Monday, 27 October 2025

Bestprofit | Emas Meredup di Tengah Damai Dagang

 https://best-profit-futures-malang.com/wp-content/uploads/2024/03/Gold-Emas.jpg

Bestprofit (28/10) – Harga emas mengalami pergerakan yang signifikan dalam beberapa hari terakhir, dengan tren naik yang tercatat hingga mencapai rekor harga lebih dari $4.380 per ons. Namun, harga emas tiba-tiba jatuh tajam pada hari Senin (27/10) lalu, menembus level $4.000 per ons, karena perkembangan terbaru dalam perundingan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Meskipun sempat mengalami penurunan yang cukup besar, emas berhasil memulihkan sebagian kerugiannya pada hari Selasa (28/10). Artikel ini akan mengulas faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan harga emas, dari kemajuan dalam negosiasi perdagangan AS-Tiongkok hingga kebijakan moneter The Federal Reserve (Fed).

Penurunan Harga Emas yang Signifikan

Pada hari Senin (27/10), harga emas anjlok hingga 3,2%, turun tajam di bawah $4.000 per ons. Salah satu faktor utama yang memengaruhi penurunan ini adalah optimisme yang meningkat atas kemajuan dalam perundingan perdagangan antara AS dan Tiongkok. Keberhasilan dalam mencapai kesepakatan terkait tarif dan kontrol ekspor antara kedua negara besar tersebut melemahkan permintaan terhadap aset haven, seperti emas. Dalam situasi ketidakpastian geopolitik atau krisis ekonomi, emas sering kali dilihat sebagai tempat yang aman bagi investor untuk melindungi nilai kekayaan mereka. Namun, jika ketegangan perdagangan berkurang dan kondisi ekonomi membaik, permintaan untuk emas sebagai aset pelindung pun bisa menurun.


Kunjungi juga : bestprofit futures

Pemulihan Harga Emas pada Selasa Pagi

Pada hari Selasa (28/10), harga emas sedikit menguat, mencatatkan kenaikan 0,5% menjadi $4.000,81 per ons pada pukul 7:54 pagi waktu Singapura. Hal ini terjadi meskipun ada faktor negatif lainnya yang turut memengaruhi pergerakan harga emas. Salah satunya adalah penurunan yang tercatat pada obligasi pemerintah, meskipun pasar masih memperkirakan bahwa The Fed akan melonggarkan kebijakan moneternya pada minggu ini. Imbal hasil obligasi yang lebih tinggi membuat permintaan terhadap emas yang tidak memberikan bunga menjadi tertekan.

Meskipun emas mengalami penurunan tajam pada sesi sebelumnya, reli harga emas tahun ini masih cukup mengesankan. Harga emas tercatat naik lebih dari 50% sepanjang tahun 2025 ini. Salah satu faktor utama yang mendukung kenaikan harga emas adalah pembelian yang signifikan oleh bank sentral. Selain itu, ketegangan ekonomi global dan devaluasi mata uang juga mendorong investor untuk membeli emas sebagai pelindung nilai terhadap risiko inflasi dan ketidakpastian ekonomi.

Pengaruh Posisi Long dan Leveraged Trading

Kenaikan harga emas yang cepat dan penurunan tajam baru-baru ini dapat dijelaskan oleh fenomena trading berbasis leverage yang banyak digunakan oleh para pedagang di pasar berjangka. Chris Weston, Kepala Riset di Pepperstone Group Ltd., menyatakan bahwa posisi long yang banyak diambil oleh investor dapat dengan cepat terkoreksi ketika pedagang yang menggunakan leverage bergegas untuk mengunci keuntungan mereka. Posisi long adalah posisi yang diambil oleh investor dengan harapan bahwa harga emas akan naik. Namun, jika harga bergerak turun tajam, investor yang menggunakan leverage dapat mengalami kerugian besar dan terpaksa menutup posisi mereka, yang menyebabkan penurunan harga lebih lanjut.

Meskipun koreksi harga emas terjadi setelah reli yang cepat, volume perdagangan berjangka tetap tinggi, yang menunjukkan bahwa volatilitas pasar emas tetap tinggi. Para analis mengungkapkan bahwa sulit untuk memprediksi apakah harga emas akan mencapai titik terendah atau akan kembali naik dalam waktu dekat.

Dampak dari Penurunan Permintaan Bank Sentral

Permintaan dari bank sentral, yang selama ini menjadi pendorong utama kenaikan harga emas, terlihat mulai menurun. John Reade, seorang ahli strategi pasar di World Gold Council, mengatakan bahwa permintaan dari bank sentral tidak sekuat sebelumnya. Bank-bank sentral di seluruh dunia memang aktif membeli emas untuk mendiversifikasi cadangan devisa mereka dan mengurangi ketergantungan pada mata uang asing, seperti dolar AS. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, pembelian emas oleh bank sentral tampak mulai berkurang. Reade menyebutkan bahwa jika harga emas turun lebih dalam, hal ini bisa disambut dengan baik oleh para pedagang profesional yang dapat memanfaatkan harga yang lebih rendah untuk melakukan pembelian kembali.

Selain itu, perubahan kebijakan moneter di negara-negara besar juga dapat mempengaruhi permintaan terhadap emas. Dalam beberapa bulan terakhir, banyak negara, termasuk AS, telah mengimplementasikan kebijakan pelonggaran moneter untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Kebijakan ini menyebabkan suku bunga tetap rendah, yang pada gilirannya mendukung daya tarik emas sebagai aset pelindung nilai.

Perubahan Dalam Sentimen Pasar Terkait Perdagangan AS-Tiongkok

Salah satu faktor utama yang mendorong penurunan harga emas pada awal pekan ini adalah kemajuan yang tercapai dalam perundingan perdagangan antara AS dan Tiongkok. Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping telah mencapai beberapa kesepakatan terkait tarif dan kontrol ekspor, yang membantu meredakan ketegangan di pasar global. Dengan adanya kesepakatan ini, prospek untuk pemulihan ekonomi global semakin cerah, yang mengurangi ketertarikan investor pada emas sebagai aset yang aman.

Namun, meskipun ada harapan bahwa perundingan perdagangan akan menghasilkan solusi yang lebih stabil antara kedua negara tersebut, beberapa analis memperkirakan bahwa harga emas mungkin tetap melemah dalam beberapa minggu mendatang. Analis dari Citigroup Inc., termasuk Max Layton, memperkirakan bahwa harga emas bisa jatuh lebih jauh ke $3.800 per ons dalam tiga bulan ke depan.

Pengaruh Kebijakan The Federal Reserve

Kebijakan moneter The Federal Reserve (Fed) juga memainkan peran penting dalam pergerakan harga emas. Para pelaku pasar memperkirakan bahwa Fed akan kembali menurunkan suku bunga pada pertemuan kebijakan yang akan berlangsung pada minggu ini. Penurunan suku bunga ini diharapkan dapat merangsang pertumbuhan ekonomi, namun juga bisa menekan permintaan untuk emas yang tidak memberikan bunga. Dalam pertemuan tersebut, pasar juga akan memperhatikan perkembangan terkait siapa yang akan menggantikan Jerome Powell sebagai Ketua Fed pada Mei tahun depan. Beberapa kandidat yang disebut-sebut adalah Christopher Waller dan Michelle Bowman dari Fed, serta mantan Gubernur Fed Kevin Warsh.

Kesimpulan

Harga emas saat ini berada dalam posisi yang sangat dinamis, dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal seperti perundingan perdagangan antara AS dan Tiongkok, kebijakan moneter The Fed, serta sentimen pasar yang dipengaruhi oleh pergerakan harga saham dan obligasi. Meskipun emas sempat mengalami penurunan tajam, pemulihan sebagian harga pada hari Selasa menunjukkan bahwa pasar emas masih penuh ketidakpastian. Dalam beberapa bulan mendatang, kemungkinan harga emas akan terus bergerak volatil, dengan para investor dan analis memantau dengan cermat perkembangan ekonomi global, kebijakan perdagangan internasional, dan keputusan kebijakan moneter yang akan datang.


Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!
 

bestprofit futures