PT Bestprofit (15/11) - Harga emas menguat usai alami aksi jual
sehingga dorong tekanan dalam tujuh hari perdagangan. Harga emas untuk
pengiriman Desember naik USD 8,7 atau 0,7 persen ke posisi USD 1.210,10
per ounce.
Pada perdagangan Selasa, harga emas berada di posisi
USD 1.201,40. Sementara itu, harga perak menguat 0,7 persen atau 10,3
sen ke posisi USD 14,08 per ounce. Sebelumnya ditransaksikan di posisi
USD 13.977.
Data ekonomi yang dirilis pada Rabu waktu setempat
menunjukkan indeks harga konsumen Amerika Serikat (AS) naik 0,3 persen
pada Oktober. Ini kenaikan terbesar sejak Januari dan menyami perkiraan
ekonom yang disurvei Marketwatch.
Selain itu, indeks dolar AS
tergelincir 0,1 persen ke posisi 97,18. Dolar AS menguat mendorong harga
emas melemah. Pada awal pekan ini, indeks dolar AS sempat sentuh level
tertinggi 97,57 sejak awal Juni 2017. pt bestprofit
Indeks
dolar AS sudah naik 5,5 persen secara year to date (ytd) seiring
harapan kenaikan suku bunga oleh bank sentral AS atau the Federal
Reserve. Bank sentral AS diperkirakan menaikkan suku bunga pada Desember
2018 dan tiga kali pada 2019.
Suku bunga lebih tinggi dapat
meningkatkan dolar AS dan permintaan suram untuk komoditas
berdenominasi dolar AS. Akan tetapi, emas dapat menjadi aset safe haven
seiring investasi berisiko akan tertekan pada 2019.
“Emas telah
menjadi investasi yang sulit sejak 2012. Ketika kita melihat emas
mendapatkan daya tarik, dolar AS mendapatkan kembali semangatnya. Kami
melihat pembalikan yang tak terelakkan,” ujar Chris Weston, Kepala
Peneliti Pepperstone Group, seperti dikutip dari laman Marketwatch.
Ia
prediksi, harga emas dapat kembali berkilau pada 2019 yang dipicu
tanda-tanda yang sudah muncul . Adapun pergerakan harga komoditas
lainnya antara platinum melemah 0,9 persen ke posisi USD 833,80 per
ounce. Harga palladium naik 1,7 persen menjadi USD 1.110,20 per ounce.
Harga tembaga untuk pengiriman Desember menguat 0,9 persen menjadi USD
2,71 per pound. pt bestprofit
Sumber : Liputan6