Best Profit (18/3) - Facebook mengumumkan bahwa pihaknya telah
berhasil menghapus 1,5 juta video penembakan masjid di Selandia Baru.
Menurut informasi yang disampaikan perusahaan, sebanyak 1,2 juta video
juga telah diblokir saat diunggah oleh pengguna sehingga tidak akan
terlihat oleh akun lain. Hal itu disampaikan dalam sebuah pengumuman
pada Sabtu malam, 16 Maret 2019 ET, atau Minggu Waktu Indonesia Barat
(WIB).
Dalam kesempatan tersebut, Facebook tidak menyebutkan
berapa jumlah pengguna yang telah melihat video serangan, mengutip CNN
pada Senin (18/3/2019).
Sebelumnya, versi asli video penembakan
masjd di Selandia Baru disiarkan langsung oleh pelaku, dengan akun
bernama Brenton Tarrant, melalui Facebooknya. Video kekejaman itu
berdurasi 17 menit. best profit
Segera setelah video
serangan diketahui telah dibagikan oleh pengguna yang lain, polisi
Selandia Baru memperingatkan Facebook untuk menghapusnya. Hal ini telah
dikofirmasi oleh pihak perusahaan.
Adapun video asli dari akun
pelaku telah dihapus oleh Facebook pada hari yang sama dengan insiden
penembakan, Jumat 15 Maret 2019. Tidak tanggung-tanggung, akun pelaku
turut disingkirkan.
Facebook juga sempat mengungkapkan duka cita
bagi keluarga korban penembakan masjid di Selandia Baru beserta sanak
famili yang ditinggalkan. Di kesempatan itu, Mia Garlick, Direktur
Kebijakan Facebook Australia juga berkomitmen untuk terus bekerja sama
dengan kepolisian Negeri Kiwi dalam kasus ini. best profit
"Kami akan terus bekerjasama dengan kepolisian Selandia Baru," tutur Garlick.
Pelaku
penembakan masjid di Selandia Baru yang berlokasi di dua tempat Kota
Christchurch diketahui melakukan siaran langsung pada saat melakukan
aksi teror.
Dari video tangkapan layar yang telah beredar -sebelum
akhirnya dihapus oleh Facebook- diketahui pelaku menggunakan nama akun
Brenton Tarrant, yang merupakan identits asli. Ia memulai siaran sejak
berada dalam mobil sebelum melakukan penyerangan, sebagaimana yang telah
diwartakan oleh Liputan6.com pada Jumat, 15 Maret 2019. best profit
Rekaman
yang dimaksud berisi tindakan teror, di mana pada saat itu terdapat
sekitar 300 orang yang tengah berada di lokasi kejadian, tengah akan
melaksanakan salat Jumat. Setidaknya 50 orang dinyatakan tewas dalam
serangan.
Video itu disinyalir telah direkam dengan menggunakan kamera aksi yang diletakkan di bagian depan tubuh pelaku. best profit
Sumber : Liputan6