BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/1) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
diproyeksi mendatar dengan kecenderungan menguat pada perdagangan saham
sepekan. Indeks saham didorong oleh sentimen regional.
Analis PT
Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan beberapa data ekonomi China
akan keluar pada pekan ini. Hal itu membuat indeks saham bakal menguat.
"Data
Cina keluar cenderung lebih baik seperti GDP, industrial production,
fixed asset investment, retail sales saya perkirakan membaik," kata dia
saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Senin (18/1/2016).
Penurunan
suku bunga Bank Indonesia (BI) turut berkontribusi dalam kenaikan
indeks saham. BI menurunkan suku bunga 0,25 persen ke level 7,25 persen.
Dia mengatakan, IHSG bergerak pada support di level 4.500-4.450 dan resistance di level 4.560-4.600.
Kepala
Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan indeks saham
cenderung tertekan minggu ini. Hal tersebut karena harga minyak dunia
yang terus melemah. Di sisi lain, tren penjualan terus berlanjut.
Dia mengatakan indeks akan bergerak pada level support 4.450-4.478 dan resistance 4.578-4.621.
Tren
volume yang terus menurun mengindikasikan pelemahan serta minyak dunia
yang kini berada di bawah US$ 30 per barel turut menekan indeks untuk
minggu ini.
"Net sell asing yang terus terjadi secara masif dapat
dimungkinkan mendukung pelemahan IHSG untuk seminggu ke depan," ungkap
dia.
Sumber : Liputan6