Thursday, 23 October 2025

Bestprofit | Emas Melemah, Investor Lepas Posisi

 https://best-profit-futures-malang.com/wp-content/uploads/2023/08/Bestprofit-Emas-5.jpeg

Bestprofit (24/10) – Harga emas kembali melemah pada awal perdagangan Asia, seiring meningkatnya kemungkinan pelepasan posisi long oleh para investor setelah reli singkat yang terjadi dalam beberapa sesi terakhir. Para analis menilai tekanan jual ini dapat memicu penurunan moderat lanjutan dalam waktu dekat, terutama jika harga gagal bertahan di atas level psikologis penting, yakni $4.000 per ons.

Tekanan Baru di Awal Pekan: Emas Turun 0,4%

Pada perdagangan Jumat pagi di sesi Asia, emas spot turun 0,4% ke level $4.109,32 per ons, setelah sebelumnya sempat menunjukkan penguatan terbatas di sekitar area support. Penurunan ini menunjukkan bahwa sentimen pasar terhadap logam mulia tersebut masih rapuh, di tengah ketidakpastian global yang belum sepenuhnya mendorong arus dana ke aset safe haven.

Menurut data pasar, harga emas sempat mencoba menembus kisaran $4.000–$4.022 per ons, yang diidentifikasi para analis sebagai area support kunci. Namun, penguatan itu tidak berlangsung lama karena para pelaku pasar tampak memanfaatkan momentum tersebut untuk melakukan aksi ambil untung.

Analis: Potensi Penurunan Moderat Masih Terbuka

Fawad Razaqzada, analis pasar di City Index dan FOREX.com, menyampaikan pandangan bahwa penurunan emas masih mungkin berlanjut dalam waktu dekat.

“Analisis emas kami menunjukkan penurunan moderat lebih lanjut mungkin akan terjadi,” ujarnya dalam sebuah komentar pasar terbaru.

Razaqzada menambahkan bahwa meskipun emas sempat bangkit mendekati level support di kisaran $4.000–$4.022 per ons, hal itu tidak serta merta menandakan akhir dari tren bearish. Menurutnya, selama harga belum menembus dan bertahan di atas area resistance penting, tekanan jual masih akan mendominasi.


Kunjungi juga : bestprofit futures

Level Psikologis $4.000 Jadi Penentu Arah Selanjutnya

Salah satu faktor teknikal yang kini menjadi fokus utama pelaku pasar adalah level $4.000 per ons, yang dianggap sebagai batas psikologis sekaligus teknikal. Jika harga emas ditutup di bawah level ini, Razaqzada menilai hal tersebut akan menjadi sinyal teknis yang bearish dan membuka peluang bagi penurunan lanjutan.

“Jika emas ditutup di bawah $4.000 per ons, itu akan menjadi perkembangan teknis yang bearish,” jelasnya.

Secara historis, level psikologis seperti ini kerap menjadi area pertarungan antara pembeli (bulls) dan penjual (bears). Jika tekanan jual mampu menembus level tersebut dengan volume yang kuat, maka bukan tidak mungkin emas akan menguji level support selanjutnya di kisaran $3.950–$3.970 per ons.

Pelepasan Posisi Long Jadi Pemicu Utama

Para analis memperkirakan bahwa penurunan harga emas kali ini disebabkan oleh aksi pelepasan posisi long setelah periode penguatan singkat sebelumnya. Posisi long biasanya dilakukan oleh investor yang memperkirakan harga akan naik, namun ketika momentum melemah, mereka cenderung menutup posisi untuk mengamankan keuntungan yang tersisa.

Fenomena ini sering terjadi setelah periode volatilitas tinggi, terutama ketika pasar mulai kehilangan arah yang jelas. Dalam konteks saat ini, pelaku pasar tampak ragu untuk mempertahankan posisi beli di tengah ketidakpastian arah kebijakan moneter global dan fluktuasi nilai dolar AS.

Dolar AS dan Imbal Hasil Obligasi Ikut Menekan Emas

Selain faktor teknikal, penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS (US Treasury yields) juga turut menekan harga emas. Dolar yang menguat membuat logam mulia menjadi lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain, sementara imbal hasil obligasi yang lebih tinggi mengurangi daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil bunga.

Jika tren penguatan dolar berlanjut, tekanan terhadap emas kemungkinan akan semakin kuat. Namun, di sisi lain, setiap tanda-tanda pelemahan ekonomi AS atau potensi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve dapat kembali memberikan dorongan bagi logam mulia tersebut.

Kondisi Makroekonomi Global Masih Penuh Ketidakpastian

Ketidakpastian ekonomi global tetap menjadi latar belakang penting dalam pergerakan harga emas. Konflik geopolitik di beberapa wilayah dunia, kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi China, serta arah kebijakan moneter bank sentral utama dunia — semuanya masih menjadi faktor yang diawasi ketat oleh investor.

Biasanya, kondisi geopolitik yang tidak menentu dapat meningkatkan permintaan emas sebagai aset lindung nilai (safe haven). Namun, dalam situasi saat ini, reaksi pasar cenderung terbagi karena sebagian investor justru lebih fokus pada potensi kenaikan suku bunga dan kekuatan dolar AS.

Pandangan Teknis: Area Support dan Resistance

Secara teknikal, pergerakan harga emas dalam jangka pendek masih berada dalam fase konsolidasi menurun. Beberapa analis teknikal memetakan area kunci sebagai berikut:

  • Support utama: $4.000 – $3.970 per ons

  • Support tambahan: $3.950 per ons

  • Resistance terdekat: $4.150 per ons

  • Resistance lanjutan: $4.200 – $4.250 per ons

Jika harga menembus dan bertahan di bawah $4.000 per ons, arah selanjutnya cenderung ke bawah menuju area $3.950. Sebaliknya, jika harga mampu kembali ke atas $4.150, peluang pemulihan jangka pendek akan terbuka.

Strategi Investor: Waspadai Volatilitas Jangka Pendek

Bagi para investor dan trader emas, periode saat ini menuntut kedisiplinan dalam manajemen risiko. Volatilitas yang tinggi dan ketidakpastian arah kebijakan moneter membuat pasar emas rentan terhadap perubahan sentimen yang cepat.

Strategi konservatif dapat mencakup pembelian bertahap di dekat area support kuat, dengan penempatan stop loss ketat untuk mengantisipasi penembusan ke bawah. Sementara bagi trader jangka pendek, strategi sell on rally atau menjual pada saat harga naik mendekati resistance bisa menjadi alternatif yang lebih aman hingga tren jangka menengah menunjukkan arah yang lebih jelas.

Prospek Jangka Menengah: Antara Tekanan dan Potensi Pemulihan

Meskipun tekanan jangka pendek masih terasa, sebagian analis tetap melihat potensi pemulihan harga emas dalam jangka menengah hingga panjang. Faktor utama yang mendukung pandangan ini antara lain kemungkinan pelonggaran kebijakan moneter global pada tahun depan, serta meningkatnya permintaan emas fisik dari bank sentral dan pasar Asia.

Namun, untuk jangka pendek, pasar emas tampaknya masih akan berjuang menghadapi kombinasi tekanan teknikal dan fundamental. Selama harga belum mampu bertahan di atas $4.150 per ons, tren bearish moderat masih akan membayangi.

Kesimpulan: Momentum Lemah, Waspadai Penutupan di Bawah $4.000

Penurunan harga emas sebesar 0,4% pada awal perdagangan Asia menjadi sinyal bahwa sentimen pasar terhadap logam mulia masih cenderung negatif. Aksi pelepasan posisi long, penguatan dolar AS, dan tekanan teknikal di sekitar level $4.000 per ons menjadi faktor utama yang menahan potensi rebound.

Analis seperti Fawad Razaqzada menilai bahwa penurunan moderat lebih lanjut masih mungkin terjadi, terutama jika emas menutup perdagangan di bawah level psikologis $4.000. Dalam kondisi ini, investor disarankan untuk tetap berhati-hati dan memperhatikan indikator teknikal serta pergerakan pasar global sebelum mengambil keputusan investasi baru.

Dengan pasar yang masih bergejolak dan ketidakpastian ekonomi global yang tinggi, emas tetap menjadi aset penting dalam diversifikasi portofolio — namun dengan pendekatan yang lebih selektif dan disiplin terhadap manajemen risiko.


Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!


bestprofit futures