BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/1) - Saham AS turun ke level terendah sejak
Oktober lalu untuk memulai tahun 2016, dengan Indeks Dow Jones
Industrial Average melemah lebih dari 400 poin seiring kemerosotan dalam
ekuitas China yang memicu kekhawatiran bahwa perlambatan ekonomi akan
menekan pertumbuhan ekonomi global.
Fokus para investor kembali
ke pasar pasca liburan Tahun Baru yang menghadapi aksi jual di seluruh
dunia yang dipicu oleh pelemahan indeks manufaktur di China, sementara
angka yang menunjukkan kontraksi tercepat pada manufaktur AS dalam 6
tahun terakhir yang didukung oleh kekhawatiran bahwa melambatnya
pertumbuhan di ekonomi terbesar kedua di dunia meluas. Sebuah gejolak
terhadap ketegangan di antara Arab Saudi dan Iran menambah kekhawatiran
tersebut.
Indeks S&P 500 turun 2,3 % ke level 1,996.90 pada
pukul 12:25 siang waktu New York, setelah mengakhiri tahun 2015 dengan
penurunan tahunan untuk pertama kalinya sejak 2011 lalu. Indeks Dow
Jones Industrial Average melemah 423,57 poin atau 2,4 %, ke level
17,001.46. Indeks Nasdaq Composite merosot 2,9 %, sedangkan Indeks
Volatilitas Chicago Board Options Exchange melonjak 24 %, kenaikan
terbesar dalam 3 minggu terakhir. Perdagangan saham di Indeks S&P
500 adalah 30 % di atas rata-rata 30-hari untuk hari ini.
Perdagangan
dihentikan di China setelah penurunan sebesar 7 % dalam Indeks CSI 300
di perusahaan yang terdaftar di Shanghai dan Shenzhen di tengah
memburuknya data manufaktur. Pembuat kebijakan China, menopang harga
saham selama kemerosotan pada musim panas, mencoba untuk mencegah
volatilitas pasar keuangan terhadap pertumbuhan ekonomi berada di level
tahunan terendah sejak tahun 1990. (knc)
Sumber : Bloomberg