Bestprofit (2/10) – Harga emas mengalami pelemahan pada sesi perdagangan Asia di pagi hari, menyusul lonjakan tajam yang terjadi sebelumnya. Meskipun emas berjangka Comex bulan depan mencatat kenaikan sebesar 0,7% dan ditutup pada $3.867,50 per ounce pada hari Rabu — level tertinggi baru — pergerakan harga saat ini menunjukkan potensi koreksi teknis jangka pendek. Namun, dukungan fundamental dari data ekonomi Amerika Serikat yang lemah bisa menjadi bantalan penurunan harga logam mulia ini.
Kenaikan Tajam dan Level Psikologis Baru
Emas berjangka Comex bulan depan mencatat lonjakan signifikan pada Rabu, naik 0,7% dan mencapai $3.867,50 per ounce — sebuah pencapaian level tertinggi baru. Kenaikan ini dipicu oleh kekhawatiran pasar terhadap melambatnya pertumbuhan ekonomi global serta meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) di masa mendatang.
Kenaikan harga ini membawa emas mendekati level psikologis penting, yang sering kali menjadi area resistensi teknikal dan menjadi fokus perhatian para trader dan analis. Level psikologis adalah titik harga yang dianggap signifikan secara emosional dan teknikal, seperti $3.900 atau $4.000 per ounce. Saat harga mendekati angka-angka tersebut, volatilitas cenderung meningkat, sebagaimana disampaikan oleh analis pasar Linh Tran dari XS.com.
Koreksi Teknis di Sesi Asia: Sementara atau Awal Tren Turun?
Meski sebelumnya menunjukkan penguatan, emas spot turun tipis sebesar 0,2% menjadi $3.858,66 per ounce pada sesi Asia pagi ini. Penurunan ini dipandang oleh banyak pelaku pasar sebagai koreksi teknis yang wajar, mengingat kenaikan harga yang cukup tajam dalam beberapa hari terakhir.
Koreksi teknis adalah fenomena umum di pasar keuangan ketika harga aset mengalami penurunan sementara setelah mengalami kenaikan signifikan. Hal ini biasanya tidak disebabkan oleh perubahan fundamental, melainkan lebih karena aksi ambil untung (profit-taking) oleh para pelaku pasar.
Menurut Linh Tran, koreksi seperti ini tidak serta merta mengubah tren utama emas yang masih condong ke atas. “Emas akan terus menguat tetapi dengan fluktuasi berkala di sekitar level psikologis utama, mengingat latar belakang data AS yang beragam,” jelasnya dalam sebuah email.
Kunjungi juga : bestprofit futures
Dampak Laporan ADP: Sinyal Lemahnya Ketenagakerjaan AS
Faktor fundamental yang mendukung harga emas adalah laporan ketenagakerjaan dari ADP (Automatic Data Processing) yang dirilis semalam. Laporan ini menunjukkan penurunan tak terduga dalam jumlah pekerjaan sektor swasta di AS pada bulan September.
Menurut data ADP, penciptaan lapangan kerja hanya mencapai 89.000, jauh di bawah ekspektasi pasar yang berkisar di angka 150.000. Angka ini mengindikasikan melambatnya pertumbuhan ekonomi, dan bisa menjadi salah satu alasan bagi The Fed untuk mempertimbangkan pelonggaran kebijakan moneternya.
Lemahnya data ini mendorong ekspektasi pasar bahwa The Fed kemungkinan besar akan mulai menurunkan suku bunga lebih awal dari perkiraan sebelumnya. Suku bunga yang lebih rendah akan membuat aset non-yielding seperti emas menjadi lebih menarik dibandingkan obligasi atau instrumen keuangan berbunga lainnya.
The Fed dan Ekspektasi Penurunan Suku Bunga
Pasar kini memantau dengan ketat langkah-langkah yang akan diambil oleh Federal Reserve menyusul serangkaian data ekonomi yang melemah. Selain data ADP, indikator ekonomi lainnya seperti indeks manufaktur, belanja konsumen, dan inflasi juga menunjukkan tanda-tanda pelambatan.
Jika tren ini berlanjut, The Fed kemungkinan besar akan mengubah arah kebijakan moneternya. Penurunan suku bunga akan melemahkan dolar AS dan menurunkan imbal hasil obligasi, dua faktor yang sangat mendukung penguatan harga emas.
Linh Tran menekankan bahwa “serangkaian data yang lemah akan semakin mendekatkan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed, mendukung pergerakan emas menuju level psikologis yang lebih tinggi.” Hal ini menunjukkan bahwa meskipun harga emas saat ini sedang terkoreksi, fundamental jangka menengah hingga panjang tetap positif.
Ketidakpastian Global dan Permintaan Safe Haven
Selain faktor ekonomi AS, ketidakpastian global juga terus menjadi pendorong utama permintaan terhadap emas. Ketegangan geopolitik di beberapa kawasan, seperti konflik di Eropa Timur dan Timur Tengah, serta kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi Tiongkok, membuat investor beralih ke aset yang dianggap aman seperti emas.
Investor institusional dan bank sentral global juga meningkatkan kepemilikan emas mereka sebagai langkah diversifikasi cadangan devisa dan perlindungan terhadap risiko sistemik. Permintaan dari sektor ritel pun meningkat, terutama di negara-negara seperti India dan Tiongkok yang memiliki tradisi kuat terhadap investasi emas.
Analisis Teknikal: Titik Kritis di Depan Mata
Secara teknikal, harga emas saat ini berada di area resistance kuat. Jika harga berhasil menembus dan bertahan di atas $3.870–$3.880 per ounce, maka level $3.900 bahkan $4.000 per ounce dapat dicapai dalam waktu dekat. Namun, jika koreksi berlanjut dan harga turun di bawah $3.830, maka potensi konsolidasi jangka pendek menjadi semakin besar.
Indikator RSI (Relative Strength Index) pada grafik harian menunjukkan kondisi overbought, mendukung kemungkinan terjadinya penurunan dalam jangka pendek. Namun, tren jangka menengah masih tetap bullish selama harga tidak menembus support kritis.
Kesimpulan: Fluktuasi Sementara, Tren Masih Positif
Pelemahan harga emas di sesi Asia pagi ini kemungkinan besar merupakan koreksi teknis jangka pendek setelah kenaikan tajam sebelumnya. Dukungan dari data ekonomi AS yang lemah, khususnya laporan ketenagakerjaan ADP, memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga The Fed yang akan mendukung harga emas dalam jangka menengah.
Dengan latar belakang ketidakpastian global dan permintaan terhadap aset safe haven yang tetap tinggi, tren harga emas secara keseluruhan masih menunjukkan arah kenaikan. Namun, fluktuasi di sekitar level psikologis seperti $3.850 hingga $3.900 harus diwaspadai oleh para trader dan investor.
Sebagaimana dikatakan oleh Linh Tran dari XS.com, pasar emas saat ini berada dalam fase dinamis dengan potensi naik yang signifikan, namun disertai dengan volatilitas jangka pendek yang tidak bisa diabaikan.
Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!