Best Profit (27/3) - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu
Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan, saat ini sudah ada pihak
yang mengincar gas dari Blok Masela. Proses negosiasi nilai investasi
blok tersebut sedang berlangsung.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto
mengatakan, Blok Masela akan menghasilkan gas bumi melalui pipa
sebanyak 150 MMSCFD, serta gas alam cair (Liqufied Natural Gas /LNG)
sebesar 9,5 juta metrik ton per annum (MTPA).
"9,5 juta ton per tahun LNG-nya dan ditambah 150 mmscfd (gas pipa)," kata Dwi, di Jakarta, Selasa (26/3/2019). best profit
Menurut
Dwi, keberadaan proyek hulu minyak dan gas bumi (migas) Masela membawa
dampak berganda bagi daerah. Terlebih saat ini sudah ada calon pembeli
gas bumi yang dialirkan melalui pipa. "Sekarang sudah ada yang mengincar
untuk yang 150 mmscfd,"
Dwi mengungkapkan, pembangunan fasilitas
pengolahan gas Blok Masela tetap dibangun di darat, sesuai dengan
keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi). best profit
Saat
ini SKK Migas dengan Inpex Corporation selaku opertor masela masih
melakukan negosiasi menentukan besaran investasi, serta insentif yang
sesuai dengan besaran investasi.
"Pemerintah itu sesungguhnya
berkeinginan supaya ini segera jalan. Tetapi kembali lagi kalau misalnya
dengan capex yang masih over, tinggi, kami tidak bisa memberikan
insentif yang besar kepada investor. Sewajarnya saja," tandasnya. best profit
Presiden
Direktur PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf bersama Kepala Perwakilan
SKK Migas Jabanusa, Ali Masyhar dan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Ridwan
Hisjam melakukan kunjungan kerja ke Bojonegoro, Jawa Timur.
Kemudian
menemui Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah. Dalam pertemuan tersebut,
Anna mengaku gemas karena Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bojonegoro tidak
sampai Rp 500 miliar.
"Saya minta dukungan, bagaimana caranya PAD
Bojonegoro bisa mendekati Rp 1 triliun. Peningkatan PAD ini menjadi
prioritas saya," tutur Anna, Sabtu (23/3/2019). best profit
Anna
menuturkan, industri migas bisa menjadi lokomotif peningkatan PAD
Kabupaten Bojonegoro yang tahun lalu belum mencapai Rp 500 miliar,
supaya menjadi Rp 1 triliun pada 2019.
Sementara itu, Presiden
Direktur PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf mengatakan, dukungan
perusahaan terhadap pemerintah daerah tidak perlu diragukan. Ini sebab
Pertamina EP memang memiliki visi dan misi untuk tumbuh bersama
lingkungan di daerah operasi serta memberikan nilai tambah bagi
pemangku kepentingan.
"Soal dukungan perusahaan, kami jamin.
Namun, mohon Pemkab Bojonegoro juga bisa membantu penyelesaian proses
perizinan yang merupakan aspek pemenuhan legalitas untuk melanjutkan
kegiatan operasi," kata Nanang. best profit
Sumber : Liputan6
best profit