BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/12) - Emas mendekati level 2 pekan terendah
setelah The Fed menurunkan komitmen untuk mempertahankan suku bunga
pinjaman rendah untuk “waktu yang lama,†mengantarkan Federal
Reserve akan menaikkan suku bunga acuan yang pertama kalinya sejak 2006
silam seiring kenaikan dollar.
Bullion untuk pengiriman segera
diperdagangkan pada level $1,189.78 per ounce pukul 8:21 pagu waktu
Singapura dari level kemarin $1,189.71 ketika harga turun ke level
$1,183.89, level terendah sejak 1 Desember lalu setelah komnetar The Fed
muncul, menurut harga dari Bloomberg. Emas bersiap untuk memangkas
gain dalam 2 pekan terakhir akibat penurunan harga energi telah
mengancam kenaikan inflasi dibawah target Bank Sentral AS sebesar 2%.
Janet
Yellen menyatakan bahwa The Fed diperkirakan tidak akan mengubah suku
bunga sebelum akhir April mendatang setelah The Fed mengganti komitmen
waktu yang lama dengan komitmen “sabar.†Hal tersebut mengantarkan
Indeks Dollar Bloomberg bergerak ke level 5 tahun tertingginya dan
Indeks Standard & Poor 500 menguat tajam sejak Oktober 2013 silam.
Rilis data kemarin menunjukkan bahwa indeks harga konsumen AS naik 1.3%,
gain terendah sejak Februari tahun ini dengan minyak mentah berada pada
level 5 tahun terendah.
Saat komentar The Fed tidak menjadi
acuan terhadap krisis mata uang Russia atau resiko global lainnya yang
telah menyebabkan pasar keuangan bergejolak, Yellen menyatakan adanya
potensi kelebihan pasokan minyak dari Russia terhadap pasokan AS akan
menurun. Sementara itu, pekan ini ruble turun pada rekornya meskipun
Bnak Sentral Russia menaikkan suku bunga, sehingga memicu spekulasi
bahwa Russia diperkirakan akan menjual beberapa cadangan emasnya. (bgs)
Sumber : Bloomberg