Thursday, 12 June 2025

Bestprofit | Emas Melonjak Akibat Serangan Israel

 https://best-profit-futures-malang.com/wp-content/uploads/2023/08/Bestprofit-Emas-4.jpg

Bestprofit (13/6) – Harga emas terus melanjutkan tren kenaikannya selama tiga hari berturut-turut, dipicu oleh ketegangan geopolitik terbaru di Timur Tengah. Laporan bahwa Israel telah melancarkan serangan udara ke sasaran di Iran menjadi faktor utama di balik lonjakan harga emas dan logam mulia lainnya. Lonjakan ini menandai respons pasar terhadap ketidakpastian global yang meningkat, terutama di tengah konflik yang dapat meluas dan berdampak pada stabilitas ekonomi dunia.

Ketegangan Geopolitik Dorong Harga Emas

Ketegangan antara Israel dan Iran bukanlah hal baru, namun laporan serangan langsung oleh Angkatan Udara Israel ke wilayah Iran pada hari Kamis memicu kekhawatiran serius di pasar global. Axios melaporkan bahwa serangan ini dikonfirmasi oleh dua sumber anonim yang mengetahui operasi tersebut. Serangan tersebut segera memicu reaksi dari para pelaku pasar, terutama investor yang cenderung mencari aset aman saat terjadi krisis geopolitik.

Sebagai hasilnya, harga emas batangan melonjak hingga 0,8% pada hari Jumat, menyusul kenaikan sebesar 0,9% sehari sebelumnya. Harga emas spot diperdagangkan pada $3.406,61 per ons pada pukul 8:12 pagi waktu Singapura. Lonjakan ini mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap potensi eskalasi konflik yang dapat berdampak lebih luas.

Emas sebagai Aset Safe Haven

Kenaikan harga emas dalam situasi seperti ini bukanlah hal yang mengejutkan. Emas telah lama dianggap sebagai “safe haven” atau aset lindung nilai terhadap risiko. Saat ketegangan geopolitik meningkat, inflasi tinggi, atau pasar saham bergejolak, investor sering kali beralih ke emas karena nilainya cenderung stabil bahkan dalam situasi krisis.

Konflik militer antara dua negara dengan pengaruh besar di kawasan Timur Tengah seperti Israel dan Iran menimbulkan ketidakpastian yang luas, termasuk risiko gangguan terhadap pasokan energi global dan potensi meluasnya perang ke negara-negara tetangga. Dalam situasi seperti ini, permintaan terhadap emas biasanya melonjak karena investor global berlomba-lomba mengamankan aset mereka dari risiko pasar.


Kunjungi juga : bestprofit futures

Pelemahan Dolar AS Menambah Tekanan

Selain ketegangan geopolitik, faktor lain yang turut mendorong kenaikan harga emas adalah pelemahan dolar Amerika Serikat. Indeks Bloomberg Dollar Spot tercatat turun 0,1%, memberikan dorongan tambahan bagi harga emas. Ketika nilai dolar melemah, harga emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain, yang kemudian meningkatkan permintaan.

Fenomena ini menambah lapisan dukungan teknikal bagi logam mulia tersebut. Dalam beberapa pekan terakhir, tekanan terhadap dolar telah meningkat seiring dengan harapan bahwa Federal Reserve AS akan menurunkan suku bunga, mengingat tanda-tanda perlambatan ekonomi yang muncul dalam data makroekonomi terbaru.

Lonjakan Harga Tak Terbatas pada Emas

Tidak hanya emas yang menikmati kenaikan harga akibat situasi geopolitik ini. Harga logam mulia lainnya seperti perak, platinum, dan paladium juga mengalami lonjakan. Meskipun tidak sepopuler emas sebagai aset safe haven, logam-logam ini tetap mendapat dukungan dari kekhawatiran pasar secara luas dan juga dari sisi permintaan industri.

Perak, misalnya, digunakan dalam banyak aplikasi industri, termasuk panel surya dan elektronik. Platinum dan paladium, yang banyak digunakan dalam industri otomotif sebagai komponen catalytic converter, juga menunjukkan sensitivitas terhadap gangguan pasokan yang mungkin terjadi akibat konflik di kawasan penting dunia.

Respon Pasar Global dan Potensi Dampak Ekonomi

Pasar keuangan global bereaksi dengan cepat terhadap laporan serangan Israel ke Iran. Selain kenaikan logam mulia, bursa saham di Asia dibuka dengan catatan hati-hati. Banyak investor cenderung mengurangi eksposur terhadap aset-aset berisiko dan memilih untuk menunggu kejelasan lebih lanjut dari situasi tersebut.

Jika konflik antara Israel dan Iran terus memburuk, para analis memperkirakan akan ada dampak yang lebih luas terhadap pasar energi global. Iran adalah salah satu produsen minyak utama di dunia, dan setiap gangguan terhadap produksinya akan mengganggu keseimbangan pasokan global. Hal ini berpotensi memicu lonjakan harga minyak, yang pada gilirannya dapat memperburuk inflasi global.

Ekspektasi Pasar ke Depan

Dalam jangka pendek, harga emas kemungkinan akan tetap volatil, tergantung pada perkembangan situasi geopolitik dan kebijakan moneter di Amerika Serikat. Jika ketegangan antara Israel dan Iran tidak mereda, maka harga emas berpotensi menembus rekor-rekor baru, karena permintaan terhadap aset lindung nilai terus meningkat.

Namun, jika situasi dapat dikendalikan melalui jalur diplomatik, dan pasar mendapatkan kepastian bahwa konflik tidak akan meluas, maka tekanan terhadap harga emas bisa mereda. Dalam kondisi seperti ini, fokus pasar kemungkinan akan kembali ke fundamental ekonomi global seperti pertumbuhan, inflasi, dan arah suku bunga.

Kesimpulan

Kenaikan harga emas selama tiga hari berturut-turut menegaskan betapa sensitifnya pasar terhadap ketegangan geopolitik, terutama jika menyangkut wilayah strategis seperti Timur Tengah. Serangan udara oleh Israel ke Iran telah menimbulkan kekhawatiran baru di pasar global, yang langsung tercermin dalam pergerakan harga komoditas dan mata uang.

Sebagai aset lindung nilai klasik, emas kembali menunjukkan perannya sebagai pelindung kekayaan dalam situasi penuh ketidakpastian. Dengan ketegangan yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda, dan dolar AS yang mengalami tekanan, harga emas dan logam mulia lainnya tampaknya akan tetap mendapat dukungan kuat dalam waktu dekat.

 

Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!


bestprofit futures