Thursday, 27 November 2014

Dolar Menuju Kenaikan Mingguan Ke-6; Aussie Turun

BESTPROFIT FUTURES MALANG (28/11) - Dolar menuju kenaikan mingguan keenam karena para trader berspekulasi atas pemulihan ekonomi AS yang akan melebihi performa Eropa dan Jepang.
Euro berada pada level penurunan pertama dalam empat hari terakhir jelang data hari ini yang diperkirakan akan menunjukkan inflasi di zona terebut yang sesuai dengan laju paling lambat sejak 2009 lalu, menambah tekanan pada BOE untuk meningkatkan stimulus. Yen melemah setelah laporan menunjukkan belanja rumah tangga di Jepang turun untuk bulan ketujuhnya. Aussie jatuh, sedangkan Norwegia krone dan dolar Kanada memperpanjang penurunan setelah anggota OPEC mempertahankan target output minyak mereka untuk tidak berubah.
Indeks Spot Dollar Bloomberg, yang menelusuri mata uang AS terhadap 10 mata uang utama, naik 0,2% menjadi 1,101.96 pada 09:19 pagi di Tokyo, berada pada jalur penutupan tertinggi sejak Maret 2009. Naik 0,2% pekan ini.
Dolar naik 0,3% menjadi 118,10 ¥. Naik 0,1% menjadi $ 1,2455 per euro. Yen tergelincir 0,2% ke level 147,09 per euro.
Dolar Australia turun 0,4% menjadi 85,12 sen AS. Krone melemah 0,4% menjadi 6,9550 per dolar, setelah jatuh 1,4% kemarin. Kanada loonie turun 0,2% menjadi C $ 1,1348 per dolar AS, menambahkan penurunan sebanyak 0,7% sampai kemarin.(yds)
Sumber: Bloomberg

Inflasi Jepang Oktober Melambat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (28/11) - Pertumbuhan harga konsumen Jepang melambat pada bulan ke-3 secara berturut-turut, memberikan tantangan bagi upaya Gubernur BOJ (Bank of Japan) Haruhiko Kuroda guna memicu naiknya inflasi.

Harga konsumen diluar makanan segar pada bulan Oktober tumbuh sebesar 2.95 dari awal tahun ini, menurut rilis data dari biro statistik hari ini di Tokyo, angka tersebut sesuai dengan proyeksi rata-rata pada survey Bloomberg News dari para ekonom. Mengabaikan dampak kenaikan pajak penjualan pada April lalu, inflasi inti (core) -- dari BOJ sebesar 0.9%.

Turunnya harga minyak mempersulit upaya kenaikan inflasi pada perekonomian yang kuartal lalu jatuh ke zona resesi. Angka inflasi merupakan data terakhir yang menunjukkan perubahan harga konsumen menjelang pemilu bulan depan, dengan Perdana Menteri Shinzo Abe mencari mandate baru bagi strategi pertumbuhan ekonomi.

Kuroda menyatakan bahwa tidak ada pembatasan guna mendorong BOJ mencapai target inflasi sebesar 2% setelah dia pada bulan lalu memimpin dewan terpisah guna menaikkan stimulus.

Sementara itu yen melemah 0.25 terhadap dollar ke level 117.93 pukul 8:34 pagi waktu Tokyo. (bgs)

Sumber: Bloomberg

Saham Jepang Meningkat Terkait Investor Kaji Data Ekonomi, Minyak Makin Melemah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (28/11) - Saham jepang naik dikarenakan para investor mengkaji data ekonomi serta penurunan harga minyak pasca OPEC tidak mengambil langkah untuk mengurangi produksi minyak dunia.
Indeks Topix naik sebesar 0.5% ke level 1.389 pada 09.01 pagi di Tokyo, dengan semua kecuali 3 dari 33 sub industri naik. Indeks tersebut menuju penurunan sebesar 0.2% pekan ini dan naik 4.8% di November. Nikkei 225 Stock Average naik 0.5% ke level 17,330.84 hari ini. Sementara yen turun 0.1% ke level 1117.88 per dolar..
Laporan di Tokyo kemarin menunjukkan harga konsumen Jepang naik 2,9% dari tahun sebelumnya pada bulan Oktober, sementara pengeluaran rumah tangga turun 4%. Tingkat pengangguran turun sampai 3,5% dari 3,6% sedangkan penjualan ritel tiba-tiba menurun 1,4% dari September dan produksi industri naik 0,2% dalam sebulan terakhir, mengalahkan perkiraan untuk kontraksi sebesar 0,6%.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) jatuh 6,3% menjadi $69.05 per barel dalam perdagangan elektronik, dan Brent jatuh ke terendah sejak 2010. OPEC mempertahankan produksi minyak sebanyak 30 juta barel sehari pada pertemuan di Wina, menolak permintaaan Venezuela yang memangkas pasokan diperlukan untuk membendung penurunan harga minyak menuju bear market di tahun ini.
Sampai kemarin, Indeks Topix naik sebesar 18% pada 17 Oktober dari level terendahnya setelah bank sentral meningkatkan pelonggaran kuantitatif dan dana pensiun Jepang senilai $1.1 triliun untuk membeli lebih banyak unit saham.(yds)

Sebagian Besar Saham Asia Meningkat ditopang oleh Penguatan Saham Jepang

BESTPROFIT FUTURES MALANG (28/11) - Sebagian besar saham Asia menguat seiring ekuitas Jepang menguat karena para investor menimbang rilis data ekonomi termasuk data inflasi. Saham energi pimpin kerugian pasca harga minyak anjlok.
Hampir dua saham naik untuk setiap saham yang jatuh pada indeks MSCI Asia Pacific, yang naik kurang dari 0,1 persen ke level 140,84 pukul 09:05 pagi di Tokyo. Indeks menuju penguatan mingguan sebesar 0,6 persen, pengupas penurunan bulanan menjadi 0,7 persen. Indeks Topix Jepang naik sebesar 0,8 persen karena yen melemah untuk pertama kalinya dalam empat hari terakhir. Pasar financial AS ditutup kemarin untuk libur Thanksgiving.
Indeks Asia-Pacific rebound sebesar 5,3 persen dari level terendahnya pada 17 Oktober lalu melalui kemarin pasca Bank of Japan (BoJ) memperluas pembelian obligasi, China memangkas suku bunga dan tumbuhnya spekulasi Bank Sentral Eropa (BOE) akan mengambil langkah-langkah untuk menambah stimulus. Presiden ECB Mario Draghi mengatakan kemarin bank terbuka untuk membeli berbagai aset untuk memperluas kebijakan pelonggaran.
Indeks harga konsumen Jepang melambat untuk bulan ketiga berturut-turut di tengah penurunan harga minyak, menantang upaya BOJ untuk meningkatkan laju inflasi. Pertumbuhan CPI tidak termasuk makanan jatuh pada bulan Oktober menjadi 2,9 persen dari tahun sebelumnya dari 3 persen pada bulan sebelumnya. Penjualan ritel naik sebesar 1,4 persen dari tahun sebelumnya pasca meningkat sebesar 2,3 persen pada September. Ekonomi Jepang jatuh ke dalam resesi pada kuartal terakhir setelah kenaikan pajak penjualan April lalu sehingga meredam belanja konsumen. Produksi industri secara tidak terduga meningkat. (izr)
Sumber: Bloomberg

Saham Eropa Ditutup Menguat Terkait Indeks DAX Naik Untuk Hari Ke-11

BESTPROFIT FUTURES MALANG (28/11) - Saham Eropa catat kenaikan dalam dua bulan terakhir, terkait Indeks DAX naik untuk hari ke-11 pasca tingkat pengangguran Jerman mencapai rekor terendahnya. Sementara saham energi mengalami penurunan tajam dalam delapan pekan terakhir pasca OPEC memutuskan untuk mempertahankan target output minyak.
Indeks Stoxx Europe 600 naik 0,4 persen ke level 347,49 pada penutupan perdagangan hari ini. Indeks DAX naik 0,6 persen, merupakan reli terpanjangnya sejak Mei 2013 lalu, karena sebuah laporan yang  menunjukkan bahwa jumlah klaim pengangguran di Jerman turun lebih dari perkiraan analis. Sementara tingkat pengangguran sebesar 6,6 persen, yang disesuaikan pada nomor revisi pada bulan sebelumnya. Laporan lembaga Ifo pada 24 November lalu menunjukkan kepercayaan bisnis negara tersebut telah pulih. Sebuah rilis data terpisah hari ini menunjukkan sentimen perekonomian di zona euro secara tidak terduga meningkat pada bulan ini.
Optimisme bahwa eksportir akan mendapatkan keuntungan dari melemahnya euro telah membantu meningkatkan saham Jerman, bersamaan dengan Indeks DAX yang naik ke level tertinggi sejak Juli lalu. (vck)
Sumber: Bloomberg

Wednesday, 26 November 2014

Minyak Perpanjang Penurunan Jelang Pertemuan OPEC

BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/11) - Minyak jatuh untuk hari keempat, memperpanjang penurunan level terendahnya dalam empat tahun terakhir jelang pertemuan OPEC hari ini. Saham Jepang turun sementara ekuitas Korea dan won menguat pasca Samsung Electronics Co mengatakan akan buy back saham.
Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) turun sebesar 0,2 persen ke level $73,51 per barel pukul 09:23 di Tokyo, menuju penutupan terendah sejak Agustus 2010 lalu. Indeks Topix Jepang turun sebesar 0,3 persen, penurunan hari kedua. Indeks Kospi naik sebesar 0,5 persen di Seoul, dipimpin oleh lonjakan sebesar 7 persen saham Samsung Electronics, anggota bursa terbesarnya. Won menguat sebesar 0,3 persen, sementara dolar Australia melemah. Indeks MSCI Asia Pacific stagnan dengan Indeks Standard & Poor 500 berjangka. Bursa saham AS ditutup untuk liburan Thanksgiving hari ini.
Perwakilan dari 12 Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak bertemu hari ini di Wina, dengan harga minyak memasuki fase bearish di tengah kekhawatiran atas melimpahnya cadangan global. Menteri Perminyakan Arab Saudi mengatakan kemarin bahwa penurunan harga akan stabil, sementara Venezuela, Arab Saudi, Meksiko dan Rusia pekan ini gagal menyepakati pemotongan pasokan. China akan melaporkan keuntungan perusahaan industri hari ini, sementara update produk domestik bruto kuartal ketiga Filipina.
Harga minyak mentah telah jatuh tahun ini di tengah produksi minyak AS berada pada level tertinggi dalam tiga dekade terakhir dan tanda-tanda melambatnya permintaan global. Sebuah survei Bloomberg News terhadap 20 analis menunjukkan mereka terbagi pada apakah OPEC akan mengurangi pasokan untuk mendukung harga. Negara anggota OPEC, yang memompa sekitar 40 persen dari minyak dunia, akan membahas target produksi resminya sebesar 30 juta barel per hari pada pertemuan di Austria. (izr)
Sumber: Bloomberg

Ekuitas AS Akibatkan Emas Berjangka Mencatatkan Penurunan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/11) - Emas berjangka catat penurunan di New York karena ekuitas AS diperdagangkan mendekati rekor tertinggi, sehingga memangkas permintaan terhadap logam sebagai aset alternatif.
Indeks ekuitas Standard & Poor 500 dari naik ke rekornya kemarin. Sementara hari ini saham AS berfluktuasi, karena laporan menunjukkan jumlah warga AS yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran naik pekan lalu ke level tertinggi sejak awal September dan pesanan untuk peralatan bisnis AS secara tak terduga turun pada bulan Oktober lalu.
Emas, yang catat penurunan 9,4 persen sejak akhir Juni lalu di tengah bursa saham yang naik dan mata uang dolar yang menguat, sehingga diperdagangkan stagnan sepanjang hari ini. Sementara laporan ekonomi mungkin dapat membantu kemudahan terhadap kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan segera menaikkan tingkat suku bunga, kata David Meger, direktur perdagangan logam di Vision Financial Markets.
Emas berjangka untuk pengiriman Februari turun kurang dari 0,1 persen ke level $ 1,197.50 per ounce pada pukul 1:48 siang di Comex New York, merupakan penurunan kedua dalam tiga hari terakhir. (vck)
Sumber: Bloomberg

Investor Timbang Data Ekonomi AS, Saham Jepang Jatuh untuk Hari Kedua

BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/11) - Saham Jepang jatuh untuk hari kedua karena yen menguat dan investor menimbang data ekonomi AS. Saham perusahaan eksplorasi minyak pimpin kerugian dan perusahaan pengirim meningkat seiring minyak mentah memperpanjang penurunannya dari level empat tahun terendah.
Indeks Topix tergelincir sebesar 0,3 persen ke level 1,402.03 pukul 09:05 pagi di Tokyo, 28 saham dari 33 saham sub industri melemah. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun sebesar 0,4 persen ke level 17,317.47. Yen menguat sebesar 0,1 persen ke level 117,67 per dolar, penguatan untuk hari ketiga.
Indeks Standard & Poor 500 naik sebesar 0,3 persen ke rekor kemarin di tengah optimisme ekonomi AS yang menunjukkan kekuatan yang cukup menahan perlambatan ekonomi global. Kontrak pada indeks S&P 500 bergerak mendatar hari ini.
Tingkat Kepercayaan konsumen AS naik ke level tertinggi lebih dari tujuh tahun terakhir pada bulan November dan belanja konsumen naik pada bulan Oktober pada kecepatan yang sama dengan pendapatan, menunjukkan sektor rumah tangga tetap pada batas kemampuan mereka seiring dimulainya musim liburan-belanja.
Pesanan untuk peralatan bisnis AS seiring mesin dan peralatan listrik tiba-tiba menurun pada bulan Oktober, sementara klaim pengangguran meningkat pada pekan yang berakhir 22 November lalu ke level tertinggi sejak awal September lalu. Penjualan Rumah baru di AS melambat dari perkiraan bulan lalu. (izr)
Sumber: Bloomberg

Mayoritas Saham Asia Turun Terkait Pelemahan Jepang, Minyak Turun

BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/11) - Mayoritas saham Asia jatuh karena saham Jepang melemah terkait penguatan yen serta penurunan minyak yang membebani perusahaan energi.
Sekitar tiga saham turun untuk setiap dua saham yang menguat di Indeks MSCI Asia Pacific, dimana mengalami stagnansi di level 141,34 pada 09:03 pagi di Tokyo. Indeks Standard & Poor 500 naik 0,3% menuju rekor terbarunya kemarin menjelang libur Thanksgiving karena para investor mengkaji data ekonomi.
Indeks Topix Jepang turun 0,3 persen karena yen menguat untuk hari ketiga diperdagangkan pada 117,64 per dolar. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,5 persen. Australia S & P / ASX 200 Index naik 0,2 persen, sementara NZX 50 Index Selandia Baru tergelincir 0,1 persen. Pasar di Hong Kong dan China belum membuka.
Indeks Asia-Pacific rebound 5,7% dari level terendah pada 17 Oktober sampai kemarin karena Bank of Japan yang meningkatkan stimulus, China memangkas suku bunga acuan serta tumbuhnya spekulasi bahwa BOE akan mengambil langkah-langkah stimulus.
Sementara tingkat keyakinan konsumen AS naik ke lebih dari tujuh tahun terakhir pada November sebagai pandangan Amerika 'keuangan mereka ditingkatkan dengan baik menuju ke musim belanja liburan. Sebuah laporan terpisah menunjukkan bahwa belanja konsumen naik pada bulan Oktober pada laju yang sama dengan pendapatan, menunjukkan pengeluaran rumah tangga tinggal dalam batas kemampuan mereka sebagai musim liburan-belanja dimulai.(yds)
Sumber: Bloomberg

Bursa Saham AS Ditutup Menguat 0.3% Ditengah Optimisme Ekonomi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/11) - Bursa Saham AS menguat, indeks acuan tersebut ditutup pada level tertingginya sepanjang sejarah, ditengah optimisme perekonomian yang sedang menunjukkan kenaikan guna meredam pelambatan pertumbuhan ekonomi global.

Saham perusahaan telephone pimpin gain, sementara saham-saham teknologi menguat seiring Hewlett-Packard Co. mencuat ke level tertingginya sejak Mei 2011 silam meski setelah pendapatannya tidak sesuai dengan perkiraan para analis sebelumnya. Saham perusahaan penghasil energi melemah akibat Seadrill Ltd. menunda pembagian dividen ditengah menurunnya harga minyak dunia dalam lebih dari 4 tahun terakhir.

Indeks Standard & Poor 500 menguat 0.3% ke level 2,072.79 pukul 4 sore waktu New York, memperpanjang gain di akhir 15 menit perdagangan saham. Sementara Dow Jones Industrial Average naik 12.81 poin atau 0.1% ke level 17,827.75. Kedua indeks acuan saham tersebut ditutup pada rekornya. Indeks Nasdaq 100 menguat 0.7% yang memperpanjang level 14 tahun tertingginya. Besok Bursa Saham AS akan tutup untuk memperingati hari libur Thanksgiving.

Kepercayaan konsumen AS bulan November naik ke level lebih dari 7 tahun tertingginya akibat para warga Amerika melihat membaiknya financial mereka menjelang liburan pada musim belanja. Rilis data terpisah menunjukkan belanja konsumen AS bulan Oktober naik pada laju yang sama akibat pendapatan, yang menunjukkan sektor rumah tangga berada pada momentumnya seiring musim liburan untuk belanja tiba. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Tuesday, 25 November 2014

Minyak Mentah Perpanjang Kemerosotan Jelang Rapat OPEC

BESTPROFIT FUTURES MALANG (26/11) - Minyak mentah turun hari ketiga, memperpanjang penurunan dari level terendah empat tahun ditengah kekhawatiran anggota OPEC mungkin gagal untuk menyepakati penurunan produksi ketika mereka bertemu di Austria pekan ini. Saham Jepang turun karena mata uang Asia, termasuk yen, menguat terhadap dolar.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) tergelincir 0,3% menjadi $ 73,87 per barel pada 09:28 pagi di Tokyo, setelah jatuh 2,2 % di sesi terakhir untuk harga terendah sejak September 2010. Indeks Topix Jepang turun 0,1% dari level tertinggi enam tahun, seiring Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,1% ditengah rebound dalam ekuitas Australia. Yen menguat hari kedua, sedangkan won Korea dan ringgit Malaysia menambahkan setidaknya 0,2%. Indeks berjangka Standard & Poor 500 stagnan setelah Indeks tersebut jatuh dari rekornya setelah gain tiga harinya.
Semetara OPEC akan melakukan pertemuandi Wina besok, setelah pembicaraan antara Venezuela, Arab Saudi, Meksiko dan Rusia gagal menghasilkan kesepakatan mengenai pemangkasan pasokan ditengah turunya harga minyak. Jepang melaporkan terkait kepercayaan bisnis kecil saat ini, dan data terbaru Inggris pada GDP. Barang tahan lama AS membukukan penurunan tak terduga dalam kepercayaan konsumen mengimbangi data yang menunjukkan ekonomi mencatat enam bulan terkuat dalam satu dekade pada kuartal terakhir.(yds)
Sumber: Bloomberg

Dolar AS Melemah Antarkan Emas Berjangka Catat Kenaikan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (26/11) - Emas berjangka mencatat kenaikan untuk kedua kalinya dalam tiga sesi karena mata uang dolar yang  melemah dari level tertinggi dalam lima tahun terakhir, sehingga mendorong permintaan terhadap logam sebagai alat alternatif investasi.
Dolar turun sebanyak 0,2 terhadap sekumpulan10 mata uang utama pasca menyentuh level tertinggi sejak Maret 2009 silam. Sebelumnya bullion mencatatkan penurunan pasca sebuah laporan pemerintah menunjukkan perekonomian AS berkembang lebih dari yang diharapkan, sehingga meredam permintaan terhadap logam sebagai alat penyimpan nilai.
Emas turun dali level tertingginya sebesar 14 persen pada tahun ini, dan kepemilikan logam global dalam produk yang diperdagangkan di bursa pekan lalu turun ke level terendah sejak Mei 2009 silam, di tengah penguatan mata uang dolar karena membaiknya perekonomian AS. Sementara pertumbuhan perekonomian di laju yang lebih cepat mendukung keputusan Federal Reserve bulan lalu untuk menghentikan pembelian utang karena para pembuat kebijakan memantau kemajuan perekonomian saat ini sehingga dapat memutuskan kapan harus menaikkan tingkat suku bunga untuk pertama kalinya dalam delapan tahun terakhir.
Emas berjangka untuk pengiriman Februari naik 0,1 persen ke level $ 1,197.80 per ounce pukul 01:40 siang di Comex  New York. Sementara sebelumnya logam turun sebesar 0,6 persen. Sedangkan bullion membukukan dua keuntungan mingguan pada 21 November lalu di tengah tindakan bank sentral dari China ke Jepang sampai Eropa untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomiannya.
Produk domestik bruto(GDP) AS tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 3,9 persen pada kuartal ketiga, membatasi kenaikan enam bulan tertinggi dalam satu dekade terakhir dan melampaui perkiraan sebesar 3,3 persen dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom, menurut laporan pemerintah menunjukkan hari ini. (vck)
Sumber: Bloomberg

Penguatan Saham Material Dorong Saham Asia Naik untuk Hari Keempat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (26/11) - Saham Asia naik mengirim indeks saham acuan regional menuju penguatan hari keempat ditopang oleh penguatan saham material dan perawatan kesehatan, indeks topix Jepang melemah ditengah penguatan yen.
Indeks MSCI Asia Pacific naik sebesar 0,1 persen ke level 140,90 pukul 09:03 pagi di Tokyo pascas naik sebesar 1,1 persen dalam tiga hari terakhir perdagangan. Indeks Topix Jepang turun sebesar 0,3 persen karena yen menguat 0,1 persen ke level 117,81 per dolar setelah melonjak sebesar 0,3 persen kemarin. Saham AS tergelincir dari rekor tertingginya seiring turunnya tingkat kepercayaan konsumen mengimbangi ekspansi ekonomi yang lebih cepat.
Indeks Kospi Korea Selatan naik sebesar 0,1 persen. Indeks S&P/ASX 200 Australia melonjak sebesar 0,9 persen, sementara indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,3 persen.
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 stagnan hari ini. Indeks turun sebesar 0,1 persen kemarin. Tingkat kepercayaan konsumen di AS turun ke level terendah dalam lima bulan terakhir pada bulan November, perkiraan terendah dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom. Produk domestik bruto (GDP) naik sebesar 3,9 persen pada tingkat tahunan di kuartal ketiga, naik dari perkiraan awal sebesar 3,5 persen.
Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) mencapai level terendahnya dalam lebih dari empat tahun terakhir pasca sepertiga negara-negara memasok minyak dunia gagal untuk menjaminkan penurunan produksi sebelum pertemuan OPEC besok.
Kontrak pada indeks Hang Seng Hong Kong dan indeks Hang Seng Hong Kong China Enterprises masing-masing terkoreksi 0,1 persen pada awal sesi perdagangan. (izr)
Sumber: Bloomberg

Topix Jepang Turun Dari Level Tertinggi 6 Thn; Yen Masih Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (26/11) - Saham Jepang jatuh, dengan indeks Topix turun dari level tertingginya dalam enam tahun terakhir, karena yen menahan gain terhadap dolar. Sementara Pabrik kertas memimpin penurunan dan perusahaan obat meningkat.
Topix turun 0,2%  menjadi 1,406.23 pada 09:02 pagi di Tokyo, dengan delapan saham jatuh untuk setiap enam saham yang naik, setelah kemarin ditutup pada level tertinggnya sejak Juni 2008. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,3% menjadi 17,360.21 hari ini. Yen diperdagangkan pada level 117,81 per dolar, setelah menguat sebanyak 0,5% kemarin.
Indeks Topix naik lima hari perdagangan terakhir seiring Perdana Menteri Shinzo Abe menyebut pemilu Desember menggagalkan rencana kenaikan pajak penjualan Jepang yang kedua setelah data menunjukkan ekonomi terbesar kedua di Asia tersebut berada dalam resesi. Bank of Japan pekan lalu berjanji untuk memperluas basis moneter pada laju tahunan sebesar 80 triliun yen ($ 676 miliar).
Sumber: Bloomberg

Bursa Saham AS Ditutup Melemah 0.1% Ditengah Rilis Data GDP & Kepercayaan Konsumen

BESTPROFIT FUTURES MALANG (26/11) - Indeks Standard & Poor 500 melemah setelah kemarin ditutup pada rekornya, setelah kepercayaan konsumen secara mengejutkan turun yang mengimbangi rilis data GDP yang menunjukkan kenaikan..

Indeks S&P 500 melemah 0.1% ke level 2,067.48 pukul 4 sore waktu New York, mengikuti gain 3 hari terahir. Dow Jones Industrial Average naik 6.13 poin atau kurang dari 0.1% ke level tertingginya sepanjang sejarah 17,848.21. Indeks Russell 2000 melemah 0.1%, sementara Indeks Nasdaq 100 perpanjang level 14 tahun tertingginya.

GDP (Gross domestic product) tumbuh 3.9%, naik dari perkiraan awal sebesar 3.5%, menurut rilis data dari Departemen Perdagangan AS hari ini di Washington. Perkiraan rata-rata dari 81 survei ekonom oleh Bloomberg menyatakan naik 3.3%. Setelah kenaikan 4.6% pada kuartal kedua, angka tersebut menandai kenaikan pertama sejak akhir 2003 silam.

Indeks kepercayaan konsumen dari Conference Board bulan Novemebr turun 88.7 dari 94.1 di bulan sebelumnya, menurut rilis data dari grup peneliti swasta yang berbasis di New York pada hari ini. Perkiraan rata-rata pada survei Bloomberg menyatakan naik 96. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Monday, 24 November 2014

Yen Mendekati Level Tujuh Tahun Terendah Jelang Pidato Kuroda

BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/11) - Yen mendekati level tujuh tahun terendah terhadap dolar jelang pidato Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda hari ini, seiring kebijakan yang menyimpang dari Federal Reserve.
Euro mempertahankan keuntungan dari kemarin terhadap mata uang utama pasca anggota Dewan Pemerintahan Bank Sentral Eropa Jens Weidmann mengatakan akan memperluas pembelian obligasi hingga surat hutang pemerintah akan menghadapi "rintangan hukum." Dolar Selandia Baru melemah untuk pertama dalam tiga hari terakhir sebelum survei triwulanan ekspektasi inflasi Reserve Bank. BOJ hari ini akan merilis risalah pertemuan pada 31 Oktober lalu, ketika itu BOJ secara mengejutkan pasar dengan memperluas stimulus dua hari setelah The Fed mengakhiri program pembelian obligasinya.
Yen tergelincir sebesar 0,1 persen ke level 118,43 per dolar pukul 08:47 pagi di Tokyo dari kemarin, ketika itu yen jatuh sebesar 0,4 persen. Yen menembus level 118,98 pada 20 November lalu, level terendah sejak Agustus 2007 lalu. Yen bergerak mendatar pada level 147,26 per euro, pasca merosot sebesar 0,8 persen kemarin. Euro ditransaksikan pada level $1,2434 dari level $1,2442.
BOJ bulan lalu mengangkat target tahunan untuk memperbesar basis moneter hingga mencapai 80 triliun yen ($675 miliar), dari 60 triliun yen hingga 70 triliun yen. Dewan kebijakan melakukan voting untuk mempertahankan rencana pada akhir pertemuan selama dua hari pada 19 November lalu. Kuroda dijadwalkan akan berpidato pada pukul 10:00 di Nagoya pagi ini.
The Fed mulai bergerak untuk menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2006 lalu pasca mengakhiri kebijakan pelonggaran kuantitatif (QE). Pedagang Futures memprediksi ada kemungkinan 50 persen suku bunga akan naik pada bulan September untuk pertama kalinya sejak tahun 2006.
Dolar Selandia Baru stagnan pada level 78,60 sen AS, pasca melemah 0,3 persen kemarin. (izr)
Sumber: Bloomberg

Emas Ditutup Turun Seiring Pemangkasan Suku Bunga China

BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/11) - Emas ditutup turun pada hari Senin ini setelah pembelian yang mendorong bullion ke level 3  pekan tertingginya pada hai Jumat lalu berkurang seiring pemotongan suku bunga yang mengejutkan di China yang menaikkan spekulasi bahwa permintaan emas dari konsumen terbesar di dunia tersebut akan meningkat.

Pukul 3:28 sore waktu AS (20:28 GMT), spot emas turun 0.2% di level $1,199.65 per ounce setelah Jumat lalu sempat mencapai level 3 pekan tertingginya $1,207.70. Emas berjangka AS ditutup pada level $1,195.70 per ounce atau turun $2.

Perdagangan emas menurun  menjelang hari libur peringatan Thanksgiving di AS pada hari Kamis depan dan para investor menunggu berita dari pertemuan OPEC pada pekan ini dan referendum Swiss pada hari Minggu lalu terkait terkait  bagaimana negara tersebut mengatur kepemilikan emasnya.

Harga emas telah melakukan beberapa pemangkasan penurunan setelah rilis data swasta terkait sektor jasa AS bulan November sedikit turun dari perkiraan sebelumnya, sehingga memberikan sedikit tekanan terhadap dollar.

Dollar sedikit melemah, akan tetapi masih berada pada kisaran level 4 tahun tertingginya.

Sementara itu, di pasar emas fisik China harga diperdagangkan lebih tinggi sebesar $1-$2 per ounce di Senin ini, tidak berubah dari sesi sebelumnya. Para trader berharap pemangkasan suku bunga China akan memulihkan daya tarik emas perhiasan, batangan dan koin.

Permintaan emas turun lebih dari lima kali dalam 9 bulan terakhir, menurut China Gold Association, setelah rekor pembelian tahun lalu, penurunan tersebut akibat para konsumen khawatir akan penurunan harga emas.

Sementara itu logam mulai lainnya, platinum turun 1% ke level $1,208.5 per ounce, palladium naik 0.06% ke level 791.5 per ounce. Silver naik 0.2% ke level $16.51. (bgs)

Sumber : Reuters

Bursa Saham Jepang Dibuka Kembali Angkat Saham Asia Menguat Menuju Hari Ketiga

BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/11) - Saham Asia menguat mengirim indeks acuan regional menuju penguatan untuk hari ketiga, seiring saham konsumen dan saham industri naik karena saham Jepang menguat pasca liburan.
Indeks MSCI Asia Pacific naik sebesar 0,1 persen ke level 140,62 pukul 09:03 pagi di Tokyo. Indeks Topix Jepang naik sebesar 0,7 persen pasca yen turun 0,4 persen terhadap dolar AS kemarin.
Indeks Kospi Korea Selatan stagnan. Indeks S&P/ASX 200 Australia turun sebesar 0,8 persen, sedangkan indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,6 persen.
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 stagnan. Indeks saham acuan naik sebesar 0,3 persen kemarin, memperpanjang rekor baru tertingginya pasca Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi berjanji untuk meningkatkan laju inflasi secepat mungkin dan China secara tak terduga menurunkan suku bunga pekan lalu. Laporan yang akan dirilis hari ini mungkin menunjukkan ekonomi AS tumbuh pada tingkat lebih lambat pada kuartal ketiga dari perkirakan pertama, sedangkan tingkat kepercayaan konsumen kemungkinan naik pada bulan November.
Kontrak pada indeks Hang Seng Hong Kong mendatar di sesi perdagangan terbaru mereka. Pertumbuhan ekonomi Singapura pada kuartal ketiga naik pada laju tahunan sebesar 3,1 persen, mengalahkan perkiraan untuk peningkatan laju tahunan sebesar1,5 persen, sebelum perdagangan saham dibuka di Hong Kong.
Sementara itu, Bank Rakyat China (PBOC) pada 22 November lalu secara mengejutkan menurunkan tingkat suku bunga pinjaman satu tahun sebesar 40 basis poin menjadi 5,6 persen dan satu tahun tingkat tabungan 25 basis poin menjadi 2,75 persen, dan meningkatkan batas bunga deposito. Satu tahun suku bunga pinjaman akan menjadi 5,35 persen pada kuartal kedua 2015 dan suku bunga deposito satu tahun akan menjadi 2,5 persen, menurut perkiraan median ekonom yang disurvei oleh Bloomberg. (izr)
Sumber: Bloomberg

Bursa Saham Jepang Catat Gain Diikuti Dolar AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/11) - Dolar menguat terhadap mayoritas rekanan utama sementara saham Jepang meningkat pasca rekor di New York ditengah upaya bank sentral global untuk menopang pertumbuhan ekonomi. Minyak turun diikuti mata uang krone Norwegia.
Indeks Topix Jepang naik 0,7% pada 09:11 pagi di Tokyo, karena yen melemah 0,1% menjadi 118,37. Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,2%, sementara penurunan 1,9 %BHP Billiton Ltd menyeret Indeks Australia S&P / ASX 200 ke level lebih rendah. Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 stagnan setelah Indeks AS dan Dow Jones Industrial Average ditutup pada rekornya. Mata uang Norwegia melemah 0,3% sementara harga minyak di New York turun 0,2%.
Pasar saham Jepang melanjutkan pasca hari libur selama bank sentral China memangkas suku bunga acuan.Sementara pertumbuhan GDP dalam tiga bulan sampai 30 September kemungkinan akan direvisi ke level lebih rendah. Angka pembacaan akhir pada kuartal ketiga ekspansi ekonomi Jerman disebabkan kenaikan tak terduga dalam kepercayaan bisnis ditengah upaya Presiden ECB Mario Draghi untuk memenangkan dukungan untuk langkah-langkah lebih lanjut.
Indeks S&P 500 telah kembali pulih 11% dari level terendah selama enam bulan bulan lalu. Indeks tersebut telah jatuh sebanyak 7,4% terkait kekhawatiran ekonomi Eropa yang memimpin perlambatan pertumbuhan global. Ditutup di atas lima hari moving avarage untuk 27 sesi perdagangan secara beruntun, merupakan yang terpanjang ]dalam sejarah, menurut Jonathan Krinsky, teknisi pasar saham  utama di MKM Holdings LLC.(yds)
Sumber: Bloomberg

Spekulasi Stimulus ECB Akibatkan Saham AS Perpanjang Rekornya

BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/11) - Saham AS memperpanjang kenaikan ke level tertinggi sepanjang masa dan obligasi Eropa mencatatkan kenaikan di tengah spekulasi Bank Sentral Eropa (ECB) yang akan membeli obligasi pemerintah untuk mendukung pertumbuhan perekonomian Eropa. Sementara saham gas alam yang memimpin pelemahan sektor komoditas dan minyak melemah.
Indeks Standard & Poor 500 mencatatkan kenaikan ke level tertinggi sepanjang masa sebesar 0,3 persen pukul 4 sore di New York. Indeks Dow Jones Industrial Average naik kurang dari 0,1 persen untuk memperpanjang rekornya, sedangkan saham perusahaan sekala kecil pada Indeks Russell 2000 reli sebesar 1,2 persen ke level tertinggi Juli lalu. Sementara Indeks Stoxx Europe 600 ditutup stagnan terkait keuntungan bank yang mengimbangi penurunan pada produsen sumber daya alam. Imbal hasil obligasi Spanyol dengan tenor 10-tahun turun empat basis poin ke rekornya sebesar 1,97 persen. Gas alam turun tajam sejak Februari lalu, dan minyak mentah melemah jelang pertemuan OPEC.
Pekan lalu Indeks S&P 500 mengalami kenaikan 1.2 persen pasca rilis data memberikan sinyal bahwa perekonomian AS sedang pulih, Presiden ECB Mario Draghi berkomitmen untuk menaikkan inflasi secepat mungkin dan China secara mengejutkan memangkas acuan suku bunga. Indeks kepercayaan bisnis Jerman secara mengejutkan naik untuk pertama kalinya dalam 7 bulan terakhir, menurut rilis data hari ini. Rilis data awal dari Markit Economic menunjukkan sektor industri jasa AS bulan ini tumbuh pada laju terendahnya dari yang diperkirakan sebelumnya. Sementara OPEC akan melakukan pertemuan pekan ini untuk menentukan tingkat produksi minyak. (vck)
Sumber: Bloomberg