BESTPROFIT FUTURES (21/8) - Federal Reserve mendekat ke persetujuan
mengenai strategi keluar dari stimulus yang agresif, sementara naiknya
suku bunga kemungkinan akan terjadi lebih awal dari yang diperkirakan
sebelumnya, menurut hasil pertemuan The Fed Juli lalu.
Ketua The
Fed Janet Yellen telah berkomitmen bahwa kebijakan moneter bertujuan
untuk menciptakan pasar tenaga kerja lebih kuat, yang telah dia ukur
dengan serangkaian indikator, sepanjang inflasi masih dalam pengawasan.
Hasil pertemuan The Fed menyatakan bahwa œbanyak anggota masih melihat
œadanya selisih (gap) yang tajam antara kondisi pasar tenaga kerja saat
ini dan mereka yang konsisten dengan penilaian bahwa penggunaan tenaga
kerja berada pada level normal.
Pada pernyataan hasil pertemuan
bulan lalu, The Fed tidak menghiraukan penurunan pada tingkat
pengangguran saat ini œakan rendahnya tingkat penggunaan sumber tenaga
kerja yang signifikan.
Selain itu, hasi pertemuan menunjukkan
bahwa para pembuat kebijakan The Fed mengantisipasi berlanjutnya
penguatan pasar tenaga kerja.
œBanyak anggota yang memperhatikan
bahwa karakteristik dari kurangnya pemanfaatan pasar tenaga kerja akan
berubah tak lama kemudian, khususnya jika kenaikan pada pasar tenaga
kerja berlanjut lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya, hal
tersebut menurut hasil pertemuan The Fed. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Wednesday, 20 August 2014
Emas Ditutup Jatuh Seiring The Fed Akan Menaikan Tingkat Suku Bunga
BESTPROFIT FUTURES (21/8) - Emas
jatuh ke level terendahnya dalam dua pekan terakhir pasca Federal
Reserve merilis dari hasil pertemuan pada bulan Juli lalu untuk
meningkatkan kemungkinan bahwa kenaikan tingkat suku bunga dapat terjadi
lebih cepat daripada yang diperkirakan.
Bulan lalu emas
berjangka turun sebesar 3 persen terkait dolar menguat dan di tengah
kekhawatiran bahwa The Fed akan menaikkan tingkat suku bunga seiring
daya tarik keuntungan ekonomi. Pada pertemuan Juli lalu, The Fed
memangkas pembelian obligasi sebesar $ 10 miliar untuk keenam kalinya
sejak November lalu.
Emas
untuk pengiriman segera melemah sebesar 0,5 persen ke level $ 1,288.99
per ons pukul 02:24 waktu New York setelah jatuh ke level 1,288.01, yang
merupakan level terendahnya sejak 6 Agustus kemarin. Emas berjangka
untuk pengiriman bulan Desember ditutup turun sebesar 0,1 persen pada
level $ 1,295.20 di Comex New York. (knc)
Sumber : Bloomberg
Pengaruh The Fed, Bursa Saham AS Ditutup Menguat 0.3%
BESTPROFIT FUTURES (21/8) - Bursa Saham AS catat gain pada hari ke-3,
Indeks Standard & Poor 500 ditutup dengan poin rekor penutupan, hal
tersebut akibat hasil pertemuan Federal Reserve mengindikasikan bahwa
bank sentral akan melanjutkan untuk mendukung ekonomi ditengah belum
stabilnya pemulihan pada bursa tenaga kerja.
Indeks S&P 500 menguat 0.3% ke level 1,986.50 pukul 4 sore waktu New York. Indeks acuan saham tersebut menyentuh level 1,988.57, sebelumnya sempat melampaui dari penutupan tertingginya kemarin sebesar 1,987.98. Dow Jones Industrial Average naik sebesar 60.11 poin atau 0.4% ke level 16,979.70. Perdagangan saham pada Indeks S&P 500 sebesar 17% dibawah 30 hari rata-rata untuk saat ini.
The Fed meningkatkan kemungkinan bahwa berakhirnya stimulus yang agresif diperkirakan lebih cepat dari yang diperkirakan, sementara masih adanya pengakuan berlanjutnya penurunan pada bursa tenaga kerja. The Fed berada pada laju guna menurunkan pembelian obligasi bulanannya pada Oktober mendatang dan berupaya mempertahankan acuan suku bunga rendah untuk œwaktu yang cukup lama setelah itu.
Hasil pertemuan menyatakan bahwa œbanyak anggota memperingatkan bahwa jika data pekerjaan bergerak ke arah target The Fed lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya, œhal tersebut diperkirakan akan tercapai guna mengawali menghapus kebijakan moneter lebih cepat dari yang mereka perkirakan sebelumnya. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Indeks S&P 500 menguat 0.3% ke level 1,986.50 pukul 4 sore waktu New York. Indeks acuan saham tersebut menyentuh level 1,988.57, sebelumnya sempat melampaui dari penutupan tertingginya kemarin sebesar 1,987.98. Dow Jones Industrial Average naik sebesar 60.11 poin atau 0.4% ke level 16,979.70. Perdagangan saham pada Indeks S&P 500 sebesar 17% dibawah 30 hari rata-rata untuk saat ini.
The Fed meningkatkan kemungkinan bahwa berakhirnya stimulus yang agresif diperkirakan lebih cepat dari yang diperkirakan, sementara masih adanya pengakuan berlanjutnya penurunan pada bursa tenaga kerja. The Fed berada pada laju guna menurunkan pembelian obligasi bulanannya pada Oktober mendatang dan berupaya mempertahankan acuan suku bunga rendah untuk œwaktu yang cukup lama setelah itu.
Hasil pertemuan menyatakan bahwa œbanyak anggota memperingatkan bahwa jika data pekerjaan bergerak ke arah target The Fed lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya, œhal tersebut diperkirakan akan tercapai guna mengawali menghapus kebijakan moneter lebih cepat dari yang mereka perkirakan sebelumnya. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Tuesday, 19 August 2014
Kesiapan Pasar Modal Indonesia Jelang MEA 2015
Hanya dalam hitungan yang kurang dari 6
bulan, Indonesia akan berada pada zona Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di
tahun 2015. Memasuki zona ini jika Indonesia masih ingin tetap bisa
bersaing, maka Indonesia harus berbenah khususnya dalam pasar modalnya.
Pasalnya, daya saing beberapa sektor industri utama di Negara kita masih
kalah jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya.
Karenanya kesiapan emiten dan regulator
pasar modal pun juga akan ditantang, agar tidak kalah saing pada
terbukanya perdagangan lintas negara-negara ASEAN. Karenanya beberapa
emiten saat ini diwajibkan memerhatikan praktek good corporate governance nya
agar emiten Indonesia nantinya dapat menarik kepercayaan investor asing
dengan mudah, sehingga kerjasama antar emiten pun akan lebih gampang
terjalin.
Dalam peta jalan atau road map
MEA 2015 yang disusun ASEAN, pasar modal merupakan salah satu sektor
yang masuk prioritas integrasi. Integrasi pasar modal negara-negara
ASEAN adalah syarat utama terciptanya kelancaran arus modal dan
investasi.
Dengan integrasi pasar modal maka akan
terjadi peningkatan aliran modal antarnegara ASEAN, sinkronisasi harga
aset di tiap yurisdiksi, pendalaman pasar, stabilitas pasar keuangan,
dan alokasi sumberdaya kapital yang lebih baik. Yang tidak kalah penting
adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kawasan ini.
Namun sebaliknya jika berada pada posisi
investor pasar modal Indonesia, kebanyakan para investor justru tidak
khawatir dengan pemberlakuan MEA tahun depan. Ketua Masyarakat Investor
Sekuritas Indonesia, Sanusi mengatakan, Investor sesungguhnya akan
sangat diuntungkan dengan integrasi pasar modal di ASEAN.
Sumber : Vibiznews
Rilis BPS Agustus, Ekspor Nonmigas Tujuan Jerman Meningkat
Perkembangan ekspor nonmigas ke negara
tujuan Jerman menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) terkini
menunjukkan peningkatan. Hal itu ditunjukkan dengan adanya kenaikan pada
nilai ekspor nonmigas ke negara tersebut dimana nilai pada bulan Juni
dilaporkan dapat mencapai nilai 259.9 juta Dollar AS .
Sementara itu pada bulan sebelumnya
ekspor nonmigas ke negara tersebut hanya mencapai nilai 251.1 juta
Dollar AS. Dengan demikian kinerja ekspor nonmigas pada periode tersebut
mengalami penambahan sebesar + 8.79 juta Dollar AS, atau meningkat
sebesar + 3.50 %.
Data terkini dari BPS juga menunjukkan
bahwa ekspor nonmigas dari awal tahun ini sampai bulan Juni secara total
mencapai angka 1428.4 juta Dollar AS. Nilai tersebut menunjukkan adanya
penurunan sebesar -22.09 juta Dollar AS atau sekitar -1.52 %, dimana
pada periode yang sama tahun lalu hanya mencapai nilai 1450.5 juta
Dollar AS.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting mengemukakan bahwa pada analisa kurs BI hari ini Euro
terpantau bergerak turun sekitar -2.19 % terhadap mata uang Rupiah pada
perdagangan valas dari awal Juni hingga pekan ini.
Sumber : Vibiznews
Ketidakpastian Situasi Ekonomi Membuat RBA Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Australia
Bank sentral Australia hingga saat ini
masih menyampaikan bahwa prospek ekonomi negaranya masih belum jelas
karena suku bunga acuan rendah yang masih tetap dipertahankan hingga
hari ini. Hingga saat ini suku bunga tidak berubah pada rekor rendah 2,5
persen. Selain itu pertumbuhan PDB cenderung melambat ke kecepatan yang
lebih moderat pada kuartal kedua tahun lalu.
Gubernur RBA, Glenn Stevens, saat ini
sedang berusaha mendongkrak permintaan domestik untuk mengimbangi
perlambatan dari sisi investasi pertambangani.
Ditengah ketidakpastian kondisi
Australia saat ini, Glenn memangkas proyeksi pertumbuhan dan inflasi
serta memprediksi pertumbuhan upah akan cenderung stagnan.
Tingkat pengangguran Australia tercatat
naik menjadi 6,4 persen pada Juli lalu dari level 6 persen pada bulan
Juni. Tingkat pengangguran Australia saat ini memang tercatat lebih
tinggi daripada tingkat pegangguran AS untuk pertama kalinya sejak tahun
2007 lalu.
Kebijakan moneter yang longgar (ease monetary policy) yang
diberlakukan saat ini di Australia telah mendorong pasar properti.
Harga rumah di Australia naik 1,8 persen pada kuartal kedua jika
dibandingkan dengan kuartal sebelumnya dan naik 10,1 persen jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya.Meski demikian, berdasarkan laporan yang dimiliki, tingkat kepercayaan bisnis dan konsumen di Negeri Kanguru justru berhasil meningkat ke level tertingginya sejak September lalu. Saat ini, nilai tukar mata uang yang tinggi menjadi salah satu hambatan dalam menyeimbangkan lesunya investasi pertambangan.
Sumber : Vibiznews
Emas Ditutup Jatuh Untuk Sesi Ketiga Inflasi AS
BESTPROFIT FUTURES (20/8) - Emas
berjangka jatuh untuk sesi ketiga berturut-turut seiring ukuran inflasi
AS menunjukkan tekanan harga masih terbatas dan pembangunan perumahan
mulai meningkat, menempatkan permintaan untuk logam mulia sebagai
investasi alternatif.
Pada
bulan Juli lalu, biaya hidup naik di laju paling lambat dalam lima
bulan terakhir, dan pembangunan rumah mulai melonjak sebesar 16 persen,
yang merupakan level tertingginya dalam delapan bulan terakhir, pada
laporan terpisah menunjukkan hari ini. Tahun lalu, emas merosot tajam
dalam tiga dekade terakhir di tengah reli ekuitas dan tingkat inflasi
diredam.
Logam
melemah sebesar 3 persen pada bulan lalu terkait spekulasi bahwa
Federal Reserve akan menaikkan tingkat suku bunga sebagai daya tarik
keuntungan perekonomian. Bank sentral besok akan merilis tambahan dari
pertemuan kebijakan pada tanggal 29-30 Juli lalu, dan Ketua Janet Yellen
akan menyampaikan pidatonya pada 22 Agustus mendatang di sebuah
simposium tahunan di Jackson Hole, Wyoming.
Emas
berjangka untuk pengiriman bulan Desember turun sebesar 0,2 persen
untuk menetap di level $ 1,296.70 per ons pada pukul 1:46 di Comex New
York. Pada 15 Agustus kemarin, harga emas menyentuh ke level $ 1,293,
yang merupakan level terendahnya untuk sebuah kontrak yang aktif sejak 6
Agustus kemarin. Perdagangan emas sebesar 41 persen di bawah rata-rata
untuk 100 hari terakhir untuk hari ini, menurut data yang disurvei oleh
Bloomberg. (knc)
Sumber : Bloomberg
Sentimen Suku Bunga The Fed, Antarkan Bursa Saham AS Ditutup Menguat
BESTPROFIT FUTURES (20/8) - Bursa Saham AS menguat, Indeks Standard
& Poor 500 mencapai level tertingginya, akibat ritel reli terkait
rilis laba perusahaan yang naik dari perkiraan sebelumnya, sementara
data menunjukkan bahwa tekanan inflasi masih ada dan pembangunan
perumahan melonjak.
Indeks S&P 500 menguat 0.5% ke level 1,981.53 pukul 4 sore waktu New York, mengantarkan indeks tersebut berada pada 0.3% dari rekornya. Indeks Nasdaq Composite menguat sebesar 0.4% ke level tertingginya sejak 2000 silam. Sementara itu, saham Apple Inc. ditutup pada rekornya sebesar $100.53.
Kemarin Indeks S&P 500 menguat sebesar 0.9% setelah meredanya kekhawatiran mengenai konflik Ukraina. Indeks acuan saham tersebut rebound setelah sebelumnya menurun sebesar 3.9% dari rekornya yang tercatat 24 Juli lalu ditengah berkembangnya kekhawatiran mengenai konflik global seperti Ukraina, Gaza dan Irak. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Indeks S&P 500 menguat 0.5% ke level 1,981.53 pukul 4 sore waktu New York, mengantarkan indeks tersebut berada pada 0.3% dari rekornya. Indeks Nasdaq Composite menguat sebesar 0.4% ke level tertingginya sejak 2000 silam. Sementara itu, saham Apple Inc. ditutup pada rekornya sebesar $100.53.
Kemarin Indeks S&P 500 menguat sebesar 0.9% setelah meredanya kekhawatiran mengenai konflik Ukraina. Indeks acuan saham tersebut rebound setelah sebelumnya menurun sebesar 3.9% dari rekornya yang tercatat 24 Juli lalu ditengah berkembangnya kekhawatiran mengenai konflik global seperti Ukraina, Gaza dan Irak. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Monday, 18 August 2014
Dolar Menguat Terkait Kebijakan The Fed; Kiwi Catat Pelemahan
BESTPROFIT FUTURES (19/8) - Dolar
tahan gain terhadap mata uang utama karena tanda-tanda pemulihan
ekonomi yang didukung permaslahan The Fed untuk menormalkan kebijakan.
kiwi Selandia Baru turun setelah harga produsen catat penurunan.
Indeks
Spot Dollar Bloomberg rebound dari level terendah dua pekan jelang
Departemen Tenaga Kerja merilis data harga konsumen hari ini dan Ketua
The Fed Janet Yellen dan para gubernur bank sentral mempersiapkan untuk
pertemuan pada konferensi tahunan di Jackson Hole, Wyoming. Euro tahan
penurunan tajamnya hampir dalam dua pekan terakhir jelang laporan pekan
ini bahwa para ekonom memperkirakan akan menunjukkan melambatnya
aktivitas manufaktur di wilayah tersebut dan di tengah spekulasi Bank
Sentral Eropa (ECB) yang akan meningkatkan stimulus moneter.
Dolar
stagnan pada level $ 1,3362 per euro pada 8:38 pagi di Tokyo dari
kemarin, ketika harga menguat sebesar 0,3%, merupakan yang terbesar
sejak 5 Agustus diperdagangkan di level ¥ 102,63 dari level 102,57 pada
penutupan perdagangan di New York, ketika naik sebanyak 0,2%. kemarin
Euro 18 negara dibeli sebesar ¥ 137,13 dari level 137,07.
Indeks
Spot Dollar Bloomberg, yang menelusuri greenback terhadap 10 mata uang
utama, ditransaksikan di level 1,020.57 dari level 1,020.21 kemarin,
ketika menyentuh level 1,018.70, merupakan yang terendah sejak 1 Agustus
lalu.(yds)
Sumber: Bloomberg
Redanya Konflik Ukraina, Antarkan Emas Turun Dibawah Level $1,300
BESTPROFIT FUTURES (19/8) - Emas turun di hari Senin ini akibat
ancaman eskalasi konflik Ukraina yang tampaknya mereda untuk saat ini
dan reli pada pasar ekuitas global dan menguatnya dollar telah
mengantarkan harga emas bullion dibawah level $1,300 per ounce.
Russia menyatakan bahwa semua isu yang berhubungan dengan konvoi kemanusiannya ke Ukraina telah diselesaikan, akan tetapi belum ada kepastian yang mengarah kepada gencatan senjata atau solusi politik untuk konflik di timur Ukraina setelah pembicaraan antara Russia, Jerman, Perancis dan Ukraina pada hari minggu lalu.
Namun demikian eskalasi ketegangan masih tinggi setelah Ukraina menduga pasukan pemberontak pro-Russia pada hari Senin ini menyerang konvoi dengan tembakan roket di dekat timur kota Luhansk, tetapi para separatis menyangkal guna bertanggung jawab akan hal tersebut.
Para analis menyatakan bahwa kegagalan emas guna melanjutkan reli safe-haven dapat mempengaruhi kenaikannya.
Spot emas turun sebesar 0.4% ke level $1,299.34 pukul 2:17 siang waktu New York , sementara emas berjangka U.S. COMEX untuk pengiriman bulan Desember ditutup turun sebesar $6.90 per ounce pada level $1,299.30.
Sementara dollar catat gain sebesar 0.2% terhadap mayoritas mata uang lainnya setelah sebelumnya mengalami penurunan mingguan ke-6 secara berturut-turut. Emas sering bergerak berlawanan terhadap mata uang AS tersebut.
Penurunan tajam pada harga minyak mentah Brent juga memberikan tekanan kepada emas.
Pasar sedang menunggu pertemuan tahunan bank sentral di Jackson Hole, Wyoming, pada hariu Kamis mendatang, seperti juga pidato Ketua Federal Reserve Janet Yellen pada hari Jumat mendatang, yang akan memberikan isyarat mengenai waktu akan kenaikan suku bunga AS.
Ketegangan di Ukraina dan Timur Tengah telah memberikan kontribusi kepada kenaikan emas sebesar 8% sepanjang tahun 2014 ini, sehingga memicu permintaan.
Emas juga kembali gagal mendapatkan dukungan dari permintaan fisik pada mayoritas konsumen China dan India. (bgs)
Sumber : Reuters
Russia menyatakan bahwa semua isu yang berhubungan dengan konvoi kemanusiannya ke Ukraina telah diselesaikan, akan tetapi belum ada kepastian yang mengarah kepada gencatan senjata atau solusi politik untuk konflik di timur Ukraina setelah pembicaraan antara Russia, Jerman, Perancis dan Ukraina pada hari minggu lalu.
Namun demikian eskalasi ketegangan masih tinggi setelah Ukraina menduga pasukan pemberontak pro-Russia pada hari Senin ini menyerang konvoi dengan tembakan roket di dekat timur kota Luhansk, tetapi para separatis menyangkal guna bertanggung jawab akan hal tersebut.
Para analis menyatakan bahwa kegagalan emas guna melanjutkan reli safe-haven dapat mempengaruhi kenaikannya.
Spot emas turun sebesar 0.4% ke level $1,299.34 pukul 2:17 siang waktu New York , sementara emas berjangka U.S. COMEX untuk pengiriman bulan Desember ditutup turun sebesar $6.90 per ounce pada level $1,299.30.
Sementara dollar catat gain sebesar 0.2% terhadap mayoritas mata uang lainnya setelah sebelumnya mengalami penurunan mingguan ke-6 secara berturut-turut. Emas sering bergerak berlawanan terhadap mata uang AS tersebut.
Penurunan tajam pada harga minyak mentah Brent juga memberikan tekanan kepada emas.
Pasar sedang menunggu pertemuan tahunan bank sentral di Jackson Hole, Wyoming, pada hariu Kamis mendatang, seperti juga pidato Ketua Federal Reserve Janet Yellen pada hari Jumat mendatang, yang akan memberikan isyarat mengenai waktu akan kenaikan suku bunga AS.
Ketegangan di Ukraina dan Timur Tengah telah memberikan kontribusi kepada kenaikan emas sebesar 8% sepanjang tahun 2014 ini, sehingga memicu permintaan.
Emas juga kembali gagal mendapatkan dukungan dari permintaan fisik pada mayoritas konsumen China dan India. (bgs)
Sumber : Reuters
Gejolak Geopolitik Mereda, Topix Jepang Naik Hari Ke-7
BESTPROFIT FUTURES (19/8) - Saham
Jepang naik, dengan indeks Topix menguat untuk hari ketujuh, karena
pelemahan yen ditengah tanda-tanda berkurangnya gejolak geopolitik.
Indeks
Topix naik 0,6% ke level 1,279.40 pada 09:01 pagi di Tokyo, menuju
level penutupan tertinggi sejak Agustus 1. Dengan semua kecuali satu
dari 33 kelompok industri meningkat. Indeks Nikkei 225 Stock Average
naik 0,8% ke level 15,447.43. Mata uang yen tergelincir 0,1% ke level
102,63 per dolar setelah jatuh 0,2% kemarin.
Hari
ini kontrak pada indeks Standard & Poor 500 naik 0,1%. Indeks saham
melonjak 0,9% kemarin karena meredanya ketegangan atas konflik global
dan Dollar General Corp naik terkait aktivitas merger.
National Association of Home Builders / Wells Fargo Indeks sentimen naik ke level 55 bulan ini dari level 53 pada bulan Juli, merupakan level tertinggi dalam tujuh bulan terakhir.
Indeks
Topix rebound 12% dari level terendah tahun ini pada tanggal 14 April
sampai kemarin ditengah optimisme mengenai ekonomi global dan spekulasi
Dana Investasi Pensiun Pemerintah Jepang senilai $ 1.2 triliun akan
membeli lebih banyak saham domestik.
Indeks
Topix diperdagangkan pada 1,2 kali nilai buku pada penutupan terakhir,
dibandingkan dengan 2,7 untuk S&P 500 dan 1,8 untuk Indeks Stoxx
Europe 600.(yds)
Sumber: Bloomberg
Indeks Saham Berjangka Asia Naik Terkait Reli Minyak
BESTPROFIT FUTURES (19/8) - Indeks
saham berjangka Asia naik mengirim saham AS setelah yen dan emas
mengalami penurunan, sementara obligasi Selandia Baru terkoreksi di
tengah berjurangnya tanda-tanda kekhawatiran geopolitik. Harga minyak
mentah naik pasca penurunan kemarin.
Indeks
Nikkei 225 Stock Average berjangka naik di Chicago dan Osaka, dengan
kontrak berjangka pada indeks dari Australia sampai Korea Selatan catat
gain setidaknya sebesar 0,1 persen. Indeks Standard & Poor 500
berjangka naik sebesar 0,1 persen pada pukul 07:26 pagi di Tokyo setelah
indeks acuan saham melonjak sebesar 0,9 persen. Mata uang Jepang berada
di level 102,56 per dolar setelah melemah sebesar 0,2 persen kemarin,
sementara emas stabil setelah penurunan dua hari berturut-turut.
Obligasi Selandia Baru dengan tenor sepuluh tahun mengikuti Treasuries lebih rendah. Minyak di perdagangan New York menambahkan 0,3 persen.
Israel
dan militan Palestina setuju untuk memperpanjang gencatan senjata
selama lima hari berturut-turut, sementara di Irak, pasukan Kurdi dan
pemerintah merebut kembali bendungan terbesar di negara tersebut dari
pemberontak. The Reserve Bank of Australia akan merilis risalah dari
pertemuan terakhir mereka hari ini, dengan rilis dari Federal Reserve
besok. Para Gubernur bank sentral akan bertemu di Jackson Hole, Wyoming,
pekan ini. (knc)
Sumber : Bloomberg
Saham AS Ditutup Menguat Diikuti Dollar General Rally
BESTPROFIT FUTURES (19/08) - Saham-saham
AS naik mengirim Indeks Standard & Poor 500 memperpanjang kenaikan
mingguan terbesarnya sejak Juli lalu, seiring ketegangan mereda atas
konflik global dan Dollar General Corp rally pada aktivitas merger.
Dollar General
melonjak sebesar 12 persen setelah menawarkan $ 9.7 miliar untuk
pasangan Dollar, yang mengalami rally sebesar 4,9 persen. Saham Delta
Air Lines Inc dan saham Southwest Airlines Co memimpin kenaikan di
antara perusahaan-perusahaan industri lainnya diikuti harga minyak
jatuh. Saham Homebuilders naik terkait kepercayaan dalam industri naik
ke level tertingginya dalam tujuh bulan terakhir. Saham Internet dan
bioteknologi mengalami rally, melanjutkan memangkas kerugiannya dari
awal tahun ini.
Indeks S & P 500
naik sebesar 0,8 persen ke level 1,971.54 pukul 04:00 di New York,
kenaikan yang merupakan sepanjang level tertingginya. Indeks Dow Jones
Industrial Average menguat sebesar 175,06 poin, atau 1,1 persen, ke
level 16,837.97. Indeks Nasdaq Composite melonjak sebesar 1 persen ke
level tertingginya sejak tahun 2000 lalu. Perdagangan perusahaan di
Indeks S & P 500 sebesar 12 persen di bawah rata-rata 30-hari untuk
hari ini.
Menteri Luar Negeri
Ukraina Pavlo Klimkin bertemu Presiden Rusia Sergei Lavrov selama lebih
dari lima jam melakukan pembicaraan di Berlin, karena mereka berusaha
untuk meredakan ketegangan setelah para pejabat di Kiev mengatakan bahwa
pasukannya merusak sebagian konvoi bersenjata dari Rusia. Klimkin
mengatakan pembicaraan telah membawa "kemajuan moderat," meskipun ia
meminta Rusia untuk mengikuti perkataan dengan tindakannya. (knc)
Sumber : Bloomberg
Sunday, 17 August 2014
Indeks Dolar Dekati 2 Minggu Terendah Jelang Rilis Data Inflasi
BESTPROFIT FUTURES (18/8) - Dolar
berada di dekat dua minggu terendah terhadap mitra dagang utamanya
jelang rilis data yang diperkirakan akan menunjukkan perlambatan inflasi
dan jelang pertemuan bank sentral dalam konferensi tahunannya di
Jackson Hole, Wyoming.
Indeks
Bloomberg US Dollar, yang melacak greenback terhadap 10 mata uang
utama, menyelesaikan penurunan mingguan pertama dalam sebulan pada
Agustus 15 lalu. Ketua Federal Reserve, Janet Yellen akan menyampaikan
pidato pada 22 Agustus mendatang. Perdagangan berjangka memangkas
spekulasi bullish terbesar
dolar terhadap yen sejak bulan April. Permintaan yen berkurang setelah
Menteri Luar Negeri Rusia bertemu dengan rekanannya dari Ukraina di
Berlin.
Indeks
Bloomberg Dollar Spot sedikit berubah di level 1,019.56 pada pukul
09:01 pagi di Tokyo dari 15 Agustus lalu, ketika menyentuh 1,019.32,
level terendah sejak 1 Agustus. Indeks tersebut turun 0,2 persen pada
pekan lalu.
Terhadap
yen, dolar diperdagangkan di level 102,43 yen dari 102,36 yen di New
York dan mencapai $ 1,3390 per euro dari $ 1,3401 pada 15 Agustus,
ketika melemah 0,3 persen. Yen sedikit berubah di level 137,13 per euro
dari 137,16.
Acauan
catatan yield AS dengan tenor 10-tahun tergelincir ke level 2,30 persen
pada pekan lalu, level terendah sejak Juni 2013.(frk)
Sumber : Bloomberg
Topix Berfluktuasi Setelah Memangkas Gain Mingguan Terbesar Sejak April
BESTPROFIT FUTURES (18/8) - Indeks
Topix Jepang berfluktuasi pagi ini, setelah memangkas kenaikan mingguan
terbesar dalam empat bulan terakhir, setelah para investor menimbang
ketegangan geopolitik dan lonjakan harga minyak yang ditopang oleh
produsen energi.
Indeks
Topix turun 0,1 persen menjadi 1,269.66 pada pukul 09:07 pagi di Tokyo,
setelah naik sebanyak 0,1 persen. Inpex Corp. merupakan salah satu
pendongkrak terbesar dalam indeks, sementara perusahaan telekomunikasi
menyeret indeks lebih rendah. Topix mencatat kenaikan 3,5 persen pada
pekan lalu, yang merupakan kenaikan terbesar sejak periode yang berakhir
pada 18 April yang lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,1
persen pada hari ini ke level 15,307.31.
Konflik,
Ukraina dan sekutunya yang mengatakan sedang didorong oleh dukungan
Rusia bagi para pemberontak, juga telah memicu sanksi yang telah menekan
perdagangan dan ancaman yang akan mengirim ekonomi Presiden Vladimir
Putin ke dalam resesi sebesar $ 2 triliun. Harga minyak naik tajam dalam
sebulan pada 15 Agustus lalu.
Di
Irak, AS memperluas serangan udaranya selama akhir pekan dan
menggunakan pesawat pembom untuk pertama kalinya sejak serangan dimulai
pada 8 Agustus untuk membantu mengamankan bendungan di dekat Mosul, kota
terbesar di bagian utara negara tersebut, yang telah diduduki oleh para
pemberontak.
Kontrak
pada indeks Standard & Poor 500 naik 0,3 persen. Indeks tersebut
ditutup sedikit berubah pada 15 Agustus pasca produsen energi mengalami
reli.(frk)
Sumber : Bloomberg
Harga Emas Melemah, Efek Putin di Akhir Pekan Tekan Harga Signifikan
Harga emas LLG pada perdagangan pekan
lalu, 11-15 Agustus 2014, terpantau ditutup melemah secara agregat
sepekan. Pelemahan harga emas LLG dipicu oleh dorongan faktor geopolitik
global yang membaik meskipun perekonomian global sempat memberikan
dorongan penguatan.
Pergerakan harga emas pada pekan lalu,
terpantau gagal melanjutkan penguatan pada pekan sebelumnya. Dorongan
bursa saham global yang menguat akibat pelemahan geopolitik menjadi
momok pada pergerakan harga emas pekan lalu. Meskipun demikian,
data-data perekonomian global yang cenderung negatif, masih membuat
pergerakan melemah emas relatif terbatas pekan lalu.
Pola investasi para investor terhadap
risiko dari kondisi global yang masih belum stabil masih menjadi trend
penggerak harga emas di awal pekan lalu. Isu dari kelanjutan konflik
Ukraina-Rusia yang relatif mereda membuat pergerakan bursa saham
mengalami penguatan yang berimbas pada melemahnya harga emas akibat
penurunan investasi safe haven.
Namun, rilis data sentimen perekonomian
Jerman oleh ZEW yang jatuh hingga ke level 8,6 dari 27,2 serta jauh dari
ekspektasi di 18,2, berhasil memicu harga emas pada perdagangan hari
ke-2 pekan lalu. Hal tersebut disebabkan oleh indikasi melemahnya
pengaruh negara dengan perekonomian terkuat Eropa tersebut akibat
kuatnya perhatian pasar ke konflik Ukraina-Rusia.
Setelah terdorong oleh kekhawatiran akan
perekonomian Eropa, harga emas kembali terdorong menguat pada
perdagangan selanjutnya akibat sentimen perekonomian AS. Sejalan dengan
pelemahan sentimen perekonomian Jerman, sektor ritel AS yang melemah,
memberikan dorongan penguatan pada harga emas. Berdasarkan data yang
rilis pekan lali. Produktivitas sektor retail AS jatuh ke level 3,7%
dari 4,3% dan melenceng jauh dari ekspektasi di 4,58%.
Walaupun terdorong positif oleh lesunya
sektor retail AS, pergerakan pada perdagangan hari ke-3 tersebut
tertahan oleh data perekonomian Inggris. Data pekerja Inggris yang
dilaporkan membaik pada pekan lalu memicu pelemahan demand safe haven di
kawasan Eropa. Berdasarkan laporan pekan lalu, pengangguran Inggris
membaik sebsar 0,1% dari level 6,5% ke 6,4% dan sesuai ekspektasi.
Penguatan terhadap harga emas pun
berlanjut pada perdagangan hari ke-4 pekan lalu meskipun runtuhnya
fondasi dorongan geopolitik mulai terjadi pada perdagangan di hari
tersebut. Pergerakan harga emas pada perdagangan Kamis, terdorong
positif kuat akibat data-data perekonomian Eropa dan AS yag berjalan
searah dalam keadaan negatif.
Berdasarkan rilis data-data GDP Jerman
dan Uni Eropa serta pekerja AS pada pekan lalu, ketiga data berada dalam
posisi negatif. Pada pekan lalu, data GDP Jerman YoY dilaporkan anjlok
dari 2,5% ke 0,8%, GDP Uni Eropa yang turun dari 0,2% ke 0%, sementara
initial jobless claims AS kembali berada di posisi negatif kuat dengan
lonjakan dari level 290.000 ke level 311. Dampak dari rentetan data
negatif tersebut, harga emas pun terdorong menguat cukup kokoh.
Namun, pernyataan Putin pada hari
perdagangan tersebut, sempat membuat goyah pergerakan menguat harga emas
meskipun masih dapat ditutup menguat. Pernyataan Putin yang ingin untuk
segera mengakhiri konflik Rusia-Ukraina, langsung berdampak pada
pelemahan harga emas meskipun belum dapat membuat harga emas ditutup
menguat pada perdagangan Kamis pekan lalu.
Walaupun masih belum dapat membuat
pergerakan emas melemah pada perdagangan Kamis, efek Putin mulai
terlihat pada perdagangan di hari terakhir pekan lalu. Runtuhnya fondasi
dari geopolitik global terpantau sangat kuat mempengaruhi harga emas.
Meskipundata perkiraan GDP Inggris melemah dari 3,2% ke 3,0%, lesunya
geopolitik global membuat investor lari dari aset safe haven. Dampak
dari hal tersebut pun terlihat dari harga emas yang langsung merosot
tajam hingga menutup pergerakan menguat dalam 3 hari perdagangan
sebelumnya.
Pada rentang perdagangan pekan lalu,
11-15 Agustus 2014, harga emas LLG ditutup melemah secara agregat
sepekan. Harga emas LLG turun 0,57% ke tingkat harga $1.304,30/t oz atau
melemah $7,45/t oz.
Sementara pada perdagangan emas berjangka
di Bursa Comex, harga emas berjangka juga ditutup melemah secara
agregat sepekan. Harga emas berjangka Comex untuk kontrak Desember 2014
turun 0,37% ke tingkat harga $1.306,2/t oz atau melemah $4,8/t oz.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting memprediksi harga emas berpotensi untuk kembali melemah pada
perdagangan hari ini. Hal tersebut dilandasi oleh pudarnya fondasi
penguatan dari konflik Ukraina-Rusia. Terkait pergerakan harga, range
normal pada pekan ini diprediksi akan berada di kisaran $1.281-$1.323
pada emas LLG dan $1.281-$1.326 pada emas berjangka Comex untuk kontrak
Desember 2014.
Sumber : Vibiznews
Ekspor Nonmigas Ke ASEAN Lainnya Dilaporkan Naik
BESTPROFIT FUTURES (18/8) - Perkembangan ekspor nonmigas ke ASEAN
Lainnya menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) terkini menunjukkan
peningkatan. Hal itu ditunjukkan dengan adanya kenaikan pada nilai
ekspor nonmigas ke negara tersebut dimana nilai pada bulan Juni
dilaporkan dapat mencapai nilai 598.2 juta Dollar AS .
Sementara itu pada bulan sebelumnya
ekspor nonmigas ke negara tersebut hanya mencapai nilai 590.6 juta
Dollar AS. Dengan demikian kinerja ekspor nonmigas pada periode tersebut
mengalami penambahan sebesar + 7.60 juta Dollar AS, atau meningkat
sebesar + 1.28 %.
Data terkini dari BPS juga menunjukkan
bahwa ekspor nonmigas dari awal tahun ini sampai bulan Juni secara total
mencapai angka 3462.7 juta Dollar AS. Nilai tersebut menunjukkan adanya
penurunan sebesar -72.40 juta Dollar AS atau meningkat sekitar -2.04 %,
dimana pada periode yang sama tahun lalu hanya mencapai nilai 3535.1
juta Dollar AS.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting mengemukakan bahwa pada analisa kurs BI hari ini Dollar
Amerika Serikat terpantau bergerak melemah sekitar -0.40 % terhadap mata
uang Rupiah pada perdagangan valas dari awal Juni hingga pekan ini.
Saham Asia Menuju Kenaikan Beruntun Dlm 4 Bulan Terakhir
BESTPROFIT FUTURES (18/8) - Saham
Asia naik untuk hari keenam, dengan indeks acuan menuju kenaikan secara
beruntun terpanjang dalam empat bulan terakhir, karena saham konsumen
dan teknologi menguat.
Indeks
MSCI Asia Pacific naik 0,1% ke level148,19 pada 09:03 pagi di Tokyo,
sebelum pasar saham di Hong Kong dan China dibuka. Indeks saham reli
2,7% pekan lalu karena para investor mengkaji, laba Ukraina properti dan
data ekonomi yang memicu spekulasi bank sentral yang akan
mempertahankan stimulus.
Indeks
Topix Jepang naik 0,1% dan indeks S & P / ASX 200 Australia
stagnan. Indeks NZX 50 Selandia Baru tergelincir 0,1% dan indeks Kospi
Korea Selatan naik 0,4%.
Kontrak
pada indeks Standard & Poor 500 naik 0,3% hari ini. Pekan lalu
Indeks saham AS ekuitas naik sebesar 1,2%, untuk gain pekan kedua.
Kontrak berjangka pada Indeks Hang Seng di Hong Kong turun sebanyak 0,2
dan kontrak pada indeks Hang Seng China Enterprises turun 0,3% di
sebagian besar perdagangan terakhir. Indeks Bloomberg China-US Equity
dari saham China yang diperdagangkan di New York stagnan pada 15
Agustus, naik 2,1% pada pekan ini.
Indeks
Asia Pasifik diperdagangkan pada 13,6 kali perkiraan laba pada sesi
penutupan terakhir dibandingkan dengan 16,4 untuk S&P 500 dan 14,9
untuk indeks Stoxx Europe 600, menurut data yang dihimpun oleh
Bloomberg.(yds)
Sumber: Bloomberg
Thursday, 14 August 2014
Harga Minyak Mentah WTI Terjun di Nymex, Demand Global Mengkhawatirkan
Harga minyak mentah WTI di Bursa Nymex
pada penutupan perdagangan Kamis 14 Agustus 2014 terpantau ditutup
melemah signifikan. Pelemahan harga minyak mentah WTI di Bursa Nymex
dipicu oleh indikasi melemahnya demand global serta ekspektasi
peningkatan output minyak mentah Amerika Serikat.
Keluarnya beberapa laporan perkiraan GDP
di kawasan Eropa serta data pekerja AS yang berada dalam kondisi
negatif, menjadi determinan kuat yang menggerus harga minyak mentah di
Nymex. Data GDP Jerman dan Uni Eropa yang masing-masing turun dari 2,5%
ke 0,8% dan 0,2% ke 0%, mengindikasikan akan adanya pelemahan demand
dari pasar Eropa. Sementara data initial jobless claims AS yang kembali
meningkat dari 290.000 ke 311.000 juga turut berdampak pada indikasi
pelemahan demand dari pasar domestik AS.
Selain faktor dari sentimen sisi demand
yang negatif kuat, sentimen sisi supply pun juga turut mendorong harga
minyak mentah WTI dan Brent untuk bergerakn melemah. Data persediaan
minyak mentah AS yang dinyatakan naik hingga 1.401.000 barrel pada akhir
pekan lalu dan prediksi akan terjadinya peningkatan output minyak
mentah AS ke level 8,5 juta bpd membuat minyak WTI tertekan dari sisi
supply. Diluar produksi AS, harga minyak mentah pun juga terdorong
melemah akibat sentimen negatif dari peningkatan output Libia.
Pada perdagangan Kamis 14 Agustus 2014 di
Bursa Nymex, harga minyak mentah WTI terpantau ditutup melemah
signifikan. Harga minyak mentah WTI berjangka Nymex untuk kontrak
September 2014 anjlok 2,06% ke tingkat harga terendah hampir 7 bulan di
$95,58/barrel atau melemah $2,01/barrel.
Sementara pada perdagangan minyak mentah
jenis Brent, pergerakan harga yang ditutup dini hari tadi juga
menunjukan adanya pelemahan signifikan pada harga minyak mentah Brent.
Harga minyak mentah Brent berjangka Nymex untuk kontrak Desember 2014
anjlok 2,72% ke tingkat harga $103,16/barrel atau melemah $2,88/barrel.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting memprediksi harga minyak mentah berpotensi bergerak menguat
terbatas pada hari ini. Hal tersebut dilandasi oleh jenuhnya indikator
teknikal pada pergerakan harga minyak mentah akibat anjloknya harga pada
hari Kamis. Namun, penguatan dari indikator teknikal diprediksi akan
tertahan oleh faktor fundamental yang dapat membuat penguatan akibat
koreksi akan terbatas. Terkait pergerakan harga minyak mentah, range
normal diprediksi akan berada di kisaran $93-$98,1 pada WTI dan
$101-$107 pada Brent.
Sumber : Vibiznews
Naiknya Klaim Pengangguran AS Mendongkrak Harga Emas untuk Hari Ke-3
BESTPROFIT FUTURES (15/8) - Emas
berjangka naik untuk sesi ketiga beruntun setelah klaim pengangguran AS
naik lebih dari perkiraan, membatasi optimisme pada pasar tenaga kerja
dan memacu spekulasi bahwa tingkat suku bunga akan tetap rendah.
Klaim
pengangguran AS naik sebesar 21.000 orang menjadi 311.000 orang dalam
pekan yang berakhir pada 9 Agustus lalu, level tertinggi dalam enam
minggu terakhir, menurut data pemerintah hari ini. Perkiraan rata-rata
dari 48 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg menyerukan angka 295.000.
Tahun ini, emas telah menguat 9,4 karena konflik di Timur Tengah dan Ukraina mendorong permintaan untuk logam sebagai safe haven. Harga emas juga mengalami kenaikan di tengah tanda-tanda pemulihan yang tidak merata dalam perekonomian AS.
Emas
berjangka untuk pengiriman Desember naik 0,1 persen untuk menetap di $
1,315.70 per ons pada pukul 1:33 siang di Comex New York. Sebelumnya,
harga emas naik sebanyak 0,6 persen. Pada 8 Agustus, logam kuning
tersebut mencapai $ 1,324.30, level tertinggi sejak 18 Juli.
Tahun
lalu, emas turun 28 persen, terbesar dalam tiga dekade terakhir, karena
ekuitas AS reli ke rekor dan inflasi tetap diredam di tengah spekulasi
bahwa Federal Reserve akan memangkas laju stimulus moneter.
Perak berjangka untuk pengiriman September naik 0,3 persen untuk ditutup pada level $ 19,906 per ons di Comex.(frk)
Sumber : Bloomberg
Subscribe to:
Posts (Atom)