Best Profit (16/1) - Wall Street naik pada penutupan perdagangan
Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta) Mendorong penguatan bursa saham di
Amerika Serikat (AS) ini adalah saham-saham di sektor teknologi terutama
saham Netflix.
Selain itu, rencana stimulus ekonomi yang akan
dikeluarkan oleh pemerintah China juga meredam kekhawatiran investor
sehingga ikut mendorong kenaikan Wall Street.
Mengutip Reuters,
Rabu (16/1/2019), Dow Jones Industrial Average naik 155,75 poin atau
0,65 persen menjadi 24.065,59. Untuk S&P 500 naik 27,69 poin atau
1,07 persen menjadi 2.610,3. Sedangkan Nasdaq Composite menambahkan
117,92 poin atau 1,71 persen menjadi 7.023,83.
Saham Netflix
melonjak 6,6 persen setelah perusahaan streaning video tersebut
mengeluarkan pernyataan bahwa perusahaan akan menaikkan harga bagi para
pelanggan yang ada di AS.
Saham-saham di sektoer teknologi lainnya seperti Alphabet Inc, Amazon.com Inc dan Apple Inc juga naik setelah pengumuman itu. best profit
Indeks
layanan komunikasi S&P 500 yang mencakup Netflix dan Alphabet naik
1,7 persen. Saham teknologi S&P 500 juga menguat 1,5 persen.
Selain
itu, kenaikan Wall Street juga didorong oleh rencana China yang akan
memberikan stimulus lebih banyak dalam waktu dekat sehingga meredakan
kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi terbesar kedua di dunia.
"Secara keseluruhan, bursa saham AS mendapatkan kabar baik," jelas chief market strategist TD Ameritrade, J.J. Kinahan.
"China
membantu meredakan roller-coaster harian dan bahwa Netflix berpikir
dapat menaikkan harga berlangganan juga sangat bagus." lanjut dia.
Sebelumnya, langkah Wall Street tertahan setelah parlemen Inggris belum bisa membuat kesepakatan mengenai Brexit.
Penolakan kesepakatan itu dapat menyebabkan pembalikan keputusan yang dilakukan pada 2016 untuk meninggalkan Uni Eropa.
Sebelumnya,
Perdana Menteri Inggris, Theresa May mewanti-wanti Parlemen atas
ketidaksepakatan yang berlarut di kalangan legislatif soal Brexit
(keluarnya Inggris dari Uni Eropa), yang jika dibiarkan mungkin akan
berujung pada kegagalan rencana itu. best profit
Menulis
di Sunday Express, PM May memohon kepada para anggota parlemen untuk
mendukung perjanjian Brexit-nya dalam pemungutan suara di House of
Commons (lower-houseParlemen Inggris) pada Selasa 15 Januari 2019
mendatang. Pemilihan itu akan menentukan persetujuan House of Commons
terhadap paket Brexit versi PM May.
"Kegagalan untuk memberikan
Brexit akan menjadi pelanggaran kepercayaan yang besar dan tak
termaafkan dalam demokrasi kita", Perdana Menteri Theresa May
memperingatkan, seperti dikutip dari BBC, Minggu (13/1/2019). best profit
"Tidak
melakukan hal itu berisiko membuat Inggris meninggalkan Uni Eropa tanpa
kesepakatan atau Brexit tidak terjadi sama sekali," lanjutnya.
May
juga dikatakan khawatir tentang prospek anggota parlemen non-penjabat
menteri yang berpeluang mengambil kendali Brexit jika sang PM kalah
dalam pemungutan suara Selasa nanti.
The Sunday Times melaporkan
rencana kelompok lintas partai anggota parlemen untuk mengubah aturan
House of Commons untuk memungkinkan gerakan para backbencher(anggota
parlemen non-penjabat menteri atau posisi strategis) untuk diutamakan
atas bisnis pemerintah jika Brexit versi Theresa May gagal dalam
pemungutan Selasa. best profit
Itu akan memberikan
anggota parlemen biasa, alih-alih anggota parlemen penjabat menteri,
kontrol atas bisnis parlementer dan mengesampingkan perdana menteri.
Satu
kemungkinan adalah bahwa para backbencher kemudian dapat secara hukum
memaksa pemerintah untuk menunda Brexit di luar tanggal yang ditetapkan
--sebuah proposal yang telah diminta oleh beberapa anggota parlemen,
kata BBC.
Inggris akan meninggalkan Uni Eropa pada 29 Maret 2019
secara otomatis, terlepas apakah kesepakatan poin-poin negosiasi Brexit
telah disahkan oleh anggota parlemen atau tidak. best profit
Menulis
di Sunday Express, PM May mengatakan House of Commons memberikan suara
pada kesepakatan penarikan Brexit-nya yang akan menjadi "keputusan
terbesar dan paling penting yang diminta oleh setiap anggota parlemen
dari generasi kita".
PM May secara luas diperkirakan akan
kehilangan suara pada perjanjian penarikan yang dia capai dengan Uni
Eropa, sesuatu yang beberapa menteri katakan akan menyebabkan Brexit
"lumpuh".
Sang PM berkata: "Ketika Anda memilih untuk memberikan
suara dalam referendum, Anda melakukannya karena Anda ingin suara Anda
didengar." best profit
"Beberapa dari Anda menaruh
kepercayaan pada proses politik untuk pertama kalinya dalam beberapa
dekade. Kami tidak bisa - dan tidak boleh - mengecewakan Anda."
"Melakukan hal itu akan menjadi pelanggaran kepercayaan dan bencana yang tak termaafkan dalam demokrasi kita.
"Jadi
pesan saya ke Parlemen akhir pekan ini sederhana: Sudah waktunya untuk
melupakan permainan dan melakukan apa yang benar untuk negara kita." best profit
Sumber : Liputan6