai kelompok pemberontak di Ukraina Timur, dan
memungkinkan pelaksanaan “status khusus†di daerah-daerah itu.
Presiden
Ukraina Petro Poroshenko hari Sabtu (6/12) mengatakan “perjanjian
pendahuluan†untuk pertemuan kelompok kontak itu di Minsk hari Selasa
(9/10) telah tercapai.
Sumber: VOA
Emas Menguat Terkait Upaya Pelonggaran Global
BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/12) - Emas berjangka naik untuk pertama kalinya dalam tiga hari akibat tanda-tanda bahwa pasokan uang akan meningkat di Eropa dan Asia menghidupkan kembali permintaan investor.
Kepemilikan di SPDR Gold Trust naik 0,5% pada pekan lalu, yang merupakan terbesar sejak bulan Agustus. Manajer keuangan menaikkan taruhan bullishmereka selama seminggu berturut-turut, ekspansi terpanjang sejak bulan Juli, data pemerintah menunjukkan pada 5 Desember yang lalu.
Sementara itu, para pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa menahan diri dari menaikkan pembelian aset pada pertemuan pekan lalu, Presiden Mario Draghi berjanji untuk menilai kebutuhan stimulus awal tahun depan. China menurunkan suku bunga bulan lalu untuk memacu pertumbuhan ekonomi, sementara Jepang telah memperluas program stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Emas berjangka untuk pengiriman bulan Februari naik 0,4% untuk menetap di $ 1,194.90 per ons pada pukul 1:56 sore di bursa Comex New York. Harga tersebut memperpanjang kenaikan emas di perdagangan elektronik setelah penutupan akibat pelemahan dolar terhadap euro dan ekuitas AS turun sebanyak 1%.(frk)
Sumber : Bloomberg
Kepemilikan di SPDR Gold Trust naik 0,5% pada pekan lalu, yang merupakan terbesar sejak bulan Agustus. Manajer keuangan menaikkan taruhan bullishmereka selama seminggu berturut-turut, ekspansi terpanjang sejak bulan Juli, data pemerintah menunjukkan pada 5 Desember yang lalu.
Sementara itu, para pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa menahan diri dari menaikkan pembelian aset pada pertemuan pekan lalu, Presiden Mario Draghi berjanji untuk menilai kebutuhan stimulus awal tahun depan. China menurunkan suku bunga bulan lalu untuk memacu pertumbuhan ekonomi, sementara Jepang telah memperluas program stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Emas berjangka untuk pengiriman bulan Februari naik 0,4% untuk menetap di $ 1,194.90 per ons pada pukul 1:56 sore di bursa Comex New York. Harga tersebut memperpanjang kenaikan emas di perdagangan elektronik setelah penutupan akibat pelemahan dolar terhadap euro dan ekuitas AS turun sebanyak 1%.(frk)
Sumber : Bloomberg
Subscribe to:
Posts (Atom)