BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/2) - Reli
dalam saham-saham AS menguap di jam terakhir perdagangan karena
spekulasi bahwa Federal Reserve akan menunda menaikkan suku bunga yang
memberi jalan untuk kekhawatiran baru tentang kekuatan ekonomi Amerika.
Dolar turun dan Treasury naik.
Indeks
Standard & Poor 500 mencatatkan perdagangan yang volatile untuk
hari kedua hampir di mana ia mulai, setelah indeks menghapus kenaikan
yang melampaui 1,5 persen pada puncaknya. Ketua The Fed mengisyaratkan
volatilitas pasar keuangan bisa menunda kenaikan suku bunga karena bank
sentral menilai dampak gejolak pada pertumbuhan domestik. Imbal hasil
obligasi dengan tenor sepuluh tahun merosot ke 1,70 persen setelah
lelang menarik imbal hasil terendah sejak 2012. Dolar turun ke level
terendah sejak November dan minyak mentah jatuh ke level terendah tiga
minggu.
Kesaksian
Yellen didepan Kongres tidak sedikit untuk meredakan volatilitas pasar,
karena gubernur bank sentral mengatakan The Fed masih mengharapkan
untuk menaikkan suku bunga secara bertahap sementara membuat jelas bahwa
gejolak pasar terus mengubah perkiraan. Yellen menyoroti ketidakpastian
atas laju pertumbuhan ekonomi China dan kegaduhan terkait komoditas,
kekhawatiran bahwa telah mengguncang pasar keuangan sepanjang tahun dan
dua kali mendorong saham-saham global ke jurang bear market.
Pasar
goyah awal pekan ini karena Deutsche Bank memicu kekhawatiran kredit
bank Eropa yang melemah karena kegaduhan dalam minyak membuat minyak
mentah berada di bawah $ 28 per barel. Sementara bank sentral dari
Jepang hingga Eropa telah mengisyaratkan stimulus tambahan telah siap,
volatilitas pasar telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
Pernyataan Yellen bahwa gejolak telah membayangi pertumbuhan global
menambahkan ke kecemasan.
Indeks
S&P 500 sedikit berubah pada pukul 04:00 sore di New York setelah
naik sebanyak 1,5 persen. Dow Jones turun 0,6 persen karena para
pemegang saham Disney mengabaikan seperempat rekor penjualan dan
pendapatan di dan terfokus pada lesunya keuntungan di jaringan olahraga
ESPN. Saham perbankan turun tajam di jam terakhir perdagangan karena
bergesernya sentimen.(frk)
Sumber: Bloomberg