BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/8) - Saham Asia menuju penurunan mingguan keempat seiring investor menimbang dampak devaluasi China dan waktu kenaikan suku bunga AS.
Indeks
MSCI Asia Pacific turun kurang dari 0,1 persen ke level 138,35 pada
pukul 09:08 pagi waktu Tokyo, menuju penurunan 1,9 persen minggu ini.
Pasar global, tersentak ketika Cina tiba-tiba mendevaluasi mata uangnya,
lebih tenang kemarin setelah Bank Rakyat China mengatakan mendukung
kuat, stabilnya yuan. Penjualan ritel AS menambah tanda-tanda bahwa
negara ekonomi terbesar di dunia ini sedang menguat, dan meningkatkan
harapan Federal Reserve mungkin akan menaikkan suku bulan depan.
Indeks
Topix Jepang turun 0,2 persen. Indeks Australia S & P / ASX 200
naik kurang dari 0,1 persen. Indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,3
persen.
Pasar
di Hong Kong dan China belum memulai perdagangan. Indeks Shanghai
Composite naik 1,8 persen kemarin, sementara baik indeks Hang Seng China
Enterprises dari perusahaan daratan di Hong Kong dan Indeks Hang Seng naik 0,4 persen.
Shanghai
Composite turun 23 persen dari puncaknya pada Juni di tengah
kekhawatiran perlambatan ekonomi nasional yang semakin dalam. Data bulan
ini menunjukkan harga produsen turun di bulan Juli ke level terendah
sejak 2009 dan pengiriman luar negeri turun lebih dari yang diharapkan.
Produksi industri dan penjualan ritel juga melesat dari perkiraan bulan
lalu, menurut laporan hari Rabu kemarin.
Yuan
yang diperdagangkan diluar China naik 0,1 persen ke level 6,4597 per
dolar pada awal perdagangan hari Jumat, setelah rally 0,9 persen pada
sesi sebelumnya.
Kontrak
berjangka pada indeks Standard & Poor 500 turun 0,1 persen. Indeks
pokok ini tergelincir 0,1 persen pada hari Kamis.(sdm)
Sumber: Bloomberg