Best Profit (31/10) - Harga emas jatuh ke level terendah dalam satu
minggu terakhir pada perdagangan Selasa (Rabu waktu Jakarta). Ini karena
ekspektasi akan kesepakatan perdagangan AS-Cina mendukung sentimen
risiko.
Sementara, investor emas akan menyaksikan bagaimana pasar
keuangan lainnya bereaksi terhadap pertemuan Federal Reserve minggu ini,
di mana bank sentral secara luas diperkirakan akan memangkas suku
bunga.
Dikutip CNBC, harga emas di pasar Spot turun 0,4 persen
menjadi USD 1.487,08 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS turun
0,4 persen menjadi USD 1.489,40 per ounce. best profit
"Emas
masih turun karena nada positif di pasar saat ini mengenai perang
perdagangan AS-Cina dan Brexit," kata Chris Gaffney, Presiden Pasar
Dunia di TIAA Bank.
Dia menambahkan, penurunan suku bunga yang diharapkan oleh The Fed dapat mengangkat harga emas kembali di atas USD 1.500.
Presiden
A.S. Donald Trump pada hari Senin mengatakan dia berharap untuk
menandatangani bagian penting dari kesepakatan perdagangan dengan China
lebih awal dari jadwal. best profit
Hal ini meningkatkan
selera risiko. Pada Senin, indeks saham S&P 500 melonjak ke rekor
tertinggi. AS juga mempertimbangkan perpanjangan suspensi tarif atas
barang-barang China senilai USD 34 miliar.
Dalam pertemuan The Fed
pada Selasa dan Rabu ini, dan investor melihat peluang 94 persen adanya
penurunan suku bunga 25 basis poin. Bank sentral AS telah menurunkan
suku bunga dua kali tahun ini.
"Pertanyaannya adalah seberapa
besar penekanan (Gubernur The Fed Jerome) Powell akan memperlambat
pertumbuhan global, jika dia benar-benar menekankan hal itu, pasar akan
berpikir bahwa suku bunga bisa lebih rendah, meningkatkan emas," kata
Gaffney dari TIAA Bank. best profit
Suku bunga yang lebih rendah membuat emas menarik karena mengurangi biaya peluang memegang logam.
"Kasing
bullish untuk emas masih utuh, kemungkinan berada dalam kisaran USD
1.485-USD 1.525 yang lebih besar untuk bulan depan," kata George Gero,
Direktur Pelaksana RBC Wealth Management. best profit
Di
tempat lain, paladium defisit turun 1persen menjadi USD 1.783 per ounce,
setelah mencapai rekor tertinggi USD 1.808,81 pada hari Senin.
"Pasar
berada pada tahun kedelapan defisit berturut-turut dan kemungkinan akan
tetap pada tahun ke sembilan berturut-turut tahun depan serta pasokan
tidak benar-benar tumbuh," kata analis komoditas UBS Giovanni Staunovo.
Sedangkan harga perak turun 0,4 persen menjadi USD 17,79 per ons, sementara platinum naik 0,1 persen menjadi USD 919,41. best profit
Sumber : Liputan6