BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/1) - Minyak
bergerak menurun ke level 2 pekan terendah seiring spekulasi bahwa
laporan pemerintah yang akan menunjukkan meningkatnya persediaan minyak
mentah AS pada pekan lalu.
Minyak
berjangka turun 2,1 % di New York. Persediaan minyak kemungkinan naik
menjadi 13 dari 15 minggu terakhir, mempertahankan stok lebih dari 130
juta barel di atas rata-rata 5 tahun, menurut survei Bloomberg. American
Petroleum Institute akan merilis data mingguan pada hari ini sementara
Administrasi Informasi Energi akan melaporkan pada hari Rabu. Persediaan
minyak di Cushing, Oklahoma, yang merupakan penyimpanan minyak terbesar
di AS, naik menuju rekornya bulan lalu, menurut laporan EIA.
Minyak
mencatatkan berakhir pada penutupan penurunan terbesar dalam 2 tahun
terakhir di tahun 2015 terkait Organisasi Negara Pengekspor Minyak
efektif meninggalkan batas produksi mereka di tengah melimpahnya pasokan
global. Investor menilai dampak dari langkah Arab Saudi yang memutuskan
hubungan dengan Iran, sementara juga mengkaji langkah-langkah China
untuk mencegah volatilitas pasar keuangan negara yang dapat membebani
perekonomian yang melambat.
West
Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari turun 79 sen untuk
menetap di level $ 35,97 per barel di New York Mercantile Exchange. Itu
penutupan terendah sejak 21 Desember lalu. Harga minyak merosot 30 %
sepanjang tahun lalu.
Brent
untuk pengiriman Februari turun 80 sen atau 2,1 %, ke level $ 36,42 per
barel di London berbasis ICE Futures Europe exchange. Minyak mentah
acuan Eropa ditutup pada level 45 % premium dibandingkan minyak mentah
WTI. (knc)
Sumber : Bloomberg