Wednesday, 24 December 2014

Bursa AS Stagnan Akibat Indeks Menghapus Gain di Menit Terakhir


BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/12) - Saham-saham AS sedikit berubah akibat indeks menghapus gain di menit akhir perdagangan, setelah reli selama lima hari dalam ekuitas yang menghantarkan indeks Dow Jones Industrial Average di atas 18.000 untuk pertama kalinya.

Indeks Standard & Poor 500 turun kurang dari 1 poin menjadi 0,2% ke level 2,081.92 pada pukul 01:00 siang di New York. Perdagangan perusahaan dalam indeks S&P 500 adalah 38% di bawah rata-rata 30-hari untuk hari ini. Pasar ekuitas AS ditutup pada pukul 1:00 siang hari ini untuk persiapan Malam Natal, dan akan ditutup besok untuk libur Natal.(frk)
Sumber : Bloomberg

Bursa Saham Jepang Dibuka Melemah 0.28%

BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/12) - Bursa Saham Jepang dibuka melemah 0.28% pada Kamis ini setelah yen kembali merosot terhadap dolar. Indeks Nikkei 225 turun 49.39 poin ke level 17,804.84. Perdagangan saham hari ini diperkirakan akan sepi karena hari libur Natal.

Sementara itu di New York, Indeks Dow Jones Industrial Average mencatat rekor baru pada sesi perdagangan yang hanya berlangsung setengah hari akibat hari libur Natal, satu hari setelah melampaui 18,000 poin yang pertama kalinya, ditutup menguat 0.03% ke level 18,030.21.

Dolar berada pada level 120.43 yen di Kamis pagi ini, dibandingkan dari level 120.44 yen di New York Rabu sore. Euro dibeli di level $1.2190 dan 146.74 yen terhadap level $1.2202 dan di level 146.97 yen di sesi perdagangan AS.

Sementara tren penurunan melanda Bursa Saham Tokyo, Saham Sumitomo Mitsui Financial Group catat gain 1.0% ke level 4,402.5 yen di awal perdagangan ini.

Kenaikan saham Sumitomo muncul setelah adanya berita yang melaporkan bahwa grup unit perbankan inti tersebut Kamis ini akan mengumumkan kesepakatan dengan Citigroup untuk membeli perusahaan bisnis ritel yang berbasis di New York tersebut di Jepang. (bgs)

Tuesday, 23 December 2014

Dolar Menguat Pasca Dow Melonjak 18.000 Melampaui Perkiraan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/12) - Dolar mengalami kenaikan terhadap mata uang utama dan indeks berjangka Jepang menguat setelah laporan yang melampaui perkiraan terhadap perekonomian AS mengirim indeks saham acuan ke rekor tertingginya. Sementara minyak di New York tergelincir setelah kemarin rebound.


Dolar AS berada di level 120,70 yen pukul 08:52 pagi waktu Tokyo, setelah pangkas kenaikan hari kelima. Indeks Nikkei 225 Stock Average berjangka naik 1,3 % mengajukan penawaran di pre-market Osaka, dengan perdagangan lokal Jepang dibuka kembali pasca liburan. Saham Australia dan Selandia Baru sedikit berubah. Indeks Dow Jones Industrial Average turun kurang dari 0,1 % setelah saham AS melonjak melampaui 18.000 poin untuk pertama kalinya. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) melemah 0,6 % ke level $ 56,76 per barel setelah melonjak 3,4 % pada sesi terakhir.

Ekonomi AS memperluas kenaikan tahunan sebesar 5 % pada kuartal ketiga, mengalahkan perkiraan tertinggi di antara 75 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg dan menunjukkan pickup berkelanjutan di Amerika Serikat dapat membantu meringankan perlambatan ekonomi global. Saham telah menguat sejak pertengahan pekan lalu, ketika Federal Reserve berjanji bersabar pada waktu yang lama untuk menaikan suku bunga. Shinzo Abe akan dilantik sebagai perdana menteri Jepang oleh parlemen hari ini, sementara pasar perdagangan termasuk Australia dan Hong Kong tutup lebih awal. (knc)

Sumber : Bloomberg

Spekulasi Permintaan Naik, Minyak Mentah Dekati Level 2 Pekan Tertinggi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/12) - Minyak mentah dekati level harga tertingginya dalam hampir 2 pekan terakhir setelah perekonomian AS tumbuh pada laju tertingginya dalam lebih dari satu dekade terakhir, memberikan sinyal permintaan bahan bakar AS diperkirakan naik.

Kontrak berjangka WTI (West Texas Intermediate) stabil di New York setelah kemarin naik 3.4%. GDP (gross domestic product) Juli hingga September tumbuh 5% pada laju tahunan, pertumbuhan tertinggi sejak 2003 silam, menurut revisi data dari Departemen Perdagangan AS. Pekan lalu pasokan minyak mentah AS diperkirakan turun 2.5 juta barel, menurut rilis data dari survey Bloomberg News menjelang rilis data dari Energy Information Administration.

Minyak mentah sedang menuju penurunan tahunan tertajam sejak 2008 lalu ditengah penurunan minyak secara global yang diakibatkan oleh tingginya output minyak AS dalam lebih dari 3 dekade terakhir dan seiring OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) menolak pemangkasan pasokan untuk mempertahankan pangsa pasar. Irak sebagai produsen minyak terbesar kedua di OPEC telah menyetujui rencana belanja tahun depan yang lebih rendah dari pemerintah perkirakan sebelumnya.

WTI untuk pengiriman Februari berada pada level $57.02 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange, turun 10 sen pukul 11:49 pagi waktu Sydney. Kemarin kontrak tersebut catat gain $1.86 ke level $57.12, level penutupan tertinggi sejak 12 Desember lalu. Volume semua kontrak berjangka diperdagangkan sebesar 60% dibawah 100 hari rata-rata. Harga WTI telah mengalami penurunan 42% sepanjang tahun 2014 ini. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Membaiknya Outlook Ekonomi AS, Emas Dekati Level 3 Pekan Terendah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/12) - Emas mendekati level 3 pekan terendah seiring perekonomian AS tumbuh melampaui dari perkiraan sebelumnya, sehingga mendorong kenaikan suku bunga AS. Sementara itu, kepemilikan pada reksadana terbesar berbasis emas turun pada laju tertingginya dalam 18 bulan terakhir.

Bullion untuk pengiriman segera diperdagangkan pada level $1,176.79 per ounce pukul 9:37 pagi waktu Singapura dari level $1,176.57. Pada 22 Desember lalu harga turun ke level $1,170.76, level terendah sejak 1 Desember lalu. Kontrak berjangka emas di Comex berada pada level $1,176.80 per ounce dari level kemarin $1,178.

Emas mengalami penurunan sebesar 2.1% sepanjang tahun 2014 ini setelah 2013 lalu merosot 28% setelah prospek akan kenaikan suku bunga AS ditengah naiknya pertumbuhan ekonomi dan mersotonya harga minyak mentah dunia yang menurunkan daya tarik emas sebagai tempat lindung inflasi. Perekonomian kuartal ketiga tumbuh 5% pada laju tahunan, kenaikan tertinggi sejak 2003 silam. Indeks Spot Dollar Bloomberg yang memonitor mata uang AS terhadap 10 mata uang lainnya dekati level 5 tahun tertinggi.

Hari ini indeks dollar turun 0.2% setelah kemarin ditutup naik pada level tertingginya sejak Maret 2009 lalu. Aset di SPDR Gold Trust turun 1.6% menjadi 712.9 metrik ton, penurunan tertajam sejak Juni 2013 lalu, hal itu menurut rilis data yang dihimpun oleh Bloomberg.

Perak untuk pengiriman segera naik 0.2% ke level $15.7922 per ounce. Palladium naik 0.2% ke level $814.75 per ounce, sementara platinum merosot 0.2% ke level $1,191.06 per ounce. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Saham Eropa Bukukan Lonjakan Tertajam Enam Hari Dlm 3 Thn Terakhir

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/12) - Saham Eropa ditutup naik untuk hari keenam ditengah data pertumbuhan ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan sebelumnya.

Indeks Stoxx Europe 600 naik 0,6% menjadi 344,06 pada sesi penutupan perdagangan. Memangkas gain sementara pasca laporan yang menunjukkan bahwa jumlah penjualan rumah baru AS tak terduga turun pada bulan November. Indeks Saham Eropa membukukan lonjakan tertajam enam hari dalam tiga tahun terakhir, naik 6,4%.

Data Departemen Perdagangan menunjukkan ekonomi terbesar dunia tersebut tumbuh pada kuartal ketiga yang lebih dari perkiraan sebelumnya, naik pada laju tercepat dalam lebih dari satu dekade terakhir. GDP meningkat pada tingkat tahunan sebesar 5%, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 3,9%, menurut angka revisi yang dirilis hari ini di Washington. Indeks Dow Jones Industrial Average naik di atas level 18.000 untuk pertama kalinya setelah laporan GDP.

Indeks saham acuan dari Portugal, Perancis dan Italia membukukan beberapa gain terbesar, reli lebih dari 15. Volume Indeks Stoxx 600 yang ditransaksikan adalah 38% lebih rendah dari rata-rata 30-hari, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg menunjukkan.(yds)

Sumber: Bloomberg

Dow Average Naik Diatas Level 18.000 Untuk Pertama Kalinya

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/12) - Indeks Dow Jones Industrial Average naik di atas 18.000 untuk pertama kalinya lebih cepat dari perkiraan pertumbuhan GDP sehingga mendorong keyakinan dalam perekonomian serta dibayangi penurunan perusahaan perawatan kesehatan.

The Dow rata menambahkan 66,66 poin, atau 0,4%, ke rekor menjadi 18,026.10 pukul 4 sore di New York. Indeks Standard & Poor 500 naik 0,2% menjadi 2,082.21, juga mencapai level tertinggi sepanjang masa. Kedua Indeks tersebut telah naik hari berturut-turut. Indeks Nasdaq Bioteknologi tergelincir 4,6% untuk penurunan tertajam sejak April.

Sudah 172 hari sejak Dow ditutup di atas level 17.000 pada tanggal 3 Juli lalu, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg menunjukkan., dengan rekor diantara 35 hari menjadi 11.000 pada Mei 1999. mengirim indeks hampir 5.200 hari menuju 1.000 menjadi 2.000 antara tahun 1972 dan 1987, menurut Howard Silverblatt seorang analis indeks di New -York yang berbasis di Indeks S&P Dow Jones.

Dow ditutup pada level terendah delapan bulan pada 16 Oktober sebelum mengumpulkan lebih dari 1.882 poin, atau 12%, untuk naik diatas level 18.000.(yds)

Sumber: Bloomberg

Monday, 22 December 2014

Volatilitas Menyentuh Level 11 Bulan Tertinggi, Harga Emas Turun di New York

BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/12) - Emas berjangka turun karena anjloknya minyak meredam daya tarik akan logam sebagai nilai lindung inflasi. Volatilitas pada logam mendekati level tertinggi sejak Januari.
Indeks dari 60 hari volatilitas historis mencapai angka 18,2, yang tertinggi sejak 10 Januari perdagangan agregat adalah 27% lebih rendah dari rata-rata dalam 100 hari terakhir untuk kali ini, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Emas pada bulan November menyentuh $ 1,130.40 per ounce, level terendah empat tahun. Pekan lalu, kepemilikan emas ETF turun ke level terendah sejak 2009 karena dolar melonjak ke level tertinggi lima tahun terhadap sekumpulan10 mata uang terakit outlook suku bunga AS yang lebih tinggi. Minyak mentah Berjangka di New York turun sebanyak 3,3% hari ini.
Emas berjangka untuk pengiriman Februari turun 1,3% menjadi $ 1,180.30 pada 12:21 siang di New York Comex. Sampai 19 Desember, harga turun 14% dari level tertinggi tahun ini sebesar $ 1,392.60 pada 17 Maret.
Harga memperpanjang penurunan karena Indeks Bloomberg Dollar Spot menghapus penurunan dan harga minyak yang kembali mengalami penurunan. Sementara Departemen Perdagangan AS akan merilis laporan GDP pada kuartal ketiga besok.(yds)
Sumber: Bloomberg

Emas Turun Tajam Pasca Volatilitas Capai Level Tertinggi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/12) - Emas berjangka mengalami penurunan terbesar dalam lebih dari dua minggu setelah kemerosotan dalam minyak memotong daya tarik logam sebagai lindung nilai inflasi. Volatilitas dalam logam menguat ke level tertinggi sejak Januari.
Indeks dari 60-day historical volatility mencapai 18,4, tertinggi sejak 10 Januari yang lalu. Keseluruhan jumlah perdagangan adalah 22% lebih rendah dari rata-rata dalam 100 hari terakhir untuk kali ini, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Pada bulan November emas menyentuh level $ 1,130.40 per ons, level terendah dalam empat tahun. Pekan lalu, kepemilikan dalam ETP berbasis logam anjlok ke level terendah sejak tahun 2009 akibat dolar melonjak ke level tertinggi dalam lima tahun terhadap sekeranjang 10 mata uang terakait outlook suku bunga AS yang lebih tinggi. Minyak mentah berjangka di New York turun sebanyak 3,5% hari ini.
Emas berjangka untuk pengiriman Februari turun 1,4% untuk menetap di $ 1,179.80 pada pukul 1:42 siang di Comex New York. Logam tersebut telah turun 15% dari level tertinggi tahun ini sebesar $ 1,392.60 pada 17 Maret yang lalu.
Harga memperpanjang penurunan setelah Bloomberg Dollar Spot Index menghapus penurunan dan harga minyak mengalami penurunan lagi. Besok, Departemen Perdagangan AS akan melaporkan produk domestik bruto (GDP) pada kuartal ketiga.
Sumber : Bloomberg

S&P 500 Naik Ke Rekor Pasca Reli 3 harinya; Saham Teknologi Melemah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/12) - Indeks Standard & Poor 500 naik ke rekornya terkait saham teknologi mengalami lonjakan membantu indeks acuan pulih sepenuhnya dari aksi sell-off selama tujuh hari di awal Desember ini.
Saham Facebook Inc dan Intel Corp naik lebih dari 2% pada laju kenaikan di antara saham teknologi.
Indeks S&P 500 naik 0,4% menjadi 2,078.68 pada 16:00 sore di New York, di atas rekor penutupan sebelumnya di level 2,075.37 yang dicapi pada 5 Desember lalu.
Ekuitas AS melonjak 5% dalam tiga sesi terakhir karena Ketua The Fed Janet Yellen yang mengatakan bahwa bank sentral Kemungkinan menahan tingkat suku mendekati nol setidaknya sampai kuartal pertama, bahkan ketika ekonomi AS mengalami penguatan.
Penurunan harga minyak dan memburuknya krisis keuangan di Rusia bergejolak melalui pasar finansial di awal bulan ini, menghapus lebih dari $ 1 triliun dari nilai ekuitas AS dalam waktu kurang dari dua pekan. S&P 500 turun 5% dalam tujuh hari perdagangan sampai 16 Desember.
Saham AS telah tiga kali lipat selama 5 2/1 tahun di bull market, didorong oleh tiga putaran pembelian obligasi The Fed serta biaya pinjaman yang mendekati nol guna merangsang ekonomi.
Data hari ini menunjukkan jumlah pembelian rumah AS yang sebelumnya turun lebih dari perkiraan pada bulan November dikarenakan perumahan real estate berjuang untuk mempertahankan pemulihan bahkan seiring biaya pinjaman tetap rendah.(yds)
Sumber: Bloomberg

Bursa AS Stagnan Pasca Mengalami Reli; Saham Energi Turun

BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/12) - Saham-saham AS berfluktuasi, setelah lonjakan terbesar dalam tiga hari sejak 2011, pasca gain dalam saham-saham teknologi mengimbangi penurunan dalam saham bioteknologi dan penurunan pertama kali saham-saham energy dalam 5 hari terakhir.
Indeks Nasdaq Biotechnology merosot 2.6% setelah saham Gilead Sciences Inc. tenggelam 14%, saham Chevron Corp. kehilangan 1.3%, sementara saham Facebook Inc. dan Intel Corp. naik lebih dari 2.3% untuk memimpin gain diantara saham-saham teknologi.
Indeks S&P 500 menambahkan kurang lebih 0.1% ke level 2,071.01 pada pukul 12:14 siang di New York, mendekati rekor penutupan. Dow Jones Industrial Average melonjak 89.72 point, atau 0.5%, ke level 17,894.52. Perdagangan perusahaan dalam S&P 500 adalah 9% dibawah rata-rata 30-hari untuk hari ini.
Ekuitas AS melonjak 5% dalam tiga sesi terakhir pasca ketua The Fed Janet Yellen mengatakan bahwa bank sentral kemungkinan akan menahan tingkat suku bunga mendekati nol setidaknya sampai kuartal pertama, bahkan saat ekonomi AS menguat.
Sumber : Bloomberg

Bursa Saham Eropa Ditutup Naik Untuk Hari Kelima

BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/12) - Saham Eropa ditutup menguat untuk hari kelima, dengan perusahaan perbankan memberikan kontribusi gain yang paling tajam.
Indeks Stoxx Europe 600 naik 0,5% menjadi 341,97 pada sesi penutupan perdagangan di London, setelah sebelumnya menambahkan sebanyak 0,9%. Perusahaan pemberi pinjaman memberikan kontribusi gain yang paling tajam, dibantu oleh HSBC Holdings Plc dan Intesa Sanpaolo SpA. Saham energi membalikan kenaikan sebelumnya.
Indeks acuan telah reli sebesar 5,8% dalam lima hari terakhir, yang paling tajam dalam dua bulan terakhir. Indeks menguat 3% pekan lalu, merupakan lonjakan tertajam tahun ini dan peningkatan kelima dalam enam pekan terakhir. Reboundnya saham-saham energy dikrenakan The Fed mengatakan mungkin akan mempertahankan suku mendekati nol setidaknya sampai kuartal pertama, dan Swiss National Bank (SNB) memgumumkan suku bunga deposito negatif yang pertama sejak tahun 1970-an membantu memicu reli.
Spekulasi bahwa Bank Sentral Eropa akan mulai membeli obligasi pemerintah mengirim Indeks Stoxx 600 naik 13% dari tahun ini yang level terendah pada bulan Oktober sampai hampir tujuh tahun tertinggi pada 5 Desember ini. Dan membukukan kemerosotan terburuk enam hari dalam tiga tahun seiring saham energi saham tergelincir diikuti harga minyak. Indeks Eropa telah kembali lebih dari setengah penurunannya dan berakhir pada minggu lalu sebesar 3% di bawah level tertingginya di bulan Desember.(yds)
Sumber: Bloomberg

Sunday, 21 December 2014

Minyak Berayun Setelah Gain Terbesarnya dalam 2 Tahun Terakhir

BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/12) - Minyak berfluktuasi setelah kenaikan terbesarnya dalam lebih dari 2 tahun terakhir seiring Arab Saudi mengatakan bahwa harga minyak akan rebound atas pertumbuhan ekonomi global yang diikuti meningkatkan permintaan.
Brent di London berayun antara keuntungan dan kerugian setelah naik 3,6 % pada 19 Desember, kenaikan tertingginya sejak Oktober 2012 lalu. Pertumbuhan ekonomi global yang telah mendorong harga yang lebih rendah diciptakan oleh kurangnya kerjasama dari produsen luar Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak, menurut menteri Perminyakan Arab Saudi, Ali Al-Naimi. Pasar kelebihan pasokan sebesar 2 juta barel per hari, kata Mohammed Al Sada, Menteri Energi Qatar.
Minyak telah anjlok lebih dari 20 % sejak OPEC memutuskan untuk mempertahankan kuota kolektif pada pertemuan bulan lalu sementara AS meningkatkan minyak mentah pada tingkat rekornya. Produsen luar kelompok 12-anggota "tidak bertanggung jawab" mengurangi output terkait kelebihan pasokan yang dapat merugikan pasar, menurut Suhail Al Mazrouei, menteri energi Uni Emirat Arab.
Brent untuk pengiriman bulan Februari sebesar 19 sen lebih tinggi pada level $ 61,57 pada berbasis di London ICE Futures Europe exchange pukul 11:00 pagi di Sydney. Harga minyak merosot sebesar 45 % tahun ini. Minyak mentah acuan Eropa dengan premi sebesar $ 4,16 dibandingkan West Texas Intermediate (WTI).
WTI untuk pengiriman bulan Februari berada di level $ 57,42 per barel di New York Mercantile Exchange, menguat 29 sen. Kontrak bulan Januari yang berakhir pada 19 Desember lalu setelah naik dari level $ 2,41 ke level $ 56,52. Volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah sekitar 51 % di atas rata-rata 100-hari. Bulan depan harga minyak telah turun 42 % tahun ini. (knc)
Sumber : Bloomberg

Produsen non-OPEC 'penyebab' harga minyak dunia turun

BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/12) - Menteri Perminyakan Uni Emirat Arab, Souhail al-Mazroui, menyatakan penurunan harga minyak lebih dari 40% dalam beberapa bulan terakhir disebabkan oleh negara-negara non-OPEC yang menggenjot produksi secara berlebihan.

Tudingan ini dikeluarkan ketika negara-negara Arab penghasil minyak menggelar pertemuan di Abu Dhabi, hari Minggu (21/12).

Al-Mazroui mengatakan harga akan segera stabil di tahun baru jika semua negara penghasil minyak tidak menaikkan produksi.

Menteri Perminyakan Arab Saudi, Ali al-Naimi, menyatakan cara terbaik mengatasi gejolak harga minyak adalah dengan memberi kesempatan kepada negara-negara yang paling efisien dalam memproduksi minyak untuk mengatur tata kelola minyak dunia.

Arab Saudi termasuk salah satu anggota OPEC, organisasi negara-negara pengekspor minyak, yang tidak setuju dengan usul pemangkasan produksi untuk membantu menaikkan harga minyak.

"Jika mereka (negara-negara non-OPEC) ingin mengurangi produksi, tentu disambut baik. Tapi kami, Arab Saudi, tidak akan mengurangi produksi," kata Al-Naimi.

Yang juga tidak setuju dengan pengurangan produksi adalah Kuwait.

Sementara itu produsen lain seperti Iran dan Rusia mendesak pengurangan produksi agar harga minyak naik.

Sumber : BBC

Saham Perusahaan Material Naik, Bursa Saham Asia Dibuka Menguat 0.3%

BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/12) - Bursa Saham Asia menguat pada hari ke-3, dipimpin oleh kenaikan saham perusahaan material seiring dengan kontrak berjangka minyak mentah rebound. Sementara itu Bursa Saham Australia mencatat gain tertinggi pada hari ke-2 dalam 3 tahun terakhir.

Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0.3% ke level 137.34 pukul 9:05 pagi waktu Tokyo. Pada 19 Desember lalu indeks acuan tersebut melonjak tajam dalam 2 bulan terakhir ditengah reli ekuitas global setelah pekan lalu Federal Reserve berkomitmen menunda eaktu kenaikan suku bunga. Indeks S&P/ASX 200 Australia mencatat gain 3.5% pada hari ke-2, kenaikan tajam sejak Desember 2011 silam.

Indeks Topix Jepang dand Indeks Kospi Korea Selatan catat gain 0.3%. Indeks NZX 50 Selandia Baru menguat 0.1%. Pada 19 Desember lalu minyak mentah Brent naik 0.1% ke level $61.45 per barel setelah reli tajam sejak Oktober 2012 silam. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Minyak Naik Seret Saham Jepang Dibuka Menguat untuk Hari Ketiga

BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/12) - Saham Jepang naik untuk hari ketiga beruntun, dipimpin oleh perusahaan-perusahaan energi pasca harga minyak mentah menguat dan mata uang yen melemah terhadap dolar.
Indeks Topix naik 0,5 % ke level 1,417.10 pukul 09:01 pagi waktu Tokyo terkait semua saham kecuali 2 dari 33 kelompok industri meningkat. Indeks tersebut menghapus penurunan untuk bulan Desember dan di jalur untuk melonjak 8,7 % tahun ini. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,2 % ke level 17,651.33 hari ini. Bank of Japan (BoJ) merilis laporan perekonomian bulan Desember pada hari ini. Sementara mata uang yen diperdagangkan pada level 119,50 per dolar setelah melemah selama 3 sesi pekan lalu seiring Federal Reserve mengatakan akan bersabar dalam menaikkan suku bunga AS.
Indeks Standard & Poor 500 menguat 3,4 % pekan lalu setelah komentar The Fed memicu saham AS rally tiga hari. Kontrak pada indeks tersebut sedikit berubah hari ini.
BOJ pekan lalu mempertahankan perluasan basis moneter pada laju tahunan sebesar 80 triliun yen ($ 676 miliar).
Minyak mentah Brent naik 0,7 % ke level $ 61,79 per barel setelah menguat pada 19 Desember lalu yang merupakan kenaikan terbesarnya sejak Oktober 2012 lalu.
Produk domestik bruto (PDB) AS pada kuartal ketiga besok, menurut para ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memprediksi pertumbuhan ekonomi tahunan akan direvisi meningkat menjadi 4,3 % untuk periode 3 bulan, dari perkiraan sebelumnya sebesar 3,9 %. Data perumahan, pesanan barang dan konsumsi pribadi di ekonomi terbesar dunia juga meningkat pekan ini.
Ketua Fed Janet Yellen mengatakan pekan lalu bahwa para pembuat kebijakan mungkin akan menahan tingkat suku bunga mendekati nol setidaknya sampai kuartal pertama, bahkan ketika ekonomi AS menguat. Bank sentral, dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan terakhir tahun 2014, menggantikan referensi untuk suku bunga tetap rendah untuk "waktu yang lama" dengan janji untuk bersabar hingga waktunya. (knc)
Sumber : Bloomberg

Dolar Catat Gain Ditengah Divergen Kebijakan Moneter

BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/12) - Dolar catat gain dari level pekan lalu terhadap mayoritas mata uang lainnya ditengah spekulasi bahwa Federal Reserve yang akan menaikkan suku bunga pada awal April tahun depan ditengah mayoritas bank sentral lainnya melanjutkan pelonggaran moneter.

Mata uang AS naik ke level 2 tahun tertingginya terhadap euro setelah Wakil Presiden ECB (European Central Bank) Vitor Constancio menyatakan diahdapan majalah dari Jerman Wirtschaftswoche bahwa bank sentral tidak mengesampingkan pelonggaran kuantitatif. Dolar AS menahan gain dalam 3 hari terakhir terhadap yen setelah pekan lalu BOJ (Bank of Japan) mempertahankan stimulus. Semenatra itu dolar Selandia Baru turun setelah merosotnya indeks kepercayaan konsumen.

Dolar diperdagangkan pada level $1.2224 per euro pukul 8:49 pagi waktu Tokyo dari level $1.2229 pada 19 Desember lalu, mengikuti lonjakan 1.9% pada 5 hari terakhir. Sempat mencapai level $1.2220, sesuai dengan level tetinggi sejak Agustus 2012 silam. Dolar AS berada pada level 119.55 yen, setelah pekan lalu catat gain 0.6%. Euro dibeli pada level 146.10 yen dari level 146.15 di New York.

Dolar Selandia Baru melemah 0.2% ke level 77.42 sen AS stelah indeks sentimen konsumen dari Westpac Banking Corp. pada kuartal ke-4 turun 114.8, level terendah selama 3 bulan hingga Maret 2013 silam. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Thursday, 18 December 2014

Swiss Franc Turun Tajam Sejak 2013 Terkait Suku Bunga Negatif

BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/12) - Swiss franc melemah tajam dalam 18 bulan terakhir terhadap euro pasca bank sentral Swiss memperkenalkan suku bunga negatif untuk mempertahankan mata uang.
Euro jatuh untuk hari kedua terhadap dolar karena keputusan Swiss National Bank yang mendorong spekulasi Bank Sentral Eropa akan memperluas langkah-langkah stimulus tahun depan. Indeks dolar mencapai leve tertinggi dalam lima tahun terakhir di tengah sinyal janji Federal Reserve untuk bersabar untuk menaikan suku bunga berarti peningkatan tahun depan. Peso Kolombia naik untuk hari ketiga untuk memimpin penguatan rekan-rekan mata uang emerging-market. Pound naik karena volatilitas naik ke level tertingginya dalam 15-bulan terakhir.
Langkah Swiss adalah "tanda-tanda bahwa SNB berhati-hati karena ECB," kata David Song, seorang analis mata uang berbasis di New York di FXCM Inc "The SNB akan mengikuti langkah bersama dengan ECB dalam hal siklus pelonggaran . "
Franc terdepresiasi sebesar 0,2 persen ke level 1,20388 per euro pukul 15:56 waktu New York pasca turun sebanyak 0,7 persen ke level 1,20974, level terlemah sejak 10 Oktober lalu. Penurunan intraday terbesar sejak Mei 2013 lalu.
Dolar menguat sebesar 0,2 persen ke level 118,83 yen pasca melonjak sebesar 1,9 persen kemarin, kenaikan terbesar sejak 31 Oktober lalu. Mata uang AS terapresiasi sebesar 0,5 persen ke level $1,2284 per euro dan menyentuh level $1,2266, terkuat sejak 8 Desember. Yen menguat 0,3 persen ke level 145,98 per euro. (izr)
Sumber: Bloomberg

Emas Rebound Dari Level Terendah Dua Minggu

BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/12) - Spot emas mengalami rebound dari terendah dua minggu di tengah tanda-tanda meningkatnya permintaan fisik untuk logam.
Ekspor emas Swiss naik ke tertinggi tahun ini, dan arus dari Inggris menyarankan kilang Swiss bekerja pada kapasitas penuh untuk memenuhi permintaan dari Asia, UBS Group AG mengatakan dalam sebuah catatan hari ini. Perdagangan dari Shanghai Gold Exchange kontrak acuan spot bullion menguat ke level tertinggi sejak April 2013.
Kemarin, logam turun 0,6% karena isyarat dari Federal Reserve yang akan menaikkan biaya pinjaman tahun depan. Sementara ketua TheFed, Janet Yellen mengatakan kemarin bahwa dia tidak meramalkan kenaikan suku bunga untuk "setidaknya beberapa pertemuan berikutnya," tambahnya "tidak ada pre-set time" dan "tidak ada pertemuan dari atas meja."
Bullion untuk pengiriman segera naik 0,5% ke level $ 1.195 pada pukul 01:45 siang di New York. Harga bullion kemarin menyentuh level $ 1,183.89, terendah sejak 1 Desember Di Comex, sementara untuk pengiriman Februari naik kurang dari 0,1% untuk menetap di level $ 1,194.80 per ons.
Bullion naik 70% dari Desember 2008 sampai Juni 2011 akibat bank sentral meningkatkan pasokan uang dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya, memacu kekhawatiran bahwa inflasi akan berakselerasi. Logam ini turun 28% pada tahun 2013, penurunan terbesar dalam tiga dekade terakhir, di tengah kenaikan perekonomian AS.(frk)
Sumber : Bloomberg

S&P 500 Catat Gain Dua Hari Terbaiknya Sejak 2011 ditengah Reli Global

BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/12) - Saham AS naik mengirimkan Indeks Standard & Poor 500 menuju keuntungan terbaik selama dua hari dalam tiga tahun terakhir, seiring ekuitas global rally terkait janji Federal Reserve untuk bersabar meningkatkan suku bunga.
Indeks S&P 500 naik sebesar 2,4 persen ke level 2,061.14 pukul 16:00 sore di New York, kenaikan satu hari terbesar sejak Januari 2013 lalu. Indeks telah naik sebesar 4,5 persen selama dua hari terakhir, terbesar sejak November 2011.
Indeks MSCI All-Country World melonjak sebesar 2 persen dan saham emerging market naik sebesar 1,8 persen. Indeks Stoxx Europe 600 melonjak 3 persen, terbesar dalam tiga tahun terakhir. Obligasi anjlok tajam dalam 17 bulan terakhir. Harga minyak merosot sebesar 3,2 persen pasca menghapus rally sebesar 4 persen.
Indeks Volatilitas Chicago Board Options Exchange kehilangan 13 persen ke level16,95. The VIX anjlok sebesar 28 persen selama dua hari terakhir. Indeks naik ke level dua bulan tertingginya pada 16 Desember lalu.
Saham AS rebound dari penurunan tujuh hari yang menghapus $1 trliun dari harga ekuitas dan bersamaan dengan penurunan sebesar 15 persen minyak mentah West Texas Intermediate antara tanggal 5 Desember dan 16 Desember. saham produsen energi pada S&P 500 anjlok sebesar 8 persen selama peregangan sementara saham produsen kimia dan perusahaan pertambangan merosot sebesar 7,4 persen. (izr)
Sumber: Bloomberg