BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/2) - Saham
AS memangkas penurunan terkait minyak mentah yang memghapus
penurunannya lebih dari 3 persen, membantu menahan penurunan ekuitas
global yang terseret pasar negara berkembang. Treasuries naik pada
permintaan safe haven.
Indeks
Standard & Poor 500 Index memangkas setengah kehilangannya sebesar
1,6 persen karena minyak mentah naik di atas $ 31,50 per barel di New
York. Pemangkasan terjadi setelah pasar Eropa ditutup dengan ekuitas
yang lebih rendah sebesar 2,3 persen. saham global turun karena
sekretaris keuangan AS mengatakan bahwa menteri keuangan Kelompok 20
tidak akan menyampaikan "tanggap darurat" untuk gejolak pasar pada
pertemuan mereka minggu ini, sementara minyak mentah sebelumnya turun di
bawah $ 31 setelah Arab Saudi mempercepat spekulasi pemangkasan
produksi. Pound melemah di bawah $ 1,39 untuk pertama kalinya sejak 2009
pada kekhawatiran U.K. yang mungkin keluar dari Uni Eropa.
Investor
mendapat pengingat kemarin bahwa jatuhnya minyak dan kekhawatiran
tentang perlambatan pertumbuhan di China masih mendominasi sentimen di
pasar keuangan global tahun ini. Yang menambah khawatir adalah
referendum Inggris pada keanggotaan Uni Eropa, respon dingin Jacob J.
Lew untuk gejolak pasar dan tumbuhnya tanda-tanda lanskap politik
Amerika akan tetap gelisah di tengah kampanye pemilihan presiden,
seperti Donald Trump mengambil langkah lain menuju kemenangan nominasi
Partai Republik.
Indeks
Standard & Poor 500 turun 0,8 persen pada 11:55 pagi di New York.
Rebound sebesar 6,4 persen di saham AS terhenti Selasa kemarin karena
kekhawatiran-pertumbuhan global yang muncul kembali dan bank, sebagai
pemain terkuat kehilangan momentum pada relinya.(mrv)
Sumber: Bloomberg