Best Profit (21/3) - Harga emas kembali berada di wilayah positif
setelah the Federal Reserve atau bank sentral Amerika Serikat (AS)
mengirim sinyal dovish lain ke pasar.
The Federal Reserve menurunkan perkiraan pertumbuhannya dan menandakan tidak ada kenaikan suku bunga pada 2019.
Seperti
yang diharapkan, bank sentral AS mempertahankan suku bunga acuan di
kisaran 2,25 persen-2,5 persen. Akan tetapi, pasar sedikit lebih
memperhatikan pertumbuhan lebih rendah dan proyeksi tingkat suku bunga
pada 2019. best profit
"Mengingat perkembangan ekonomi
dan keuangan global karena tekanan inflasi yang diredam. Komite akan
bersabar karena menentukan penyesuaian di masa depan dengan kisaran
target yang mungkin sesuai untuk hasil ini," tulis pernyataan the
Federal Reserve.
Harga emas menguat ke posisi tertinggi seiring
proyeksi suku bunga the Fed tetap dan tidak ada kenaikan pada 2019.
Sebelumnya diperkirakan kenaikan suku bunga the Fed sebanyak dua kali
pada 2019. Harga emas untuk pengiriman April naik 0,19 persen ke posisi
USD 1.309.
Sementara itu, harga perak untuk pengiriman Mei di
divisi Comex naik USD 0,108 ke posisi USD 15.475 per ounce. Harga
tembaga naik 10 poin ke posisi USD 292,45. best profit
Selain
itu, the Federal Reserve menyampaikan program pengurangan neraca. The
Federal Reserve akan akhiri pengurangan neraca pada September.
Ekonom
Senior CIBC Capital Markets, Avery Shenfeld menuturkan, pernyataan the
Federal Reserve cenderung dovish. Ini menunjukkan hanya ada satu
kenaikan suku bunga lagi dalam dua tahun ke depan.
"Kami melihat
satu kenaikan suku bunga lagi pada tahun ini dan dan pemotongan pada
2020, tetapi the Fed sekarang tampaknya kurang cenderung memberikan
overshoot netral pada 2019," tutur dia, seperti dikutip dari laman
Kitco, Kamis (21/3/2019). best profit
Ia menambahkan,
pelaku pasar mengharapkan the Fed akan menaikkan suku bunga lagi. Akan
tetapi, kondisi berbeda membuat dolar AS juga akan melemah.
Dalam
proyeksi suku bunga terbaru, suku bunga acuan bank sentral AS berada di
posisi 2,4 persen pada 2019. Angka ini turun dari perkiraan Desember
mencapai 2,9 persen.
Dalam jangka panjang, bank sentral AS melihat suku bunga di posisi 2,8 persen, dan tidak berubah seperti perkiraan Desember.
Untuk
pertumbuhan, the Federal Reserve mengharapkan produk domestik bruto
(PDB) akan tumbuh 2,1 persen pada 2019.Perkiraan ini turun dari Desember
sebesar 2,3 persen. best profit
Pada 2020, bank sentral
AS melihat pertumbuhan ekonomi 1,9 persen dari proyeksi Desember 2
persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi pada 2021 tidak berubah di posisi
1,8 persen.
Komite juga melihat sedikit lebih banyak kelemahan di
pasar tenaga kerja dengan tingkat pengangguran naik menjadi 3,7 persen
pada 2019. Angka ini naik dari perkiraan Desember sebesar 3,5 persen.
Tingkat
pengangguran akan naik menjadi 3,8 persen pada 2020, naik dari
perkiraan Desember sebesar 3,6 persen. Pada 2021, tingkat pengangguran
diperkirakan naik menjadi 3,9 persen, naik dari perkiraan sebelumnya 3,8
persen.
The Federal Reserve juga melihat tekanan inflasi sedikit
lebih rendah dengan indeks pengeluaran konsumsi pribadi naik 1,8 persen
pada 2019, turun dari perkiraan sebelumnya 1,9 persen. Bank sentral AS
melihat inflasi bertahan di dua persen dalam dua tahun ke depan. Angka
ini turun sedikit dari perkiraan Desember 2,1 persen. best profit
Sumber : Liputan6