BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/1) - Bursa saham Asia bergerak menguat pada perdagangan saham awal pekan
ini setelah bursa saham Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan lalu.
Penguatan itu ditopang dari harga minyak dunia yang menguat.
Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,2 persen. Indeks
saham Jepang Topix mendaki 0,7 persen, dan alami penguatan tertinggi
sejak 19 Januari 2016.
Indeks saham Australia naik 1,1 persen dan indeks saham Selandia
Baru/NZX 50 mendaki 0,7 persen. Penguatan indeks saham diikuti indeks
saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,7 persen.
Bursa saham AS mendaki sekitar 2 persen pada perdagangan saham Jumat
pekan lalu. Hal tersebut berdampak terhadap pergerakan bursa saham Asia
di awal pekan ini. Harga minyak pun menguat ke level US$ 32 per barel.
Hal tersebut juga menyeret bursa saham ke zona positif.
Selain itu, bursa saham global juga mendapatkan sentimen positif dari
langkah bank sentral Eropa yang mengisyaratkan langkah pelonggaran
moneter tambahan. Pada pekan ini, bank sentral Amerika Serikat (AS) dan
Jepang akan mengadakan pertemuan.
Pelaku pasar pun akan mencari sinyal dan petunjuk mengenai rencana
kenaikan suku bunga pada tahap kedua. Pelaku pasar juga berspekulasi
terhadap langkah pelonggaran tambahan oleh bank sentral Jepang.
"Pada pekan ini ini cukup sibuk dengan sejumlah agenda pertemuan bank
sentral mulai dari Amerika Serikat dan Jepang. Kami berharap ada tidak
ada tindakan dari kedua bank sentral itu meski investor akan mencari hal
lebih lembut seiring penurunan harga minyak dan menurunkan ekspektasi
inflasi global," tulis analis Barclays seperti dikutip dari laman Reuters, Senin (25/1/2016).
Di pasar uang, dolar stabil di kisaran 118,75 per yen setelah
melonjak 0,9 persen pada Jumat pekan lalu. Euro stabil di kisaran US$
1,0792. Harga minyak mentah turun 0,2 persen menjadi US$ 32,12 per
barel. (Ahm/Ndw)
Sumber : Liputan6