BESTPROFIT FUTURES (22/6) - Euro
mengalami penurunan terbesar dalam seminggu terakhir terhadap dolar
setelah Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi menegaskan kesediaannya
untuk meningkatkan inflasi.
Dinamika inflasi di
kawasan euro tetap "sedikit mereda" bahkan karena pemulihan ekonomi
"memperoleh momentum pada awal tahun ini," kata Draghi pada sidang
Parlemen Eropa di Brussels. Ia juga mengatakan satu set pinjaman baru
ditargetkan untuk bank-bank Eropa seperti yang diumumkan sebelumnya,
ukuran yang bertujuan guna mendorong bank untuk memberikan kredit lebih
kepada perusahaan dan rumah tangga.
Ketua Federal Reserve
Janet Yellen mengatakan pemungutan suara pada 23 Juni nanti di Inggris
Raya apakah akan tetap di Uni Eropa menjadi ancaman bagi perekonomian,
dan mungkin memiliki dorongan yang berarti apabila Inggris meninggalkan.
Dia juga menawarkan perubahan untuk outlook nya dari minggu lalu.
Euro turun 0,5 % ke
level $ 1,1263 pada pukul 13:32 siang waktu New York. Indeks Spot Dollar
Bloomberg, yang melacak mata uang terhadap 10 mata uang utama, naik 0,2
%. (knc)
Sumber : Bloomberg