Bestprofit (26/6) – Harga emas mengalami kenaikan tipis pada perdagangan awal di kawasan Asia, mencerminkan sentimen pasar yang diliputi ketidakpastian terkait kebijakan tarif Amerika Serikat. Di tengah ancaman konflik dagang yang memanas, logam mulia kembali menarik perhatian investor sebagai aset safe haven atau tempat berlindung yang aman.
Menurut data terbaru, harga emas spot naik 0,1% menjadi $3.338,05 per ounce, menandakan penguatan kecil namun signifikan dalam konteks kondisi pasar global saat ini.
Ketegangan Perdagangan AS Jadi Faktor Utama
Ketegangan antara Amerika Serikat dan mitra dagangnya kembali menjadi pusat perhatian pasar menjelang berakhirnya masa tenggang tarif yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump. Masa tenggang ini dijadwalkan berakhir pada awal Juli, dan banyak pelaku pasar berspekulasi mengenai kemungkinan diberlakukannya kembali tarif yang lebih tinggi terhadap barang-barang impor, khususnya dari Tiongkok.
“Berita dan kegaduhan seputar topik perdagangan akan kembali meningkat menjelang berakhirnya masa tenggang tarif Hari Pembebasan [Presiden] Trump pada awal Juli,” ujar Carsten Menke, analis dari Julius Baer, dalam sebuah email kepada klien.
Ketidakpastian ini telah meningkatkan permintaan terhadap aset-aset yang dianggap aman, termasuk emas. Investor cenderung mencari instrumen yang tahan terhadap gejolak pasar ketika prospek ekonomi global menjadi tidak menentu.
Emas Sebagai Aset Safe Haven
Emas secara historis dikenal sebagai aset safe haven karena nilainya cenderung stabil atau bahkan meningkat ketika terjadi ketidakpastian geopolitik atau ekonomi. Ketika pasar saham dan obligasi berfluktuasi tajam, emas kerap menjadi tujuan alternatif untuk melindungi nilai kekayaan.
Situasi saat ini memperkuat kembali peran emas tersebut. Ketegangan dagang, ancaman perlambatan ekonomi global, serta ketidakpastian kebijakan suku bunga bank sentral membuat banyak investor lebih konservatif dalam pengambilan keputusan investasi.
“Emas kembali memainkan peran tradisionalnya sebagai tempat berlindung, terutama dalam konteks kebijakan perdagangan global yang tidak menentu dan prospek pertumbuhan yang melemah,” tambah Menke.
Kunjungi juga : bestprofit futures
Pembelian Emas oleh Bank Sentral Tetap Kuat
Selain faktor geopolitik dan perdagangan, permintaan emas juga terus didorong oleh aktivitas pembelian oleh bank-bank sentral dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak bank sentral—terutama di negara berkembang—meningkatkan cadangan emas mereka sebagai bagian dari strategi diversifikasi aset dan perlindungan terhadap risiko nilai tukar.
Menurut Julius Baer, tren pembelian ini tidak menunjukkan tanda-tanda melambat. Ini memberikan dukungan tambahan bagi harga emas di pasar global.
“Pembelian emas oleh bank sentral tidak menunjukkan tanda-tanda melambat,” jelas Menke, yang juga menjabat sebagai Kepala Next Generation Research.
Faktor ini menciptakan permintaan dasar yang kuat, bahkan ketika permintaan konsumen ritel mungkin berfluktuasi tergantung pada harga dan sentimen pasar.
Prospek Harga Emas di Tengah Volatilitas Pasar
Meskipun saat ini harga emas hanya naik tipis, banyak analis percaya bahwa emas memiliki ruang untuk terus menguat dalam beberapa minggu mendatang, tergantung pada bagaimana situasi tarif dan perdagangan berkembang.
Jika AS memutuskan untuk kembali memberlakukan tarif yang lebih tinggi terhadap Tiongkok atau negara lain, maka ketidakpastian pasar akan meningkat dan mendorong lebih banyak aliran dana ke logam mulia.
Di sisi lain, jika terjadi kesepakatan dagang atau setidaknya penundaan dalam pemberlakuan tarif, maka harga emas mungkin akan terkoreksi dalam jangka pendek. Namun, dengan berbagai faktor risiko global lainnya seperti konflik geopolitik, inflasi, dan potensi resesi, prospek jangka menengah hingga panjang untuk emas tetap positif.
Faktor Lain yang Mempengaruhi Harga Emas
Selain faktor perdagangan dan pembelian bank sentral, ada sejumlah elemen lain yang dapat mempengaruhi pergerakan harga emas, antara lain:
-
Nilai Tukar Dolar AS: Karena emas dihargai dalam dolar, pergerakan mata uang ini sangat mempengaruhi harga emas. Dolar yang lebih lemah biasanya mendorong harga emas naik karena menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
-
Kebijakan Suku Bunga: Kebijakan suku bunga dari bank sentral, terutama Federal Reserve AS, juga sangat berpengaruh. Suku bunga yang lebih rendah membuat emas lebih menarik karena biaya peluang untuk menyimpan emas—yang tidak menghasilkan bunga—menjadi lebih kecil.
-
Inflasi Global: Kekhawatiran terhadap inflasi yang meningkat juga dapat mendorong investor ke emas, karena logam mulia dianggap sebagai lindung nilai terhadap kenaikan harga barang dan jasa.
-
Permintaan Industri dan Perhiasan: Meskipun bukan faktor utama dalam jangka pendek, permintaan fisik dari sektor industri dan perhiasan tetap menjadi komponen penting dalam mendukung harga emas.
Strategi Investor dalam Menghadapi Ketidakpastian
Dengan lanskap ekonomi global yang penuh ketidakpastian, investor disarankan untuk mempertimbangkan emas sebagai bagian dari portofolio mereka. Meskipun bukan tanpa risiko, emas bisa menjadi alat diversifikasi yang efektif, khususnya dalam periode volatilitas tinggi.
Beberapa strategi investasi emas yang umum meliputi:
-
Pembelian Emas Fisik (batangan atau koin)
-
Reksa Dana atau ETF berbasis emas
-
Kontrak Berjangka (futures) atau Opsi (options) emas
-
Saham perusahaan tambang emas
Masing-masing strategi memiliki kelebihan dan kekurangan, tergantung pada profil risiko dan tujuan investasi investor.
Kesimpulan: Emas Kembali Mengilap di Tengah Awan Ketidakpastian
Kenaikan harga emas sebesar 0,1% menjadi $3.338,05 per ounce mencerminkan dinamika pasar yang hati-hati namun tetap waspada terhadap risiko global. Ketegangan perdagangan, terutama kebijakan tarif AS menjelang Juli, menjadi pendorong utama permintaan terhadap logam mulia.
Dengan pembelian bank sentral yang terus berlanjut, ketidakpastian makroekonomi, dan potensi gangguan geopolitik, emas diperkirakan tetap menjadi aset penting dalam portofolio investor yang mencari perlindungan dari guncangan pasar.
Meskipun kenaikannya masih tergolong kecil, tren ini menunjukkan bahwa minat terhadap emas masih kuat—dan mungkin akan semakin meningkat dalam waktu dekat, tergantung pada arah kebijakan perdagangan global.
Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!