PT Bestprofit (4/1) - Harga minyak mentah dunia naik lebih dari 1
persen di perdagangan yang fluktuatif. Hal ini dipicu tanda-tanda bahwa
pemangkasan produksi Arab Saudi yang tertekan oleh kekhawatiran bahwa
perlambatan pertumbuhan ekonomi global dapat mengurangi permintaan.
Melansir
laman Reuters, Jumat (4/1/2019), harga minyak mentah berjangka Brent
LCOc1 naik USD 1,04 menjadi USD 55,95 per barel, atau naik 1,89 persen.
Sementara minyak berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS CLc1 naik 55
sen atau 1,18 persen menjadi USD 47,09 per barel.
Harga kali ini
diperdagangkan dalam kisaran luas, dengan Brent mencapai sesi tertinggi
USD 56,30 per barel dan terendah USD 53,93 per barel. WTI membukukan
sesi tertinggi di USD 47,49 per barel dan terendah USD 45,35 per barel.
Pendorong
kenaikan harga minyak adalah tanda-tanda berkurangnya pasokan dari
anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak. Pasokan minyak OPEC
turun pada bulan Desember dengan jumlah terbesar dalam hampir dua tahun,
sebuah survei Reuter. pt bestprofit
Ini karena eksportir
utama Arab Saudi membuat kesepakatan pembatasan pasokan sementara
penurunan pasokan dari Iran dan Libya akibat keterpaksaan.
OPEC
yang dipimpin oleh Arab Saudi, bersama dengan produsen sekutu yang
dipimpin oleh Rusia, pada tahun lalu sepakat untuk mengendalikan pasokan
mulai dari Januari setelah harga minyak jatuh dari posisi USD 86 di
tengah kekhawatiran tentang melonjaknya produksi.
“Saudi masih
mempelopori penurunan produksi signifikan yang resmi berlaku minggu ini.
Sejauh ini, kepatuhan yang kuat terhadap kuota yang disesuaikan
tampaknya memiliki probabilitas tinggi,” kata Jim Ritterbusch, Presiden
Ritterbusch and Associates, dalam sebuah catatan.
Tetapi kenaikan harga minyak dibatasi oleh kekhawatiran tentang ekonomi global yang goyah. pt bestprofit
Raksasa
teknologi Apple Inc (AAPL.O) memangkas perkiraan penjualannya, mengutip
perlambatan ekonomi di China. Berita itu mengguncang pasar ekuitas AS
dan membebani harga minyak, yang kadang-kadang mengekor Wall Street.
Data pabrik AS yang lebih lemah dari yang diperkirakan juga menambah
kekhawatiran tentang kondisi ekonomi.
"Harga minyak berbalik naik
karena kekhawatiran pasokan dan permintaan. Ini benar-benar pertarungan
antara situasi pasokan, yang tampaknya semakin ketat, versus kemungkinan
permintaan akan turun," kata Phil Flynn, Analis Price Futures Group di
Chicago.
Investor prihatin dengan meningkatnya pasokan dari
produsen top, termasuk Amerika Serikat dan Rusia. Stok minyak mentah AS
turun pekan lalu, sementara persediaan bensin dan sulingan naik, menurut
data dari kelompok industri American Petroleum Institute. pt bestprofit
Persediaan
minyak mentah turun 4,5 juta barel menjadi 443,7 juta dalam pekan yang
berakhir di 28 Desember, dibandingkan dengan ekspektasi analis 3,1 juta
barel.
Adapun stok bensin naik 8 juta barel, dibandingkan dengan
ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk kenaikan 2 juta
barel. Stok bahan bakar distilasi naik 4 juta barel, dibandingkan dengan
ekspektasi untuk kenaikan 1,6 juta barel, data API menunjukkan.
Riyadh
diperkirakan akan memotong harga pada Februari untuk kadar minyak
mentah yang lebih berat yang dijual ke Asia karena margin minyak bahan
bakar yang lebih lemah, sementara mengurangi harga untuk kadar ringan
agar minyak Saudi tetap kompetitif terhadap meningkatnya pasokan minyak
serpih AS. pt bestprofit
Sumber : Liputan6