BESTPROFIT FUTURES MALANG (26/2) - Saham
AS berayun antara keuntungan dan kerugian terkait minyak mentah yang
turun di bawah $ 32 per barel di New York dan China mengisyaratkan tidak
akan mencari kesepakatan besaran mata uang di pertemuan Kelompok 20.
Treasuries menguat.
Indeks
Standard & Poor 500 masih berusaha untuk menambah reli pada akhir
sesi kemarin terkait turunnya produsen energi sebesar 1 persen di tengah
penjualan baru pada minyak mentah. Indeks acuan Eropa mengakhiri
penurunan beruntun dua hari setelah Lloyds Banking Group Plc menaikkan
dividen untuk meningkatkan pemberi pinjaman yang turun. Dolar menguat
setelah data menunjukkan pesanan untuk barang modal AS rebound pada
bulan Januari yang merupakan terbesarnya sejak 2014. Indeks komposit
Shanghai turun ke level terendahnya dalam sebulan terkait melonjaknya
suku bunga pasar keuangan yang mengindikasikan ketatnya likuiditas di
China.
Indeks
S & P 500 naik 0,3 persen pada 12:12 siang di New York. Indeks
tersebut rebound pada Rabu malam setelah perputaran harga minyak mentah
memicu aksi pembelian yang lebih besar. Data barang modal bergabung
dengan sebuah laporan terpisah yang menunjukkan jumlah orang Amerika
yang mengajukan aplikasi untuk tunjangan pengangguran naik minggu lalu
lebih dari yang diperkirakan.
Saham
bank, yang merupakan salah satu pemain terburuk tahun ini, memimpin
kenaikan dengan menguat sebesar 0,6 persen, sedangkan Salesforce.com Inc
melonjak setelah memberikan perkiraan yang melampaui estimasi.
Restoration Hardware Holdings Inc turun tajam sebesar 21 persen setelah
pendapatan awal mereka diluar dari perkiraan.(mrv)
Sumber: Bloomberg