BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/12) - Minyak mentah dekati level harga
tertingginya dalam hampir 2 pekan terakhir setelah perekonomian AS
tumbuh pada laju tertingginya dalam lebih dari satu dekade terakhir,
memberikan sinyal permintaan bahan bakar AS diperkirakan naik.
Kontrak
berjangka WTI (West Texas Intermediate) stabil di New York setelah
kemarin naik 3.4%. GDP (gross domestic product) Juli hingga September
tumbuh 5% pada laju tahunan, pertumbuhan tertinggi sejak 2003 silam,
menurut revisi data dari Departemen Perdagangan AS. Pekan lalu pasokan
minyak mentah AS diperkirakan turun 2.5 juta barel, menurut rilis data
dari survey Bloomberg News menjelang rilis data dari Energy Information
Administration.
Minyak mentah sedang menuju penurunan tahunan
tertajam sejak 2008 lalu ditengah penurunan minyak secara global yang
diakibatkan oleh tingginya output minyak AS dalam lebih dari 3 dekade
terakhir dan seiring OPEC (Organization of Petroleum Exporting
Countries) menolak pemangkasan pasokan untuk mempertahankan pangsa
pasar. Irak sebagai produsen minyak terbesar kedua di OPEC telah
menyetujui rencana belanja tahun depan yang lebih rendah dari pemerintah
perkirakan sebelumnya.
WTI untuk pengiriman Februari berada pada
level $57.02 per barel pada perdagangan elektronik di New York
Mercantile Exchange, turun 10 sen pukul 11:49 pagi waktu Sydney. Kemarin
kontrak tersebut catat gain $1.86 ke level $57.12, level penutupan
tertinggi sejak 12 Desember lalu. Volume semua kontrak berjangka
diperdagangkan sebesar 60% dibawah 100 hari rata-rata. Harga WTI telah
mengalami penurunan 42% sepanjang tahun 2014 ini. (bgs)
Sumber : Bloomberg