BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/5) - Harga
Emas melonjak 1 persen pada akhir perdagangan akhir pekan hari Jumat
setelah Data Non-farm payrolls AS untuk bulan April datang lebih lemah
dari yang diharapkan, meningkatkan perkiraan Federal Reserve AS akan
menunda kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Laporan
Departemen Tenaga Kerja menunjukkan ekonomi AS menambah 160.000
pekerjaan pada April, paling sedikit dalam tujuh bulan, tanda-tanda
kelemahan yang meragukan apakah The Fed akan menaikkan suku sebelum
akhir tahun.
Namun
Harga emas menahan kenaikan lebih tinggi setelah dolar AS berbalik
lebih tinggi terhadap mata uang utama setelah Presiden Fed New York
William Dudley mengatakan kepada New York Times bahwa dua kenaikan suku
bunga pada tahun 2016 tetap menjadi “harapan yang masuk akal.”
Harga
emas spot emas berakhir naik 0,8 persen pada $ 1,287.92 per ons, dan
sempat mencapai posisi tertinggi $ 1,295.70 per ons setelah rilis data
nonfarm payroll AS. Hasil ini menutup minggu turun 0,5 persen kontras dengan peningkatan terbesar pekan lalu sejak awal Februari.
Sedangkan
harga emas berjangka AS untuk pengiriman Juni ditutup naik 1,7 persen
pada $ 1.294 per ons dan terakhir diperdagangkan naik 1,43 persen pada $
1,290.50.
Harga emas spot naik 21 persen tahun ini pada ekspektasi The Fed akan menunda kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Sentimen investor terhadap emas menunjukkan tanda-tanda optimisme. Aset
SPDR Gold Trust, kepemilikan emas terbesar di dunia yang didukung
exchange-traded fund, naik ke level tertinggi dalam lebih dari dua tahun
pada hari Kamis di 829,44 ton.
Di
antara logam mulia lainnya, harga perak berjangka naik 1 persen pada $
17,50 per ons, harga platinum berjangka naik 1,7 persen pada $ 1,082.30
dan paladium berjangka naik 1,05 persen menjadi $ 607.
Dari data ekonomi Tiongkok, hari Sabtu akhir pekan lalu telah diirlis
data cadangan devisa Tiongkok bulan April yang meningkat. Demikian juga
pada hari minggunya telah dirilis data Surplus Perdagangan Tiongkok
yang juga meningkat.
Sumber : Vibiznews