BESTPROFIT FUTURES MALANG (1/6) - Minyak
membatasi kenaikan bulanan terpanjang dalam lima tahun terakhir seiring
serangkaian gangguan yang dapat menahan pasokan sebelum pertemuan OPEC
pada Kamis mendatang untuk membahas kebijakan produksi.
Kontrak berjangka
menurun pada hari Selasa, pangkas kenaikan bulanan keempat
berturut-turut terkait produsen minyak di Kanada mulai kembali
beroperasi setelah terjadinya kebakaran hutan yang mereda. Serangan
militan telah mengurangi pasokan dari Nigeria ke level terendah dalam
lebih dari dua dekade. Fasilitas perminyakan Libya Garda menangkap
pelaku di kota-kota dekat pelabuhan minyak Es Sider dan Ras Lanuf
setelah bentrokan dengan militan Negara Islam.
Harga minyak telah
melonjak lebih dari 85 % sejak menyentuh level 12-tahun terendah di
bulan Februari pada meredanya tanda-tanda surplus global di tengah
menurun output. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak tidak mungkin
untuk mencapai kesepakatan pembatasan produksi pada pekan ini di Wina
seiring kelompok dengan strategi Arab Saudi untuk menekan output pada
saingannya, menurut analis yang disurvei oleh Bloomberg.
Minyak mentah West
Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli turun 23 sen menjadi
ditutup pada level $ 49,10 per barel di New York Mercantile Exchange.
Kontrak mencapai $ 50 untuk kedua kalinya selama tahun ini. Harga minyak
WTI melonjak 6,9 % pada bulan Mei untuk kenaikan bulanan dalam jangka
waktu terpanjang sejak April 2011. Total volume yang diperdagangkan
adalah 32 % di bawah 100-hari rata-rata pada pukul 02:53 waktu setempat.
Brent untuk pengiriman
Juli, yang berakhir hari Selasa melemah 7 sen ke level $ 49,69 per
barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Harga
berakhir pada peningkatan bulanan keempat, juga beruntun terpanjang
sejak 2011 silam. Indeks acuan global ditutup dengan premi 59 sen ke
WTI. Kontrak teraktif untuk bulan Agustus turun 47 sen ke level $ 49,89.
(knc)
Sumber : Bloomberg