Harga minyak mentah WTI di Bursa Nymex
pada penutupan perdagangan Kamis 14 Agustus 2014 terpantau ditutup
melemah signifikan. Pelemahan harga minyak mentah WTI di Bursa Nymex
dipicu oleh indikasi melemahnya demand global serta ekspektasi
peningkatan output minyak mentah Amerika Serikat.
Keluarnya beberapa laporan perkiraan GDP
di kawasan Eropa serta data pekerja AS yang berada dalam kondisi
negatif, menjadi determinan kuat yang menggerus harga minyak mentah di
Nymex. Data GDP Jerman dan Uni Eropa yang masing-masing turun dari 2,5%
ke 0,8% dan 0,2% ke 0%, mengindikasikan akan adanya pelemahan demand
dari pasar Eropa. Sementara data initial jobless claims AS yang kembali
meningkat dari 290.000 ke 311.000 juga turut berdampak pada indikasi
pelemahan demand dari pasar domestik AS.
Selain faktor dari sentimen sisi demand
yang negatif kuat, sentimen sisi supply pun juga turut mendorong harga
minyak mentah WTI dan Brent untuk bergerakn melemah. Data persediaan
minyak mentah AS yang dinyatakan naik hingga 1.401.000 barrel pada akhir
pekan lalu dan prediksi akan terjadinya peningkatan output minyak
mentah AS ke level 8,5 juta bpd membuat minyak WTI tertekan dari sisi
supply. Diluar produksi AS, harga minyak mentah pun juga terdorong
melemah akibat sentimen negatif dari peningkatan output Libia.
Pada perdagangan Kamis 14 Agustus 2014 di
Bursa Nymex, harga minyak mentah WTI terpantau ditutup melemah
signifikan. Harga minyak mentah WTI berjangka Nymex untuk kontrak
September 2014 anjlok 2,06% ke tingkat harga terendah hampir 7 bulan di
$95,58/barrel atau melemah $2,01/barrel.
Sementara pada perdagangan minyak mentah
jenis Brent, pergerakan harga yang ditutup dini hari tadi juga
menunjukan adanya pelemahan signifikan pada harga minyak mentah Brent.
Harga minyak mentah Brent berjangka Nymex untuk kontrak Desember 2014
anjlok 2,72% ke tingkat harga $103,16/barrel atau melemah $2,88/barrel.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting memprediksi harga minyak mentah berpotensi bergerak menguat
terbatas pada hari ini. Hal tersebut dilandasi oleh jenuhnya indikator
teknikal pada pergerakan harga minyak mentah akibat anjloknya harga pada
hari Kamis. Namun, penguatan dari indikator teknikal diprediksi akan
tertahan oleh faktor fundamental yang dapat membuat penguatan akibat
koreksi akan terbatas. Terkait pergerakan harga minyak mentah, range
normal diprediksi akan berada di kisaran $93-$98,1 pada WTI dan
$101-$107 pada Brent.
Sumber : Vibiznews