BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/2) - Kerugian
di Credit Suisse Group AG dan Daimler AG setelah mengumumkan labanya
menyeret saham Eropa lebih rendah, bahkan seiring produsen komoditas
mengalami rally terbesar sejak 2011 lalu.
Setelah seharian
berayun antara kenaikan dan penurunan, Indeks Stoxx Europe 600 ditutup
turun 0,2 %, penurunan untuk sesi keempat. Laba Credit Suisse merosot ke
level terendah sejak tahun 1992 silam setelah membukukan kerugian
terbesar pada kuartalan dalam 7 tahun terakhir. Laba Daimler AG anjlok
3,2 % setelah mengatakan pertumbuhan akan melambat. Yang tidak sesuai
dengan produsen energi dan komoditas, yang tetap menguat sepanjang hari.
Bahkan Royal Dutch Shell Plc, melaporkan kemerosotan laba, menambahkan
4,7 %.
Indeks Stoxx 600 berfluktuasi berpindah ke minyak. Indeks tersebut naik 1,1 % dan turun 1,5 %.
Perlambatan di
negara-negara berkembang merupakan ancaman besar bagi pemulihan di
kawasan euro, Komisi Eropa mengatakan hari ini, karena memangkas
proyeksi pertumbuhan di tahun 2016 untuk kawasan 19 negara dan
memperingatkan tingkat inflasi akan jauh lebih lambat dari yang
diharapkan. Gubernur Bank of England (BOE) Mark Carney dikutip pada
kepedulian yang sama. Dalam pidato di Frankfurt, Mario Draghi mengatakan
fakta bahwa melemahnya inflasi global tidak akan menghentikan Bank
Sentral Eropa untuk menambahkan stimulus pada kawasan euro jika
diperlukan.
Di antara saham
lainnya yang bergerak pada pendapatan, laba ING Groep NV melonjak 8,9 %
seiring laba kuartalan melebihi perkiraan. Laba AstraZeneca Plc anjlok
6,1 % setelah memperkirakan penurunan labanya dan penjualan untuk tahun
ini. Saham Swisscom AG turun 2,9 % setelah laba bersih tahunan terjawab
proyeksi. (knc)
Sumber : Bloomberg