BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/12) - Dolar catat gain dari level pekan lalu
terhadap mayoritas mata uang lainnya ditengah spekulasi bahwa Federal
Reserve yang akan menaikkan suku bunga pada awal April tahun depan
ditengah mayoritas bank sentral lainnya melanjutkan pelonggaran moneter.
Mata
uang AS naik ke level 2 tahun tertingginya terhadap euro setelah Wakil
Presiden ECB (European Central Bank) Vitor Constancio menyatakan
diahdapan majalah dari Jerman Wirtschaftswoche bahwa bank sentral tidak
mengesampingkan pelonggaran kuantitatif. Dolar AS menahan gain dalam 3
hari terakhir terhadap yen setelah pekan lalu BOJ (Bank of Japan)
mempertahankan stimulus. Semenatra itu dolar Selandia Baru turun setelah
merosotnya indeks kepercayaan konsumen.
Dolar diperdagangkan
pada level $1.2224 per euro pukul 8:49 pagi waktu Tokyo dari level
$1.2229 pada 19 Desember lalu, mengikuti lonjakan 1.9% pada 5 hari
terakhir. Sempat mencapai level $1.2220, sesuai dengan level tetinggi
sejak Agustus 2012 silam. Dolar AS berada pada level 119.55 yen, setelah
pekan lalu catat gain 0.6%. Euro dibeli pada level 146.10 yen dari
level 146.15 di New York.
Dolar Selandia Baru melemah 0.2% ke
level 77.42 sen AS stelah indeks sentimen konsumen dari Westpac Banking
Corp. pada kuartal ke-4 turun 114.8, level terendah selama 3 bulan
hingga Maret 2013 silam. (bgs)
Sumber : Bloomberg