Best Profit (24/12) - Android memiliki banyak fitur yang besar maupun
kecil. Nah, beberapa fitur kecil seringkali terlewatkan untuk kita
ketahui, sehingga kita menggunakan smartphone secara terbiasa tanpa tahu
ternyata ada trik tertentu yang berguna.
Salah satunya adalah
metode pengalih aplikasi atau app switcher. Tips ini akan sangat
mengurangi kerepotan dan memangkas waktu kita sehingga penggunaan
smartphone akan makin efisien.
Shortcut app switcher ini pada dasarnya adalah metode untuk bolak-balik antar dua aplikasi terakhir yang digunakan.
Fitur
ini muncul pertama kali di Android Nougat, dan masih ada di Android P,
meski cara kerjanya sedikit berbeda dengan navigasi gestur terbaru di P.
Nah,
begini cara menggunakannya. Di Android Nougat dan Oreo, kamu hanya
perlu klik dua kali tombol Recents atau Overview yang biasanya
berkebalikan dari tombol back. best profit
Dengan mengkliknya dua kali, kamu akan langsung kembali ke aplikasi yang ditutup sebelumnya.
Jika kamu mengekliknya dua kali lagi, kamu akan kembali ke aplikasi sebelum di-switch.
Sedikit berbeda untuk Android Pie, app switcher bisa muncul dengan swipe tombol home ke kanan.
Silakan mencoba, dan jangan lupa untuk membiasakannya demi penggunaan Android yang lebih efisien!
Baru-baru ini, peneliti keamanan menemukan sekumpulan aplikasi Android berkemampuan 'memaksa' pengguna mengeklik iklan.
Luar biasanya, secara kolektif 22 aplikasi berbahaya tersebut sudah diunduh dari Google Play Store lebih dari 2 juta kali. best profit
Malware
yang tersimpan di dalam aplikasi itu juga memiliki kemampuan untuk
beradaptasi dengan perangkat Android, dan aktif terus-menerus di
background sehingga akhirnya menguras baterai smartphone.
Berdasarkan
laporan yang dirangkum oleh perusahaan antivirus Sophos, Sabtu
(8/12/2018), 22 aplikasi Android itu berisikan malware yang perusahaan
sebut "Andr/ Clickr-ad."
Dirilis oleh berbagai pengembang kecil,
Sophos mengatakan, Google sudah menghapus seluruh aplikasi yang
disebutkan dari Play Store pada akhir November 2018.
Sparkle
Flashlight, merupakan salah satu yang masuk ke dalam daftar 22 aplikasi
berbahaya itu ternyata sudah diunduh lebih dari satu juta kali.
Selain
di Android, Sophos juga telah menemukan beberapa aplikasi berbahaya
serupa mejeng di iOS buatan pengembang yang sama tetapi tidak mengandung
kode berbahaya atau malware. best profit
Google
menghapus 13 gim dari Google Play Store setelah peneliti keamanan ESET,
Lukas Stefanko, menemukan ada sejumlah aplikasi yang memasang malware di
perangkat Android. Stefanko mengungkapkan tentang isu tersebut melalui
Twitter.
Dilansir Phone Arena, Jumat (23/11/2018), 13 aplikasi
abal-abal itu telah dipasang lebih dari 580 ribu kali. Bahkan, dua di
antaranya cukup populer.
Pengguna yang menjadi korban berpikir
yang mereka unduh adalah gim loading car dan truck driving. Sejauh ini
belum diketahui tujuan dari malware tersebut.
Malware tersebut
memiliki "akses penuh" ke trafik jaringan ponsel atau tablet Android.
Hal ini membuat malware itu bisa mencuri rahasia pribadi dari perangkat
Android. best profit
Belasan gim palsu itu berasal dari
developer yang sama, Luiz O Pinto. Stefanko berhasil melacak domain yang
menyebarkan malware tersebut, dan hasilnya merujuk pada seorang
developer di Istanbul bernama Mert Ozet. Sejauh ini Ozet belum
memberikan repons.
Google cukup sering membersihkan Play Store
dari aplikasi berbahaya. Pada tahun lalu, perusahaan menghapus 700 ribu
aplikasi berbahaya.
Mengingat penjahat siber selalu memanfaatkan
peluang untuk melancarkan aksinya, termasuk melalui aplikasi, maka
pengguna sebaiknya lebih berhati-hati.
Pengguna harus lebih waspada, terutama terhadap aplikasi-aplikasi dari developer tidak dikenal. best profit
Sumber : Liputan6