Best Profit (7/3) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street
melemah dalam tiga sesi dengan indeks saham acuan S&P 500
mencatatkan penurunan terbesar dalam sebulan.
Wall street tertekan
tersebut didorong sektor saham perawatan kesehatan dan energi yang
tergelincir dan investor mencari alasan untuk beli setelah reli pasar
yang kuat pada awal tahun.
Pada penutupan perdagangan saham Rabu
(Kamis WIB), indeks saham Dow Jones susut 133,17 poin atau 0,52 persen
ke posisi 25.673,46. Indeks saham S&P 500 melemah 18,2 poin atau
0,65 persen ke posisi 2.771,45. Indeks saham Nasdaq merosot 70,44 poin
atau 0,93 persen ke posisi 7.505,92. best profit
Dengan
berakhirnya musim laporan keuangan perusahaan, investor mencari katalis
berikutnya untuk menggerakkan pasar. Hal itu termasuk potensi perjanjian
dagang antara AS-China, data ekonomi termasuk laporan ketenagakerjaan.
Optimisme
atas kesepakatan perdagangan dan the Federal Reserve atau bank sentral
AS menjadi kurang agresif menaikkan suku bunga membantu memicu kenaikan
10,6 persen untuk indeks saham S&P 500. Akan tetapi, reli terhenti
dalam beberapa hari terakhir.
"Dengan tidak adanya katalis
positif, mudah untuk mengambil keuntungan. Saya tidak berpikir harga
saham hari ini adalah indikasi tren," tutur dia, seperti dikutip dari
laman Reuters, Kamis (7/3/2019). best profit
Sementara
itu, Presiden Direktur Chase Investment Counsel, Peter Tuz menuturkan,
pasar telah mengalami kemajuan besar. Oleh karena itu, tidak bisa
dikatakan pasar murah lagi.
Indeks saham lainnya yaitu Russell
2000 yang memuat saham kapitalisasi kecil melemah 2 persen, dan alami
penurunan terbesar dalam satu hari. Indeks saham Dow Jones Transport
Average merosot 0,5 persen.
Di sisi lain, investor menilai level
2.800 dalam indeks saham S&P 500 merupakan level resistance seiring
indeks saham yang bergerak lebih tinggi. Meski pun indeks saham tersebut
telah memecahkan level harian dalam 200 hari. best profit
"Kami telah mengatasi rintangan besar tetapi 2.800 terbukti lebih keras," tutur Joy.
Volume perdagangan saham di wall street tercatat 7,3 miliar saham. Ini sesuai dengan rata-rata harian selama 20 sesi terakhir.
Pada
perdagangan saham Rabu waktu setempat, sektor saham kesehatan S&P
500 melemah 1,5 persen dengan Pfizer Inc susut 2,4 persen dan Amgen
merosot 3 persen. best profit
Penurunan harga saham itu
seiring pengunduran diri mendadak Komisaris Administrasi Makanan dan
Obat-obatan Scott Gottlibe meningkatkan ketidakpastian terhadap saham
bioeteknologi dan farmasi karena merupakan sektor yang berpotensi
terguncang penetapan harga obat-obatan dan undang-undang (UU) kesehatan
lainnya.
Selain itu, sektor saham energi turun 1,3 persen usai
harga minyak mentah AS yang merosot. Saham Exxon Mobil terpangkas 1,1
persen setelah perusahaan minyak mengatakan berencana untuk meningkatkan
pengeluaran selama beberapa tahun untuk memulihkan produksi minyak dan
gas yang lesu.
Saham General Electric melemah 7,9 persen sehingga melanjutkan pelemahan dari sehari sebelumnya.
Dalam
laporan Beige Book, the Federal Reserve menuturkan, melambatnya
pertumbuhan global dan penutupan sebagian pemerintah federal selama 35
hari membebani ekonomi AS pada minggu pertama 2019. Akan tetapi, terus
tumbuh di tengah pasar tenaga kerja yang masih ketat. best profit
Sumber : Liputan6