Best Profit (15/1) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall
street melemah pada awal pekan didorong ekspor China yang tak terduga
melemah.
Hal itu memicu kembali kekhawatiran perlambatan ekonomi
global dan mendorong investor berhati-hati karena musim laporan keuangan
dimulai.
Pada penutupan perdagangan saham Senin (Selasa pagi
WIB), indeks saham Dow Jones merosot 87,4 poin atau 0,36 persen ke
posisi 23.908,55. Indeks saham S&P 500 tergelincir 13,88 poin atau
0,53 persen ke posisi 2.582,38. Indeks saham Nasdaq terpangkas 65,56
poin atau 0,94 persen ke posisi 6.905,92.
Kondisi ekonomi China
dan global bayangi wall street. Data menunjukkan ekspor China tak
terduga turun paling tinggi dalam dua tahun pada Desember. Impor juga
alami kontraksi. best profit
Penurunan itu menunjuk pada pelemahan lebih lanjut dari ekonomi terbesar kedua di dunia dan permintaan global yang melemah.
Produsen
chip yang mendapatkan porsi cukup besar pendapatan dari China terpukul.
Indeks Philadelphia Semiconductor turun 1,3 persen. Sektor saham
teknologi merosot 0,8 persen, dan alami penurunan terbesar dalam indeks
S&P 500 di wall street.
Seiring meningkatnya kekhawatiran terhadap pertumbuhan global, harapan yang tinggi akan pertumbuhan perusahaan AS pun mereda. best profit
Analis
perkirakan pendapatan S&P 500 akan tumbuh 14,3 persen pada kuartal
IV 2018. Sedangkan pada Oktober, analis perkirakan pendapatan 20,1
persen.
"Orang kurang cenderung mengambil posisi besar memasuki
awal musim pendapatan," ujar Robert Phipps, Direktur Per Stirling
Capital Management, seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa
(15/1/2019).
"Tidak ada banyak alasan untuk beli sekarang," ia menambahkan. best profit
Meski
begitu, awal rilis laporan keuangan mendapat catatan positif. Salah
satunya laporan keuangan Citigroup Inc yang mengalahkan estimasi laba.
Saham bank naik 4,4 persen dan menopang sektor keuangan indeks saham
S&P 500 yang menguat 0,9 persen.
Sementara itu, JP Morgan Chase and Co dan Wells Fargo akan laporkan laba pada Selasa pekan ini.
Sentimen
lainnya yang menambah beban wall street masih ditutupnya sebagian
pemerintahan AS. Pada Senin waktu setempat, penutupan sebagian
pemerintah AS memasuki hari ke-24, dan menjadikannya penutupan paling
lama dalam sejarah AS. best profit
Meski indeks saham
acuan turun pada awal pekan, indeks saham S&P 500 telah naik lebih
dari 10 persen dari level terendah pada saat malam natal. Ini didorong
optimisme atas pembicaraan perdagangan antara AS dan China.
Harapan
bank sentral AS atau the Federal untuk memperlambat laju kenaikan suku
bunga mendorong reli bursa saham AS atau wall street.
Perdagangan
China yang suram pun merembet terhadap ekonomi global. Saham PG&E
turun 51,3 persen setelah perusahaan listrik AS bersiap mengajukan
kebangkrutan atau pailit untuk lini bisnisnya. best profit
Sumber : Liputan6