Bank sentral Australia hingga saat ini
masih menyampaikan bahwa prospek ekonomi negaranya masih belum jelas
karena suku bunga acuan rendah yang masih tetap dipertahankan hingga
hari ini. Hingga saat ini suku bunga tidak berubah pada rekor rendah 2,5
persen. Selain itu pertumbuhan PDB cenderung melambat ke kecepatan yang
lebih moderat pada kuartal kedua tahun lalu.
Gubernur RBA, Glenn Stevens, saat ini
sedang berusaha mendongkrak permintaan domestik untuk mengimbangi
perlambatan dari sisi investasi pertambangani.
Ditengah ketidakpastian kondisi
Australia saat ini, Glenn memangkas proyeksi pertumbuhan dan inflasi
serta memprediksi pertumbuhan upah akan cenderung stagnan.
Tingkat pengangguran Australia tercatat
naik menjadi 6,4 persen pada Juli lalu dari level 6 persen pada bulan
Juni. Tingkat pengangguran Australia saat ini memang tercatat lebih
tinggi daripada tingkat pegangguran AS untuk pertama kalinya sejak tahun
2007 lalu.
Kebijakan moneter yang longgar (ease monetary policy) yang
diberlakukan saat ini di Australia telah mendorong pasar properti.
Harga rumah di Australia naik 1,8 persen pada kuartal kedua jika
dibandingkan dengan kuartal sebelumnya dan naik 10,1 persen jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya.Meski demikian, berdasarkan laporan yang dimiliki, tingkat kepercayaan bisnis dan konsumen di Negeri Kanguru justru berhasil meningkat ke level tertingginya sejak September lalu. Saat ini, nilai tukar mata uang yang tinggi menjadi salah satu hambatan dalam menyeimbangkan lesunya investasi pertambangan.
Sumber : Vibiznews