Monday, 17 August 2015

Buka Bersama 2015













IHSG Berpotensi Menguat Terbatas

BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/8) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Sejumlah sentimen seperti rilis data ekonomi Indonesia dan kepastian kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) akan mempengaruhi laju IHSG.

Analis PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe menuturkan IHSG berpeluang menguat secara teknikal. Akan tetapi, gerak IHSG tersebut juga bergantung dari sentimen global terutama gerak bursa saham AS. Selain itu, kini fokus pelaku pasar terhadap pertemuan bank sentral AS pada pekan ini. Pelaku pasar mencari sinyal berapa persen dan kapan kenaikan suku bunga AS itu.

"Kalau sentimen dalam negeri yang mempengaruhi yaitu rilis data makro ekonomi. Sedangkan nilai tukar rupiah belum terlalu mempengaruhi," kata Kiswoyo saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (18/8/2015).

Kiswoyo memprediksi, IHSG bergerak di kisaran 4.500-4.650 pada perdagangan Selasa pekan ini. Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan IHSG masih berpotensi menguat tetapi terbatas.

"Selama belum mampu menutup perdagangan dengan menggapai resistance level 4.649 dan kekuatan naik akan terus bertambah selama level support 4.481 masih dapat dipertahankan," kata William.


Sumber : Liputan6

Devaluasi Yuan Masih Dukung Penguatan Harga Emas

BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/8) - Harga emas berjangka mampu menguat setelah turun dalam dua sesi. Akan tetapi, analis menekankan hati-hati terhadap gerak harga emas mengingat China sengaja melemahkan mata uang Yuan atau devaluasi Yuan.

Harga emas untuk pengiriman Desember naik 0,5 persen atau sekitar US$ 5,7 menjadi US$ 1.118,40 per ounce di divisi Comex. Sedangkan harga perak untuk pengiriman September ditutup menguat 8,5 sen atau 0,6 persen menjadi US$ 15,298 per ounce.

"Langkah China mendevaluasi Yuan pada pekan lalu berpotensi menunda kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat pada September. Dengan demikian ini mendukung harga emas," tulis analis Barclays seperti dikutip dari laman Marketwatch, Selasa (18/8/2015).

Dalam riset Barclays juga menyebutukan, kalau penguatan harga emas sebenarnya terjadi pekan lalu. Saat ini minat investor secara keseluruhan tampaknya kurang meyakinkan untuk emas.Rencana bank sentral AS menaikkan suku bunga menjadi salah satu alasan investor menjadi kurang berminat terhadap emas.

Hal itu lantaran imbal hasilnya bisa lebih rendah. Karena itu, pelaku pasar fokus terhadap pertemuan bank sentral AS pada pekan ini.Dengan rilis data ekonomi seperti indeks harga konsumen dan pertemuan The Fed pada Rabu pekan ini maka dapat mempengaruhi harga emas ke depan. Emas diperkirakan bergerak di level support psikologis US$ 1.100 per ounce. (Ahm/Igw)


Sumber : Liputan6

Sebagian Saham Asia Naik Mengikuti Gain Bursa AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/8) - Sebagian besar saham Asia menguat, dengan indeks acuan regional dekati level 7 bulan tertinggi, mengikuti kenaikan di ekuitas AS seiring meningkatnya data penjualan rumah menambah tanda-tanda pertumbuhan ekonomi terbesar di dunia membaik.
Indeks MSCI Asia Pasifik turun 0,1 % ke level 137,73 pada pukul 09:05 pagi waktu Tokyo dengan sekitar 3 saham yang naik untuk setiap 2 saham yang turun. Indeks Standard & Poor 500 kemarin naik 0,5 %, membalikkan penurunan sebelumnya, setelah kepercayaan antara melonjaknya data penjualan rumah AS ke level tertinggi dalam hampir satu dekade terakhir.
Indeks Topix Jepang sedikit berubah, berayun antara keuntungan dan kerugian. Sementara Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,5 %. Indeks Australia S & P / ASX 200 melemah 0,2 %. Sedangkan Indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,1 %. Pasar perdagangan di China dan Hong Kong belum dibuka.
Indeks Hang Seng China Enterprises saham China daratan yang diperdagangkan di Hong Kong mengalami penurunan sebesar 0,9 % mengirim ke level 8 bulan terendah pada hari Senin karena orang asing menarik kembali dana di tengah kekhawatiran prospek mata uang yuan dan merosotnya pertumbuhan ekonomi. (knc)
Sumber : Bloomberg

Sebagian Besar Saham Jepang Naik Pasca AS Gain Seiring Naiknya Sektor Ekspedisi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/8) - Sebagian besar saham Jepang naik, mengikuti keuntungan di ekuitas AS, seiring kenaikan di sektor pelayaran dan asuransi.
Topix diperdagangkan sedikit berubah di level 1,672.76 pada pukul 09:08 waktu Tokyo, dengan sekitar sembilan saham naik untuk setiap tujuh yang jatuh. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik kurang dari 0,1 persen ke level 20,626.57. Indeks The Standard & Poor 500 naik 0,5 persen di New York pada hari Senin, membalikkan kerugian setelah data menunjukkan kepercayaan di antara homebuilders naik ke level tertinggi dalam hampir satu dekade.
Investor memfokuskan kembali perhatian pada kekuatan ekonomi AS dan implikasinya bagi kebijakan suku bunga Federal Reserve. Bank sentral melepaskan laporan dari pertemuan Juli pada hari Rabu. Pedagang melihat peluang 46 persen dari tingkat kenaikan September, menurut data perdagangan berjangka yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
China mungkin memotong rasio persyaratan cadangan mereka, China Securities Journal mengatakan dalam sebuah artikel halaman depan, kutipan dari analis tanpa nama.(sdm)
Sumber: Bloomberg

Aussie Lampaui Rekan-Rekannya Seiring RBA Melunak Dalam Pembicaraan Mata Uang

BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/8) - Dolar Australia sedang menuju bulan terbaik sejak April, melampaui semua rekan-rekan utama kecuali krona Swedia, seiring Reserve Bank of Australia mengambil langkah yang lebih lunak untuk mata uang
Harapan pedagang untuk perubahan harga di Aussie versus greenback untuk bulan mendatang jatuh yang ke yang terendah di antara rekan-rekan utamanya pada bulan Agustus. Gubernur RBA Glenn Stevens pada 4 Agustus terlihat menahan diri untuk menyebut bahwa dolar lokal dinilai terlalu tinggi dalam pos pernyataan di pertemuan kebijakan untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu tahun. Bank sentral sendiri melepaskan laporan dari pertemuan di hari Selasa.
Dolar Australia sedikit berubah pada level 73,65 sen AS dari pukul 09:26 pagi di Tokyo dari hari Senin, dan meningkat 0,8 persen bulan ini. Level tersebut merosot ke posisi terendah dalam enam tahun yakni 72,16 sen pada 12 Agustus, sehari setelah revaluasi kejutan yuan Cina.
Swap pedagang memotong taruhan pada tingkat bunga RBA untuk lebih lanjut memotongnya menjadi 41 persen tahun ini, dari 63 persen pada akhir Juli.(sdm)
Sumber: Bloomberg

Sunday, 16 August 2015

Emas Alami Gain Setelah Catat Kenaikan Mingguan Pertama Sejak Juni Lalu


BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/8) - Emas kembali berkilau menyusul kenaikan mingguan pertama sejak Juni lalu pasca China meningkatkan cadangan emasnya dan miliarder Stan Druckenmiller membeli logam.

Bullion untuk pengiriman segera naik 0,1 % ke level $ 1,116.32 per ons pada pukul 10:26 pagi di Singapura, menurut harga dari Bloomberg. Logam menguat 1,9 % pada pekan lalu setelah China mendevaluasi mata uang yuan pada 11 Agustus lalu mendorong permintaan safe haven. Itu adalah kenaikan mingguan terbesar sejak bulan Mei.
China mengungkapkan pada hari Jumat bahwa itu dapat mendorong kepemilikan emas sebesar 1,1 % pada bulan Juli. Pengungkapan datang sekitar sebulan setelah negara itu mengakhiri masa selama 6 tahun, mengungkapkan lonjakan sebesar 57 % pada aset sejak tahun 2009. Druckenmiller, mantan ahli strategi utama untuk George Soros, membeli saham SPDR Gold Trust senilai $ 323.6 juta di akhir bulan Juni. Risalah Federal Reserve yang jatuh tempo pada hari Rabu dapat memberikan petunjuk pada waktu kenaikan suku bunga, yang dapat mempengaruhi pergerakan dolar.
Sementara Druckenmiller membeli emas pada kuartal kedua, manajer miliarder hedge-fund John Paulson mengurangi kepemilikannya untuk pertama kali dalam 2 tahun terakhir. Manajer keuangan telah net-short selama 4 minggu beruntun di Comex New York, setelah memasuki fase bearish pada bulan Juli untuk pertama kalinya dalam catatan pemerintah AS sejak tahun 2006. Logam terbaik juga tidak mengharapkan reli berlangsung.
Emas berjangka untuk pengiriman bulan Desember yang diperdagangkan pada level $ 1,115.20 per ons di Comex dari level sebelumnya $ 1,112.70 pada hari Jumat.
Perak untuk pengiriman segera naik 0,2 % ke level $ 15,2782 per ons setelah turun 1,2 % pada Jumat kemarin. Sementara itu, Spot platinum sedikit berubah pada level $ 993,53 per ons, sedangkan paladium turun 0,1 % ke level $ 618,15 per ons. (knc)
Sumber : Bloomberg

Indeks Berjangka China Turun Setelah Naik Minggu Lalu

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/8) - Indeks saham berjangka China turun, setelah indeks Shanghai Composite meraih minggu terbaik dalam dua bulan.
Kontrak padaindeks CSI 300 berakhir pada bulan Agustus, kontrak paling aktif, kehilangan 1,5 persen ke level 3,951 pada pukul 09:20 waktu setempat. China Vanke Co, pengembang properti terbesar nasionalmungkin bergerak setelah melaporkan laba pada semester pertama.
Indeks acuan saham naik 13 persen dari kenaikan pada 8 Juli setelah intervensi pemerintah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menghentikan keruigian hampir $ 4 miliar. Regulator sekuritas pada hari Jumat mengatakan China Securities Finance Corp tidak akan menarik diri dari ekuitas nasional untuk beberapa tahun. Dana tersebut telah menjadi salah satu investor paling berpengaruh di pasar saham Cina, dengan $ 483 miliar dari senjata.
Shanghai Composite raih kenaikan 5,9 persen minggu lalu, sementara Hang Seng China Enterprises Index turun 1,5 persen.
China mungkin akan melanjutkan penawaran umum perdana pada akhir tahun sebagai pemulihan pasar saham gunamemberikan kepercayaan diri para pembuat kebijakan untuk memangkas kembali langkah-langkah bantuan darurat, menurut analis dalam survei Bloomberg.(sdm)
Sumber: Bloomberg

Meski PDB Mengecewakan, Nikkei Senin Pagi Rebound

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/8) - Bursa saham Jepang yang akhir pekan lalu ditutup di zona merah, perdagangan pagi ini dibuka rebound oleh sentimen pergerakan bursa saham AS akhir pekan lalu yang mengakibatkan anjloknya yen dan menguatkan saham-saham eksportir meskipun fundamental ekonomi sedang lemah.
Namun secara sektoral, pemimpin penguatan Nikkei pagi ini digerakkan oleh saham-saham perbankan seperti saham  Mizuho Financial dan Sumitomo Mitsui Financial Group naik 1,5 persen masing-masing, dan juga saham  Mitsubishi UFJ Financial Group naik 1,3 persen.
Pagi ini kantor kabinet Jepang merilis data PDB kuartal kedua tahun ini yang alami kontraksi dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, pdb anjlok 0,4% setelah sebelumnya di posisi 1%.
Indeks Nikkei awal pekan dibuka naik 0,6% ke posisi 20600,16 dan saat berita ini disampaikan indeks terus bergerak menuju kisaran 20646,37. Pekan lalu indeks berhasil mencapai posisi tertinggi di  20.605,46 poin dan terendah pada posisi 20.484,67 poin.
Untuk indeks berjangkanya juga alami kenaikan tipis di posisi 20585 setelah akhir pekan lalu ditutup pada posisi 20.515 poin dengan posisi tertinggi pada posisi 20.600 poin dan terendah pada posisi 20.470 poin.
Pergerakan Nikkei hari ini dikhawatirkan melemah pasca data PDB yang mengecewakan dan berpotensi mengangkat nilai Yen. Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks akan bergerak pada kisaran 20580 – 20525.

Kospi Senin Pagi Bergerak Lemah dan Rendah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/8) - Mengawali perdagangan saham pekan ini (17/8) di bursa saham Korea Selatan pasca libur panjang bursa dibuka dengan indeks flat atau sama dengan penutupan perdagangan hari Kamis pekan lalu. Namun setelah bursa dibuka saham bergerak lemah oleh aksi profit taking khususnya oleh investor asing.


Perdagangan pagi dibuka dengan pergerakan saham unggulan yang mixed, seperti saham Posco anjlok 1,1 persen dan saham Samsung Electronics yang berencana merilis produk barunya minggu ini turun   0,4 persen. Dan pergerakan positif dipimpin oleh saham Kepco yang naik 1,2 persen.

Indeks Kospi dibuka flat di posisi 1991,05  namun kini indeks sedang turun hingga 0,16 di posisi 1980,94. Pekan lalu perdagangan terakhir berhasil capai posisi tertinggi di level 1.9990,70 poin dan terendah pada posisi 1.966,02 poin.

Demikian juga dengan indeks berjangkanya sempat dibuka naik tipis di 238,40 namun kini anjlok cukup signifikan ke posisi 236,90 setelah pekan lalu ditutup di  237.32 poin dengan  penguatan tertinggi pada posisi 238.38 poin dan pelemahan terendah pada 235,79 poin.

Untuk perdagangan hari ini, analyst Vibiz research Center memperkirakan Kospi akan tetap di posisi zona merah dengan sepinya arahan dalam negeri sehingga mendorong aksi profit taking. Indeks berjangka hari ini diperkirakan akan bergerak di level support 236,55 – 235,40.

Tren Berbentuk Pelemahan. Zona Merah Masih Menganga

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/8) - Tren pelemahan masih membayangi aktivitas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia pada pekan ini.

NH Korindo Securities Indonesia memprediksikan IHSG akan berada pada rentang support 4435-4500 dan resisten 4615-4770.

Menurut Reza Priyambada, Head of Research NH Korindo Securities Indonesia, hammer di area lower bollinger band (LBB ). MACD masih turun dengan histogram negatif yang lebih panjng. RSI, Stochastic, dan William’s %R cenderung turun.

“Laju IHSG di bawah area target support (4725-4750) dan gagal mendekati area target resisten (4785-4875),” katanya melalui siaran pers Minggu (16/8/2015).

Laju IHSG masih membentuk tren pelemahannya. Jika aksi jual masih berlanjut maka laju IHSG pun akan tetap berada dalam zona merahnya dan peluang akan adanya pembalikan arah kian berkurang.

Dia berharap pada pekan ini, dalam empat hari perdagangan, masih ada sentimen positif yang dapat menahan pelemahan IHSG. Utang gap 4512-4524 juga sudah tertutupi. Laju IHSG pun kembali pada periode awal 2014.

Thursday, 13 August 2015

Saham Asia Menuju Penurunan Mingguan Keempat Terkait Devaluasi Yuan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/8) - Saham Asia menuju penurunan mingguan keempat seiring investor menimbang dampak devaluasi China dan waktu kenaikan suku bunga AS.
Indeks MSCI Asia Pacific turun kurang dari 0,1 persen ke level 138,35 pada pukul 09:08 pagi waktu Tokyo, menuju penurunan 1,9 persen minggu ini. Pasar global, tersentak ketika Cina tiba-tiba mendevaluasi mata uangnya, lebih tenang kemarin setelah Bank Rakyat China mengatakan mendukung kuat, stabilnya yuan. Penjualan ritel AS menambah tanda-tanda bahwa negara ekonomi terbesar di dunia ini sedang menguat, dan meningkatkan harapan Federal Reserve mungkin akan menaikkan suku bulan depan.
Indeks Topix Jepang turun 0,2 persen. Indeks Australia S & P / ASX 200 naik kurang dari 0,1 persen. Indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,3 persen.
Pasar di Hong Kong dan China belum memulai perdagangan. Indeks Shanghai Composite naik 1,8 persen kemarin, sementara baik indeks Hang Seng China Enterprises dari perusahaan daratan di Hong Kong dan Indeks Hang Seng  naik 0,4 persen.
Shanghai Composite turun 23 persen dari puncaknya pada Juni di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi nasional yang semakin dalam. Data bulan ini menunjukkan harga produsen turun di bulan Juli ke level terendah sejak 2009 dan pengiriman luar negeri turun lebih dari yang diharapkan. Produksi industri dan penjualan ritel juga melesat dari perkiraan bulan lalu, menurut laporan hari Rabu kemarin.
Yuan yang diperdagangkan diluar China naik 0,1 persen ke level 6,4597 per dolar pada awal perdagangan hari Jumat, setelah rally 0,9 persen pada sesi sebelumnya.
Kontrak berjangka pada indeks Standard & Poor 500 turun 0,1 persen. Indeks pokok ini tergelincir 0,1 persen pada hari Kamis.(sdm)
Sumber: Bloomberg

Bursa Jepang Dibuka Turun Dipimpin oleh Saham Energi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/8) - Bursa saham Jepang jatuh, memperpanjang penurunan mingguan, karena investor menunggu keputusan kebijakan lebih lanjut dari China terhadap arah yuan dan minyak turun ke posisi terendah dalam enam tahun terakhir, memberi tekanan bagi saham-saham energi.
Indeks Topix melemah 0,2% ke level 1,664.84 pada pukul 09:01 pagi di Tokyo, berada di jalur untuk penurunan mingguan sebesar 0,8%. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,3% ke level 20,532.82. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun di bawah $ 42 per barel di New York untuk pertama kalinya sejak tahun 2009. Yen melemah terhadap yuan untuk pertama kalinya dalam empat hari di perdagangan luar negeri, memangkas keuntungan dari 4% sejak Selasa yang lalu, karena investor menunggu keputusan terkait suku bunga acuan hari ini untuk mata uang China.
Keputusan mengejutkan China untuk melonggarkan manajemen yuan memicu penurunan mata uang, menghilangkan titik stabilitas untuk pasar global dan memicu keprihatinan atas dampaknya pada timeline pengetatan moneter oleh pemerintah AS. Jaminan dari pejabat China bahwa mereka akan mengekang volatilitas yang berlebihan membantu kerugian dalam saham-saham global dan greenback, mengurangi permintaan untuk aset haven.
Devaluasi yuan minggu ini telah mendorong minyak dan logam industri lebih rendah di tengah spekulasi mata uang China yang lebih lemah akan merugikan permintaan dengan membuat impor dalam mata uang dolar lebih mahal dan kekhawatiran bahwa ekonomi terbesar kedua di dunia sedang melambat lebih dari yang diperkirakan. Sementara itu, kesepakatan nuklir Iran dengan kekuatan dunia pada bulan lalu juga memicu spekulasi bahwa negara tersebut akan memompa lebih banyak minyak mentah, menambahkan berlimpahnya pasokan.
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 tergelincir 0,1% setelah indeks yang mendasari kehilangan 0,1% pada hari Kamis di New York.(frk)
Sumber: Bloomberg

Saham AS Berakhir Turun Ditengah Meredanya Kekhawatiran atas Devaluasi China

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/8) - Saham AS melemah setelah menghentikan penguatan dalam 90 menit terakhir perdagangan, sementara meredanya kekhawatiran atas devaluasi mata uang China mengejutkan para investor untuk fokus terhadap data ekonomi dan laju pertumbuhan terkait Federal Reserve yang akan menaikkan suku bunga.
Indeks Standard & Poor 500 berayun antara keuntungan dan kerugian setelah kemarin pulih pada intraday terbesarnya dalam 3 tahun terakhir, seiring tingkat teknis meningkat ditengah gejolak China terhadap pasar global. Saham yang diadakan pada hari Kamis berada di kisaran pengetatan perdagangan sejak tahun 1927 silam diiringi data tenaga kerja dan penjualan yang mendukung kasus kenaikkan suku bunga secepatnya pada bulan depan.
Indeks S&P 500 turun 0,1 % ke level 2,083.46 pada pukul 4 sore waktu New York, setelah berayun antara kenaikan 0,3 % dan penurunan 0,4 %.
Indeks S&P 500 kemarin menghapus penurunan sebesar 1,5 % yang dipicu oleh kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi China yang goyah, membalikkan kenaikan setelah jatuh di bawah level 2.050. Hal itu terjadi menjelang akhir perdagangan di sepanjang tahun, dengan puncak menjadi rekornya pada 21 Mei lalu di level 2.130. Indeks tersebut telah naik 1,2 % selama tahun 2015, tidak pernah berakhir lebih dari 3,5 % di atas atau di bawah pada tahun ini. (knc)
Sumber : Bloomberg

Langkah China Mendevaluasi Yuan Menguntungkan Euro

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/8) - Euro menuju mingguan terbaik terhadap dolar dalam tiga bulan terakhir setelah China mendevaluasi mata uangnya.
Mata uang tunggal menguat terhadap semua rekan-rekan utama kecuali krona Swedia sejak 7 Agustus yang lalu di tengah kekhawatiran penguatan dolar AS dapat menunda kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve. Dolar Australia dan Selandia Baru, negara-negara yang mengandalkan China sebagai mitra dagang terbesar mereka, mendekati penurunan terbesar di antara dari kelompok 10 mata uang.
Euro melonjak 1,7% dalam minggu ini ke level $ 1,1156 pada pukul 09:12 pagi di Tokyo, ditetapkan untuk kenaikan terbesar sejak periode yang berakhir pada 15 Mei yang lalu.
Dolar Australia naik 0,2% ke level 73,73 sen AS pada hari Jumat, memangkas penurunan sejak 7 Agustus menjadi 0,6%. Hal tersebut akan memangkas gain dalam dua minggu. Sedangkan mata uang Selandia Baru turun 0,2% ke level 65,56 sen AS dan telah turun 1% selama lima hari terakhir untuk menuju kemerosotan mingguan pertama dalam empat minggu.(frk)
Sumber: Bloomberg

Dollar Kikis Kerugian Akibat Yuan Sementara Minyak Perpanjang 6 Tahun Terendah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/8) - Dolar kembali mengikis kerugian minggu ini seiring kekhawatiran akan devaluasi China mereda dan rebound dalam penjualan ritel mengalihkan fokus kembali kepada masalah untuk kenaikan suku bunga AS yang lebih tinggi. Sementara itu, minyak mentah memperpanjang penurunan ke posisi terendah enam tahun.
Greenback stabil di level $ 1,1158 per euro pada pukul 08:56 pagi waktu Tokyo setelah rally hari Kamis menghentikan reli terpanjang mata uang umum ini sejak April. Dolar Selandia Baru turun setelah data penjualan ritel, sementara yuan untuk penjualan diluar China naik. Sedangkan indeks berjangka Asia bervariasi dalam perdagangan baru-baru ini, indeks Standard & Poor 500 berjangka turun 0,1 persen setelah indeks ini berfluktuasi. Minyak AS turun samai ke level $ 42 per barel, yang merupakan penurunan mingguan ketujuh.
Janji China untuk mengekang volatilitas dalam mata uang dan pertumbuhan penjualan ritel AS meyakinkan investor di tengah kekhawatiran penurunan tertajam yuan sejak tahun 1996 akan menggoncang pasar global dan dampak timeline untuk kebijakan pengetatan Federal Reserve. kekhawatiran devaluasi Yuan mengisyaratkan ekonomi Cina dalam kesulitan terus membuntuti harga minya mentah, berhubungan dengan bukti meningkatnya output ke bahan bakar menimbulkan kekhawatiran atas melimpahnya pasokan. Taiwan melaporkan pertumbuhannya hari ini, sementara Korea Selatan tidak dibuka.(sdm)
Sumber: Bloomberg

Wednesday, 12 August 2015

Emas Pertahankan Reli Karena Devaluasi Yuan Meningkatkan Permintaan Haven

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/8) - Emas pertahankan gain terbesar satu hari dalam tiga bulan terakhir akibat kekhawatiran gejolak pasar didorong oleh devaluasi China yang dapat melemahkan mata uang dan menunda naiknya suku bunga AS yang lebih tinggi, hal tersebut meningkatkan permintaan emas.
Emas untuk pengiriman segera sedikit berubah di level $ 1,124.50 per ons pada pukul 7:52 pagi di Singapura setelah naik 0,1% ke level $ 1,125.85, tertinggi sejak 20 Juli, menurut Bloomberg generic pricing. Logam tersebut pada Rabu mengalami reli  sebesar 1,4%, terbesar sejak 13 Mei, mencatatkan reli lima hari.
Bullion sering digunakan sebagai penyimpan nilai alternatif, dan cenderung naik ketika mata uang merosot. Keputusan China pada hari Selasa untuk melemahkan mata uangnya dapat meningkatkan kemungkinan devaluasi yang kompetitif, menghidupkan kembali daya tarik harga emas yang turun ke level terendah sejak 2010 di bulan lalu. Dolar melemah pada Rabu kemarin, karena pedagang memangkas spekulasi bahwa Federal Reserve AS akan mulai menaikkan suku bunga pada bulan depan.
Perak untuk pengiriman segera diperdagangkan di level $ 15,55 per ons dari $ 15,546 pada hari Rabu, ketika harga mencatatkan keuntungan dalam lima hari.(frk)
Sumber: Bloomberg

Minyak Pertahankan Keuntungan Seiring Penjualan Yuan Diluar China Naik

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/8) - Minyak mentah dan logam pertahankan keuntungan di tengah melemahnya dolar, sementara yuan menguat dalam perdagangan luar negeri setelah Å“selloff selama dua hari. Indeks berjangka Asia bervariasi.
Minyak mentah West Texas Intermediate naik 0,4 persen ke level $ 43,45 per barel pada pukul 08:48 pagi waktu Tokyo, memperpanjang kenaikan 0,5 persen kemarin. Emas hampir mendekati kenaikan tertinggi dalam empat pekan, sementara tembaga berjangka berada dei level $ 2,3530 per pon setelah menguat 0,8 persen pada sesi terakhir. Dolar masih mendekati evel terlemahnya bulan ini terhadap yen, seiring kenaikan 1 persen yuan di Hong Kong. Indeks saham berjangka Jepang jatuh, sementara kontrak pada indeks saham Australia naik 0,4 persen.
Saham AS membalikkan kerugian sebanyak 1,5 persen pada Rabu terkait turunnya greenback yang memicu rebound di beberapa komoditas dan indeks Standard & Poor 500 kembali naik di atas harga rata-rata selama 200 hari terakhir. Kekhawatiran devaluasi yuan akan member dampak terhadap inflasi global menenggelamkan nilai dolar, melemparkan pertanyaan akan prospek kenaikan suku bunga AS.(sdm)
Sumber: Bloomberg

Emas Melonjak Seiring Devaluasi Yuan Mendorong Meningkatnya Permintaan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/8) - Investor kembali beralih ke emas sebagai aset safe haven.
Pasca penurunan bulanan terbesar dalam dua tahun terakhir, emas meningkat hampir setiap hari pada bulan Agustus ini. Devaluasi nilai tukar yuan oleh pemerintah China telah memicu permintaan safe haven dan menambah kekhawatiran bahwa akan lebih banyak negara yang menurunkan nilai tukar mata uang mereka. Emas berjangka di New York naik untuk hari kelima, peningkatan terpanjang sejak Mei lalu, tertinggi dalam tiga pekan terakhir.
Keputusan pemerintah China pada Selasa kemarin untuk mendevaluasi yuan memicu kekhawatiran bahwa perlambatan pertumbuhan ekonomi di negara Asia, ekonomi terbesar kedua di dunia terus mengalami kemerosotan. Vietnam melebarkan kisaran harga mata uangnya pada Rabu, menggarisbawahi risiko devaluasi yang menyeret turun nilai tukar mata uang emerging market dari Brasil hingga Korea Selatan.
Bullion sering digunakan sebagai aset lindung, dan cenderung naik ketika mata uang melemah.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember naik 1,4 persen untuk menetap di level $1,123.60 per ons pukul 1:41 di Comex di New York, pasca mencapai level $1,125.50, tertinggi sejak 20 Juli lalu. (izr)
Sumber: Bloomberg

Saham AS Turun Seiring Kekhawatiran atas Pertumbuhan Ekonomi China

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/8) - Saham AS turun, dengan Indeks Standard & Poor 500 menghapus gain secara singkat pada tahun 2015, di tengah kekhawatiran bahwa perlambatan ekonomi China akan membebani pertumbuhan global.
Perusahaan dengan penjualan yang cukup besar di China memperpanjang penurunan setelah kemarin melakukan aksi jual. Saham Yum! Brands Inc dan Wynn Resorts Ltd melemah setidaknya 2,9 %. Saham Citigroup Inc dan Bank of America Corp merosot lebih dari 2 %. Saham Alibaba Group Holding Ltd anjlok sebesar 6 % untuk semua waktu terendah, dan saham Yahoo! Inc turun 5,3 %.
Indeks S&P 500 turun 0,8 % ke level 2,068.44 pada pukul 12:43 siang waktu New York, di bawah harga rata-rata selama 200 hari terakhir, setelah sebelumnya jatuh sebanyak 1,5 %. Sementara itu, Indeks Dow Jones Industrial Average berada pada level 6 bulan terendah, turun 138,19 poin atau 0,8 % ke level 17,264.65. Sedangkan Indeks Nasdaq Composite turun 0,9 % ke level satu bulan terendah.
Indeks S&P 500 kemarin merosot tajam dalam lebih dari dua minggu terakhir seiring mendevaluasi mata uang China, memicu kekhawatiran bahwa perekonomian terbesar di dunia kedua menurun. Indeks saham AS membalikkan gain terbesarnya sejak aksi jual pada bulan Oktober silam, memangkas kenaikna pada hari Senini sebesar tiga perempat dan sebelumnya menghapus penurunan minggu sebelumnya. (knc)
Sumber : Bloomberg

IHSG Koreksi Tajam, Saham Kapitalisasi Besar Jadi Pilihan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/8) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi masih melanjutkan pelemahan pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Hal itu seiring belum ada sentimen positif yang dapat mengangkat IHSG.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan IHSG terus menembus level support dengan menguji level 4.424. IHSG berpotensi menguat secara teknikal akan tetapi harus menyentuh level level 4.649 pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

"Target resistance yang perlu digapai berada di level 4.649 agar dapat mengembalikan kekuatan naik IHSG," kata William.

Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko menilai aksi jual pelaku pasar akibat nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS dan aksi devaluasi Yuan mulai terlihat berlebihan sehingga IHSG masuk ke jenuh jual.

"IHSG akan bergerak di level support 4.445-4.370-4.290 dan resistance 4.705-4.775-4.825-4.925 pada perdagangan saham Kamis pekan ini," kata Yuganur.

Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada menuturkan IHSG memiliki utang gap di level 4.216-4.292 yang belum tertutup di awal Januari 2014 sehingga dapat menganggu peluang pembalikan arah naik IHSG. IHSG akan bergerak di level support 4.435-4.465.

Rekomendasi Saham

Dengan kondisi IHSG masuk jenuh jual, Yuganur merekomendasikan akumulasi di beberapa saham berkapitalisasi besar penggerak indeks untuk melanjutkan kenaikan berikutnya. Saham-saham pilihan itu antara lain PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

Sedangkan Reza memilih saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS).

Rekomendasi Teknikal

Yuganur memilih saham PT Bank Mandiri Tbk untuk dicermati pelaku pasar. Ia menilai, koreksi cukup tajam di emiten bank BUMN ini akibat pelemahan rupiah dan efek regional dapat digunakan untuk kesempatan akumulasi antisipasi kenaikan kembali ke level harga Rp 9.250.

Yuganur merekomendasikan masuk di level pertama Rp 8.750, level kedua Rp 8.650, dan cut loss point Rp 8.450. "Rekomendasi beli dengan trading target Rp 9.250," kata Yuganur. (Ahm/Ndw)


Sumber : Liputan6

Reward Best Performance 2nd Semester 2014

















Tuesday, 11 August 2015

Devaluasi Yuan Tekan Bursa Jepang dan Pasar Saham Global

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/8) - Bursa saham Jepang dibuka turun, menyusul penurunan ekuitas global, setelah China mendevaluasi mata uangnya yang meningkat kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan di ekonomi terbesar kedua di dunia serta meredam prospek bagi eksportir.
Indeks Topix turun 0,3% ke level 1,682.55 pada pukul 09:01 pagi di Tokyo, dengan semua tapi delapan dari 33 kelompok industri yang turun. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,3% ke level 20,650.18. Yen menguat 0,3% ke level 19,54 per yuan dalam perdagangan di luar negeri setelah kemarin mengalami penguatan terbesar sejak bulan Desember setelah yuan mengalami devaluasi terbesar dalam dua dekade terakhir. Langkah ini memicu kekhawatiran perang mata uang baru dan memicu sell-off di bursa saham global.
Perubahan kebijakan China menyusul laporan ekonomi bulan ini yang menunjukkan penurunan dalam pengiriman ke luar negeri, data manufaktur yang lebih lemah dari perkiraan serta melambatnya pertumbuhan kredit. Langkah untuk mendukung eksportir dan meredam perlambatan ekonomi yang lebih dalam sejak tahun 1990 mempertinggi risiko devaluasi mata uang yang kompetitif setelah permintaan global berkurang.
China akan melaporkan penjualan ritel dan output pabrik pada hari Rabu, yang dapat memberikan petunjuk lebih lanjut terkait tingkat perlambatan. Risalah dari pertemuan terbaru Bank of Japan juga akan di rilis pada hari Rabu.
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 naik 0,2% setelah indeks yang mendasari merosot 1% pada hari Selasa di New York. Produsen otomotif dan barang-barang mewah tergelincir, dengan penurunan tertajam yuan dalam setidaknya 20 tahun terakhir dipandang sebagai pengikisan daya beli konsumen China. Indeks Eropa Stoxx 600 turun 1,6%. Saham-saham emerging-market memasuki bear market.(frk)
Sumber: Bloomberg

Penurunan Saham Global Seret Saham AS Akibat Devaluasi Yuan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/8) - Saham AS terkoreksi, menyusul kenaikan terbesar ekuitas acuan sejak Mei lalu seiring China mendevaluasi nilai tukar mata uangnya memicu kekhawatiran di pasar global bahwa pertumbuhan ekonomi China terus melambat.
Indeks S&P 500 turun 0.9 persen ke level 2,084.35 puku 16:00 waktu New York, dengan indeks bertahan di atas harga rata-rata selama 200 hari terakhir.
China mendevaluasi yuan sebesar 1,9 persen, terbesar dalam dua dekade terakhirr, pasca data bulan ini menunjukkan kinerja ekspor turun tajam, pertumbuhan sektor manufaktur lebih lemah dari perkiraan dan pertumbuhan kredit melambat. Langkah tersebut memberikan sentimen negative pada pasar global, memicu aksi jual dalam mata uang emerging-market, komoditas, saham produsen kendaraan dan saham barang mewah dengan eksposur ke Cina.
Sebuah reli komoditas dari minyak hingga tembaga membantu indeks S&P 500 melompat sebesar 1,3 persen pada hari Senin. Transaksi mereka sebagian besar berbalik pada hari ini terkait kekhawatiran permintaan dari China, konsumen terbesar energi dan logam dunia, akan memperlambat dan pelemahan yuan akan mengikis daya beli konsumen China. Kekhawatiran yang sama tentang pertumbuhan ekonomi China mengirim indeks turun sebanyak 4 persen bulan lalu dari rekor tertingginya pada bulan Mei lalu. (izr)
Sumber: Bloomberg

Emas Meningkat Seiring Penurunan Komoditas Menghidupkan Kecemasan Deflasi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/8) - Emas menyerah sebagian besar keuntungan sebelumnya seiring krisis di pasar komoditas menghidupkan kembali kekhawatiran deflasi, memotong daya tarik logam mulia sebagai penyimpan nilai.
Indeks Bloomberg Komoditi dari 22 komponen mengalami penurunan intraday terbesar dalam satu bulan terakhir, dipimpin oleh penurunan dalam gandum dan minyak. Investor membuang bahan baku pasca China secara mengejutkan pasar dengan mendevaluasi mata uangnya, membuat impor biji-bijian, energi dan logam lebih mahal. Emas sebelumnya naik seiring langkah China yang mendorong permintaan untuk aset haven, namun seiring komoditas memperdalam kerugiannya, emas kupas penguatannya.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember naik 0,3 persen untuk menetap di level $1,107.70 per ons pukul 13:42 di Comex di New York, pasca menyentuh level $1,119.10, tertinggi sejak 20 Juli lalu. Volume transaksi 30 persen lebih tinggi dari moving average 100-hari untuk hari ini, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg.
Harga emas telah anjlok sebesar 6,5 persen pada Juli lalu, mencapai level terendahnya dalam lima tahun terakhir. Petunjuk dari Federal Reserve bahwa pembuat kebijakan segera mungkin akan menaikkan suku bunga tahun ini telah meredam permintaan emas karena tidak membayar bunga, tidak seperti aset bersaing. Logam ini menuju kerugian ketiga berturut-turut di tengah laju inflasi tahunan yang rendah, penguatan dolar dan ekuitas AS.
Juga di Comex, perak berjangka untuk pengiriman September turun 0,1 persen menjadi $15,284 per ons. Di New York Mercantile Exchange, paladium juga turun, sementara platinum naik. (izr)
Sumber: Bloomberg

Harga Emas Terangkat Devaluasi Yuan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/8) - Langkah devaluasi mata uang China, Yuan membawa berkah bagi harga emas. Harga logam mulia ini diperdagangkan naik dan membukukan keuntungan untuk sesi keempat berturut-turut usai terimbas keputusan mengejutkan China yang menurunkan nilai mata uangnya.

Emas berjangka untuk pengiriman Desember ditutup naik US$ 3,60 (3,2 persen) menjadi US$ 1.107,70 per ounce.

Cina adalah salah satu importir logam dan komoditas terbesar di dunia dan kebijakan soal mata uang meningkatkan kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi negara ini. Saat ini, China menyumbang hampir sepertiga dari permintaan emas global.

Harga terangkat karena pedagang emas memilih membeli emas yang bertujuan untuk mengimbangi nilai tukar Yuan yang lebih rendah, sebagai salah satu alasan logam mulia diperdagangkan lebih tinggi.

"Devaluasi Yuan bisa berarti bahwa investor China yang telah rugi di pasar saham dan sekarang takut akan kelanjutan Yuan akan memilih untuk membeli emas," tulis Richard Perry, Analis Pasar Hantec Markets, dalam sebuah catatan melansir laman Marketwatch, Rabu (12/8/2015).

Untuk beberapa saat, pergerakan mata uang China ikut memunculkan keraguan tentang waktu yang dipilih Federal Reserve menaikkan suku bunganya, meski pasar telah mengantisipasi itu terjadi pada September.

Kenaikan suku bunga menjadi anugerah bagi pergerakan mata uang, sementara penundaan kenaikan suku bunga akan dapat melemahkan dolar, dan meningkatkan daya tarik komoditas denominasi dolar seperti emas. (Nrm/Igw)


Sumber : Liputan6

IHSG Koreksi Tajam, Cermati Delapan Saham

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/8) - Mata uang China Yuan mengalami devaluasi dapat menjadi peluang bagi pelaku pasar untuk mengincar sektor saham yang dapat menahan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko menuturkan sentimen negatif dari devaluasi Yuan yaitu pelemahan rupiah sudah cukup terdiskon dalam harga pasar. Hal ini menjadi sentimen untuk mencari saham yang dapat menahan penurunan IHSG lebih lanjut.

"IHSG akan bergerak di level support 4.620-4.590 dan resistance 4.775-4.825-4.925 pada perdagangan saham Rabu pekan ini," ujar Yuganur dalam ulasannya, Rabu (12/8/2015).

Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menilai IHSG penuh dengan tekanan. Hal itu ditunjukkan dari level support 4.720 telah berhasil dijebol. IHSG pun mencoba menguji support selanjutnya di kisaran 4.616.

"Target resistance terdapat pada level 4.772. Hari ini IHSG jika terjadi pelemahan maka sifatnya sudah cukup terbatas," ujar William.

Dalam riset PT Bahana Securities menyebutkan, IHSG akan melemah di kisaran 4.592-4.652 pada perdagangan saham Rabu pekan ini.

Pada penutupan perdagangan saham kemarin, IHSG melemah tajam 126,35 poin (2,66 persen) ke level 4.622,59. Indeks saham LQ45 turun 3,32 persen ke level 781,11. Seluruh indeks saham acuan tertekan pada perdagangan hari ini. Level tersebut merupakan level terendah dalam 18 bulan terakhir. Tercatat, IHSG sempat berada di level 4.620 pada 28 Februari 2014 lalu.

Rekomendasi Saham

Yuganur menuturkan, kondisi pelemahan rupiah sudah cukup terdiskon dalam harga pasar sehingga rekomendasi untuk mengakumulasi saham yang dapat menahan penurunan IHSG lebih lanjut.

"Rekomendasi mengambil posisi terutama di sektor konstruksi dan properti yang cenderung menguat dahulu," kata Yuganur.

Saham-saham pilihannya pun antara lain saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI).

Sedangkan William memilih saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Rekomendasi Teknikal

Yuganur mengatakan, pihaknya melihat gerak saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) ada proses secara teknikal kembali pulih dalam pembentukan minor uptren baru tersebut. Saham PT Waskita Karya Tbk dinilai berpotensi untuk naik hingga menguji level psikologis resistance atas di Rp 1.900.Yuganur merekomendasikan masuk di level pertama Rp 1.775, level kedua Rp 1.745, dan cut loss point Rp 1.725.

"Rekomendasi beli dengan trading target Rp 1.850-Rp 1.900 untuk saham PT Waskita Karya Tbk," kata Yuganur. (Ahm/Ndw)


Sumber : Liputan6

Monday, 10 August 2015

Penguatan Ekuitas AS Angkat Bursa Asia, Minyak Mengalami Rebound

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/8) - Bursa saham Asia dibuka naik untuk hari ketiga setelah ekuitas AS mengalami lonjakan terbesar sejak Mei lalu serta sektor komoditas mempertahankan pemulihan mereka dari level terendah dalam 13 tahun terakhir.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,4% ke level 141,99 pada pukul 09:02 pagi di Tokyo. Penguatan dalam minyak mentah pada Senin kemarin membantu mengangkat Indeks Bloomberg Commodity dari level terendah sejak tahun 2002, sedangkan gangguan yang terjadi dalam pertambangan meningkatkan harga tembaga dan hujan yang berlebihan menaikkan prospek untuk harga hasil panen. Rebound dalam minyak mentah mewarnai spekulasi atas inflasi, dengan Wakil Ketua Federal Reserve Stanley Fischer mengatakan melambatnya pertumbuhan harga di AS tidak akan bertahan lama.
Indeks Topix Jepang menguat 0,5% setelah naik ke posisi tertinggi delapan tahun pada hari Senin. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,8%. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,3%. Indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,1%. Pasar saham di Hong Kong dan China belum dibuka.
Indeks Shanghai Composite melonjak 4,9% pada Senin kemarin, yang terbesar dalam sebulan, di tengah spekulasi bahwa pemerintah akan mempercepat merger antara perusahaan milik negara. Presiden Xi Jinping menyebutkan reformasi perusahaan milik negara pada beberapa kesempatan baru-baru ini, yang mungkin mengindikasikan rancangan dari ide-ide teratas untuk reformasi BUMN telah terbentuk, analis dari China International Capital Corp yang dipimpin oleh Hanfeng Wang menulis dalam sebuah laporan.
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 sedikit berubah. Indeks yang mendasari naik 1,3% pada hari Senin setelah Warren Buffett Berkshire Hathaway Inc. setuju untuk membeli Precision Castparts Corp. serta reli dalam saham-saham komoditas yang terkait.(frk)
Sumber: Bloomberg