Best Profit (2/10) - Harga emas naik pada perdagangan Selasa,
berbalik arah dari sesi sebelumnya ketika menyentuh level terendah dalam
dua bulan. Kenaikan harga emas ini terjadi karena dolar AS tertekan
setelah data manufaktur AS melemah.
Dengan pelemahan data ekonomi
tersebut maka mendorong persepsi dari pelaku pasar bahwa kemungkinan
besar Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) akan memangkas
suku bunga.
Mengutip CNBC, Rabu (2/10/2019), harga emas di pasar
spot naik 0,7 persen menjadi USD 1.482,28 per ounce, setelah menentuh
level terendah sejak 6 Agustus di USD 1.458,50 per ounce. Sedangkan
harga emas berjangka AS naik 1,1 persen ke level USD 1.488,30 per ounce.
best profit
Sektor manufaktur AS mengalami kontraksi
pada September ke level terlemah dalam lebih dari satu dekade karena
kondisi bisnis semakin memburuk di tengah ketegangan perang dagang
dengan China.
"Ini menunjukkan mungkin ada koreksi signifikan
dalam perekonomian dan pelaku pasar akan kembali ke instrumen lindung
nilai sekarang," kata Phillip Streible, analis senior di RJO Futures.
"Data
yang lebih lemah ini mungkin mendukung penurunan suku bunga Fed lagi
dan sebagai hasilnya, harga emas mungkin mendapatkan bonus bergerak ke
level yang lebih tinggi," katanya. best profit
Pasar
saham AS berubah terbakar dan dolar AS memangkas keuntungan setelah data
manufaktur tersebut keluar. Sementara itu, imbal hasil surat utang atau
obligasi AS, jatuh ke posisi terendah.
Namun, harga emas telah
kehilangan hampir USD 100 sejak mencapai puncak di USD 1.557 per ounce
pada awal September, sebagian besar karena kekuatan dolar AS.
Harga
berbagai logam mulia pada perdagangan Senin (30/9) merosot tajam. Harga
emas turun hampir 2 persen. Hal ini menunjukkan tren penurunan dalam
satu bulan terakhir. best profit
Merosotnya harga emas ini dipicu oleh semakin kuatnya Dolar AS akibat geopolitik AS yang dianggap mulai lancar.
Dikutip
Liputan6.com dari laman CNBC, Selasa (1/10/2019), Harga emas merosot
1,8 persen menjadi USD 1,469.61 setelah dolar mencapai penguatan
tertinggi. Ini sekaligus menjadikan Dolar lebih mahal bagi pemegang mata
uang lainnya.
Sebelumnya, harga emas sempat turun sekitar 2
persen ke level terendah sejak 6 Agustus di USD 1,465.90. Namun untuk
kuartal ini, emas telah meningkat lebih dari 4 persen.
"Emas dan
perak terus menurun terhadap dolar yang sedikit menguat dan lanskap
geopolitik yang relatif lancar," kata analis INTL FCStone Edward Meir
dalam sebuah catatan. best profit
Sumber : Liputan6
best profit