BESTPROFIT FUTURES (24/6) - Minyak
bergerak naik di atas $ 50 per barel dan diiringi pelemahan dolar
terhadap mata uang lainnya seiring para investor menunggu hasil dari
pemungutan suara di U.K. apakah akan tetap berada di Uni Eropa.
Kontrak berjangka naik
2 % di New York karena dolar jatuh ke level dua pekan terendah terhadap
euro dengan pemungutan suara di Inggris yang sedang berlangsung.
Pelemahan dolar dapat meningkatkan daya tarik komoditas bagi investor.
Jajak pendapat terakhir menunjukkan referendum Inggris, yang dikenal
sebagai Brexit, bisa berjalan dengan baik. Produksi minyak mentah AS
menurun ke level terendahnya sejak September 2014 dan stok minyak
merosot sebesar 917.000 barel pada pekan lalu, menurut data dari
Administrasi Informasi Energi.
Harga minyak telah
berfluktuasi dalam seminggu terakhir karena ketidakpastian tentang hasil
suara U.K. melaju volatilitas di pasar global. Minyak mentah di New
York telah melonjak sekitar 90 % dari level terendah dalam 12 tahun di
bulan Februari terkait meredanya gangguan dari Nigeria ke Kanada dan
penurunan output di AS memicu pengurangan surplus global.
Minyak mentah West
Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus naik 98 sen untuk
menetap di level $ 50,11 per barel di New York Mercantile Exchange. Ini
adalah penutupan tertinggi sejak 9 Juni, total volume yang
diperdagangkan adalah 30 % di bawah 100-hari rata-rata pada pukul 02:48
waktu setempat.
Brent untuk pengiriman
Agustus menguat $ 1,03 atau 2,1 %, ke level $ 50,91 per barel di ICE
Futures Europe exchange yang berbasis di London. Ini juga penutupan
tertinggi sejak 9 Juni. Minyak acuan global mengakhiri sesi pada premi
80 sen dibandingkan WTI. (knc)
Sumber : Bloomberg