Best Profit (10/1) - Harga minyak melonjak lebih dari empat persen
seiring perpanjangan pembicaraan perdagangan Amerika Serikat (AS)-China
meningkatkan harapan meredakan ketegangan antara kedua negara.
Selain itu, pengurangan produksi minyak mentah yang dipimpin OPEC juga beri dukungan terhadap harga minyak.
Harga
minyak berjangka west texas intermediate (WTI) naik USD 2,38 atau 4,8
persen ke posisi USD 52,16 per barel pada pukul 1.15 waktu setempat.
Untuk pertama kali pada 2019, harga minyak WTI di atas USD 50.
Harga
minyak berjangka Brent bertambah USD 2,48 atau 4,2 persen ke posisi USD
61,20 per barel. Penguatan harga minyak pada Rabu pekan ini mendorong
harga minyak naik lebih dari 13 persen pada 2019. best profit
"Setelah
Desember pasar berisiko, harga minyak terus mendapatkan sentimen
positif. Investor tidak takut perang dagang AS-China akan perlambat
pertumbuhan ekonomi global dan kurangi permintaan untuk minyak mentah,”
ujar Stephen Innes, Pialang Oanda, seperti dikutip dari laman Reuters,
Kamis (10/1/2019).
Adapun pembicaraan perdagangan di Beijing
menunjukkan tanda-tanda kemajuan termasuk isu China akan beli produk
pertanian dan komoditas energi AS.
Surat kabar China Daily
melaporkan kalau pemerintah China ingin akhiri sengketa perdagangan
tetapi perjanjian apapun harus melibatkan kompromi.
Harga minyak
juga didukung dari pengurangan pasokan dari the Organization of the
Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan sekutu termasuk Rusia. best profit
Pemangkasan
produksi minyak yang dipimpin OPEC dimulai pada Januari. Ini bertujuan
untuk mengekang membanjirnya pasokan minyak. Hal itu terjadi kala
produksi minyak mentah AS melonjak capai rekor 11,7 juta barel per hari.
Menteri
Energi Arab Saudi, Khalid al-Falih yakin pembatasan produksi minyak
akan membawa keseimbangan pasar. Diperkirakan pembatasan produksi dapat
berpotensi dilanjutkan ke depan.
Sementara itu, data the Energy
Information Administration (EIA) menunjukkan stok minyak mentah domestik
turun dari yang diperkirakan pada pekan lalu. Persediaan bensin dan
sulingan naik lebih dari yang diperkirakan. best profit
Persediaan
bensin naik 8,1 juta barel jauh melebihi harapan analis dalam jajak
pendapat Reuters untuk kenaikan 3,4 juta barel. Stok distilasi naik 10,6
juta barel.
"Laporan karena tersebut memberikan penurunan yang
lebih kecil dari perkiraan dalam persediaan minyak mentah dan
peningkatan sangat besar dalam persediaan produk olahan," tutur John
Kilduff, Partner Again Capital Management.
Morgan Stanley
memangkas perkiraan harga minyak mentah pada 2019 lebih dari 10 persen.
Harga minyak Brent diperkirakan di posisi USD 61 per barel dan WTI di
posisi USD 54 per barel. best profit
Sumber : Liputan6