BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/12) - Emas
berjangka mengalami penurunan terbesar dalam lebih dari dua minggu
setelah kemerosotan dalam minyak memotong daya tarik logam sebagai
lindung nilai inflasi. Volatilitas dalam logam menguat ke level
tertinggi sejak Januari.
Indeks dari 60-day historical volatility
mencapai 18,4, tertinggi sejak 10 Januari yang lalu. Keseluruhan jumlah
perdagangan adalah 22% lebih rendah dari rata-rata dalam 100 hari
terakhir untuk kali ini, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Pada bulan November emas menyentuh level
$ 1,130.40 per ons, level terendah dalam empat tahun. Pekan lalu,
kepemilikan dalam ETP berbasis logam anjlok ke level terendah sejak
tahun 2009 akibat dolar melonjak ke level tertinggi dalam lima tahun
terhadap sekeranjang 10 mata uang terakait outlook suku bunga AS yang
lebih tinggi. Minyak mentah berjangka di New York turun sebanyak 3,5%
hari ini.
Emas berjangka untuk pengiriman Februari
turun 1,4% untuk menetap di $ 1,179.80 pada pukul 1:42 siang di Comex
New York. Logam tersebut telah turun 15% dari level tertinggi tahun ini
sebesar $ 1,392.60 pada 17 Maret yang lalu.
Harga memperpanjang penurunan setelah
Bloomberg Dollar Spot Index menghapus penurunan dan harga minyak
mengalami penurunan lagi. Besok, Departemen Perdagangan AS akan
melaporkan produk domestik bruto (GDP) pada kuartal ketiga.
Sumber : Bloomberg