BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/12) - Menteri Perminyakan Uni Emirat Arab,
Souhail al-Mazroui, menyatakan penurunan harga minyak lebih dari 40%
dalam beberapa bulan terakhir disebabkan oleh negara-negara non-OPEC
yang menggenjot produksi secara berlebihan.
Tudingan ini dikeluarkan ketika negara-negara Arab penghasil minyak menggelar pertemuan di Abu Dhabi, hari Minggu (21/12).
Al-Mazroui mengatakan harga akan segera stabil di tahun baru jika semua negara penghasil minyak tidak menaikkan produksi.
Menteri
Perminyakan Arab Saudi, Ali al-Naimi, menyatakan cara terbaik mengatasi
gejolak harga minyak adalah dengan memberi kesempatan kepada
negara-negara yang paling efisien dalam memproduksi minyak untuk
mengatur tata kelola minyak dunia.
Arab Saudi termasuk salah satu
anggota OPEC, organisasi negara-negara pengekspor minyak, yang tidak
setuju dengan usul pemangkasan produksi untuk membantu menaikkan harga
minyak.
"Jika mereka (negara-negara non-OPEC) ingin mengurangi
produksi, tentu disambut baik. Tapi kami, Arab Saudi, tidak akan
mengurangi produksi," kata Al-Naimi.
Yang juga tidak setuju dengan pengurangan produksi adalah Kuwait.
Sementara itu produsen lain seperti Iran dan Rusia mendesak pengurangan produksi agar harga minyak naik.
Sumber : BBC
Sunday, 21 December 2014
Saham Perusahaan Material Naik, Bursa Saham Asia Dibuka Menguat 0.3%
BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/12) - Bursa Saham Asia menguat pada hari ke-3,
dipimpin oleh kenaikan saham perusahaan material seiring dengan kontrak
berjangka minyak mentah rebound. Sementara itu Bursa Saham Australia
mencatat gain tertinggi pada hari ke-2 dalam 3 tahun terakhir.
Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0.3% ke level 137.34 pukul 9:05 pagi waktu Tokyo. Pada 19 Desember lalu indeks acuan tersebut melonjak tajam dalam 2 bulan terakhir ditengah reli ekuitas global setelah pekan lalu Federal Reserve berkomitmen menunda eaktu kenaikan suku bunga. Indeks S&P/ASX 200 Australia mencatat gain 3.5% pada hari ke-2, kenaikan tajam sejak Desember 2011 silam.
Indeks Topix Jepang dand Indeks Kospi Korea Selatan catat gain 0.3%. Indeks NZX 50 Selandia Baru menguat 0.1%. Pada 19 Desember lalu minyak mentah Brent naik 0.1% ke level $61.45 per barel setelah reli tajam sejak Oktober 2012 silam. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0.3% ke level 137.34 pukul 9:05 pagi waktu Tokyo. Pada 19 Desember lalu indeks acuan tersebut melonjak tajam dalam 2 bulan terakhir ditengah reli ekuitas global setelah pekan lalu Federal Reserve berkomitmen menunda eaktu kenaikan suku bunga. Indeks S&P/ASX 200 Australia mencatat gain 3.5% pada hari ke-2, kenaikan tajam sejak Desember 2011 silam.
Indeks Topix Jepang dand Indeks Kospi Korea Selatan catat gain 0.3%. Indeks NZX 50 Selandia Baru menguat 0.1%. Pada 19 Desember lalu minyak mentah Brent naik 0.1% ke level $61.45 per barel setelah reli tajam sejak Oktober 2012 silam. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Minyak Naik Seret Saham Jepang Dibuka Menguat untuk Hari Ketiga
BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/12) - Saham
Jepang naik untuk hari ketiga beruntun, dipimpin oleh
perusahaan-perusahaan energi pasca harga minyak mentah menguat dan mata
uang yen melemah terhadap dolar.
Indeks Topix naik 0,5 %
ke level 1,417.10 pukul 09:01 pagi waktu Tokyo terkait semua saham
kecuali 2 dari 33 kelompok industri meningkat. Indeks tersebut menghapus
penurunan untuk bulan Desember dan di jalur untuk melonjak 8,7 % tahun
ini. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,2 % ke level 17,651.33 hari
ini. Bank of Japan (BoJ) merilis laporan perekonomian bulan Desember
pada hari ini. Sementara mata uang yen diperdagangkan pada level 119,50
per dolar setelah melemah selama 3 sesi pekan lalu seiring Federal
Reserve mengatakan akan bersabar dalam menaikkan suku bunga AS.
Indeks Standard &
Poor 500 menguat 3,4 % pekan lalu setelah komentar The Fed memicu saham
AS rally tiga hari. Kontrak pada indeks tersebut sedikit berubah hari
ini.
BOJ pekan lalu mempertahankan perluasan basis moneter pada laju tahunan sebesar 80 triliun yen ($ 676 miliar).
Minyak mentah Brent
naik 0,7 % ke level $ 61,79 per barel setelah menguat pada 19 Desember
lalu yang merupakan kenaikan terbesarnya sejak Oktober 2012 lalu.
Produk domestik bruto
(PDB) AS pada kuartal ketiga besok, menurut para ekonom yang disurvei
oleh Bloomberg memprediksi pertumbuhan ekonomi tahunan akan direvisi
meningkat menjadi 4,3 % untuk periode 3 bulan, dari perkiraan sebelumnya
sebesar 3,9 %. Data perumahan, pesanan barang dan konsumsi pribadi di
ekonomi terbesar dunia juga meningkat pekan ini.
Ketua Fed Janet Yellen
mengatakan pekan lalu bahwa para pembuat kebijakan mungkin akan menahan
tingkat suku bunga mendekati nol setidaknya sampai kuartal pertama,
bahkan ketika ekonomi AS menguat. Bank sentral, dalam sebuah pernyataan
setelah pertemuan terakhir tahun 2014, menggantikan referensi untuk suku
bunga tetap rendah untuk "waktu yang lama" dengan janji untuk bersabar
hingga waktunya. (knc)
Sumber : Bloomberg
Dolar Catat Gain Ditengah Divergen Kebijakan Moneter
BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/12) - Dolar catat gain dari level pekan lalu
terhadap mayoritas mata uang lainnya ditengah spekulasi bahwa Federal
Reserve yang akan menaikkan suku bunga pada awal April tahun depan
ditengah mayoritas bank sentral lainnya melanjutkan pelonggaran moneter.
Mata uang AS naik ke level 2 tahun tertingginya terhadap euro setelah Wakil Presiden ECB (European Central Bank) Vitor Constancio menyatakan diahdapan majalah dari Jerman Wirtschaftswoche bahwa bank sentral tidak mengesampingkan pelonggaran kuantitatif. Dolar AS menahan gain dalam 3 hari terakhir terhadap yen setelah pekan lalu BOJ (Bank of Japan) mempertahankan stimulus. Semenatra itu dolar Selandia Baru turun setelah merosotnya indeks kepercayaan konsumen.
Dolar diperdagangkan pada level $1.2224 per euro pukul 8:49 pagi waktu Tokyo dari level $1.2229 pada 19 Desember lalu, mengikuti lonjakan 1.9% pada 5 hari terakhir. Sempat mencapai level $1.2220, sesuai dengan level tetinggi sejak Agustus 2012 silam. Dolar AS berada pada level 119.55 yen, setelah pekan lalu catat gain 0.6%. Euro dibeli pada level 146.10 yen dari level 146.15 di New York.
Dolar Selandia Baru melemah 0.2% ke level 77.42 sen AS stelah indeks sentimen konsumen dari Westpac Banking Corp. pada kuartal ke-4 turun 114.8, level terendah selama 3 bulan hingga Maret 2013 silam. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Mata uang AS naik ke level 2 tahun tertingginya terhadap euro setelah Wakil Presiden ECB (European Central Bank) Vitor Constancio menyatakan diahdapan majalah dari Jerman Wirtschaftswoche bahwa bank sentral tidak mengesampingkan pelonggaran kuantitatif. Dolar AS menahan gain dalam 3 hari terakhir terhadap yen setelah pekan lalu BOJ (Bank of Japan) mempertahankan stimulus. Semenatra itu dolar Selandia Baru turun setelah merosotnya indeks kepercayaan konsumen.
Dolar diperdagangkan pada level $1.2224 per euro pukul 8:49 pagi waktu Tokyo dari level $1.2229 pada 19 Desember lalu, mengikuti lonjakan 1.9% pada 5 hari terakhir. Sempat mencapai level $1.2220, sesuai dengan level tetinggi sejak Agustus 2012 silam. Dolar AS berada pada level 119.55 yen, setelah pekan lalu catat gain 0.6%. Euro dibeli pada level 146.10 yen dari level 146.15 di New York.
Dolar Selandia Baru melemah 0.2% ke level 77.42 sen AS stelah indeks sentimen konsumen dari Westpac Banking Corp. pada kuartal ke-4 turun 114.8, level terendah selama 3 bulan hingga Maret 2013 silam. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Thursday, 18 December 2014
Swiss Franc Turun Tajam Sejak 2013 Terkait Suku Bunga Negatif
BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/12) - Swiss
franc melemah tajam dalam 18 bulan terakhir terhadap euro pasca bank
sentral Swiss memperkenalkan suku bunga negatif untuk mempertahankan
mata uang.
Euro
jatuh untuk hari kedua terhadap dolar karena keputusan Swiss National
Bank yang mendorong spekulasi Bank Sentral Eropa akan memperluas
langkah-langkah stimulus tahun depan. Indeks dolar mencapai leve
tertinggi dalam lima tahun terakhir di tengah sinyal janji Federal
Reserve untuk bersabar untuk menaikan suku bunga berarti peningkatan
tahun depan. Peso Kolombia naik untuk hari ketiga untuk memimpin
penguatan rekan-rekan mata uang emerging-market. Pound naik karena
volatilitas naik ke level tertingginya dalam 15-bulan terakhir.
Langkah
Swiss adalah "tanda-tanda bahwa SNB berhati-hati karena ECB," kata
David Song, seorang analis mata uang berbasis di New York di FXCM Inc
"The SNB akan mengikuti langkah bersama dengan ECB dalam hal siklus
pelonggaran . "
Franc
terdepresiasi sebesar 0,2 persen ke level 1,20388 per euro pukul 15:56
waktu New York pasca turun sebanyak 0,7 persen ke level 1,20974, level
terlemah sejak 10 Oktober lalu. Penurunan intraday terbesar sejak Mei
2013 lalu.
Dolar
menguat sebesar 0,2 persen ke level 118,83 yen pasca melonjak sebesar
1,9 persen kemarin, kenaikan terbesar sejak 31 Oktober lalu. Mata uang
AS terapresiasi sebesar 0,5 persen ke level $1,2284 per euro dan
menyentuh level $1,2266, terkuat sejak 8 Desember. Yen menguat 0,3
persen ke level 145,98 per euro. (izr)
Sumber: Bloomberg
Emas Rebound Dari Level Terendah Dua Minggu
BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/12) - Spot emas mengalami rebound dari terendah dua minggu di tengah tanda-tanda meningkatnya permintaan fisik untuk logam.
Ekspor
emas Swiss naik ke tertinggi tahun ini, dan arus dari Inggris
menyarankan kilang Swiss bekerja pada kapasitas penuh untuk memenuhi
permintaan dari Asia, UBS Group AG mengatakan dalam sebuah catatan hari
ini. Perdagangan dari Shanghai Gold Exchange kontrak acuan spot bullion
menguat ke level tertinggi sejak April 2013.
Kemarin, logam turun 0,6% karena isyarat dari Federal Reserve yang
akan menaikkan biaya pinjaman tahun depan. Sementara ketua TheFed,
Janet Yellen mengatakan kemarin bahwa dia tidak meramalkan kenaikan suku
bunga untuk "setidaknya beberapa pertemuan berikutnya," tambahnya
"tidak ada pre-set time" dan "tidak ada pertemuan dari atas meja."
Bullion
untuk pengiriman segera naik 0,5% ke level $ 1.195 pada pukul 01:45
siang di New York. Harga bullion kemarin menyentuh level $ 1,183.89,
terendah sejak 1 Desember Di Comex, sementara untuk pengiriman Februari
naik kurang dari 0,1% untuk menetap di level $ 1,194.80 per ons.
Bullion
naik 70% dari Desember 2008 sampai Juni 2011 akibat bank sentral
meningkatkan pasokan uang dalam skala yang belum pernah terjadi
sebelumnya, memacu kekhawatiran bahwa inflasi akan berakselerasi. Logam
ini turun 28% pada tahun 2013, penurunan terbesar dalam tiga dekade
terakhir, di tengah kenaikan perekonomian AS.(frk)
Sumber : Bloomberg
S&P 500 Catat Gain Dua Hari Terbaiknya Sejak 2011 ditengah Reli Global
BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/12) - Saham
AS naik mengirimkan Indeks Standard & Poor 500 menuju keuntungan
terbaik selama dua hari dalam tiga tahun terakhir, seiring ekuitas
global rally terkait janji Federal Reserve untuk bersabar meningkatkan
suku bunga.
Indeks
S&P 500 naik sebesar 2,4 persen ke level 2,061.14 pukul 16:00 sore
di New York, kenaikan satu hari terbesar sejak Januari 2013 lalu. Indeks
telah naik sebesar 4,5 persen selama dua hari terakhir, terbesar sejak
November 2011.
Indeks
MSCI All-Country World melonjak sebesar 2 persen dan saham emerging
market naik sebesar 1,8 persen. Indeks Stoxx Europe 600 melonjak 3
persen, terbesar dalam tiga tahun terakhir. Obligasi anjlok tajam dalam
17 bulan terakhir. Harga minyak merosot sebesar 3,2 persen pasca
menghapus rally sebesar 4 persen.
Indeks
Volatilitas Chicago Board Options Exchange kehilangan 13 persen ke
level16,95. The VIX anjlok sebesar 28 persen selama dua hari terakhir.
Indeks naik ke level dua bulan tertingginya pada 16 Desember lalu.
Saham
AS rebound dari penurunan tujuh hari yang menghapus $1 trliun dari
harga ekuitas dan bersamaan dengan penurunan sebesar 15 persen minyak
mentah West Texas Intermediate antara tanggal 5 Desember dan 16
Desember. saham produsen energi pada S&P 500 anjlok sebesar 8 persen
selama peregangan sementara saham produsen kimia dan perusahaan
pertambangan merosot sebesar 7,4 persen. (izr)
Sumber: Bloomberg
Saham AS Pimpin Reli Saham Global
BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/12) - Saham
global melonjak mengirim Indeks Standard & Poor 500 menuju reli
terbaiknya dalam dua hari dalam hampir dua tahun terakhir, karena
Federal Reserve berjanji bersabar terkait peningkatan tingkat suku bunga
acuan. Obligasi imbal hasil turun tajam dalam 17 bulan terakhir terkait
spekulasi biaya pinjaman yang akan naik pada tahun depan, sementara
minyak mentah kembali melanjutkan aksi jual.
Indeks
S&P 500 melonjak sebesar 1,5 persen pukul 12:16 siang di New York,
menuju kenaikan dalam dua hari terakhir menjadi 3,6 persen. Obligasi
memperpanjang aksi jual terbesar dalam tiga bulan terakhir. Minyak West
Texas Intermediate (WTI) merosot sebesar 1,5 persen, menghapus reli
sebelumnya. Indeks Stoxx Europe 600 melonjak sebesar 3 persen, terbesar
dalam tiga tahun terakhir, seiring Indeks Swiss Market menguat pasca
bank sentral negara itu memperkenalkan suku bunga deposito negatif.
Indeks acuan Dubai mencatat naik tajam dan indeks Micex Rusia meningkat
seiring indeks MSCI All-Country World naik sebesar 1,6 persen.
Ketua
The Fed Janet Yellen menjelaskan rencana kebijakannya, dia mengatakan
kemungkinan akan mempertahankan suku bunga mendekati nol setidaknya
sampai kuartal pertama bahkan seiring kuatnya perekonomian. Potensi
peningkatan kemudian mendorong biaya pinjaman saham dan mata uang
negara-negara emerging market mungkin investasi terlihat menurun jika
suku bunga naik di negara-negara maju. Minyak WTI merosot lebih dari 5
persen dari level intraday tertingginya. Presiden Vladimir Putin
menyatakan sikap akan bertindak tanpa kompromi atas krisis Rusia. (izr)
Sumber: Bloomberg
Ekuitas Eropa Catat Kenaikan Terbesar Tiga Hari dalam 2 Tahun
BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/12) - Saham-saham
Eropa naik untuk hari ketiga di tengah berkembangnya keyakinan bahwa
bank-bank sentral di seluruh dunia akan mendukung perekonomian.
Indeks
Stoxx Europe 600 melonjak sebesar 2,8% menjadi 338,65 pada pukul 04:33
sore di London, dengan bank-bank memberikan kontribusi terbesar untuk
mengangkat indeks. saham Novartis AG dan Roche Holding AG memimpin
Indeks Swiss Market naik 2,7% setelah bank sentral Swiss memperkenalkan
suku bunga deposito negatif untuk pertama kali sejak tahun 1970-an.
Pengumuman tersebut muncul setelah Janet Yellen mengatakan Federal Reserve mungkin
akan mempertahankan suku mendekati nol setidaknya hingga kuartal
pertama dan bahwa mereka tidak dapat kembali ke tingkat yang lebih
normal sampai tahun 2017.
Semua
19 kelompok industri dalam indeks Stoxx 600 naik pada hari ini, dengan
bank-bank mengalami reli sebesar 2,9%, yang dipimpin oleh Banco
Santander SA dan ING Groep NV. Perusahaan energi menuju lonjakan tiga
hari terbesar sejak Oktober 2011 setelah Total SA naik 2,1% dan Statoil
ASA menambahkan 5,5%.(frk)
Sumber : Bloomberg
Wednesday, 17 December 2014
Sentimen Suku Bunga The Fed, Antarkan Dolar Sentuh Level 5 Thn Tertinggi
BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/12) - Mata uang dolar bergerak naik ke level 5
tahun tertinggi setelah Ketua Federal Reserve Janet Yellen
mengindikasikan bahwa bank sentral berada pada laju menaikan suku bunga
pada awal April tahun depan.
Dolar catat gain pada hari ke-2 terhadap yen setelah kemarin The Fed mengganti komitmen untuk mempertahankan suku bunga pinjaman mendekati 0 untuk â€Å“waktu yang lama,†dan mempertahankan suku bunga 0 hingga 0.25%, yang telah dipertahankan sejak 2008 lalu. Ruble Rusia memangkas penurunan selama 7 hari terkahir setelah kementerian keuangan menyatakan menjual cadangan emas guna meredam penurunan yang telah mengantarkan mata uang tersebut berada pada rekornya ditengah penurunan harga minyak mentah dunia.
Indeks Spot Dollar Bloomberg, indeks yang memonitor dolar terhadap 10 mata uang lainnya naik 0.1% ke level 1,122.19 pukul 9:27 pagi waktu Tokyo dari level kemarin saat menguat 0.9%. Pada 5 Desember lalu ditutup pada level 1,122.34, merupakan level tertinggi sejak Maret 2009 lalu.
Dollar menguat 0.2% ke level 118.84 yen, setelah kemarin melonjak 1.9%, gain tertinggi sejak Oktober lalu. Dolar AS berada pada level $1.2328 per euro mengikuti kenaikan kemarin sebesar 1.4%. Yen turun 0.1% ke level 146.51 per euro. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Dolar catat gain pada hari ke-2 terhadap yen setelah kemarin The Fed mengganti komitmen untuk mempertahankan suku bunga pinjaman mendekati 0 untuk â€Å“waktu yang lama,†dan mempertahankan suku bunga 0 hingga 0.25%, yang telah dipertahankan sejak 2008 lalu. Ruble Rusia memangkas penurunan selama 7 hari terkahir setelah kementerian keuangan menyatakan menjual cadangan emas guna meredam penurunan yang telah mengantarkan mata uang tersebut berada pada rekornya ditengah penurunan harga minyak mentah dunia.
Indeks Spot Dollar Bloomberg, indeks yang memonitor dolar terhadap 10 mata uang lainnya naik 0.1% ke level 1,122.19 pukul 9:27 pagi waktu Tokyo dari level kemarin saat menguat 0.9%. Pada 5 Desember lalu ditutup pada level 1,122.34, merupakan level tertinggi sejak Maret 2009 lalu.
Dollar menguat 0.2% ke level 118.84 yen, setelah kemarin melonjak 1.9%, gain tertinggi sejak Oktober lalu. Dolar AS berada pada level $1.2328 per euro mengikuti kenaikan kemarin sebesar 1.4%. Yen turun 0.1% ke level 146.51 per euro. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Sentimen Komentar The Fed, Emas Dekati Level 2 Pekan Terendah
BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/12) - Emas mendekati level 2 pekan terendah
setelah The Fed menurunkan komitmen untuk mempertahankan suku bunga
pinjaman rendah untuk â€Å“waktu yang lama,†mengantarkan Federal
Reserve akan menaikkan suku bunga acuan yang pertama kalinya sejak 2006
silam seiring kenaikan dollar.
Bullion untuk pengiriman segera diperdagangkan pada level $1,189.78 per ounce pukul 8:21 pagu waktu Singapura dari level kemarin $1,189.71 ketika harga turun ke level $1,183.89, level terendah sejak 1 Desember lalu setelah komnetar The Fed muncul, menurut harga dari Bloomberg. Emas bersiap untuk memangkas gain dalam 2 pekan terakhir akibat penurunan harga energi telah mengancam kenaikan inflasi dibawah target Bank Sentral AS sebesar 2%.
Janet Yellen menyatakan bahwa The Fed diperkirakan tidak akan mengubah suku bunga sebelum akhir April mendatang setelah The Fed mengganti komitmen waktu yang lama dengan komitmen â€Å“sabar.†Hal tersebut mengantarkan Indeks Dollar Bloomberg bergerak ke level 5 tahun tertingginya dan Indeks Standard & Poor 500 menguat tajam sejak Oktober 2013 silam. Rilis data kemarin menunjukkan bahwa indeks harga konsumen AS naik 1.3%, gain terendah sejak Februari tahun ini dengan minyak mentah berada pada level 5 tahun terendah.
Saat komentar The Fed tidak menjadi acuan terhadap krisis mata uang Russia atau resiko global lainnya yang telah menyebabkan pasar keuangan bergejolak, Yellen menyatakan adanya potensi kelebihan pasokan minyak dari Russia terhadap pasokan AS akan menurun. Sementara itu, pekan ini ruble turun pada rekornya meskipun Bnak Sentral Russia menaikkan suku bunga, sehingga memicu spekulasi bahwa Russia diperkirakan akan menjual beberapa cadangan emasnya. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Bullion untuk pengiriman segera diperdagangkan pada level $1,189.78 per ounce pukul 8:21 pagu waktu Singapura dari level kemarin $1,189.71 ketika harga turun ke level $1,183.89, level terendah sejak 1 Desember lalu setelah komnetar The Fed muncul, menurut harga dari Bloomberg. Emas bersiap untuk memangkas gain dalam 2 pekan terakhir akibat penurunan harga energi telah mengancam kenaikan inflasi dibawah target Bank Sentral AS sebesar 2%.
Janet Yellen menyatakan bahwa The Fed diperkirakan tidak akan mengubah suku bunga sebelum akhir April mendatang setelah The Fed mengganti komitmen waktu yang lama dengan komitmen â€Å“sabar.†Hal tersebut mengantarkan Indeks Dollar Bloomberg bergerak ke level 5 tahun tertingginya dan Indeks Standard & Poor 500 menguat tajam sejak Oktober 2013 silam. Rilis data kemarin menunjukkan bahwa indeks harga konsumen AS naik 1.3%, gain terendah sejak Februari tahun ini dengan minyak mentah berada pada level 5 tahun terendah.
Saat komentar The Fed tidak menjadi acuan terhadap krisis mata uang Russia atau resiko global lainnya yang telah menyebabkan pasar keuangan bergejolak, Yellen menyatakan adanya potensi kelebihan pasokan minyak dari Russia terhadap pasokan AS akan menurun. Sementara itu, pekan ini ruble turun pada rekornya meskipun Bnak Sentral Russia menaikkan suku bunga, sehingga memicu spekulasi bahwa Russia diperkirakan akan menjual beberapa cadangan emasnya. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Saham Jepang Menguat Pasca The Fed Menunda Kenaikan Suku Bunga AS
BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/12) - Saham
Jepang melonjak tertinggi dalam 6 pekan terakhir seiring yen melemah
terhadap dolar pasca Federal Reserve mengatakan akan menunda kenaikan
suku bunga AS.
Indeks Topix menguat
2,6 % ke level 1,386.62 pukul 09:02 pagi waktu Tokyo, menuju lonjakan
terbesarnya sejak 4 November lalu. Sebanyak 33 kelompok industri
meningkat. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 2,2 % ke level
17,187.13. Sementara mata uang yen diperdagangkan pada level 118,76 per
dolar hari ini setelah kemarin melemah 1,9 %. Saham AS mengalami
kenaikan terbesarnya sejak 2013 lalu terkait Ketua Janet Yellen
mengatakan The Fed tidak mungkin untuk bergerak sebelum akhir April
mendatang dan suku bunga akan tetap rendah untuk "waktu yang lama."
Kontrak pada Indeks
Standard & Poor 500 sedikit berubah hari ini. Yang mendasari indeks
ekuitas AS melonjak 2 % kemarin setelah The Fed menepati janji
sebelumnya untuk menjaga suku bunga mendekati nol untuk "waktu yang
lama," dan meningkatkan penilaian dari pasar tenaga kerja.
Indeks harga konsumen
AS menurun 0,3 % pada November lalu, penurunan terbesarnya sejak
Desember 2008 silam, setelah stagnan pada bulan sebelumnya, menurut
Departemen Tenaga Kerja kemarin. Harga bahan bakar memimpin penurunan.
(knc)
Sumber : Bloomberg
Saham AS Reli, Bursa Saham Asia Dibuka Menguat 0.7%
BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/12) - Bursa Saham Asia menguat yang mengikuti
lonjakan tajam Bursa Saham AS sejak Oktober 2013 lalu, setelah Federal
Reserve menunda menaikkan suku bunga dan pelemahan yen, sehingga
mendorong ekuitas Jepang.
Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0.7% ke level 134.55 pukul 9:04 pagi waktu Tokyo. Dalam 3 hari terakhir indeks acuan tersebut mengalami penurunan 2.5% akibat penurunan harga minyak mentah dan mata uang Russia yang memicu kekhawatiran mengenai pertumbuhan ekonomi global. The Fed menyatakan akan bersabar terkait batas waktu kenaikan suku bunga, mengganti komitmen untuk mempertahankan suku bunga pinjaman mendekati 0 untuk â€Å“waktu yang lama,†meskipun perekonomian AS menguat. Kemarin Indeks Standard & Poor 500 melonjak 2% ketika yen turun 1.9% terhadap dollar.
Indeks Topix Jepang menguat 2.4%. Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0.6%. Indeks S&P/ASX 200 Australia catat gain 1.6%, sementara Indeks NZX 50 Seladia Baru menguat 0.4%. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0.7% ke level 134.55 pukul 9:04 pagi waktu Tokyo. Dalam 3 hari terakhir indeks acuan tersebut mengalami penurunan 2.5% akibat penurunan harga minyak mentah dan mata uang Russia yang memicu kekhawatiran mengenai pertumbuhan ekonomi global. The Fed menyatakan akan bersabar terkait batas waktu kenaikan suku bunga, mengganti komitmen untuk mempertahankan suku bunga pinjaman mendekati 0 untuk â€Å“waktu yang lama,†meskipun perekonomian AS menguat. Kemarin Indeks Standard & Poor 500 melonjak 2% ketika yen turun 1.9% terhadap dollar.
Indeks Topix Jepang menguat 2.4%. Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0.6%. Indeks S&P/ASX 200 Australia catat gain 1.6%, sementara Indeks NZX 50 Seladia Baru menguat 0.4%. (bgs)
Sumber : Bloomberg
S&P 500 Menguat Tajam Sejak Oktober 2013 Lalu
BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/12) - Saham
AS rally, memberikan indeks Standard & Poor 500 gain terbesar sejak
Oktober 2013 lalu, karena saham energi rebound dan Federal Reserve
mengatakan akan bersabar terkait waktu kenaikan suku bunga.
Indeks
S & P 500 naik sebesar 2 persen ke level 2,012.84 pukul 04:00 di
New York, pasca mengalami koreksi selama tiga sesi. Indeks Dow Jones
Industrial Average naik 287,03 poin, atau 1,7 persen, ke level
17,355.90. Volume perdagangan di S & P 500 sebesar 34 persen di atas
moving average 30-hari hari ini.
Bank
sentral AS mengatakan akan bersabar terkait waktu kenaikan suku bunga
pertama sejak tahun 2006 lalu, menggantikan janji untuk menjaga biaya
pinjaman mendekati nol untuk "waktu yang cukup," dan meningkatkan
penilaian dari pasar tenaga kerja.
Perubahan
dalam petunjuk merupakan langkah dalam rencana The Fed untuk keluar
dari pelonggaran kebijakan moneter dalam sejarah 100 tahun terakhir.
Sementara penurunan tingkat pengangguran yang lebih cepat dari perkiraan
mendorong bank sentral untuk menaikkan suku tahun depan, jatuhnya harga
minyak dan komoditas membuat laju inflasi di bawah target. (izr)
Sumber: Bloomberg
Tuesday, 16 December 2014
Emas Berjangka Catat Penurunan Terpanjang Terkait Suku Bunga The Fed
BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/12) - Emas berjangka membukukan penurunan terpanjang dalam lima minggu di tengah kekhawatiran bahwa Federal Reserve bergerak lebih dekat dalam menaikkan suku bunga AS dan spekulasi bahwa Rusia akan menjual cadangan logam.
Para
pembuat kebijakan akan bertemu hari ini dan besok untuk membahas
langkah-langkah dalam menaikkan suku bunga acuan The Fed, yang telah
mendekati nol sejak tahun 2008. Pada kuartal ketiga, emas telah turun
8,4% karena menguatnya perekonomian AS. Rubel Rusia turun menuju rekor
terhadap dolar setelah kenaikan suku bunga terbesar di negara tersebut
dalam 16 tahun gagal untuk menghidupkan kembali kepercayaan terhadap
mata uang.
Emas
tergelincir ke level terendah sejak 2010 pada bulan lalu karena
investor memburuk terhadap logam di tengah inflasi yang rendah dan
spekulasi bahwa membaiknya ekonomi AS akan memicu The Fed.
Tumpukan uang tunai Rusia telah turun ke titik terendah lima tahun
setelah bank sentral menghabiskan lebih dari $ 80 miliar dalam tahun ini
mencoba untuk memperlambat kemunduran mata uang rubel, memicu
kekhawatiran bahwa negara tersebut akan dipaksa untuk menjual beberapa
emas yang dimiliki.
Emas
berjangka untuk pengiriman Februari turun 1,1% untuk menetap di level $
1,194.30 per ons pada pukul 1:52 siang di Comex New York. Penurunan
kelima berturut merupakan kemerosotan terpanjang sejak 6 November yang
lalu.(frk)
Sumber : Bloomberg
Ekspor Jepang Bulan November Naik Tidak Sesuai Perkiraan
BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/12) - Ekspor Jepang bulan November naik kurang
dari perkiraan sebelumnya, sehingga mempertegas berbagai tantangan
kepada upaya Perdana Menteri Shinzo Abe guna menarik ekonomi dari
resesi.
Eskpor naik 4.9% dari awal tahun ini, menurut rilis data dari kementerian keuangan, angka tersebut dibawah perkiraan rata-rata dari survey Bloomberg News yang menyatakan naik 7%. Sementara impor tergelincir 1.7%, sehingga menyebabkan defisit neraca perdagangan sebesar 892 miliar yen ($7.6 miliar).
Abe menghadapi tekanan yang meningkat guna mendorong pertumbuhan ekonomi setelah memengkan pemilu dia berjuang terkait komitmen guna mengejar kebijakan Abenomic yang dicetuskannya. Ekspor yang akan naik secara bertahap akan membantu pelemahan yen saat harga minyak mentah turun yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan memicu inflasi pada jangka panjang, menurut Kepala Bank Sentral Haruhiko Kuroda.
Di lain pihak yen diperdagangkan pada level 116.63 per dollar pukul 8:59 pagi waktu Tokyo setelah kemarin mencapai level 115.57, level tertinggi dalam sebulan terakhir. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Eskpor naik 4.9% dari awal tahun ini, menurut rilis data dari kementerian keuangan, angka tersebut dibawah perkiraan rata-rata dari survey Bloomberg News yang menyatakan naik 7%. Sementara impor tergelincir 1.7%, sehingga menyebabkan defisit neraca perdagangan sebesar 892 miliar yen ($7.6 miliar).
Abe menghadapi tekanan yang meningkat guna mendorong pertumbuhan ekonomi setelah memengkan pemilu dia berjuang terkait komitmen guna mengejar kebijakan Abenomic yang dicetuskannya. Ekspor yang akan naik secara bertahap akan membantu pelemahan yen saat harga minyak mentah turun yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan memicu inflasi pada jangka panjang, menurut Kepala Bank Sentral Haruhiko Kuroda.
Di lain pihak yen diperdagangkan pada level 116.63 per dollar pukul 8:59 pagi waktu Tokyo setelah kemarin mencapai level 115.57, level tertinggi dalam sebulan terakhir. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Saham Asia Menguat Jelang Keputusan The Fed
BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/12) - Saham
Asia naik jelang keputusan kebijakan Federal Reserve seiring kenaikan
sektor energi dan utilitas saham melampaui penurunan ekuitas Jepang
didorong oleh penguatan yen.
Indeks MSCI Asia
Pacific naik 0,1 % ke level 134,49 pukul 09:09 pagi waktu Tokyo setelah
dua hari sebelumnya turun 2 %. Indeks Topix Jepang merosot 0,5 % setelah
yen menguat 1,2 % terhadap dolar AS kemarin.
Mata uang Rusia
kemarin anjlok ke rekornya, menentang kenaikan suku bunga kejutan,
sementara minyak mentah kembali melemah hari ini. The Fed akan berjanji
untuk menurunkan atau mempertahankan suku bunga mendekati nol untuk
"waktu yang cukup," menurut para ekonom.
Indeks Kospi Korea
Selatan menguat 0,3 %. Indeks Australia S & P / ASX 200 naik 0,4 %,
sementara Indeks NZX 50 Selandia Baru stagnan.
Pasar perdagangan di
Hong Kong dan China belum dibuka. Kontrak pada Indeks Hang Seng Hong
Kong turun 0,2 % pada sesi perdagangan terbaru, dan kontrak pada Indeks
Hang Seng China Enterprises melemah 0,6 %. Indeks Hang Seng kemarin
memasuki koreksi setelah memperpanjang penurunan dari level tertingginya
sejak 3 September lalu sampai 10 %. (knc)
Sumber : Bloomberg
Saham Jepang Melemah Diikuti Yen dari Level 4 Pekan Tertinggi
BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/12) - Saham
Jepang turun untuk hari ketiga beruntun setelah mata uang yen mencapai
level 4 pekan tertinggi seiring para investor membeli aset haven di
tengah harga minyak merosot dan mata uang rubel Rusia yang menambah
kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi global goyah.
Indeks Topix melemah
0,5 % ke level 1,346.98 pukul 09:01 pagi waktu Tokyo, setelah penutupan
kemarin di level 6 pekan terendah. Semua kelompok industri kecuali 7
dari 33 kelompok industri pada Indeks Topix turun. Indeks Nikkei 225
Stock Average kehilangan 0,5 % ke level 16,675.87. Yen diperdagangkan
pada level 116,61 per dolar setelah kemarin menguat 1,2 %. Investor
menunggu kesimpulan dari pertemuan Federal Reserve hari ini untuk
memberikan sinyal pada prospek suku bunga AS.
Minyak mentah Brent
tergelincir di bawah level $ 60 untuk pertama kalinya dalam 5 tahun
terakhir sementara minyak AS berada di dekat level terendahnya karena
suku bunga mengalami kenaikan terbesarnya sejak Mei 2009 silam. Sejak
tahun 1998 Rusia gagal untuk menahan penurunan mata uang rubel di tengah
merosotnya harga minyak. Mata uang rubel tenggelam melampaui level 80
per dolar untuk pertama kalinya, pasca Bank of Rusia meningkatkan suku
bunganya sebesar 6,5 poin persentase.
Kontrak pada Indeks
Standard & Poor 500 naik 0,2 % hari ini. Yang mendasari indeks
ekuitas AS melemah 0,9 % kemarin, memukul para investor dengan saham
terbesar berayun dalam 2 bulan. (knc)
Sumber : Bloomberg
Saham AS Berakhir di Zona Merah Pasca Pelemahan Saham Teknologi
BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/12) - Saham
AS jatuh akibat penurunan saham pada perusahaan teknologi dan
konsumen-discretionary mengimbangi rebound saham energi sebelum
keputusan moneter para pembuat kebijakan Federal Reserve besok.
Untuk
hari kedua, investor mengalami kurugian oleh ayunan saham terbesar
dalam dua bulan terbesar. Indeks S&P 500 turun sebesar 0,7 persen
pada 10 menit pertama perdagangan kemudian rebound, melonjak sebanyak
1,4 persen seiring minyak mentah hapus kerugian. Indeks membalikan
keuntungan pada sore hari, naik lagi dan kemudian menuju level terendah
di jam terakhir. 44-point bergerak dari atas ke bawah adalah yang
terbesar untuk setiap hari sejak pertengahan Oktober, ketika indeks
berakhir penurunan terburuknya di tahun 2014.
Saham
Microsoft Corp, Google Inc dan Facebook Inc turun setidaknya 2,8 persen
karena merosotnya saham teknologi. Saham Amazon.com Inc anjlok 3,4
persen. Saham Range Resources Corp, Nabors Industries Ltd dan Diamond
Offshore Drilling Inc diantara keuntungan antara perusahaan energi.
Saham Boeing Co, 3M Co dan CVS Health Corp meningkat lebih dari 1,7
persen pasca menaikkan dividen mereka.
Indeks
S&P 500 turun sebesar 0,8 persen ke level 1,973.07 pukul 04:00 di
New York. Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 103,14 poin, atau
sebesar 0,6 persen, ke level 17,077.70. Indeks saham Teknologi Nasdaq
100 anjlok 1,6 persen. Volume perdagangan di S & P 500 sebesar 39
persen di atas moving average 30-hari untuk hari ini. (izr)
Sumber: Bloomberg
Monday, 15 December 2014
Sosialisasi Perdagangan Berjangka Komoditi PT.Bestprofit Futures dengan STIEKN Malang
Pada hari minggu tanggal 16 Desember 2014, PT.Bestprofit Futures Malang mengadakan kegiatan yang bertema Sosialisasi tentang Perdagangan Berjangka Komoditi. PT Bestprofit Futures Malang mengundang Mahasiswa dan Dosen kampus STIEKN Malang untuk mengikuti kegiatan ini. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan Masyarakat, khususnya masyarakat Kota Malang tentang apa itu Perdagangan Berjangka. Baik itu Perdagangan Berjangka Komoditi maupun Sistem Perdagangan Alternatif (SPA).
Subscribe to:
Posts (Atom)