PT Bestprofit (11/10) - Harga minyak turun dua persen didorong bursa
saham Amerika Serikat (AS) atau wall street yang tertekan. Meski pun
pelaku pasar khawatir tentang menyusutnya pasokan Iran dari sanksi AS
dan terus mengawasi Badai Michael sehingga menutup hasil produksi dari
teluk Meksiko.
Harga minyak Brent merosot USD 1,91 atau 2,3 persen
ke posisi USD 83,09 per barel. Sebelumnya harga minyak acuan ini naik
1,3 persen pada Selasa. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) susut
USD 1,79 ke posisi USD 73,17 per barel atau turun 2,4 persen.
Harga
minyak memperpanjang kerugian pasca American Petroleum Institute (API)
melaporkan persediaan minyak mentah naik 9,7 juta barel selama sepekan
yang berakhir 5 Oktober menjadi 410,7 juta. Angka ini lebih dari empat
kali lipat 2,6 juta barel yang diperkirakan analis.
Harga minyak
turun seiring bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street yang
tergelincir. Ini dengan indeks saham S&P 500 alami penurunan
terbesar dalam satu hari sejak Februari. Kenaikan imbal hasil obligasi
AS dan kekhawatiran kebijakan sektor perdagangan memicu aksi jual di
wall street. pt bestprofit
"Selama kita terus melihat
pelemahan di saham, itu akan berdampak ke area lainnya. Salah satunya
energi karena itu semua berkaitan dengan harapan ekonomi," ujar Analis
United-ICAP, Brian LaRose, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis
(11/10/2018).
Risiko terhadap sistem keuangan global telah
meningkat selama enam bulan terakhir. Hal tersebut dapat meningkat tajam
jika tekanan di pasar negara berkembang meningkat dan hubungan
perdagangan global memburuk.
Hal itu seperti disampaikan Dana
Moneter Internasional (IMF). IMF memangkas proyeksi ekonomi global pada
2018 dan 2019 dan juga khawatir terhadap permintaan minyak yang merosot.
pt bestprofit
Harga minyak merosot meski pun ada
kekhawatiran pasokan minyak imbas Badai Michael. Di Teluk Meksiko AS,
produsen memangkas produksi minyak harian sekitar 42 persen karena
badai. Pemotongan produksi minyak itu mewakiliki 718.877 barel per hari
produksi minyak.
Sementara produksi minyak mentah telah dipangkas
karena topan. Kekhawatiran pasokan minyak mentah dari Timur Tengah juga
mendukung harga minyak. Ekspor minyak mentah Iran turun pada awal
Oktober seiring pelaku pasar mencari alternatif jelang sanksi AS yang
berlaku pada 4 November.
Arab Saudi, pengekspor minyak terbesar di
dunia akan memasok pembeli India dengan tambahan 4 juta barel minyak
pada November. Hal itu berdasarkan sumber Reuters. India merupakan klien
minyak terkemuka Iran setelah China.
Sanksi AS terhadap AS
diharapkan dapat jaga harga minyak tinggi di atas USD 65. Kemungkinan
harga minyak dapat tembus USD 100 dalam jangka menengah. Produksi minyak
mentah AS diperkirakan naik 1,39 juta barel menjadi 10,74 juta barel
per hari. pt bestprofit
Sumber : Liputan6