BESTPROFIT FUTURES MALANG (2/5) - Harga emas rally 2 persen ke tertinggi sejak Januari tahun lalu pada
akhir perdagangan akhir pekan hari Jumat setelah keputusan Bank of
Jepang hari sebelumnya untuk menahan memperluas stimulus moneter yang
sangat menekan dolar, dan jatuhnya pasar saham Eropa dan AS.
Mata uang Yen mencapai puncak tertinggi 18-bulan terhadap mata uang AS
dan berada di jalur untuk kenaikan mingguan terbesar sejak krisis
keuangan tahun 2008, dengan keputusan BOJ menahan perluasan moneter.
Pelemahan dollar AS juga dipicu dengan pertumbuhan ekonomi AS yang
mengecewakan dan keputusan Federal Reserve menahan suku bunga tetap.
Harga
emas spot emas naik 2,25 persen pada $ 1,296.70 per ons, setelah
mencapai 15 bulan tertinggi pada $ 1,296.76. Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Juni ditutup naik 1,9 persen pada $ 1,290.50 per ons.
Untuk minggu ini, logam naik 4,9 persen menjadi kenaikan terbesar
mingguan sejak pekan yang berakhir 12 Februari. Sedangkan secara bulanan
di bulan April ini juga naik 5,4 persen.
Pernyataan kebijakan The Fed pada Rabu, setelah menetapkan suku bunga tidak berubah, juga mendukung harga emas. Bank sentral AS menunjukkan sedikit tanda itu untuk tidak terburu-buru mengetatkan kebijakan moneter.
Harga Perak
naik 1,69 persen pada $ 17,85 per ons, setelah menyentuh tertinggi
sejak Januari 2015 $ 17,96 dan berada di jalur untuk naik 15,3 persen
bulan ini, kenaikan terbesar sejak Agustus 2013.
Rasio Emas / perak, yang mengukur jumlah ons perak yang dibutuhkan
untuk membeli satu ons emas, jatuh ke posisi terendah enam bulan pada
hari Jumat dari 71,8, turun dari 81,3 pada awal bulan.
Sedangkan harga platinum naik 2,7 persen pada $ 1.078.70 per ons,
turun lebih awal dari 10-bulan tinggi pada $ 1.080, sedangkan harga
paladium berjangka naik ke $ 624,30 per ons, tertinggi dalam hampir enam
bulan.
Pada akhir perdagangan mata uang akhir pekan, indeks dolar, yang
mengukur dollar As terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya,
mencapai delapan bulan rendah dan terakhir turun 0,7 persen pada 93,12.
Malam nanti akan dirilis data indikator
ekonomi ISM Manufacturing PMI April yang diindikasikan menurun dari
hasil sebelumnya. Jika ini terealisir, akan menekan dollar AS.
Sumber : Vibiznews