PT Bestprofit (25/10) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall
street tertekan sehingga menghapus keuntungan indeks saham Dow Jones dan
S&P 500 dalam setahun. Hal itu didorong investor mencari kepastian
dan keamanan di tengah kekhawatiran ekonomi dan politik global.
Selain
itu sentimen lain dengan melemahnya data penjualan rumah sehingga
mendorong kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi dan keuntungan
perusahaan.
Pada penutupan perdagangan saham Rabu (Kamis pagi
WIB), indeks saham Dow Jones melemah 608,15 poin atau 2,41 persen ke
posisi 24.583,28. Indeks saham S&P 500 tergelincir 84,53 poin atau
3,08 persen ke posisi 2.656,16. Indeks saham Nasdaq terpangkas 329,14
poin atau 4,43 persen ke posisi 7.108,40.
Indeks saham CBOE yang mengukur kecemasan investor naik 4,52 poin ke posisi 25,23, dan level ini tertinggi sejak 12 Februari.
Investor
mencermati sejumlah masalah termasuk beberapa laporan keuangan
perusahaan yang mengecewakan, ketidakpastian atas brexit, spekulasi
anggaran Italia dengan Komisi Uni Eropa. pt bestprofit
Selain itu, pemilihan kongres Amerika Serikat dan tekanan terhadap Arab Saudi atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
"Kelihatannya
lebih panik dan ketakutan karena penjualan terus bergulir," ujar Chris
Zaccarelli, Chief Investment Office Advisor Alliance, seperti dikutip
dari laman Reuters, Kamis (25/10/2018).
Seiring rilis laporan
keuangan keluar menunjukkan ada permintaan melambat. Ini ditunjukkan
dari hasil produsen chip Texas Instruments dan STMicroelectronics.
Selain itu, prediksi mengecewakan dari Caterpillar dan 3M.
Saham
Texas Instruments melemah 8,5 persen sehingga dorong indeks Philadelphia
Semiconductor turun 6,6 persen. Saham Intel merosot 4,7 persen.
Volume
perdagangan saham di wall street tercatat 9,6 miliar saham. Angka ini
lebih tinggi dari rata-rata 20 harian sekitar 8 miliar saham. pt bestprofit
Di
pasar uang, dolar AS naik tajam terhadap euro setelah data PMI
menunjukkan pertumbuhan bisnis di zona euro melambat lebih cepat dari
yang diperkirakan karena berkurangnya pesanan.
Harga obligasi
surat berharga AS naik didorong investor mewaspadai saham yang volatile
dan imbal hasil obligasi surat berharga AS bertenor 10 tahun turun ke
posisi terendah dalam tiga minggu.
"Ini adalah perdagangan global
besar yang berisiko. Kami memiliki beberapa tantangan suku bunga lebih
tinggi pengaruhi perumahan, tarif yang sebabkan biaya ke produsen naik
sehingga membuat penghasilan tidak begitu bagus, tetapi itu tidak
berarti ekonomi berguling,” ujar Paul Zemsky, Chief Investment Officer
Voya Investment Management.
Data ekonomi AS menunjukkan penjualan
rumah turun ke posisi terendah dalam dua tahun pada September. Sentimen
lainnya pengaruhi pasar yaitu laporan Beige Book Federal Reserve
mengenai kondisi ekonomi yang menunjukkan pabrik AS menaikkan harga
karena tarif. Sedangkan inflasi cenderung moderat.
Indeks saham
MSCI global pun melemah 2,07 persen Harga minyak melemah usai penarikan
jauh lebih besar di bensin dan solar AS. Namun, pelaku pasar khawatir
terhadap permintaan di seluruh dunia.
Harga minyak mentah AS turun
0,29 persen menjadi USD 66,24 per barel dan harga minyak Brent susut
1,3 persen ke posisi USD 75,45. pt bestprofit
Sumber : Liputan6