Bestprofit (21/12) - Harga emas dunia beringsut lebih tinggi setelah
Federal Reserve (The Fed) menyampaikan pandangan yang kurang dovish
terkait rencana pengetatan moneter di luar prediksi banyak orang.
Melansir
laman Reuters, harga emas di pasar spot naik 0,5 persen menjadi USD
1.249,46 per ounce, setelah menurun sejak 27 November dari sesi
sebelumnya.
Harga emas melintasi rata-rata pergerakan 200 hari di kisaran USD 1.252 per ounce sebelum pernyataan the Fed pada hari Rabu.
Adapun harga emas berjangka AS turun 0,3 persen menjadi USD 1,252.80 per ounce.
"Ada
beberapa dukungan membeli emas aman untuk hari ini," kata Renisha
Chainani, Kepala Komoditas dan Penelitian Mata Uang di Monarch Networth
Capital. bestprofit
Dalam keputusannya, Bank Sentral AS
menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada hari Rabu. The Fed
tetap berkomitmen untuk dari rencananya untuk mengetatkan kebijakan
moneter, meskipun meningkatnya ketidakpastian tentang pertumbuhan
ekonomi global.
"Secara keseluruhan ada sentimen risk-off di pasar," Chainani melanjutkan.
Dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama juga turun 0,5 persen.
Sementara Pasar Saham Asia turun karena pernyataan Fed memupus harapan investor untuk adanya kebijakan yang lebih dovish. bestprofit
Investor
berbondong-bondong beralih ke obligasi pemerintah, alhasil obligasi
acuan AS jatuh ke posisi terendah lebih dari delapan bulan pada hari
Rabu.
"Pengumuman kenaikan suku bunga telah memberikan tekanan
pada emas. Ada beberapa dukungan di posisi USD 1.230- USD 1.235," kata
seorang pedagang yang berbasis di Hong Kong, menambahkan bahwa dalam
jangka pendek, indeks dolar akan menjadi" proxy yang baik "untuk apa
yang akan dilakukan emas.
Emas sangat sensitif terhadap suku bunga
yang lebih tinggi karena ini meningkatkan dolar, membuat emas lebih
mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lainnya.
"Emas
tampaknya rentan untuk sisa tahun ini, meskipun tidak adanya hal segar
yang mendorong narasi prospek Fed kemungkinan akan terus cenderung
moderat," kata Ilya Spivak, Ahli Strategi Mata Uang untuk DailyFX. bestprofit
Adapun
harga paladium naik 0,2 persen menjadi USD 1.262,00 per ounce. Harga
Perak naik 0,3 persen menjadi USD 14,64 per ounce, sementara platinum
naik 0,4 persen menjadi USD 789,00 per ounce.
Harga emas menguat
dan bertahan di level tertingginya sejak Juli. Namun, harga emas melemah
usai the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat
(AS) menaikkan suku bunga seperti yang diperkirakan.
The Federal
Reserve menaikkan suku bunga 0,25 persen menjadi 2,25 persen-2,50
persen. Bank sentral AS atau the Federal Reserve memberikan sinyal
kenaikan suku bunga hanya dua kali pada 2019 dari target semula sebanyak
tiga kali. Kemudian menaikkan suku bunga sebanyak satu kali pada 2020. bestprofit
“Reaksi
awal pelaku pasar terhadap kenaikan suku bunga sedikit negatif, tapi
saya pikir kita mengaitkannnya dengan berita,” tutur Brien Lundin,
Editor Gold Newsletter, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis
(20/12/2018).
Jelang pertemuan the Fed, harga emas untuk
pengiriman Februari naik 0,2 persen atau USD 2,8 menjadi USD 1.256,40
per ounce. Harga tersebut tertinggi untuk kontrak sejak 10 Juli.
Sepanjang 2018, harga emas sudah menguat 2,4 persen.
Dalam perdagangan elektronik, harga emas untuk pengiriman Februari lebih rendah diperdagangkan di posisi USD 2.247 per ounce.
"Banyak
investor telah membeli emas sebelum keputusan the Fed sebagai aset
lindung nilai jika mereka dikejutkan dengan harga stabil. Selain itu
pernyataan the Fed juga tidak sepenuhnya menyenangkan spekulan,” kata
Lundin. bestprofit
Sumber : Liputan6